MELATI [9]: “RABITHAH RINDU” (Keisya-Aisya)
Keisya Avicenna
Sunday, July 29, 2012
0 Comments
Dengan menyebut Asma Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…
Biarkan satu halaman terbuka setiap hari…
Renungkanlah rahasia yang ada di dalamnya!
***
Mungkin inilah yang kusebut kerinduan mahahebat. Dan puncaknya tadi setelah shalat Maghrib, tanpa terasa ada bulir-bulir bening yang mencipta jejak di kulit pipi. Seketika, terpanjatlah do’a untuk seorang hawa yang sangat kucinta.
INSPIRASI MAWAR MERAH…
”Indah, sebuah simbol ‘penghargaan’ dan ‘keberanian’...”
Dear My SUPERTWIN, “Kak Thicko” tercinta, tak salah jika kamu sangat menyukai pesona mawar merah. Yup, RED IS YOU!!! Merah itu semangat, mawar itu merah, jadi MAWAR MERAH = SEMANGAT! Hehe…
Aku sangat bersyukur bisa terlahir ke dunia ini tidak sendirian. Tapi Allah Swt menakdirkan kita lahir bersama…ya, aku terlahir bersamamu! Sebuah episode yang sangat membahagiakan…
Kita tumbuh bersama hingga se-GD sekarang. Hmm, banyak hal LUAR BIASA yang tlah kita lalui bersama. Aku sangat bersyukur menjadi saudara kembarmu! Sangat… Meski banyak hal yang berbeda dari kita, karena AKU NORMA BUKAN ETIKA! Dan karena kamu pun ETIKA BUKAN NORMA, tapi kita harus tetap mematuhi NORMA-NORMA dan ETIKA-ETIKA yang berlaku di kanan-kiri kita… ^_^ (eh, tadi pas tarawih ustadznya mbahas ETIKA lho… TOTO KROMO! Hihi… jadi makin kangen sama kamu, Cin!)
***
Biarkan sejenak kurenungi segala hal yang tlah kamu berikan untukku. Sebentuk cinta yang tak mungkin bisa kutuliskan dengan kata-kata, kasih sayang yang tiada tara. Kamulah cerminan diriku, kamulah semangatku, kamu juga INSPIRASI-ku. Kamu yang selalu bisa menguatkanku, di kala aku rapuh dan merasa sendiri. Kamu yang tlah mengajariku arti sebuah kesungguhan, sebuah tanggung jawab, sebuah keberanian untuk menatap masa depan, dengan harapan aku pun bisa menjadi AKHWAT S.M.A.R.T dan V.I.S.I.O.N.E.R (sesuai motto hidupmu), dan masih banyak hal LUAR BIASA yang bisa aku dapatkan dari dirimu…
Paling haru saat kamu selalu berusaha tersenyum meski aku tahu di belakangku kamu sangat sedih, saat aku sakit dulu. Kamu jugalah yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri saat aku harus kembali ke sekolah, kamu pun yang selalu mendukungku untuk senantiasa berprestasi dan menjadi anak kebanggaan Babe dan Ibuk. Mbak Thicko, aku selalu bilang kepada Kak Febri (saat dia masih berstatus “calon kakak iparku dulu”): “Kebahagiaan Mbak Thicko adalah kebahagiaan Cenung yang berlipat ganda. Jadi, buatlah ia selalu bahagia…” (so sweet banget, ya?) Dan diri ini sangat bersyukur, akhirnya kalian bersatu. Membersamai perjuangan kalian adalah episode yang takkan pernah diri ini lupakan. Manager TOBI pun belum pensiun… ^_^
Dan inilah salah satu caraku mengobati rasa rindu. Menulis apapun tentangmu, tentang kita… Membaca kembali apa yang pernah Kak Febri dan kamu tuliskan di buku DNA, catatan harianku tertanggal 24 Maret 2012, 4 hari setelah kalian menikah. Hari di mana kita akan berpisah...
