Jejak Karya

Jejak Karya

Saturday, October 20, 2012

(BUKAN RESENSI) : “FRIENDSHIP NEVER ENDS” ^_^

Saturday, October 20, 2012 0 Comments



“PERSAHABATAN 7 WARNA BIANGLALA”

Shela Kesepian
Shela adalah seorang anak piatu, ibunya telah tiada. Ia tinggal di sebuah desa yang sangat asri. Desa Harmoni namanya. Desa itu terletak di dataran rendah, dekat pegunungan yang sangat hijau dan sejuk.
Shela hidup bersama neneknya yang bernama Oma Lely. Sejak Ibunya meninggal saat melahirkan putra kedua yaitu adiknya Shela, ayah Shela pun memutuskan untuk ke luar kota, melupakan kesedihan sekaligus bekerja untuk membiayai hidup Shela dan masa depan putri semata wayangnya itu.
Shela pun benar-benar kesepian. Semenjak kepergian ayahnya, Shela jadi semakin sering mengurung diri di dalam kamar. Banyak kenangan indah bersama ayah dan ibunya di kamar yang penuh gambar pelangi itu. Ya, Shela sangat menyukai pelangi.
Untungnya, ada Oma Lely dan Mang Parjo yang selalu menghibur Shela dan menemani Shela jalan-jalan. Shela punya tempat favorit. Tiap sore, terkadang ia ditemani Oma Lely, bermain di taman bunga dekat rumahnya. Shela sangat suka bermain, berkejar-kejaran dengan kupu-kupu, memetik bunga melati, dan melihat biasan warna pelangi dari air mancur taman yang terpancar.

Lukisan Peninggalan Ibu
Ibu Shela adalah seorang pelukis. Banyak sekali lukisan yang menjadi hiasan di dinding rumah mereka. Semuanya karya Ibu Shela. Lukisan pemandangan alam yang paling banyak tertempel di dinding. Bakat melukis itu sepertinya diwarisi juga oleh Shela.
Shela juga hobi menggambar. Kemana-mana dia selalu membawa buku gambar kecil dan pensil warna. Seminggu sebelum Ibu meninggal, bertepatan dengan ulang tahun Shela yang ke-7, Ibu memberikan hadiah Shela sebuah lukisan. Lukisan yang sangat indah. Bergambar pelangi dan ada 4 orang di kedua ujung gambar pelangi itu. Ujung yang sebelah kiri ada gambar seorang ayah yang sedang menggenggam tangan seorang anak perempuan kecil. Shela tahu, itu pasti gambar ayahnya yang sedang menggandeng tangannya. Sedangkan, ujung gambar pelangi sebelah kanan, ada gambar seorang Ibu yang tengah menggendong seorang bayi mungil. Nah, itu pasti gambar Ibu Shela dan adik Shela. Tapi sekarang, mereka berdua sudah bahagia di surga.

Warna-warna itu Hidup
Shela sangat rindu saat Ibu bercerita tentang pelangi, tentang warna-warna yang sangat indah itu. Tapi, warna putih adalah warna favorit Shela. Mengapa putih? Karena ia sangat menyukai aroma bunga melati yang berwarna putih.
Sampai pada suatu malam, saat Shela benar-benar merasa sangat kesepian dan rindu pelukan Ibunya, ia merasakan ada keanehan dari lukisan yang tertempel di dinding kamar, dekat meja belajarnya itu.
Warna-warna pelangi di lukisan itu seolah hidup. Shela terkejut dengan apa yang terjadi.

Enam Peri Niji yang Centil
Warna-warna pelangi itu berubah menjadi sosok peri-peri lucu dengan kostum warna-warni seperti warna pelangi. Shela tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Shela mengira mereka adalah sosok yang jahat seperti di dongeng-dongeng yang biasa Oma Lely bacakan untuknya sebelum tidur. Tapi akhirnya, Shela berkenalan dengan mereka. Keenam peri lucu dan centil itu menamai diri mereka Peri-Peri Niji. Peri-Peri Niji  sangat suka menghibur gadis kecil yang kesepian. Dan mereka dikirim oleh Ratu Rainbow dari Negeri Bianglala untuk menjadi sahabat Shela.
Shela pun berkenalan dengan Meril si Peri Merah, Jinung si Peri Jingga, Kurin si Peri Kuning, Hijani si Peri Hijau, Biruni si Peri Biru, dan Ungil si Peri Ungu. Mereka berenam memiliki keunikan sifat masing-masing.
Meril-lah pemimpin Peri-Peri Niji. Jinung sangat suka makan permen karet dan menggelembungkan permen itu di mulutnya sampai besar. Kurin adalah si kutubuku Peri-Peri Niji. Hijani dan Biruni merekalah si kembar Peri-Peri Niji, kemana-mana selalu bersama dan sering melakukan tindakan konyol serta hal-hal unik. Dan Ungil adalah si peri paling mungil yang sangat usil. Selalu saja membuat masalah dan suka menghilang sendiri.
Shela pun menjalani hari-hari yang seru bersama Peri-Peri Niji.

