Oleh-Oleh Workshop Kehamilan Syar'i (Bagian 2)
Keisya Avicenna
Friday, November 29, 2013
1 Comments
Materi selanjutnya yaitu tentang "KEHAMILAN
SYAR’I" yang disampaikan oleh
Bidan Emma Yusuf.
- Kehamilan adalah salah satu
kehidupan di mana Allah menitipkan hamba-Nya di rahim seorang ibu sebagai amanah
agar hamba ini kelak menjadi generasi yang dibanggakan oleh Rasulullah Saw. Dan
menjadi pemimpin manusia untuk menegakkan aturan-aturan Allah di muka bumi ini.
- Rasulullah Saw. Bersabda,
“Nikahilah wanita yang pengasih (besar kasih sayangnya) dan penghasil keturunan
(banyak anaknya) karena aku bangga dengan banyaknya kalian di hadapan para nabi
di hari kiamat (HR. Ahmad dan Abu Hatim).
- Kehamilan adalah suatu proses
di mana seorang calon ibu selama kurang lebih 9 bulan menempa dirinya untuk
menjadi seorang ibu yang kuat imannya, kuat jiwanya, dan kuat fisiknya agar
perjuangan saat persalinan dapat dilaluinya dengan baik, normal, ibu dan anak
yang sehat, mendapat pahala dan kemuliaan berupa ampunan dosa dari Allah SWT.
- Nasihat Rasulullah Saw. Kepada
Fatimah : “Bagi wanita yang sedang hamil dan menyusui hingga habis masa
menyusuinya pahala agung seperti pahala pejuang di garis depan jihad fii
sabilillah. Dan jika ia meninggal di antara waktu tersebut, maka sesungguhnya
baginya pahala mati syahid.” (HR. Imam Thabrani)
- Islam sebagai agama yang
mengatur seluruh kehidupan manusia, memberikan tuntunan bagaimana cara yang
harus ditempuh oleh seorang ibu dalam menjalani proses kehamilan ini.
- Bagaimana tuntunan Islam
terhadap ibu hamil yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadist di mana ibu
menjadikan susah payah atau rasa tidak nyaman selama menjalani kehamilannya (QS
46 ; 15) sebagai lading amal shalih yang dipenuhi dengan nilai-nilai spiritual
Islami.
- Cara Kehamilan Syar’i
1. Ikhlas
dalam Menjalani
Ikhlas adalah
menerima dengan lapang dada segala sesuatu takdir dari Allah SWT atas dirinya
dan melakukan sesuatu karena Allah SWT serta mengharapkan keridhaan-Nya.
“Dan siapakah yang
lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada
Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan…” (QS. An-Nisa’ [4] : 125)
2. Sabar
dalam Bersikap
Kondisi tidak
nyaman saat hamil muda (ngidam) haruslah diterima dengan lapang dada,
“bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu..” (QS. Ali’Imran [3] : 200).
“Tidak ada yang
menimpa seorang muslim dari kepenatan, sakit yang berkesinambungan (sakit
kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai dari yang
tertusuk karenanya kecuali dengan itu Allah hapus dosanya.” (HR. Bukhari)
Ikhlas dan sabar
dalam proses ini berdampak pada relaksasi otot-otot tubuh sehingga hormon -hormon
yang berperan dalam proses kehamilan berfungsi dengan maksimal.
3. Obat-obatan
Herbal
Obat-obatan herbal
yang dipergunakan merupakan resep dari Allah dan Rasul-Nya.
a.) Madu (QS. An-Nahl [16] : 69)
yang menyembuhkan bagi manusia.
b.) Kurma (QS. Maryam [19) :
23-26), anjuran makan kurma Allah SWT kepada Siti Maryam : “Berilah wanita hamil makanan kurma sebelum
ia melahirkan, sebab yang demikian itu akan membuat anaknya menjadi seorang
yang tabah dan bertaqwa (bersih hatinya).” (HR. Ibnu Asakir).
c.) Habbatussauda (HR. Bukhori dan
Muslim), obat semua penyakit
d.) Minyak Zaitun (QS An-Nur [24]
:35), minyak yang diberkahi
e.) Menghindari obat-obatan yang
haram, syubhat, imunisasi, bahan-bahan kimia, dll (QS. ‘Abasa [80] : 24)
4. Memastikan
Nutrisi Halal dan Thoyyib (QS. Al- Baqarah [2] : 168)
Makanan ibu akan
menjadi bahan dasar pertumbuhan janin dan kedekatan ibu kepada Allah SWT.
5. Menerapkan
Pola Makan Rasulullah Saw.
