Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, May 11, 2011

Celoteh Aksara [30]: Notulensi Akhir Bulan Menuju Realisasi Impian!!!

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Saturday, April 30, 2011 at 2:00am

TEPAT dan TERBAIK



Waktu yang selalu TEPAT melaju…

Mengajak diri lakukan aktivitas TERBAIK



Kudengar sendiri hela nafas TEPAT satu-satu

Dalam deguban TERBAIK kerja si jantung



Jiwa yang terbalut rapuh, TEPAT di dasar hati

Mencoba mengerti apa artinya cinta TERBAIK



Aku kutip semua serpihan-serpihan rindu dengan TEPAT

Berserakan di singgasana TERBAIK para perindu



Mimpi indah TEPAT beriringan terus semalam

Melewati hari-hari dan malam-malam hanya dengan harapan TERBAIK



Jiwaku melanglang buana menari-nari, TEPAT seirama simfoni alam

Membumbung tinggi, menembus sunyi, bermuara pada dekapan TERBAIK sang malam….



Ketika menebar senyum dan matanya tertuju TEPAT di hati

Sebuah bayangan kerinduan : kau yang nun entah dimana, di tempat TERBAIK pastinya…



Saat bayangan itu TEPAT terpantul di cermin kehidupan

Saat itulah suatu masa TERBAIK yang tlah Dia siapkan…



Teriring cahaya TEPAT benderang, tampak sebuah sinaran nan suci

Menuju kembara TERBAIK kerinduan hakiki



Tujuan yang TEPAT, indah tanpa tepi

Labuhkan diri didetik akhir perjalanan TERBAIK ini….



Desahkan nafas kerinduan, TEPAT hentikan jeritan jiwa

Di puncak TERBAIK, berteman keheningan



Isyarat itu TEPAT terbaca sebagai petunjuk arah

Menghentikan laju ini pada dermaga TERBAIK, saat pemberhentian tiba



Berenang dengan TEPAT separuh nafas, dalam samudera rindu yang berpeluh

Ungkapkan rasa, menitipkannya bersama hujan dalam tetesan TERBAIK



Saat kepak sayapku TEPAT lengkap, sempurna….

Cinta-Nya lah yang menjadi penawar TERBAIK sayap yang dulunya terluka



Suara lembut itu TEPAT menggema di lorong hatiku…

Menerjemahkan dengan TERBAIK rindu yang mulai terkikis oleh waktu…



Saat sang waktu tertatih berjalan, rinduku menyelinap TEPAT di palung hati

Tangan ini pun menggenggam erat pena dan menulis surat cinta TERBAIK untuknya….



Mata, hati dan jiwa meniti baris demi baris kata merangkainya dengan TEPAT

Berteman kesunyian TERBAIK yang tak pernah ia kenal sebelumnya…



Bagi jiwa yang selalu TEPAT merindu, membuka selaksa kenangan yang pernah tercipta dahulu…

Terdengar alunan simfoni TERBAIK laksana nyanyian surga



Saat cinta-Nya TEPAT ‘berbicara’…

Dalam rukuk dan sujud tanda pengabdian TERBAIK sang hamba…



[Keisya Avicenna]



*)my favorit poem...

Celoteh Aksara [28]: "Iya/Tidak"

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Thursday, April 28, 2011 at 1:37pm
Akhir2 ini aku sering berpikir, mencoba mereka-reka suatu hal. Mengajak bercengkerama dng sang waktu. Masa "kontrak rumahku" di Solo hanya smp akhir Agustus. Jd jika ku mulai berhitung berarti tinggal Mei, Juni, Juli,dan Agustus. Ah, 4 bulan lg. Apakah artinya masa berpetualangku di Solo jg tinggal 4 bulan lg?

Kalopun iya,berarti aku harus benar2 mengoptimalkan sisa waktu yg ada...sudah begitu buanyak kenangan d kota ini.

Kalopun tidak, berarti "masa kontrak rumahku" akan kuperpanjang.

Tapi ada sebuah keinginan besar yg terendap dlm batinku. Aku ingin sekali berkelana,keluar dr kota ini,untk kemudian singgah di kota lain. Menyiapkan sebuah lahan baru untk digarap! Sebuah jejak baru untk mewujudkan cita dan cintaku.

Hm, semuany harus benar2 kupersiapkan dr sekarang. Krn esok/lusa semua pasti tak kan pernah sama. Pintaku, setiap detik adalah nafas perbaikan. Dan smg aku bisa! Berdamai dng sang waktu dan berkolaborasi dngny tuk mengisi setiap detik dng kebaikan dan manfaat!

Karena Solo 'mungkin' (bukan) terminal akhirku...


*terlintas di benakku:
-Keluargaku d Solo
-FLP SOLO RAYA
-FLP Pelangi
-Keluarga Ganesha-ku
-Si Windu,dll...

Setidaknya aku mulai membangun mentalitas it dr skrg.

Tapi sebaik2 rencana kita,jauh lbh baik rencna Allah untk kita.

"Krn Allah mencintaimu lebih dr yg km perlu..."