Kemanakah Ungil?
Peri-Peri Niji juga sangat senang berteman dengan Shela.
Shela kembali ceria saat di rumah maupun di sekolah. Shela kembali menjadi gadis cilik yang periang. Teman-teman sekelasnya juga semakin senang dengan sikap Shela yang ramah dan murah senyum. Shela memang punya banyak teman di sekolah. Tapi ada seorang gadis cilik gendut yang selalu iri dengan Shela. Namanya Rainy. Ia merasa Shela adalah saingan terberatnya di kelas. Ya, Shela memang gadis cilik yang cerdas.
Suatu hari, saat jam istirahat di sekolah, Rainy memasukkan seekor ulat bulu ke dalam tas Shela. Rainy, gadis cilik yang usil dan pemberani. Untungnya, aksi Rainy diketahui oleh Ungil, si Peri Ungu yang tadi pagi sempat menyusup ke dalam tempat pensil Shela yang berwarna ungu.
Hmm… Peri-Peri Niji memang bisa bersembunyi di manapun asalkan tempat persembunyiannya memiliki warna yang sama dengan warna diri mereka. Ungil pun kumat penyakit usilnya.

Persahabatan 7 Bianglala
Shela merasa sangat bahagia karena memiliki teman Peri-Peri Niji.
Tak terasa, tugas Peri-Peri Niji dari Ratu Rainbow di Negeri Bianglala sudah selesai. Mereka berenam harus kembali ke Negeri Bianglala. Shela sudah berjanji kepada Peri-Peri Niji kalau tidak akan bersedih dan merasa kesepian lagi.
Tiap kali memandang lukisan “Pelangi Cinta Bunda”, Shela yakin ada senyuman Ibunya di sana, cinta adiknya, dan persahabatan yang sangat indah dengan Peri-Peri Niji. Shela merasa bahagia. Inilah Persahabatan 7 Bianglala. Shela pun belajar menjadi warna putih, warna dasar dari pelangi…warna yang melambangkan kebersihan hati. Sheila ingin menjadi gadis cilik yang selalu ceria dan suka menolong sesama.

“Mereka tetap bersama. Tak peduli kata siapa. Suka dirasakan bersama. Duka pun dibagi rata. Merah lalu belajar menjadi jingga. Jingga belajar mengerti kuning. Kuning memahami hijau. Hijau menyenangkan hati biru dan ungu.  Menerima dengan putihnya hati yang terbuka, saling bersahabat penuh cinta Sebuah kebersamaan dalam indahnya persahabatan…”

***
Hehe… inilah salah satu storyboard yang sampai sekarang belum saya lanjutkan lagi. Ada saran? Mari berdiskusi! Hihi.

Tapi di tulisan kali ini saya ingin mengajak para rekan-rekan hebat saya yang luar biasa untuk sejenak merenungi 1 kata 7 aksara yang sudah sangat melekat dalam jiwa kita: SAHABAT! Ya, sahabat! Dan bukan sekadar teman atau kawan.

Tiada mutiara sebening cinta
Tiada sutra sehalus kasih sayang
Tiada embun sesuci ketulusan hati
Dan tiada hubungan seindah persahabatan

Ibnu Taimiyah mengatakan, “Ukhuwah (persaudaraan atas dasar Islam) adalah sesuatu yang diikat karena Allah. Sehingga, tidak memerlukan adanya sumpah setia, tidak membutuhkan sandaran-sandaran, dan tidak membutuhkan instrumen-instrumen ilegal. Semuanya itu tidak dibutuhkan. Karena Allah telah mengikatnya dari atas langit yang ketujuh.”
Karena seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, maka, “Ia tidak boleh berbuat zhalim terhadapnya dan juga tidak boleh menelantarkannya.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat yang lain, “Ia tidak boleh berbuat zhalim terhadapnya. Tidak boleh merendahkannya, dan tidak boleh menelantarkannya. Di sinilah letak taqwa (sambil menunjuk ke dada beliau sampai tiga kali). Cukuplah seseorang itu disebut sebagai orang jahat jika ia sampai merendahkan saudara sesama muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya adalah haram (terlindungi), baik darahnya, hartanya, juga kehormatannya.” (HR. Muslim)

Subhanallah…
Mari kita renungkan!
Sudahkah kita menjadi sahabat yang mengerti akan makna yang dalam dari sebuah PERSAHABATAN bagi sahabat-sahabat kita?
Kicau anak burung kan terdengar sangat merdu
Bila ada jiwa-jiwa yang memberi dengan keikhlasan hati
Sosok yang kan menjadi pengobar semangat akan cinta yang dalam
Memaknai hidup yang penuh tantangan di masa depan.
Kau kah sosok itu, Sahabatku?
SEMOGA!

