Judul Buku : Dongeng Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang
Masa
Nama Penulis : Irma Irawati
ISBN :
978-602-317-032-6
Penerbit : Ziyad Books
Tebal Buku : 106 halaman
Harga Buku : Rp 40.000,00
Pendidikan akhlak dalam
keluarga sangat diperlukan untuk menciptakan generasi penerus yang memiliki
landasan moral yang baik. Cara terbaik untuk membangun akhlak mulia pada
anak-anak di lingkungan keluarga yaitu melalui pendekatan personal, salah satu
cara paling efektif adalah dengan bercerita (mendongeng).
Reading
is fun!
Ya, itu yang saya
rasakan. Orang tua telah membangun kebiasaan membaca dan mendongeng sejak saya
kecil. Dongeng sebelum tidur (bedtime
stories) menjadi bagian dari rutinitas anak-anak pada malam hari.
Buku “Dongeng
Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa” karya Irma Irawati ini akan mengajak anak-anak untuk belajar mengenai
budi pekerti dan akhlak Islami bersama binatang kesayangan. Keistimewaan dalam
buku ini diantaranya :
- Anak-anak diajak menghargai apapun pekerjaan orangtuanya lewat kisah Robin yang pada awalnya malu saat ada tugas bercerita di kelas mengenai pekerjaan ayah. Apa yang kemudian membuat Robin tidak malu lagi? Kisah selengkapnya ada di cerita “Jangan Malu, Robin!” (halaman 7).
- Anak-anak diingatkan melalui kisah Nihal yang tidak mau menuruti nasihat ibunya hingga akhirnya dia sakit karena jajan sembarangan. Cerita “Nihal, si Lebah Madu” (halaman 14) ini menjadi cerita favorit saya. Kita diingatkan tentang filosofi keluarga lebah, juga dilengkapi hadits yang bisa menguatkan dan tentunya bisa disampaikan pada anak-anak
- Anak-anak bisa belajar dari keluarga Paman Sepo si ikan sapu-sapu yang sangat cinta kebersihan. Mereka terus bekerja setulus hati membersihkan Desa Lamko, tanpa menghiraukan cibiran dan ejekan dari keluarga yang lain.
- Anak-anak bisa belajar dari cerita “Anka, Laba-laba yang Cengeng” (halaman 40), bahwa menangis (cengeng) itu tidak akan menyelesaikan masalah
- Cerita kelima, ada kisah “Bibi Mery, Merak yang Sombong” (halaman 51). Ada seekor merak yang selalu ingin tampil sempurna saat menghadiri pesta Bibi Pegi Merpati. Dia terlalu sibuk mengomentari dan menilai dandanan para tamu undangan. Lalu, apa yang membuat Bibi Mery akhirnya sadar?
- Aha, masih ada lima cerita yang lain! Anak-anak bisa belajar dari Bela si kucing dalam memuliakan tamu. Ada kisah Rori kanguru bersama ibunya, kisah Koci kakatua yang bawel, kisah Pak Bingo Bangau yang baik hati, dan yang terakhir ada kisah Beno Gajah kecil yang sempat merasa takut dengan Pak Adhari Harimau. Nah, penasaran, kan?
Secara
keseluruhan, setiap kisah dalam buku ini ditulis dengan bahasa sederhana, mudah
dicerna, juga penuh makna. Binatang yang menjadi tokoh dalam dongeng ini sangat
dekat dengan anak-anak. Selain itu, hampir di setiap halaman dilengkapi
gambar/ilustrasi yang lucu, unik, dengan warna cerah, yang tentu saja akan
sangat disukai oleh anak-anak. Istimewanya lagi, ada bonus lembaran kosong
untuk mewarnai. Asyik sekali, bukan?
Buku
“Dongeng
Pembentuk Akhlak Terbaik Sepanjang Masa” ini akan lebih ‘kaya’ lagi
jika ditambahi fakta unik mengenai binatang yang menjadi tokoh dalam setiap
cerita, yang akan dapat menambah pengetahuan bagi anak-anak. Misal, fakta unik
tentang ikan sapu-sapu, ikan yang mampu bertahan hidup di kondisi air yang
buruk, seperti air yang sudah tercemar limbah. Selain itu, saya masih menemukan
kata-kata yang typo di halaman 44 (‘ma’,
seharusnya ‘mau’). Pada daftar isi judul “Nihal si Lebah Madu” tertulis
sebanyak dua kali di halaman yang berbeda, juga ada penamaan tokoh yang menurut
saya kurang pas, yaitu Butbut Kerbau karena Butbut adalah salah satu jenis
burung. Tapi, tidak masalah. Kesalahan-kesalahan kecil itu mampu ditutupi
dengan pengemasan cerita dongeng dengan tampilan yang sangat menarik dan
elegan. Juga dilengkapi dengan hadits-hadits yang sesuai dengan hikmah cerita.
Buku
ini sangat saya rekomendasikan bagi Ayah dan Bunda untuk mengenalkan akhlak
mulia pada ananda tercinta melalui cerita. Buku ini bisa menjadi referensi bagi
orang tua yang ingin membangun kebiasaan positif di rumah dengan mendongeng
karena banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mendongeng, yaitu :
1. Meningkatkan
perkembangan otak dan imajinasi anak.
2. Mengasah
kepekaan emosi anak dengan diajak untuk menghayati berbagai perasaan yang
dialami oleh tokoh.
3. Memupuk
minat baca dan kreativitas pada anak.
4. Meningkatkan
hubungan emosional antara anak dan orang tua.
5. Membina
akhlak yang positif, karena dengan dongeng anak-anak akan mendapatkan contoh
perilaku yang baik dan buruk serta akibat yang ditimbulkannya, sehingga anak
akan paham mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dijauhi.
So,
tunggu apa lagi? Miliki segera buku dongeng ini! Ada 10 cerita lengkap dengan
10 inspirasi -bahkan lebih- yang dapat menjadi sarana pembangun akhlak mulia untuk
ananda tercinta, agar semakin disayang Allah dan dicintai Rasulullah.
Ilustrasi
menarik dalam buku ini
Lembar
kosong untuk mewarnai
(Usai
membaca, saya pun mewarnai gambar-gambar lucu itu. Hehehe)
Resensi ini mendapatkan juara 2 dalam Lomba Resensi Milad 10 Penerbit Ziyad
[Keisya Avicenna, 1 April 2016]
Day#4 One Day One Post FUN BLOGGING
Pinjeeeeeeeem. Lama nih kagak baca buku anak-anak. Hihi. Kangeeen.
ReplyDeleteWowww.. cocok ini buat dibaca bareng sama Faris. Berburu aaaahh...
ReplyDelete