~Keisya Avicenna,28 April 2011~
*)Renungan di Terminal Tirtonadi. 19.35 waktu Solo ^^v! sejenak sebelum meninggalkan kota perjuanganku,menuju bumi cinta Wonogiri...

Jangan Dibaca! Tapi, Semoga Diperoleh Hikmah!

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments
by Deasy Lyna Tsuraya on Tuesday, May 10, 2011 at 7:09pm

Ini kisah nyata dan barangkali terdapat banyak kisah yang dialami oleh kalian yang membacanya.

Kisah sebuah cinta dengan kejujurannya... Yang dibangun oleh pasangan muda-mudi yang memutuskan untuk menikah dini. Diawali dari sebuah perjanjian yang dinamakan 'kejujuran' antar kedua pasangan tersebut. Prinsip untuk saling terbuka dan mempercayai sangat dianut kuat oleh pasangan ini.

Rawannya godaan yang dapat menerjang rumah tangga mereka memang patut diwaspadai sedemikian rupa. Sang istri yang sebelum menikah memang terlampau berwajah cantik dan berhati mulia, membuat para lelaki menaruh hati padanya dan berlomba-lomba untuk mendapatkan cinta dari si wanita tersebut, namun hasilnya nihil karena cinta itu sudah ditambatkannya pada lelaki lain yang kini jadi suaminya. Dan sang suami yang sebelum menikahnya juga menjadi idola dari kaum hawa, karena ketampanannya, kebijakannya dalam bertindak dan ilmu agamanya yang cukup bagus membuat para wanita masih mengejar-ngejar dirinya sekalipun kini sudah menikah.


Ada sebuah kebiasaan yang sering dilakukan baik si istri atau si suami saat belum menikah antara lain adalah senang menanggapi komentar-komentar dari status situs jejaring sosial atau saling berkirim email terhadap teman-teman lamanya. Semuanya ditanggapi dengan tanpa basa-basi, karena bagi mereka mungkin saat itu masih 'single' jadi tak apa juga kalau masih dalam masa pencarian.

Kebiasaan itulah yang akhirnya masih dilakukan sampai sekarang; Sulit untuk tidak membalas komentar-komentar yang masuk dalam status di jejaring sosial atau ketika diajaknya chat melalui messenger ataupun berkirim email dengan teman lamanya.

Berubah, ya seharusnya mereka bisa sama-sama berubah, sebab kini sudah menikah dan tak ada lagi ruang buat lawan jenis yang lainnya mengisi dengan ungkapan-ungkapan lebay, alay yang akhirnya bikin malay ataupun komentar-komentar yang gak penting lainnya, sebab bisa saja terjadi hal yang tidak diinginkan seperti perselingkuhan?

Memang butuh waktu lama untuk bisa vakum dari situs jejaring sosial yang telah menghadiahkannya banyak teman pada masing-masing dari pasangan suami istri tersebut. Tapi ya seperti itulah pada akhirnya, perselisihan pun dimulai. Ada banyak keributan-keributan yang terjadi setiap malam..

"Bun, Ayah gak suka Bunda bales-bales komentar dari si *****, Bunda kan udah nikah sama Ayah, gak seharusnya menanggapi komentar dia di status Bunda itu!!"

"Komentar yang mana, Yah? Emang ada yang salah ya?"

"Ya ampun Bunda, ini lho..." Sambil menunjukkan bukti komentar sang istri di situs jejaring sosial yang bertuliskan, "Iya, makasih banyak ya atas kirimannya... Jadi terharu nih dikirimin itu :)"

Sang istri menjawab, "Ya ampun Ayah, itu kan teman lama Bunda. Jauh sebelum Bunda kenal Ayah, kan sudah mengenalnya duluan. Itu lho... Bunda cuma ngucapin terima kasih kok atas kirimannya kemarin, apa salah? Gak ada yang aneh khan?"

"Ihh Bunda, tetep Ayah gak suka! Boleh kalau jawab yang sewajarnya tapi gak usah pake emoticon senyum-senyum gitu deh ntar disangkanya Bunda ngasih harapan ke dia."

"Aduuhh Ayah, Bunda kan udah nikah sama Ayah... Masa' masih pindah ke lain hati juga? Ya gak mungkin lah!!!

"Bunda! Mendingan gak usah dibuktikan dengan ucapan deh, tapi Bunda buktikan dengan perbuatan

aja kalau Bunda gak akan macem-macem dengan laki-laki lain!"

"Iya, baiklah... Bunda janji akan mengurangi komentar-komentar gak jelas yang bisa bikin kita salah paham terus, Yah. Maafin Bunda ya belum bisa menjadi istri yang baik buat Ayah"
Malam itu ditutup dengan sebuah permintaan maaf dari sang istri terhadap suaminya... Sedangkan di lain waktu, terjadi lagi sebuah perselisihan antara keduanya.

"Bunda... Kok email ayah rasanya ada yang dihapus ya? Apa Bunda yang menghapus email-email Ayah?"
"Email yang mana, Yah? Coba dicek dulu... Salah lihat kali, Yah."
"Ahh, bener kok. Ini dah dicek berkali-kali gak ada juga, di recycle bin pun gak ada... Sedangkan yang tau password email ini khan cuma Ayah dan Bunda aja."

"Emang email yang tentang apa sih? Atau yang dari siapa?"

'Itu lho... inbox dari teman lamaku, ***** namanya."
"Ohh yang itu... Emang udah Bunda hapus, sengaja biar gak ada lagi kenangan serta riwayat temenan sama dia. Habisnya inget deh kata-katanya, meski cuma melalui tulisan tapi tetep aja Ayah bisa ngasih sebuah harapan juga ke dia. Apalagi dia belum nikah, model pula. Wah, Ayah beruntung banget kali ya kalau nikahnya sama dia. Huhh...!"
"Ya ampun Bunda... Ayah kan udah punya Bunda. Ngapain lagi nyari-nyari perempuan lain. Cukup satu istri di hati Ayah yaitu Bunda."
"Udahlah Yah.. Pokoknya Bunda gak suka ayah masih kirim email-emailan sama dia, nanyain kabar lah, gimana kerjaannya lah..... Meski Ayah ngakunya itu teman lama Ayah. Bunda tetep gak sukaaaaaa!! Awas aja kalau masih ada email dari dia, Bunda hapus bahkan Bunda bisa marah-marahin dia, ganggu suami orang!"

"Oke oke, Ayah minta maaf. Iya, Ayah ngaku salah... Maafin Ayah ya Bunda... Ayah gak akan mengulanginya lagi."
Berakhirlah pula malam itu dengan sebuah permintaan maaf (lagi), kali ini dari sang suami pada istrinya... Begitulah riwayat pernikahan mereka. Hampir tiap malam meributkan kecemburuannya masing-masing mengenai hal sepele (menurut mereka) padahal berdampak besar bila tak dapat dikomunikasikan dengan baik.
**

Pesan moralnya dari si penulis: untuk sedari sekarang menjaga komentar-komentar atau tanggapan kita di situs jejaring sosial terutama dengan lawan jenis yang dapat membuahkan kebiasaan tidak baik yang terbawa terus terlebih ketika sudah menikah nanti. Ingatlah, komitmen yang sudah dibangun antara suami istri kelak. Jangan sampai hanya karena 'rasa tidak enak' tidak membalas komentar teman-teman kita membuat bahtera rumah tangga runtuh seketika akibat perbuatan ringan dan sepele namun berakibat sangat fatal. Pun juga bagi yang belum nikah untuk tidak mengumbar kata-kata ringan kekerabatan yang bisa mengandung kesalahpahaman dan seolah memberi harapan satu sama lain meski yang dimaksud sebenarnya tidak seperti itu.

Mengingat kembali surah An-Nur: 26, "Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik, dan lelaki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula).


'Hebat'kan dirimu agar siap menerima pasangan yg 'Hebat' pula. (Mario Teguh)

Ingatlah... cintanya laki-laki mungkin pada awalnya menderu-deru seperti mesin kendaraan yang masih baru, namun bisa luntur seketika dengan sebuah hal yang sepele. Sedangkan cinta seorang wanita itu mungkin seperti rambut, ia akan tumbuh sehelai demi sehelai bertahap dan konsisten tapi pun bisa luntur tatkala terus menerus disakiti.

Jadi... Tetap jagalah cinta kalian (bagi yang sudah bersuami istri) jangan hanya karena masalah sepele, rumah tangga kalian berada di ujung tanduk. Sedangkan bagi yang belum menikah, perbaikilah terus diri kalian dengan mengurangi kebiasaan buruk atau hal gak penting lainnya khususnya komentar-komentar di situs jejaring ini yang dapat menimbulkan kebiasaan tidak baik hingga kalian kelak akan mendapat pasangan yang terbaik pula.

*Silakan terbuka ruang bagi yang ingin memberi komentar tapi jangan komentar yang lebay dan alay sehingga bikin malay yaa. Hehe :
~DLT

http://deasukata.blogspot.com/2011/05/jangan-dibaca-tapi-semoga-diperoleh.html

Monday, May 09, 2011

10 Langkah Penghangat Cinta

Monday, May 09, 2011 0 Comments
by Fadil Syahrulkhan Ngr on Sunday, May 1, 2011 at 9:20am



1. Mengungkapkan Cinta :

Jangan takut mengatakan cinta, kadang kita merasa bahwa hal tersebut tidak penting dan gombal, kadang kita berdalih bahwa kata-kata cinta tidak penting untuk diucapkan secara verbal tapi cukup dibuktikan dengan perbuatan.



Tetapi coba kita tengok bagaimana Rasulullah SAW mengajarkan kepada para shahabatnya ketika ada seseorang yang mengatakan kepada Rasul "Ya Nabiyullah, sesungguhnya aku sangat mencintai si fulan" sambil menunjuk kepada seorang lelaki yang sedang lewat dihadapannya. "Apakah kamu pernah mengatakan perasaanmu kepadanya ?" Tanya Rasul. "Belum ya Rasul". Jawab shahabat. "Sekarang, katakanlah padanya".