***
FRIENDSHIP NEVER ENDS,sebuah karya istimewa penuh cinta karya kakak saya yang luar biasa, Santi Artanti. Mengupas secara lugas dan jelas tentang persahabatan, ketika konflik melanda persahabatan kita, kisah sahabat inspiratif, berbagai tips yang terangkum dalam catatan persahabatan yang tak pernah berakhir.

Yups, dengan bahasa yang ringan, bernas, namun khas gaya Mbak Santi, saya merekomendasikan buku istimewa ini untuk menjadi kado persahabatan super istimewa teruntuk sahabat-sahabat Anda tercinta. Mantap kan? Buruaaaaan serbu toko-toko buku terdekat atau bisa pesan langsung ke penulisnya (FB: Santi Artanti). Bisa bonus tanda tangan lhoh… Hihi ^_^

***
TERLALU MANIS UNTUK DILUPAKAN

Di kala sang waktu mengisyaratkan tanda
Kisah kita akan sampai pada penghujungnya…
Awal kisah kita dulu, dimulai dari seutas tali yang sepakat kita namakan PERSAHABATAN…
Ku hulurkan satu ujungnya
Dan kaupun meraih ujung lainnya
Bersama kita simpulkan.
Erat, dan semakin kuat saja ikatannya
Hingga akhirnya kita menjalani sebuah episode penuh cita, cinta dan cerita
Terbingkai dalam manisnya PERSAHABATAN!
Rentetan janji kita ikrarkan…
Tuk mensketsa jalinan ini dalam derasnya arus sang waktu

Kala hati tak ada senang
Kau pancarkan setitik terang
Di saat hati tersiksa
Kau ubahnya jadi tawa
Indah keindahan dalam duniaku
Tak seindah melepaskan tangis di pundakmu
Di kala hati ini terluka…
Engkau ada laksana cahaya
Penerang langkah tertatihku
Kuatkan pijakanku…

KEHIDUPAN telah menempaku dengan tangan besarnya, hingga aku tak lagi merasa takut…
Kehidupan telah menyiramku dengan kesejukan mata air yang mengalir dari dalamnya, hingga aku tak lagi merasa kehausan…
Kehidupan telah memberiku DIRIMU, SAHABAT-SAHABATKU dengan CINTA sepenuhnya, hingga aku merasa BAHAGIA

Sampai akhirnya, kita hanyutkan kisah kita pada untaian takdir
Hingga bermuara pada masa depan…
Dan kini, kan segera aku kayuh kembali PERAHU IMPIANKU

Sahabat…
Ceria ini kan selalu mengembang bersama untaian senyummu
Kebersamaan karena CINTA
Berbalut lembutnya KASIH SAYANG…
TERIMA KASIH, SAHABAT!

 “Setiap yang datang pasti akan pergi, hanya waktu yang membedakan antara awal dan akhir. Semua adalah indah, tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya…”

[Keisya Avicenna, lembar ke-20 bulan ke-10. Terima kasih Mbak, ada nama “NORMA” dan PELANGI di halaman 70. Hihi… *numpangkeren.wkwkwk]

Sedikit catatan Keisya Avicenna:
“Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam, akan menjadi kenangan yang tumbuh subur, menyemaikan benih-benih cita, cinta, dan cerita di antara kita.  Karena kita tak harus di sini, kita tak harus selalu bersama, kita harus melanjutkan langkah ini, mungkin ke tempat yang lain, yang siap untuk kita tapaki.  Sahabat, biarkan aliran airmata ini jatuh sesukanya, biarkan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya.  Biarkan dia, karena air mata tak berarti sedih, air mata tak berarti duka, air mata juga lambang bahagianya hati.  Biarkan dia menemani kita di hari ini.  Biarkan! Karena dia memang hadir untuk ini, menjadi saksi INDAHNYA PERSAHABATAN KITA!” (Ingat, s = v x t!)


Monday, October 15, 2012

Jadilah Penghebat Orang Hebat

Monday, October 15, 2012 0 Comments
by Gerakan Pena Nusantara Purwodadi on Monday, October 15, 2012 at 4:41am ·

Aku duduk disampingnya, ketika seorang teman yang tinggi besar, hitam kulitnya sedang asyik berceloteh dengan memegang mic di tangan kirinya. Dia menceritakan segala sesuatu yang ada di fikirannya, orang – orang di depanku terkesiap, tak pula denganku yang berada tepat di samping kirinya. Tak hentinya aku memandang wajahnya yang baru saja ku kenal, dia memang temanku yang baru aku kenal,  baru dua kali ini kita bertemu.

