Nokia 5300 ku bergetar…
SMS dari Ibuk…
“Aslmkm. Sudah jam 3 Mbak…”
Langsung ku balas SMS beliau sebagai pertanda bahwa sudah bangun…
Ibuk… makasih ya… karena tiap hari (meski aku sudah bangun duluan), pasti ibuk selalu menyempatkan untuk SMS membangunkan jam 03.00 untuk sholat tahajud.
***
28 Maret 2010
Di 0.33 malam ini…
Setelah membaca doa bangun tidur… Langsung bangkit dan mengambil wudhu. Lantas menyalakan laptop. Lhoh??? Maksudnya mau mensetting nuansa pagi ini dengan alunan ayat cintaNya… Mendengarkan murottal… Eh, ternyata langsung menyala (karena semalam cuma “di-standby”) dan terdengarlah Q.S. Al Muzzammil… Merenungkan arti dari ayat Al Qur’an tersebut…
“Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhan-mu, dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan. (Dialah) Tuhan masyrik dan magrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.” (Q.S. Al Muzzammil : 1-9)
Jadi teringat akan sebuah nasihat dari novel yang pernah saya baca, judulnya “HITAM PUTIH PENANTIAN”.
“Jika ragamu ingin tetap sehat dan kuat, jangan pernah kau tinggalkan shalat wajib berjamaah dengan tuma’ninah dan istiqamah, sempurnakanlah dengan shalat ba’da dan qablanya. Jika kau masih merasa kurang, cobalah untuk menikmati dhuha dan tahajud, Insya Allah kau akan selalu sehat dan kuat. Jika pandanganmu, lisanmu, pendengaranmu ingin tetap tajam, ketika kau hendak tidur, maka yang terakhir kau lihat, kau dengar, dan kau baca adalah ayat-ayat Al Qur’an. Begitu juga ketika kau bangun, maka yang pertama kali kau lihat, kau dengar, dan kau baca adalah ayat-ayat Illahi. Jika akalmu ingin tetap tajam, jangan pernah kau istirahatkan ia untuk tidak memikirkan kebesaran-kebesaran Gusti Allah dari semua yang telah Dia ciptakan dan takdirkan.”
***
Di 0.33 malam ini….
Ketika sajadah mengembang di atas hamparan bumi
Dengan dipayungi kemegahan malam yang pekat
Perkenankan hamba menitipkan kata hati…
Dari cinta yang paling dalam….
***
Di 0.33 malam ini…
Diri ini meminta..
Ya Allah Maha Pengasih
Tunjukkan jalan bagiku…
Agar kami tak sesat
Dalam rimba rayaMu… Ya Allah…
Ya Allah Maha Pemurah
Berikan kami cahyaMu
Agar kami tak jatuh
Dalam lembah azabMu…Ya Allah…
Kami hanyalah manusia
Yang penuh noda dan dosa
Ampuni kami semua
Dalam belaian sayangMu…
Setulus doa dariku…
Senikmat iman di qalbu
Agar kami tetap tegar
Dalam cobaan yang datang…
Ya Allah….
***
Di 0.33 malam ini…
Diri ini merenung….
Gelap jalan slama ini
Ragupun membayang diri
Ketika cahya mengusir galau
Sadarkan kekhilafan diriku…
Ingin kunyatakan cinta
Menyatu dengan cahyaMu
Ketika kutemukan kebenaran
Punahkan keangkuhan diriku
Kini kutemukan jalanku
Yang lama kucari
Terimalah kesaksian hamba
Penuh tulus hati…
***
Di 0.33 malam ini…
Diri ini mengiba…
Di dalam kegelapan
Kumencari cahyaMu
Yang hilang sinar tak tersisa
Semakin kuterlena
Semakin kuterbawa
Arah hina dan ternoda
Kurindukan sinar suciMu Yang Mulia
Dan kuharapkan belai kasihMu
Agar musnah semua
Keangkuhan diriku
Dan kulepaskan dari sifatku…
***
0.33 Malam…
Jakarta, 280310
Aisya Avicenna
NB : Buat saudari sekamarku yang sedang ada acara di Bandung, jazakillah ya atas “surprise”nya kemarin… sebuah sajadah berwarna merah berlapis benang keemasan itu akan menjadi saksi di setiap sujud ini… Luph you, Sista!!!
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna