SUPERTWIN DALAM KONSER NASYID TERDAHSYAT TAHUN INI
TABLIGH AKBAR DAN KONSER NASYID UNTUK KEMANUSIAAN
“Persembahan untuk Rakyat Palestina”
Ahad, 25 April 2010. Pukul 13.00-18.15, Tennis Indoor Senayan Jakarta
Mentari bersinar sangat terik membakar ibukota. Setelah mengikuti “Spirit of Dhuha” bersama Ustadz Yusuf Mansyur (baca kisah lengkapnya di “SUPERTWIN feat. Ustadz Yusuf Mansyur”), dua sosok muslimah kembar itu berjalan beriringan menuju suatu area yang kan menjadi saksi bahwasanya kita semua sangat peduli dengan saudara-saudara kita di Palestina, kita sangat mengecam kebiadaban bangsa Yahudi yang telah menjadikan Palestina terjajah, negaranya menjadi lautan darah dan tiap hari kesengsaraan semakin bertambah…
Dua sosok itu tak lain dan tak bukan adalah si kembar Aisya dan Keisya Avicenna. Sampai lokasi, mereka berdua langsung membeli tiket untuk 2 sesi, setelah itu sholat Dhuhur dulu di salah satu mushola yang dipadati oleh banyak muslimah yang lain. Kemudian, sambil menunggu kedatangan saudari seperjuangannya yang satu lagi, Illiyana Jadid….mereka berdua berjalan berkeliling melihat-lihat stand-stand pameran yang kebanyakan menjual produk-produk bernafaskan Palestina. Aisya dan Keisya tertarik untuk membeli gantungan HP yang bertuliskan “Palestine di Hatiku”. Pada moment itu, Aisya juga sempat membelikan saudara kembar tersayangnya (hehe) sebuah bros hijau dan baju warna hijau juga. Duh, bahagia sekali. SUPERTWIN mang benar-benar kompak!!! Hehe…(Keisya says : “Aisya, ku berhasil merampokmu hari ini…hwkhwkhwk…”). Dasar Si Kembar!!!
Jam 13.00 mereka berdua segera memasuki stadion yang digunakan untuk tabligh akbar dan konser nasyid itu. Acara diawali dengan pemutaran film pendek yang menggambarkan kondisi Palestina, kemudian slide para sponsor, then mendadak ruangan menjadi gelap…kemudian terdengarlah lantunan syahdu tasmi’ dari seorang ikhwan kecil. Subhanallah, Aisya dan Keisya langsung terpana dibuatnya. Suaranya begitu merdu, seorang qori’ kecil, menyenandungkan hafalan ayat-ayat suci Al Qur’an dengan tartil. Semangat SUPERTWIN pun menjadi terbakar, untuk terus berusaha menghafalkan ayat-ayat CINTA-Nya….
Kemudian ada penampilan tari yang dibawakan oleh 7 orang ikhwan, ntah dari daerah mana. Yang jelas, bagus banget dan atraksinya sangat keren. Pasca itu, muncullah 2 MC yang membawakan acara, dilanjutkan penampilan spektakuler dari munsyid heroic, “IZZATUL ISLAM”. Wow, senayan semakin menggelora saja!!! DAHSYAT. IZIS membawakan nasyid-nasyid yang menghentak!!!
Selanjutnya ada penyampaian orasi dari DR.H. Muqoddam. Hmm, SUPERTWIN sudah siap dengan note kecil dan pena masing-masing untuk mencatat inspirasi yang didapat. SEMANGAT MENULIS!!! Meski dalam keadaan gelap… ^^v. Poin terpenting yang beliau sampaikan, beliau menegaskan bahwasanya perjuangan kita bukanlah perjuangan hari ini saja, namun perjuangan ini adalah perjuangan abadi sampai hari kiamat nanti!!! Masjidil Aqsa merupakan bumi yang suci, bumi yang diberkati. Telah terjadi Yahudisasi di kota Yerussalem dengan mengosongkan Yerussalem dari umat islam (terjadi pengusiran besar-besaran). Peristiwa tersebut sudah menjadi perang demografi. Yahudisasi umat Islam yang lain dengan menghancurkan masjid-masjid, naskah-naskah kuno, peninggalan-peninggalan budaya Islam, madrasah-madrasah, dsb.