Celotehnya begitu tertata, tidak seperti celoteh burung, atau celoteh orang – orang dipasar. Sedikit joke membumbui, namun kembali celoteh itu penuh makna. Sampailah temanku berkata tentang bagaimana menjadi hebat. Dia mendendangkan sebuah cerita yang dia alami sendiri, dia adalah seorang pendaki gunung.
“Bagi saya, saya bisa meraih suatu kepuasan tiada tara ketika bisa menginjakkan kaki ini kepada dataran paling tinggi pada suatu gunung, saya merasa menjadi orang paling hebat ketika di puncak itu,” dia mulai bercerita tentang pengalamannya mendaki.

“Tapi ternyata membawa seseorang untuk bisa sampai ke puncak itu lebih mempunyai rasa tersendiri dari pada hanya membawa diri ini kepuncak sendirian,” disambungnya cerita yang baru dia tuturkan.

“Saya pernah naik gunung tertinggi di pulau Jawa, ketika itu ada teman saya, seorang perempuan tidak kuat melajutkan sampai ke puncak.”

“Saya tidak kuat lagi,” kata temen perempuan saya ketika itu, dia mencoba mejelaskan keadaan waktu itu.
Orang – orang yang hadir dalam ruangan tersebut seperti tersihir oleh cerita dari dia. Ketika kami mendengar pengalaman yang terucap dari mulutnya, seolah di fikiran kami berjalan sebuah film yang berisi tentang cerita tersebut. Kembali terdengar suaranya menyambung cerita yang sempat terhenti, untuk sekedar mencuri nafas.

“Namun saya tidak putus asa, akhirnya saya mengikat tangan teman perempuan itu dengan sarung, lalu saya bimbing untuk bisa mencapai puncak, terasa berat memang awalnya, namun setelah sampai bersama di puncak gunung, betapa campur aduk  perasaan ini. Sungguh sesuatu yang tidak terkira ketika bisa membantu orang lain untuk bersama – sama menuju puncak,” jelasnya dengan mata yang berbinar – binar, seolah mengajak kami untuk merasakan apa yang dia rasakan.

Walaupun hanya beberapa penggal ucapan yang terekam, namun aku sangat menikmati kata demi kata yang dia ucapkan, sungguh tepat bisa memberikan penggambaran hingga dapat dicerna dengan mudah oleh orang lain. Ternyata benar, sangat hebat bagi orang yang bisa mempunyai andil untuk bisa menghebatkan orang lain, bukan hanya dirinya sendiri. Jadi bagaimanapun juga kita jangan hanya menjadi orang yang egois.

Sangatlah mudah bagi seseorang untuk menjadi orang sukses atau berhasil, namun dia belum dikatakan seorang hebat bila belum bisa membawa seseorang, sekelompok atau sekumpulan orang untuk ikut bersama merasakan keberhasilan yang telah dirasakannya. Bagi orang yang peka, maka ada perasaan tersendiri ketika bisa membuat seseorang berada di”puncak” kehidupannya, meski tidak dibayar dengan materi.

Yuk, kita berusaha menjadi penghebat bagi orang – orang hebat, hebat sendiri itu tidak dosa, namun akan lebih berdosa jika kehebatan yang kita punyai ini tidak kita ajarkan kepada orang lain yang membutuhkan. Tidak akan hilang semua ilmu yang kita dapat jika kita bagikan, bahkan secara cuma – cuma pun. Kita niatkan semua yang kita lakukan atas ridho Sang Pemberi Ilmu, sehingga apa yang telah kita dapatkan dan hendak kita berikan kepada orang lain mejadi catatan tersendiri bagi riwayat hidup kita.

Mari jadi hebat, dan hebatkan orang hebat.
Purwodadi, 14 Oktober 2012
Ketika Duduk Dalam Lab. Bersama Sang Professor.
Catatan terserak dari pertemuan dengan KUN GEIA.