“Maka hendaklah
manusia itu memperhatikan makanannya.” (QS ‘Abasa [80] : 24)
“Lambung adalah
kolam tubuh. Ke sana cairan mengalir. Apabila lambung sehat, maka cairan akan
keluar dengan membawa kesehatan dan apabila lambung sakit, maka cairan itu akan
keluar membawa penyakit.” (Disebutkan Abu Nu’aim dari Abu Hurairah).
Bagi ibu hamil,
sebaiknya menjaga porsi makan dan frekuensi makan dengan baik, karena biasanya
di trimester III masa kehamilan, umumnya ibu hamil mengalami peningkatan nafsu
makan. Bila ibu mengikuti hawa nafsunya tersebut, maka akan berdampak pada
besarnya janin dan memperlama proses persalinan.
6. Meningkatkan
ibadah dan Amal Shalih
Mendekat pada Allah
SWT ini merupakan suatu upaya ibu memantaskan dirinya agar mendapatkan
pertolongan dari Allah SWT.
“Dan mintalah
pertolongan (kepada Allah SWT) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat (QS.
Al-Baqarah [2] : 45) serta menjadi jalan kebaikan baginya. Misalnya : tilawah
Qur’an, Istighfar, Zikir, bersedekah, berdoa, sholat sunnah, dan amal shalih
lainnya.
7. Mendidik
Anak Sejak dalam Kandungan
Menuntut ilmu
adalah wajib bagi Muslim dan Muslimah mulai dari dalam kandungan hingga liang
lahat. Tuntutlah ilmu di sini dimaknakan sebagai pendidikan yang diusahakan
oleh kedua orang tuanya untuk mengajarkan, melatih anak yang masih dalam
kandungan ibunya kea rah nilai-nilai yang membawa janin tersebut pada
ketaatan/ibadah pada Allah SWT.
8. Tidak
Melakukan Kesyirikan atau Bid’ah
Misal : Mengadakan
acara selametan 4 bulanan/7 bulanan dan upacara adat lainnya; Menggantungkan
atau membawa barang-barang pada tubuh ibu hamil dengan harapan hal ini dapat
memberikan manfaat dan dapat melindungi dirinya dari gangguan kejahatan
syaithan, seperti : gunting, peniti, bangle, bawang putih, azimat, benang, dll.
9. Zikir
dan Doa Ibu Hamil
Zikir dan doa
adalah kekuatan ibu yang dikerjakan dengan ikhlas karena Allah SWT dan pada
akhirnya Allah Yang Maha Perkasa dan yang memiliki kekuatan akan menguatkan ibu
untuk berjuang saat kehamilan yang susah bertambah-tambah ataupun saat
persalinan.
Zikir dan doa ini
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Zikir secara umum
Setiap orang sangat
dianjurkan untuk mengerjakannya juga.
- Zikir ba’da shalat
fardhu
- Zikir pagi dan
petang
- Doa-doa harian :
doa makan, doa masuk akamar mandi, doa sebelum dan bangun tidur, doa akan
berpakaian, doa keluar rumah, dll
- Tilawah Qur’an
b. Doa untuk Janin dalam Kandungan
- QS. Ali Imran [3]
: 35 yang artinya : “Ya Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak
yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih…”
- QS. Ali Imran [3]
: 36 yang artinya :”.. aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak
keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.”
Doa untuk
Mendapatkan Keturunan yang Sehat dan Sempurna
QS. Al-A’raf [7] :
189 yang artinya : “Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna,
tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.”
Doa untuk Anak dan
Istri
QS. AL-Furqon : 76
yang artinya :”Dan orang-orang yang berkata : ‘Ya Rabb kami, anugerahkanlah
kepada kami sitri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami),
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.”
10. Gembira
Saat Hamil
Kegembiraan ini
sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang menceritakan kisah kabar
gembira bagi Nabi Ibrahim mengenai kelahiran kedua anaknya, Ismail a.s. dalam
QS. Ash-Shaaffat [37] : 101 yaitu “Maka Kami beri dia kabar gembira dengan
seorang anak yang amat sabar.” Dan juga Ishaq a.s. dalam QS. Adz-Dzariyyat [51]
: 24-28.
Sementara itu,
Hammad bin Salamah meriwayatkan pula dari Ashim dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah ra dari Rasulullah Saw., beliau bersabda :”Sesungguhnya ada hamba yang
benar-benar diangkat derajatnya dan diapun bertanya ‘Ya Rabbku! Darimana
balasan ini?’ Allah menjawab, “Istighfar yang diucapkan anakmu untukmu
sepeninggalmu”. Harapan ini adalah salah satu sebab menjadikan ibu termotivasi
untuk selalu tegar dan gembira selama proses kehamilannya. (bersambung)