***
“Agh, baru mau nulis udah mewek nih…#tisu mana tisu? Aku mencintaimu karena Allah… sangat! Entah dengan apa aku membalas kebaikanmu terutama sejak awal kami berproses… Ah, begitu banyak! Hanya Allah yang kuasa membalasnya dengan sebaik-baik balasan. Kamu sangat tahu betapa penuh liku-liku perjalanan untuk sampai ke tahap sekarang! Mungkin aku dulu sempat terjatuh, terluka, bahkna hampir putus asa (kau sangat tahu kisah-kisah masa laluku). Tapi, dengan kekompakan kita, dengan motivasi dan kekonyolan-kekonyolanmu, aku pun bisa bangkit dan kembali melangkah. Terima kasih 137x!
Cenung, kau menjadi salah satu jalan kemudahan dalam perjalananku menemukan pendamping hidup. So, yakini janji-Nya! Allah pun akan memudahkan jalanmu menemukan “Pangeran Kunci Surgamu”. Yakini… yakini!!! Mungkin saat ini Allah tengah mempersiapkan kalian sehingga nantinya kalian akan bertemu dalam kondisi yang TEPAT dan TERBAIK menurut-Nya. SUKSES deh untuk SEMUANYA! Insya Allah, kita akan tetap menjadi SUPERTWIN yang kompak! Tetap “ugal-ugalan” dalam kebaikan eaaa…”[penggalan tulisan Etika Aisya Avicenna dengan jejak-jejak tetesan air mata di kertas catatan DNA-ku itu]
Sepenggal catatan dari Kak Feb, kakak iparku yang luar biasa…
“Syukron katsiron telah menjadi bagian terindah dalam hidupku, banyak hal baru yang didapat setelah mengenalmu. Menjadi sebuah kesyukuran dan kebanggaan yang luar biasa dapat bergabung menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga kecil yang sederhana, harmonis, penuh kehangatan, humoris yang Insya Allah penuh barokah…
Hanya doa-doa terbaik yang bisa aku berikan sebagai balasan atas semua kebaikanmu. Semoga Allah Swt membalasmu dengan kebaikan yang berlipat pat pat :). ISTIQOMAH-lah, wahai Saudariku! Karena tidak ada balasan bagi orang yang ISTIQOMAH kecuali malaikat akan turun kepadanya seraya berkata…”Laa takhauf wa Laa tahzan! Berbahagialah dengan syurga yang telah Allah janjikan untukmu…”
***
TOBI dan Mas Dhody, memiliki kakak seperti kalian adalah kebahagiaan yang luar biasa, hadiah istimewa dari Kun Fayakuun-Nya…
Kita serasa melihat potret kekayaan batin, jika kita senantiasa mensyukuri setiap kenikmatan yang telah Allah Swt berikan untuk kita. Ini adalah kekayaan hakiki, yang membuat manusia tidak patah, tidak kalah. Sampai kapan pun. Maka, BERSYUKURLAH! Dan Cenung sangat bersyukur menjadi adiknya Mbak Thicko, Kak Febri, dan Mas Dhody… Love u all, coz Allah Swt…
MENDAKI PUNCAK KERINDUAN
Malam kembali menenggelamkan kita dalam pekatnya yang tersirat rindu
Membawa nurani pada gelap yang rindukan cahaya
Cinta kembali penuhi taman-taman hati para perindu
Menyemaikan rindu
Ramaikan suasana pecahkan keheningan malam yang dirindukan
Rinduku kembali menghiba pada angin
Tiupannya membawa pesan rindu
Ingin kukatakan, betapa perjalanan ini adalah cermin puncak kerinduanku
Seketika luruh segala letih yang terasa merindu
Tersapu butiran gerimis kecil, dendangkan nada rindu…
Puncak kerinduan yang merindukan dentingan simfoni rindu nan syahdu…
-13 kata rindu untukmu…-
“Di luar sana hujan,cinta…tetap sandarkan kepalamu di bahuku…” ^^v (perjalanan istimewa saat kita duduk berdua menjelajah malam 18 Juni 2010 silam)
[Keisya Avicenna,lembar ke-9 Ramadhan.Senyum keluarga adalah senyum bagi mawar hingga ia senantiasa menebar wangi dan memberikan sarinya. Kini, apapun yang terjadi mawar akan selalu berbahagia untuk semua…Melati sangat mencintaimu, Mawar… sangat!]