Jadi mengatakan cinta itu bukan hal yang tabu, tapi sunnah hukumnya.



Dan mulai sekarang, katakanlah cinta pada istri tercinta.

"I love u, I love u, I love u "





2. Efek Sentuhan

Berjabat tangan ketika bertemu, memeluk atau mencium, adalah kiat2 penghangat cinta, jangan sampai satu haripun anda tidak menyentuhnya. Apakah hanya sekedar mencubit, menjewer mesra, dan sebagainya. Menurut ahli psikologi, efek sentuhan dapat memberi kenyamanan, kesenangan dan ketentraman dan menciptakan rasa kedekatan antar individu.





3. Memberi Bantuan

Memberi bantuan kepadanya diminta atau tidak, ketika ia sibuk didapur, kita yang memandikan anak. Ketika ia sedang menyuapi anak, kita ngelap meja. Kamu bunga yang jadi tangkainya.. suit suiit¡¦ kamu tarzan.. aku yang jadi kikuk3...!!! Uhuyyy...!!!





4. Siap Dengan Dukungan

Memberi dukungan harus dilakukan, terutama jika istri kita mengalami tekanan psikologis. Tetapi memberi dukungan juga harus proporsional, jangan sampai berlebihan. Ini yang perlu diperhatikan. Dukungan moril sangat dibutuhkan disaat2 tertentu. Misalnya istri sakit, jangan malah di takut2in "Mi' tetangga diseberang sana sakitnya juga sama kayak umi¡¦. Sekarang dia udah pulang ke Rahmatulloh lho.." he3,....





5. Jangan Pelit Dengan Pujian

Kalau ada suami yang pelit pujian, bisa dipastikan ia juga pelit dengan hartanya, kalau pujian yang gratis aja pelit, gimana dengan harta yang dicari dengan susah payah ? suami yang pemurah adalah suami yang senang memuji. Memuji yang baik tidak dilakukan didepan khalayak ramai, tetapi disaat berdua, misalnya memuji kecantikannya, enak masakannya, dll.





6. Munculkan segala Kebaikan

"Jika cinta sudah melekat, tempe goreng terasa coklat" begitu pepatah mengatakan. Tanda cinta adalah kita senantiasa mengingat kebaikan-kebaikannya, jika ada permasalah yang membuat renggang hubungan. Segera ingat kebaikan yang pernah ia lakukan kepada kita.





7. Sisihkan waktu Untuk berdua

Kadang kesibukan membuat suami istri jarang punya waktu untuk mereka berdua, maka perlu disiasati supaya punya waktu untuk berbicara dari hati kehati, tanpa ada yang mengganggu. Just me and u ¡¦ cieee.





8. Membuat panggilan khusus

Panggil namanya dengan nama nama yang ia senangi misalnya "Mawar", "Darling", "Yayang", "My Love" jangan sebut nama panggilan yang ia tidak senangi "Ndut,.. sini ndut" (karena istrinya gendut) atau "Tuyul¡¦ sini yul" (karena namanya Yuli).





9. mendengarkan

menjadi pendengar yang baik perlu kiat tersendiri, kadang kala ada rasa emosi, saat pulang kerja,lelah dan suntuk.. istri menyambut dengan cerita2 horor dan teror. Yah sabar sedikit, usahakan tersenyum. Dengarkan sampai ia selesai bicara. Setelah ia selesai baru bilang "umi tadi certain apa sih ?" (gubraks)





10. Lazimkan Tiga kata ajaib :



- Tolong : jika meminta bantuan

- Terima kasih : jika selesai dibantu

- Maaf : jika membuat kesalahan



CATATAN INI DIBUAT BAGI YG SUDAH MENIKAH/MENJADI SUAMI ISTRI

Wednesday, May 04, 2011

Think like an entrepreneur!!

Wednesday, May 04, 2011 0 Comments
Memang nggak semua orang harus jadi entrepreneur, tapi berpikirlah sebagai seorang wirausaha untuk mengatasi berbagai masalah dalam keseharian kita. Bagaimana kita melihat peluang yang terus ada di balik setiap krisis. Bagaimana kita menghadapi hidup dengan penuh komitmen dan tak mudah putus asa. Itu kan sifat-sifat dari seorang pengusaha.

~Sandiaga S. Uno~

Sebelum Anda Mengambil Keputusan Besar Itu

Wednesday, May 04, 2011 0 Comments
PERSIAPAN MENUJU PERNIKAHAN

Minimal ada 4 hal yang harus dimiliki oleh seseorang ketika ia ingin memasuki gerbang pernikahan:
1Kesiapan Pemikiran
2Kesiapan Psikologis
3Persiapan Fisik
4Persiapan Finansial

KESIAPAN PEMIKIRAN

1mempunyai kematangan visi keislaman
2mempunyai kematangan visi kepribadian
3mempunyai kematangan visi pekerjaan

KEMATANGAN VISI KEISLAMAN

Artinya, mempunyai dasar-dasar pemikiran yang jelas tentang identitas ideologinya.
Artinya, mengetahui MENGAPA ia menjadi muslim

“Di dalam hidup ini, kita akan sesekali menghadapi banyak alternatif. Saat itu, kita akan banyak menghadapi masalah yang pemecahannya sangat ditentukan oleh kematangan pengetahuan tentang MENGAPA kita menjadi muslim, sehingga kita mampu dihadapkan pada berbagai pilihan dalam kehidupan riil.”