Oleh karena kita saudara, “Innamal mu’minuna ikhwah”…mari, kita bersama-sama membantu meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita di Palestina dengan sunduq-sunduq terbaik kita, dengan doa-doa terbaik kita….
Suasana stadion semakin semarak dengan penampilan seru dan kocak dari munsyid Yogyakarta, Justice Voice, yang membawakan nasyid : “SAVE OUR MASJID”…
Save our masjid keep our hearts and our souls
Selamatkan generasi ini
Save our masjid keep our hearts and our souls
Untuk masa depan
#
Kau generasi muda janganlah engkau terlena
Habiskan waktu dengan percuma
Ikuti hawa nafsumu hanya tuk kepentingan dunia
Tanpa kau pikirkan akibatnya
##
Dan bersihkanlah diri bersihkanlah jiwa
Saat kau akan bersujud padaNya
Jangan biarkan dirimu terjerumus dalam dosa
Oh sayang hidupmu sia - sia
Kejarlah cita–citamu
Tapi jangan lupa sholatmu karna itu yang nomer 1
Untuk hidupmu
Kemudian berparodi (lucu banget) tyuz nasyid berikutnya sungguh menyentuh hati….”DUKA PALESTINA”. Keren banget JV, bisa mempermainkan emosi penonton!!!
Selanjutnya ada orasi dari : KH. Fadlan, sosok berjubah putih lengkap dengan surbannya sungguh menggetarkan stadion, mengajak kita untuk bertakbir dengan penuh kesungguhan, sampai meresap ke dalam hati, ikut merasakan duka Palestina dan mengecam kebengisan Yahudi laknatullah!!! Keluarkan suaramu…getarkan hatimu…kuatkan semangatmu…TAKBIR!!!! ALLAHU AKBAR!!!
Ada pembacaan puisi juga tentang “IRIAN JAYA/ NUU WAR” oleh Anneke Putri dan seorang ikhwan (gak tahu namanya….^^v). Aisya dan Keisya terhanyut dalam bait-bait puisi itu…karena ‘seluruh alam pun ikut bersujud’, saudara-saudara kita di Irian Jaya pun merindukan ‘jubah hijau perdamaian’, ingin rasanya bisa menegakkan ‘tonggak kepedulian’, menyibakkan ‘cahaya tersembunyi’ untuk membuka tabir kehidupan menjadi lebih baik, bebas dari perang antar suku, keterbelakangan, kebodohan, dsb. Sekali lagi, mereka pun saudara-saudara kita….
Penampilan dahyat selanjutnya dari SHOUTUL HARAKAH!!! Yang membawakan nasyid : Bingkai Kehidupan, Lirih Pembebas, dan Indonesia Memanggil.
Bingkai kehidupan
Mengarungi samudera kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
'kan menjadi saksi pengorbanan
Reff :
Allahu ghaayatunaa
Ar-Rasuulu qudwatunaa
Al-Qur'aanu dusturunaa
Al-Jihadu sabiiluna
Al-Mautu fii sabilillah
Asma amaanina
Allah adalah tujuan kami
Rasulullah teladan kami
Al Qur'an pedoman hidup kami
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi
Lirih Pembebas
Debu-debu beterbangan
Kabut di tanah kemuliaan
Kringat darah bercucuran
Iringi kepergian
Bribu nyawa tlah terbang
Menuju tempat yang dijanjikan
Tapi ghiroh tak kan sirna
Bebaskan bumi anbiya
Debu-debu beterbangan
Kabut di tanah kemuliaan
Kringat darah bercucuran
Iringi kepergian
Bribu nyawa tlah terbang
Menuju tempat yang dijanjikan
Tapi ghiroh tak kan sirna
Bebaskan bumi anbiya
Puing bebatuan tlah menjadi saksi
Kekejaman yahudi bangsa syaithoni
Meninggalkan luka, jiwa terzholimi
Berazam bebaskan Palestina kembali
Derap-derap pejuang
Generasi nafas perubahan
Rengkuhlah kejayaan
Goyah jalan disingkirkan
Debu-debu beterbangan
Kabut di tanah kemuliaan
Kringat darah bercucuran
Iringi kepergian
Indonesia Memanggil
Singsingkan lengan baju pancangkan asa…
Ukirlah hari esok pertiwi jaya…
Bergandengan tangan tuk meraih ridho Allah…
Buatlah negri ini selalu tersenyum…
Bahagia dan Sejahtera dalam cinta-Nya…
Tiada lagi resah tiada lagi duka lara…
Negeri indah Indonesia…
Memanggil namamu
Menyapa nuranimu
Negeri Indah Indonesia
Menanti hadirmu
Rindukan karyamu
Suasana di dalam stadion semakin ‘membara’ saja. Dan tak lupa kita pun ikut terhanyut dalam lantunan-lantunan nada yang heroik itu!!!