Bidadari bermata Jelita

Monday, October 15, 2012 0 Comments


Bismillahirrohmaniirrohiim
Tadi siang terjadi sebuah percakapan ringan seperti ini:
X:  bisakah kita menjadi ainul mardiyah,   bidadari surga?
Y:  BISA... kan Rasul juga pernah bilang ketika ummu salamah bertanya, utama mana antara bidadari syurga sama wanita2 shalihah di bumi,, rasul jawab, mar'atush shalihah di bumi yg lebih utama
X: Masya Allah
Y: keren,, kan  rasul sndiri yang bilang ... hehe.
X: Iya kerennnnnnnn, aku mau jadi pemimpin bidaadari itu ,  aamiin
Y: Aamiin, Ayo coba tebak, kenapa  rasul bilang seperti itu?
X: Lupa aku, prnah dl ustazah aku  kasih tau
Y: Naah... kok bisa lupa... Kalo begitu gak  jadi pemimpin bidadari.. hehe
X: Kasih lah tau ilmunya,  ustazah jangan pelliiiiiiiiiiit
Y: Nanti ya, buka catatan dulu... itu catatan ada di diary .. mau dibuka dulu..
Beberapa saat kemudian akupu kembali membuka diary lama-ku, inilah yang tertulis di diaryku tertanggal 3 Agustus 2005 ^_^
Dari buku: Fatwa-fatwa Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassallam (sebuah buku terjemahan)
Penulis  : Al Hafidz Abu Abdillah Muhammad Ibnu Abu Bakar (atau yang sering kita dengar dengan nama Ibnu Al Qayyim Al Jauziyyah)
Penerbit: Pustaka Panjimas Jakarta
                                         “Bidadari bermata jelita”
 Di dalam Mu’jam ath- Thabrani disebutkan bahwa Ummu Salamah Radhiallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam, seraya berkata, 
Ummu Salamah: Ya Rasulullah, beritahulah aku tentang firman Allah Azza Wajalla,   “bidadari bermata jelita”
Rasulullah : “bidadari itu seperti telur, jelita matanya. Rambut para bidadari itu serupa dengan bulu sayap burung ”nasr”.
Ummu Salamah: Beritahulah aku tentang firman Allah Azza Wajalla, ”mereka seperti mutiara yang tersimpan baik”
Rasulullah: Kebersihan mereka seperti bersihnya mutiara yang ada di dalam kerangnya yang tak pernah disentuh tangan sama sekali
Ummu Salamah: Beritahulah aku tentang firman Allah Azza Wajalla, ”Pada mereka (terdapat) kebaikan dan kecantikan”
Rasulullah: Kebaikan akhlak dan kecantikan wajah
Ummu Salamah: Beritahulah aku tentang firman Allah Azza Wajalla, ”mereka laksana telur yang tersimpan baik”
Rasulullah: Kehalusan mereka laksana kehalusan kulit dalam telur yang masih melekat pada kulit luarnya
Ummu Salamah: Beritahulah aku tentang firman Allah Azza Wajalla, ”berkasih mesra penuh cinta lagi sebaya usianya”
Rasulullah: Ialah wanita-wanita tua yang keriput mukanya, banyak tahi matanya di dunia, lalu (di akherat) mereka diciptakan dan dijadikan gadis-gadis perawan oleh Allah, berkasih mesra, penuh cinta lagi sebaya umurnya
Ummu Salamah: Ya Rasulullah, apakah yang lebih utama wanita-wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jelita?
Rasulullah: Bidadari-bidadari bermata jelita itu tidak lebih utama daripada wanita-wanita dunia (yang shalihah) tapi wanita-wanita dunialah yang lebih utama dari pada mereka, seperti utamanya lahir terhadap batin
Ummu Salamah: Ya Rasulullah, itu bisa diperoleh dengan apa?
Rasulullah: Dengan shalat mereka, puasa dan ibadahnya kepada Allah Ta’ala. Allah memakaikan cahaya-cahaya pada mukanya dan sutera pada badannya. Mereka putih warna (kulitnya), hijau pakaiannya, kuning perhiasannya, tempat mandi uapnya adalah mutiara-mutiara dan sisirnya adalah emas. Ketika itu mereka bilang ”kami kekal tidak akan mati, kami senang tidak akan sengsara selamanya, kami tetap tinggal tidak akan pindah selamanya dan kami suka dan tidak akan jengkel selamanya. Kebahagiaanlah bagi orang yang kami untuknya dan dia untuk kami
Ummu Salamah: Ya Rasulullah, perempuan diantara kami ada yang bersuami 2,3 dan 4 kemudian mati, lalu masuk syurga dan merekapun masuk syurga, Siapakah diantara mereka yang menjadi suaminya?
Rasulullah: Sesungguhnya perempuan itu akan memilih yang terbaik akhlaknya. Lalu berkata ”Ya Tuhanku, kalau ini yang lebih baik akhlaknya di dunia dari pada mereka bersamaku, kawinkanlah adku dengannya. ”Hai Ummu Salamah, kebaikan akhlak itu membawa kebaikan dunia dan akherat”
Ketika kembali menyalin, sembari membaca dan mengetik, aku merasakan ada kesejukan batin. Dari percakapan di atas, aku merasakan Rasulullah begitu lembut perangainya kepada isterinya, begitu bijaksana dan begitu mesra :D, Masya Allah.. Ya Sayyidi Ya Rasulullah.