KEMATANGAN VISI KEPRIBADIAN

Artinya, mempunyai konsep diri yang jelas
Artinya, mengetahui apa kelemahan dan kekuatannya, apa ancaman yang bisa meruntuhkan dirinya, tahu peluang berdasarkan potensi yang ada dalam dirinya.

“Pemahaman diri yang benar tentang diri sendiri akan melahirkan penerimaan diri yang baik. Membuat kita menerima diri secara apa adanya. Tidak menganggap diri kita melebihi kapasitasnya atau kurang dari kapasitasnya.”

“Saya sarankan pada Anda yang belum menikah, bahwa ketika kita mencari pasangan, jangan pernah bermimpi mencari pasangan yang ideal, tapi carilah PASANGAN YANG TEPAT.”

“Kita tidak sedang berpikir mencari istri atau suami yang unggul. Carilah istri yang tepat dengan bingkai kita, dengan kepribadian kita.”

“Sebab ternyata,
tidak semua orang cerdas membutuhkan orang yang cerdas lain,
tidak semua orang gagah membutuhkan wanita cantik,
tidak semua orang hebat membutuhkan orang hebat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh banyak orang, menemukan bahwa kebanyakan orang besar dalam sejarah, ternyata memiliki pasangan yang bersahaja dan sangat sederhana.”

Kalau kita mampu menerima diri kita dengan baik, setelah menikah pada umumnya kita juga mampu menerima pasangan kita dengan baik.

INGAT!!!!
Bukan istri atau suami yang unggul.
Tapi,
Istri atau suami yang TEPAT.

KEMATANGAN VISI PEKERJAAN

Yusuf Qardhawi: “Pertama ada ilmu lalu iman. Ilmu menghasilkan iman. Iman menghasilkan kekhusyukan. Inilah yang menggerakkan hati untuk beramal.”

Ilmu yang terkait dengan perkawinan:
1hak dan kewajiban suami-istri
2masalah pendidikan (anak)
3masalah kesehatan
4masalah seksual

KESIAPAN PSIKOLOGIS

Artinya, kematangn tertentu secara psikis untuk menghadapi berbagai tantangan besar dalam hidup, untuk menghadapi tanggung jawab, untuk menghadapai masa-masa kemandirian.

“Kesiapan psikologis pada keseimbangan emosi di dalam jiwa kita. Ambivalensi dari rasa takut dan rasa berani. Ambivalensi dari rasa cinta dan benci. Ambivalensi antara harapan dan realisme.”

Paling sering kita alami dalam pernikahan adalah fluktuasi emosi yang cepat ketimbang saat kita masih bujang.

Sebagai istri, kata Rasulullah, kalau dilihat suaminya, ia menggembirakan. Seorang istri membutuhkan kemampuan psikologis luar biasa untuk setiap saat mampu melakukan 3 pekerjaan sekaligus: SEKRETARIS, RESEPSIONIS, PRAMUGARI.

KEMATANGAN FISIK

Kematangan fisik menjadi persyaratan mutlak dalam sebuah perkawinan


“Fisik yang perlu kita perhatikan bukan berarti harus membuat orang tertarik. Cukuplah bila tidak membuat orang lari ketika melihat kita.”

Olahraga yang dianjurkan dalam Islam: menunggang kuda (kekuatan), berenang (kecepatan), dan memanah (kejelian).

KESIAPAN FINANSIAL

Artinya, perkawinan juga kerja ekonomi, bukan sekedar kerja cinta.

“Seorang wanita juga perlu mempertanyakan kepada calon suaminya tentang masalah finansial. Tidak berarti bahwa wanita itu materialistis. Tidak demikian. Seorang wanita perlu yakin bahwa suami yang mampu mengatakan I Love You 1000x sehari juga bisa memberikan susu bagi anak-anaknya. Paling bagus, beri susu buat anak-anak, nafkah buat istri, lalu katakan I Love You. Anda bisa memberikan susu, tapi tidak mengatakan I Love You, itu juga salah. Dua-duanya perlu.”

“Kita harus melihat sesuatu dengan rasional. Unsur Romantika sangat penting ada karena akan membuat hidup jadi indah. Romantika yang bagus dibangun di atas Realisme. Realisme tapi juga Romantis. Realistis tapi tidak Romantis, jadi kaku.”


MENJALIN KEHARMONISAN

Perasaan ibadah melekat di dalam pikiran setiap orang yang ada di dalam rumah itu, sehingga misi kemudian membentuk satu muatan bahwa setiap anggota rumah adalah orang yang berjalan menuju Allah SWT.

Dengan nuansa ibadah, kita akan menemukan pengorbanan. Semua keringat yang keluar adalah sumber utama kenikmatan di dalam hidup, suatu kegembiraan jiwa.