Tak terasa sudah memasuki waktu Ashar, nasyid terakhir dibawakan oleh munsyid dari Negeri Jiran, Malaysia….RAIHAN…..wow….RAIHAN membawakan nasyid yang sangat mengharukan…
Damba CintaMu
Tuhanku Ampunkanlah Segala Dosaku
Tuhanku Maafkanlah Kejahilan HambaMu
ku Sering Melanggar LaranganMu
Dalam Sedar Ataupun Tidak
ku Sering Meninggalkan SuruhanMu
Walau Sedar aku Milikmu
Bilakah Diri ini Kan Kembali
Kepada fitrah Sebenar
Pagi ku Ingat Petang ku Alpa
Begitulah Silih Berganti
Oh Tuhanku Kau Pimpinlah Diri Ini
Yang Mendamba cintaMu
Aku Lemah aku Jahil
Tanpa Pimpinan DariMu
Ku Sering Berjanji DepanMu
Sering Jua ku Memungkiri
ku Pernah Menangis keranaMu
Kemudian Ketawa Semula
Kau Pengasih Kau Penyayang Kau Pengampun
Kepada Hamba-hambaMu
Selangkah ku KepadaMu
Seribu Langkah Kau Pada Ku
Tuhan Diri ini Tidak Layak Ke Syurga Mu
Tapi Tidak Pula aku Sanggup Ke Neraka Mu
Ku Takut KepadaMu
Ku Harap Jua PadaMu
Moga ku Kan Selamat Dunia Akhirat
Seperti Rasul dan Sahabat
Pending istirahat dan sholat Ashar. Akhirnya Aisya dan Keisya bertemu juga dengan saudari seperjuangannya, Illiyana Jadid.. hehe… (pertemuan yang ough… yaaa… begitulah…)…hwkhwkhwk…. Jam 16.00 kita memasuki stadion lagi. Hm…..bagian-bagian awal kayak sesi I.
Penampilan dari IZIS…Panglima Prang, then “DI SINI AKU KEMBALI”….wow, makin heroik saja!!! Kita semua berdiri, dan ikut bernasyid bersama…
Disini Aku kembali
Disini aku mengharap ridho-Mu
Disini aku menghiba rahmat-Mu
Disini aku tambat munajatku
Berazzam aku kembali
Tapak-tapak hidup kujalani
Fatamorgana dusta kutemui
Lupakan diri hadapkan wajahku
Hadirkan Agung-Mu dalam asaku
Allah
Kuseretkan langkahku
Hasung dosakan kulebur
Kubasuh luka kuhempas nista
Izinkan aku kembali
Takkan lagi kusurutkan langkahku
Songsong fajar baru dalam cahya-Mu
Ya Rabbi teguhkan derap jiwaku
Tiap desir nadiku sebut asma-Mu
Disini aku kembali
Setelah itu, diselingi orasi oleh ustadzah Yoyoh Yusroh… SUBHANALLAH, beliau adalah ummahat tangguh yang dimiliki negeri ini!!! Point penting yang beliau sampaikan antara lain bahwa kisah Palestina yang telah masuk dalam Guiness Books of Records sebagai “penderitaan terbesar”, memang sungguh hal yang tidak manusiawi. Mereka mengalami penderitaan yang luar biasa, setiap hari beradu dengan peluru dan tidur di reruntuhan rumah yang telah dibombardir. Negara Arab masih lemah. Mereka malah menjadi boneka Amerika, takut membela saudara-saudara mereka yang seiman. Lantas, bagaimana dengan kita??? Ingat, Indonesia adalah negara berpenduduk MUSLIM terbesar! Kita sebagai umat Islam, suarakan kepedulian dan hati nurani kita untuk membela perjuangan rakyat Palestina. Mereka menderita, tapi tak patah arang untuk terus berjuang, menegakkan bumi Allah dengan kalimat suci “LAILAAHAILALLAH!!!”. Insya Allah, suara kita hari ini didengar oleh saudara-saudara kita di Palestina. Semoga kita tidak bosan untuk memberikan infaq-infaq terbaik kita dan mengirimkan doa-doa terbaik kita… Mereka butuh obat dan senjata, mereka butuh uluran tangan kita.