Dari percakapan di atas maka kita selaku wanita muslimah yang menjadi penghuni dunia jangan sedih apalagi takut, rasul sendiri yang bilang Bidadari-bidadari bermata jelita itu tidak lebih utama daripada wanita-wanita dunia (yang shalihah) tapi wanita-wanita dunialah yang lebih utama dari pada mereka,  mari kita perhias akhlak kita dengan banyak kebaikan, mari kita membuat para bidadari syurga "cemburu" (emg bidadari bisa cemburu ya -_-", Sesungguhnya di syurga itu tidak ada rasa cemburu apalagi iri hati, hehe).
Ummu Salamah radhiallahu 'anha berkata, Rasulullah Shallau 'alaihi wasallam bersabda: “Tiap-tiap isteri yang meninggal diridhai oleh suaminya, maka ia akan masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah). 
Ummu Salamah adalah salah satu dari isteri Rasulullah yang bijaksana. Maka banyaklah menteladani kisah hidup beliau ^_^
Ya Allah, masukanlah aku ke dalam golongan hamba-hambaMu yang shalihah. Beri aku banyak kebaikan dan keutamaan, sehingga aku bisa masuk dalam satu deretan wanita penghuni syurga baik di dunia atau nanti di akherat tentunya dengan izinMu dan dengan caraMu. Aamiin
 *Catatanku, 9.10.2012

Tanggung Jawab Kepala Keluarga

Monday, October 15, 2012 0 Comments
Bismillahirrohmanirrohiim...

Aku terbaca sebuah tulisan yang membuat hatiku terenyuh dan tersentuh  betapa tanggung jawab seorang kepala keluarga  bisa dikatakan sangat berat. Aku kembali merenungi tiap-tiap kalimat dari tulisan tersebut. 
Berikut aku kutipkan tulisannya:
 Setiap engkau adalah pemelihara, dan setiap engkau akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya: Seorang pemimpin adalah pemelihara, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Seorang laki-laki juga pemelihara dalam keluarganya, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Dan seorang perempuan adalah pemelihara dalam rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. 
(HR. al-Bukhori)

Siapakah di antara kalian wahai Ayah yang memberikan hadiah pada anaknya apabila hafal satu juz dari Al-Qur'anul Karim atau beberapa hadits dari hadits Nabi Shallahu 'alaihi wassallam ?

Sungguh sangat sedikit sekali yang demikian ini. Kita mohon kepada Allah agar memberkahi yang sedikit ini.

---
Adalah Luqman Al-Hakim dengan kasih sayang yang begitu besar kepada anaknya, dia berwasiat agar jangan berbuat syirik, yakni menyekutukan Allah Subhanahu Wata'ala. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, waktu dia memberikan nasihat kepadanya:

 'Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah sebesar-besar kezhaliman. (Terjemah Q.S. Luqman ayat ke 13)

Ya… adakah kezhaliman yang lebih besar dari syirik?

Itulah apa yang dikhawatirkan Luqman pada anaknya sehingga mewasiati agar jangan sampai terjatuh ke dalamnya.

Kemudian, beliau dengan segenap kasih sayangnya menunjukkan pada anaknya apa yang akan menyelamatkan anaknya dari adzab Allah yaitu dengan menghadap kepada-Nya melalui shalat, memerintahkan yang ma'ruf serta mencegah dari yang munkar.

Setelah itu, Luqman mewasiati anaknya agar berhias dengan akhlaq yang mulia yang akan mengangkat jiwanya dan akan tinggi derajatnya. Janganlah SOMBONG dan MENGHINA SESAMA. Sederhanalah dalam berjalan dan lunakkanlah suara dalam pembicaraan. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Terjemah Luqman ayat ke 19)
Di samping memperhatikan pekembangan fisik anak, kita juga harus memperhatikan pendidikan akal dan hati mereka. Kita harus memikirkan nasib mereka setelah matinya.

Langkah  :

pertama untuk itu adalah kita perbaiki terlebih dahulu diri kita, karena dengan baiknya diri kita maka mereka akan ada di atas keteguhan dan kekokohan serta ada di dalam penjagaan Allah swt. Allah berfirman:Ayah mereka berdua adalah orang yang shalih (Terjemah Q.S. Al-Kahfi: 82)

Kedua, kita jadikan bimbingan dan pengajaran Islam sebagai tujuan. Tidak ada halangan untuk belajar dan mempelajari ilmu-ilmu dunia akan tetapi tidak sebesar perhatiannya terhadap akhirat. Allah berfirman:Dan carilah apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan nasib (bagian)mu dari (keni'matan) dunia. (Terjemah Al-Qashash: 77)


Terakhir wahai Ayah!
Bertaqwalah engkau kepada Allah.
Takutlah Engkau kepada-Nya pada apa yang engkau lakukan untuk anakmu.
Perbaikilah pendidikan mereka!

Jagalah mereka dari segala kerusakan dan kealpaan dalam segala kebaikan.
Lakukanlah sejak sekarang selama mereka masih ada di hadapan kalian.
Selama kalian masih bisa bersungguh-sungguh mengusahakan.
Lakukanlah segera sebelum kalian hanya bisa melakukan celaan dan penyesalan yaitu pada hari dimana tidak akan bermanfaat lagi celaan dan penyesalan.
Dan Allah lah tempat kita meminta perlidungan dan pertolongan.