Agar mampu membangun keharmonisan, setiap orang haruslah memiliki kemampuan ntuk memahami orang lain. Anda tidak mungkin mampu memahami orang lain dengan baik, kecuali jika Anda telah lebih mampu memahami Anda sendiri.

Sebenarnya struktur kejiwaan manusia memiliki berbagai kesamaan. Apa yang menggembirakan kita pada umumnya juga menggembirakan orang lain.

Kemampuan MENCINTAI dengan arti bahwa Anda menerima orang lain apa adanya, menerima secara utuh dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya.

Pada tingkat berikutnya, kita menginginkan kebaikan bagi orang itu. Apapun yang kita lakukan, selalu berorientasi agar orang menjadi lebih baik.

Memberikan waktu kita bagi orang lain. Perhatian dan keinginan yang lebih banyak untuk membahagiakan. Kemampuan MEMPERHATIKAN merupakan kemampuan jiwa yang luar biasa besarnya.

Berbagai teknik berhubungan, muncul dari kemampuan dasar. Kemampuan memperhatikan, memahami, mencintai, mengembangkan diri, dst. Untuk memiliki kemampuan dasar, ketrampilan utamanya adalah KETRAMPILAN KOMUNIKASI. Ketrampilan ini lahir dari pengetahuan kita tentang jiwa manusia.

Perasaan kita tentang orang lain, diungkap setiap saat, baik suka pun tidak suka. Nyatakan cinta Anda dengan tindakan dan kata-kata. Bahkan pujian sekalipun, jelas kita semua sedang beribadah. Kelelahan akan berkurang kalau kita mendengar berita gembira, artinya, sebelum mendapatkan di surga, sebaiknya kita mendapatkan di dunia.

Rasulullah mengajak kita unytuk memenuhi rumah dengan panggilan yang indah dan kalimat-kalimat yang baik.

“Setelah saya renungi, mengapa Islam perlu menyatakan secara verbal, hikmah yang saya temukan adalah ternyata setiap kita membutuhkan penguatan dari waktu ke waktu.”

Yang penting bagi kita mulanya, bukan mencari pasangan yang baik, tetapi berusaha untuk menjadi pasangan yang baik.

PENUTUP

Selain keterarahan, keharmonisan, konsistensi dan berbagai sarana fisik, jangan lupakan misi sebuah rumah tangga Islami.

Keluarga dimulai dari 2 orang yang bertemu menjadi suami-istri, kemudian bertambah anggotanya dengan anak-anak yang lahir. Keluarga ini harus mengupayakan agar setiap anggota memiliki misi yang sama.

Bila misi yang sama telah tertanam di dada, maka setiap orang yang ada di keluarga itu akan merasakan bahwa rumah tangga ini hanyalah satu perahu dari sekian banyak perahu yang berlayar menuju Allah SWT.


Judul Buku:
Penulis: H.M. Anis Matta, Lc
Penerbit: Syamil, Maret 2003

Tuesday, May 03, 2011

Kumpulan Puisi untuk HIMATIKA

Tuesday, May 03, 2011 1 Comments

HIMATIKA = Himpunan Mahasiswa Matematika
(3 Mei 1997 – 3 Mei 2011)

***
SEBUAH PERJALANAN
Hari ini ku hanya ingin berbagi cerita dengan syahdunya pagi
Mencoba memecah kesunyian dengan jeritan hati
Hari ini terasa begitu indah buatku
Teringat kembali sebuah perjalanan yang telah kutempuh
Melewati sebuah jalan lurus dan berliku
Meski liku perjalanan itu terasa berat untuk bisa kulalui sendiri
Namun ternyata ku tak sendiri
Aku bersamamu
Kita pernah merajut kisah bersama
Saat ini pun masih…
Bersamamu dulu ku pernah tersenyum
Meski tak jarang buliran bening kerap mengalir di pipi
Saat ku terjatuh dan tak mampu berdiri
Engkau hadir mengulurkan tangan persahabatanmu
Bersama mereka yang menjadi satu bagianmu
Kini…
Kembali kita mengenang arti hadirmu
Sudah berapa banyak sejarah yang tlah tertoreh
Dalam ruang kenang mereka
Dalam rongga hati mereka
Untukmu HIMATIKA..
Empat belas tahun telah mampu menempamu
Menjadi bagian yang bermakna
Bagiku, kau, dan mereka
***
SEPARUH MASA

SEPARUH MASA, menatap wajah malam selalu jauh tanpa berujung batas dan siang yang menyilaukan seperti mendekap jiwa-jiwa nestapa.
SEPARUH MASA, laksana sebuah kapal yang berhenti mengarungi samudera karena layar kehidupannya teramuk badai berhari-hari dan dayung-dayung langkahnya patah menghujam batu karang.
SEPARUH MASA, seperti ketulusan menulis dari palung jiwa dan lubuk hati terdalam, tapi engkau jadikan ketidakberdayaan mengakhiri semai-semainya dengan kelayuan.
SEPARUH MASA, menghantarkanku pada sebuah kisah sahabat-sahabat terpilih yang selalu menemani menjelajahi waktu, meniti pahit manis hidup, menjadi lentera penerang gelapku, dan menjadi inspirasi setiap langkahku.
SEPARUH MASA, telah melewati sebuah cerita yang berakhir dengan indah, separuh masa ini bagai melangkah dengan harap dan terbang bebas memecah cakrawala
SEPARUH MASA, bersamamu HIMATIKA, telah kutemukan siapa sejatinya diri ini.
Terima kasih untuk SEPARUH MASA yang tak tergantikan ini.
***
SELAMAT ULANG TAHUN…