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allah lah pahala yang besar. (Terjemah Q.S. At-Thagaabun: 15)

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Terjemah Q.S. At-Tahrim: 6)


 Sumber tulisan dari sini: Ayah Dengarkanlah
-----



 Setelah membaca tulisan di atas atau yang serupa dengan yang seperti itu, -seperti biasa- ada sesuatu hangat yang keluar dari kelopak mataku T_T.


Tanggung jawab seorang kepala keluarga (dalam hal ini , suami/seorang ayah) tidak hanya dituntut untuk pemenuhan materi tapi ada yang lebih penting dari semua itu adalah pemenuhan kebutuhan ruhani para anggota keluarganya. Kedua hal ini haruslah ada dalam diri seorang ayah (calon ayah) sehingga apa yang diterangkan dalam hadits Rasul di atas benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Semua itu tidak akan berjalan secara baik jika masing-masing dari anggota keluarga tidak bersinergi , tidak saling bekerja sama.

Jika diurai tanggung jawab seorang kepala keluarga akan sangat panjang dan itu membutuhkan perenungan -tersendiri-. Tapi bagiku, tulisan di atas sudah sedikit mewakili apa yang aku anggap PENTING yang harus diketahui.


Ya Rabb, Sebaik-baik pelajaran adalah dariMu, dari kalamMu (al qur'an) dan Sebaik-baik teladan adalah dari kekasihMu (Rasulullah).  Engkau Maha Tahu apa yang sedang bergejolak dalam hati dan fikiranku, maka hanya kepadaMu hamba mengadu, mengembalikan semua  urusan kepadaMu. Engkau yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Lakukanlah dengan caraMu Ya Rabb, bukan dengan caraku. Ya Latif, berikanlah hamba hati yang lembut sehingga mampu menangkap serta mencerna setiap pelajaran kehidupan yang Engkau berikan kepadaku -apapun itu-. Aku memohon kebaikan dari calon ayah dari qurrata 'ayunku -kelak-, Kebaikan dari bapakku, kebaikan dari saudara laki-lakiku, kebaikan dari sahabat-sahabatku. Aku mohon perlindungan kepadaMu -untuk keluargaku nanti- dari godaan syaitan yang terkutuk.  Robbana hablana min azwajinna wa dzurriyyatina qurrata 'ayun wa ja'alna lil muttaqina immama. Robbi habli minasholihiin. Istajib dua'ana Ya Allah. Aamiin.


Ketika sudah menjadi ayah dan ibu maka tanggung jawabmu akan lebih besar lagi. Pelajari ilmunya dengan baik, jgn pernah meninggalkan Al Qur'an, jgn pernah melupakan shalawat, jgn pernah kenyang dalam mencari ilmu -khusunya ilmu agama-, ambil dunia secukupnya dan terakhir teruslah bergantung HANYA kepada Tuhan yang sangat penuh kasih sayangnya, Allah Azza Wajalla. (pesan ini untukku, untukmu, untuk kita dan untuk semua yang percaya akan hari akhir. -Salam, PDM-




*Catatanku, 11.10.2012

KHITBAH

Monday, October 15, 2012 0 Comments

Khitbah

Bismillahirrohmanirrohiim..
"Orang mu’min itu adalah saudara bagi mu’min yang lain.
Maka TIDAK DI HALALKAN bagi seorang mu’min untuk membeli barang yang sudah dibeli saudaranya dan janganlah seorang mu’min meminang di atas pinangan saudaranya kecuali jika pinangan itu telah ditinggalkan.” (Shahih Muslim 2/1034 no.1414, Kitab Nikah bab Haramnya khitbah di atas khitbah saudaranya kecuali jika di-izinkan atau jika lamaran itu
telah ditinggalkan)

Tentang hadits ini, Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan :
“Hadits ini secara jelas menunjukan tentang PENGHARAMAN khitbah seseorang di atas khitbah saudaranya dan para ulama telah bersepakat atas pengharamannya, yaitu apabila TELAH JELAS bahwa khitbah ituTELAH DITERIMA dan si peng-khitbah (yang telah diterima itu) TIDAK MENGIJINKAN (orang lain untuk meng-khitbah) dan juga khitbah ituTIDAK PERNAH DI TINGGALKAN (dibatalkan).” (Al-Minhaj syarh Shahih Muslim 9/179)

Kemudian pula, Imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan:
“Imam Malik bin Anas rahimahullah mengatakan : “Makna dari hadits ini adalah dibencinya seorang laki-laki meminang di atas pinangan saudaranya. Apabila seorang laki-laki TELAH meminang seorang wanita dan si wanita itu TELAH RIDHA atas pinangan laki-laki tersebut, maka TIDAK BOLEH seorang laki-laki lain pun boleh meminang di atas pinangan (yang telah diterima) itu.”
(Sunan At-Tirmidzi 3/440)

*From: forum myquran.org
---
Bacalah dan mohon untuk dijadikan perhatian!!!


*Catatanku, 7.10.2012

BERGEGASLAH!

Monday, October 15, 2012 0 Comments

Bergegaslah
Album : Di Dalam 'Beat'nya Tetap Ada Cinta
Munsyid : Suara Persaudaraan
http://liriknasyid.com

Ketika kudaratkan kaki di Hanadi
Kulihat ribuan wajah penuh cinta dan harapan
Kerinduan akan sebuah tempat persinggahan
Ditengah hiruk pikuk gemuruh panas pulau Batam

Pelabuhan hati - hati yang gersang
Dengan merindu kedamaian dan uluran kasih sayang
Peraduan jiwa - jiwa yang lelah
Sekedar melepas beban di dada yang terus bertambah

Duhai kawan kujaga slalu kuatkan azzam di hati
yang kini hidup mereka dalam curahan kasih Illahi
Duhai kawan agar tak lapuk usiamu
Sirna ditelan masa dalam lumpur debu anganmu

Jadikanlah Alloh sebagai tujuan
Sandaran hati nurani agar terhempas keraguan
Jadikanlah Rasulullah teladan
Panutan hidup manusia hingga sampai akhir zaman

Jadikanlah ia sebagai Hajar
Jadikanlah ia sebagai Maryam
Jadikanlah ia sebagai Khadijah
Wanita perkasa penuh keaguangan

Jadilah dikau sebijak Lukman Hakim
Jadilah dikau setegar Ibrahim
Jadilah dikau sekasih Muhammad
Rosul akhir zaman panutan umat

Ia Pun Malu dan Terdiam ^_^

Monday, October 15, 2012 0 Comments

Bismillahirrohmanirrohiim
Teringat akan suatu hal dan terbaca pula akan suatu hal. Maka aku kutipkan saja disini :
Imam al-Bukhari rahimahullah telah membuat bab tersendiri dalam kitab Shahiihnya: “Bab Laa Yunkihu al-Abu wa Ghairuhu al-Bikr wats Tsayyib illaa bi Ridhaahaa (Bab Seorang Bapak dan lainnya Tidak Boleh Menikahkan Anak-anak Gadisnya Atau Anaknya yang Janda kecuali dengan Keridhaannya).”

Imam al-Bukhari berkata: Mu’adz bin Fadhalah memberitahu kami, ia berkata: Hisyam memberitahu kepada kami, dari Yahya dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah menyampaikan hadits kepda mereka bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya:

“Tidaklah seorang janda dinikahkan sehingga diminta pertimbangannya dan tidak pula seorang gadis dinikahkan sehingga diminta izinnya.”

Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, lalu bagaimana pengizinan seorang gadis itu?” Beliau menjawab, “Yaitu, dia diam.”
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengenai seorang gadis yang akan dinikahkan oleh keluarganya, apakah perlu dimintai pertimbangannya?” Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Ya, dimintai pertimbangannya.” Lalu ‘Aisyah berkata, maka aku katakan kepada beliau, “Dia malu.” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pun berkata, “Demikianlah pengizinannya, jika ia diam.”   [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Dari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:

“Seorang janda lebih berhak atas dirinya sendiri daripada walinya. Sedangkan seorang gadis dimintai izin dan pengizinannya adalah sikap diamnya.”  [HR. Muslim]
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Mintalah izin kepada wanita dalam pernikahannya.” Dikatakan kepada beliau, “Sesungguhnya seorang gadis akan merasa malu dan diam.” Beliau bersabda, “Itulah izinnya.”  [HR. An-Nasa-i dengan sanad yang shahih]
*Sumber :‘Al-Intishaar li Huquuqil Mu’-minaat’, Penulis: Ummu Salamah as-Salafiyyah, judul Indonesia ‘Dapatkan Hak-Hakmu, Wahai Muslimah!’, Penerjemah: Abdul Ghoffar EM, Pustaka Ibnu Katsir (BAB I Pasal 16-17 hal 58-60) 
--------
Ketika dimintai izinnya (untuk dinikahkan/menikah), ia pun tertunduk malu dan terdiam. Namun apabila kedua belah pihak meminta kepadanya untuk menyampaikan beberapa kalimat pertanda ia menyetujuinya dan menerima maka tidaklah mengapa untuk berkata-kata. Hadits Rasul itu sungguh terbukti. Tidak Percaya? Maka rasakanlah sendiri [Purnama Dewi Madinah]
Ya Sayyidi Ya Rasulullah, Shalawat dan salam terindah untukmu
 Ini untukmu saudariku yang tercinta dan kucinta Lillahi Ta'ala ^_^.

Allah yang telah melembutkan hatiku dan membuat alur hidupku sedemikian rupanya.  Terima kasih Ya Rabb, atas semua  anugerahMu.


*Catatanku, 12.10.2012   -Jum'at Mubarakah, Perbanyak Shalawat Yuuuukkk- 
(dari blog Mbakku cinta, Purnama Dewi Madinah)