Senja kembali melukiskan jalinan dalam ingatanku
Episode hidup yang tak pernah terangkai sebelumnya
Lama ku tertegun dalam diam
Apakah ini nyata adanya?
Mungkinkah semua kan kembali terulang?
Agar ku mampu mengganti salahku yang lalu
Tuk mengukir kisah tanpa sayatan luka

Untukmu yang dulu dan kini mengisi hariku
Langkah perjuangan kita menjadi saksi terpautnya hati
Asa dalam diri terpatri tuk wujudkan mimpi
Nikmati hari dengan penuh kebersamaan
Gema membahana iringi persahabatan

Tuk sebuah nama yang ada di hati ini
Akan kukenang dirimu sampai nanti
Harapan tak kan jua terhenti
Untuk sebuah kisah yang takkan pernah terganti
Nyata hariku takkan berarti jika tak menjadi bagian darimu…. HIMATIKA
***

EMPAT MUSIM BERSAMAMU

Musim pertama,
Daun-daun menghijau…
Sesejuk hati kala kau menyapa
Aku hadir di sini
Ada pertemuan yang terjadi
Musim pertama, hadirkan berjuta asa
Musim pertama, rangkaikan berjuta mimpi

Musim kedua
Kaca itu jatuh.. pecah berkeping-keping
Selaksa hati yang remuk redam
Aku terpaku.. apakah ini nyata adanya??
Aku ingin pergi darimu‼!
Menjauh dan tinggalkan ini semua..
Tapi apa daya, mimpi tak jadi nyata
Musim kedua, kulalui dengan sayap-sayap kerapuhan
Musim kedua, ku sendiri dalam penyesalan

Musim ketiga
Debur ombak masih setia membentur karang
Terkikis walau tak sampai habis
Aku masih termangu..
Inikah sahabatku yang dulu?
Saat musim pertama kita bersama..
Kini tak sering sapa
Musim ketiga, kutemukan arti sahabat sejati
Musim ketiga, kurajut kembali benang senja sejukkan jiwa

Musim keempat
Matahari bersinar di mata hati
Hadirkan semangat kuatkan tekad
Satu persatu mimpi terwujud nyata
Ritme perjuangan bernada cinta
Walau galau mendera
Inikah akhir kisah kita?
Musim keempat, musim terakhirku bersamamu
Musim keempat, goreskan lukisan di kanvas hatiku

Bersamamu… Empat musim telah kita lewati bersama
Bersamamu… Empat musim telah tinggalkan kenangan tak terlupa
Bersamamu… Empat musim telah mengajarkanku arti semuanya…
Untukmu.. kupersembahkan empat belas tangkai mawar…
Biarkan harumnya sejukkan hatimu
Biarkan warnanya cerahkan jiwamu
Biarkan durinya kuatkan dirimu…
Untukmu HIMATIKA, terima kasih untuk empat musim kebersamaan kita..
Kan ku kenang kisah ini… dahulu, kini, dan nanti…
***
Etika Suryandari, S.Si (mantan pemilik NIM M0105037)
Beberapa amanah di HIMATIKA (Himpunan Mahasiswa FMIPA UNS) :
1.Sekretaris Bidang Opini dan Media tahun 2006
2.Ketua Bidang Media Informasi, Apresiasi, dan Kreasi Mahasiswa tahun 2007 
3.Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) tahun 2008
4. Pengelola Majalah LINIER (2007-2008)
***
Jakarta, 030511
Mengenang saat-saat bersama HIMATIKA
Aisya Avicenna

Sunday, May 01, 2011

[M]elangkah pasti, optimalkan [E]nergi tuk raih [I]mpian yang menawan!

Sunday, May 01, 2011 0 Comments

[M]elangkah pasti, optimalkan [E]nergi tuk raih [I]mpian yang menawan!


Itulah sederet tema di bulan Mei.
Bulan perjuangan! Pasalnya, pada tanggal 13-14 Mei 2011 insya Allah akan mengikuti ujian seleksi beasiswa S2. Semoga penuh kemudahan dan lolos!!! Aamiin..
Selain itu, di bulan ini ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Salah satunya adalah mematangkan konsep naskah buku. Lainnya, saya berencana merevisi rancangan masa depan. Hemm... mencoba memaknai kembali motto hidup saya, BE SMART & VISIONER!!!

Sedikit mengevaluasi "Catatan Aisya" selama bulan April, ternyata memang belum bisa disiplin untuk membuat tulisan setiap hari. Terkadang harus dirapel di hari berikutnya karena berbagai alasan. Hehe... Namanya juga belajar. Insya Allah akan terus belajar untuk menjadi penulis inspiratif nan produktif. Semangat!!! Oleh karena itu, mulai bulan ini.. judul di blog tidak diawali lagi dengann "Catatan Aisya". Kategori "Catatan Aisya" untuk episode ke depan hanya diperuntukkan untuk catatan yang berwujud reportase kegiatan. Pokoknya terus belajar!!!

Aku ada, maka aku menulis.
Aku menulis, maka aku ada!


***

Potensi diri?
Temukan!
Kelemahan diri?
Sadari!
Kapasitas diri?
Tingkatkan!

~orasi tuk aksi perbaikan dalam kebaikan ^^v~

Aisya Avicenna

Saturday, April 30, 2011

Catatan Aisya [30] : Untukmu Para Muharrik Dakwah

Saturday, April 30, 2011 0 Comments

Allah memberikan ganjaran yang sebesar-besarnya dan derajat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah. Jika ujian, cobaan yang diberikan Allah hanya yang mudah-mudah saja tentu mereka tidak akan memperoleh ganjaran yang hebat.

Disitulah letak hikmahnya, yakni bahwa seorang da’i harus sungguh-sungguh dan sabar dalam meniti jalan dakwah ini. Perjuangan ini tidak bisa dijalani dengan ketidaksungguhan, azzam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit.

Dakwah berkembang di tangan orang-orang yang memiliki militansi, semangat juang yang tak pernah pudar. Ajaran yang mereka bawa bertahan melebihi usia mereka. Boleh jadi usia para mujahid pembawa isi dakwah tersebut tidak panjang, tetapi cita-cita, semangat dan ajaran yang mereka bawa tetap hidup sepeninggal mereka.

Itulah ibrah yang harus dijadikan pusat perhatian para da’i. apalagi berkorban di jalan Allah adalah sekedar mengembalikan sesuatu yang berasal dari Allah jua. Kadang kita berat berinfaq, padahal harta kita dari-Nya. Kita terlalu perhitungan dengan tenaga dan waktu untuk berbuat sesuatu di jalan Allah padahal semua yang kita miliki berupa ilmu dan kemuliaan keseluruhannya juga berasal dari Allah.

Semoga kita dipermudah dalam menyuarakan Islam di muka bumi ini. Mari kita warisi dan teruskan risalah para nabi dan para pendahulu dakwah kita.

Sahabat perjuanganku,
Jika ada bintang yang bersinar paling indah
Itu adalah kalian…
Ketika aku temukan cinta bersama kalian
Semakin kuat diri ini mensyukuri pergerakan
Bergerak dan meregang nyawa tuk pertahankan keyakinan
Lebih aku sukai daripada pasrah terhinakan

Sahabat perjuanganku,
Jika ada orang yang sangat merindukan kematian,
Aku tahu itu adalah kalian,
Semakin teratur nafas-nafas juang ini menghirup wangi syurga yang terjanjikan
Setiap peluh dan darah yang keluar dengan cinta,
Mempertegas langkah ini tuk siapkan keabadian

Sahabat perjuanganku,
Pejuang sejati bukan pejuang gadungan yang mengaku teman berjuang namun ruhul istijabahnya lemah dan semakin meruntuhkan bangunan dakwah dari dalam.

Sahabat perjuanganku,
Pertemuan dengan kalian begitu mencerahkan. Berjuang bersama kalian merasakan ujian Allah adalah sebuah tarbiyah yang mendewasakan. Bersama kalian, tiada yang membuatku merasa berduka selain detik-detik yang terlewat tanpa nafas-nafas juang, nafas-nafas yang menyambung kehidupan.

Sahabat perjuanganku,
Perjalanan masih sangat panjang, jauh tak berujung. Mohonlah kekuatan untuk terus berjuang sampai habis aliran darah dan keringat. Mohonlah agar tak terhenti penuh sesal karena nafsu dan kekecewaan. Selamat berjuang MUHARRIK DAKWAH, semoga setiap tetes keringat dan darah yang akan tertumpah tergantikan senyum di surga

Ya Allah kokohkanlah kami dalam ikatan dakwah di jalan-Mu…

Aisya Avicenna

Friday, April 29, 2011

Catatan Aisya [29] : Cara Ibu Menyuruh Anak

Friday, April 29, 2011 0 Comments

Ada seorang ibu yang berprinsip dalam hal 'menyuruh anak'
- saat menyuruh pertama kali, berarti ia menyampaiken pesan 'minta tolong'
- jika mengulang 1x, brarti ia termasuk ibu yang cerewet
- jika mengulang 2x, berarti ia termasuk ibu yang bawel..
Karena ia tidak mau jadi ibu yang cerewet/bawel, maka ia tidak pernah mengulang ketika minta tolong, jika 1x meminta tolong tapi tidak ditanggapi, maka ia kerjakan sendiri, tidak marah dengan kata-kata, meski muka nampak agak masam.. Alhasil, anak-anaknya selalu bersegera dengan perintah pertama ibunya..

Copas dari notenya mbak Aniska :)