“Ketika batu dibalas peluru…ada nyanyian syahid yang dirindu…
Ketika jemari mungil itu melempar batu, bukan mereka yang sebenarnya melempar! Tapi Allah yang tidak mempunyai sekutu”
Kemudian, masuklah Shoutul Harokah dan membawakan nasyid heroiknya lagi!!!
Merah Saga
Saat langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir
Semua menjadi saksi
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu
Ketika yahudi-yahudi membantaimu
Merah berkesimbah ditanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad palestina
Perjuangan telah kau bayar
Dengan jiwa, syahid dalam cinta-NYA
Setelah Shoutul Harokah, masuklah Menteri Komunikasi dan Informasi, Ustadz Tifatul Sembiring. Beliau membuka orasinya dengan berpantun “kalau bukan karena setetes tinta, takkan kutulis sebait puisi.. Kalau bukan karena cinta, tak akan ada aku disini…”
CINTA dapat menghilangkan rasa sakit. Cinta kepada kaum Muslimin membuat mereka akan merasa terobati. Begitu juga jika cinta itu kita persembahkan pada saudara-saudara kita di Palestina. Akan tetapi, masih ada juga di antara umat Muslim yang bertanya-tanya, “Mengapa kita harus membela Palestina? Mengapa harus membantu orang yang jauh? Apa kaitan Palestina dengan kita??” Orang-orang yang seperti ini berarti kurang tahu tentang sejarah Islam. Perjuangan membela Palestina adalah perjuangan abadi. Palestina adalah tanah yang diwariskan Umar bin Khattab ra untuk dijaga. Palestina adalah saksi bisu sejarah perjuangan Sholahudin Al Ayyubi. Palestina adalah tempat kelahiran Nabi Ibrahim a.s. Renungkan kembali kisah Perang Uhud. Pasukan Rasulullah SAW yang awalnya memenangkan peperangan itu, tapi sayang.. kemenangan itu berubah menjadi kekalahan karena pasukan yang dititahkan untuk berjaga di bukit Uhud turun untuk berebut harta rampasan perang. Padahal pasukan musuh masih bersiaga. Dan akhirnya banyak yang syahid, bahkan Rasulullah mengalami luka dan pingsan. Jangan sampai kita terpecah-belah karena harta. Saat ini memang banyak bermunculan orang-orang yang oportunis. Tergiur oleh tahta, harta, dan wanita!
Ustadz Tifatul juga menyampaikan kisah tentang “Kambing dan ‘Aisyah”. Suatu ketika Rasulullah memotong kambing. Kemudian sebelum beliau pergi meninggalkan rumah, beliau meminta ‘Aisyah untuk membagikannya. ‘Aisyah pun melaksanakan amanah tersebut. Saat Rasulullah kembali pulang, beliau bertanya pada ‘Aisyah dengan panggilan kesayangannya (saat itu ustadz berpesan… “bagi para suami, panggil istri yang mesra ya..” ^^)… eh, lanjut... Rasulullah berkata pada ‘Aisyah, “Humaira, apa yang tersisa dari daging kambing yang kau bagikan tadi?” ‘Aisyah menjawab bahwa masih ada sepotong daging untuk beliau. Akan tetapi, Rasulullah malah mengatakan bahwa yang sepotong itu juga seharusnya dibagikan karena bisa jadi keberkahan Allah berada di dalamnya. Hikmah dari kisah ini adalah saat kita membantu saudara kita di Palestina misal dengan infaq, berinfaqlah yang terbaik!!! Totalitas....!!! Karena keberkahan Allah-lah yang kita harapkan dan balasan surga-lah yang kita nantikan…
Pesan beliau :
1. Jangan sampai kita buta sejarah
2. Jangan sampai kita berpecah belah
Setelah Ustadz Tifatul turun dari atas panggung, muncullah JUSTICE VOICE dengan membawakan “Save Our Masjid” dan ditutup dengan penampilan RAIHA, “Musafir Perjalanan” dan……(coz Aisya dan Keisya sudah meninggalkan stadion…dah masuk waktu Maghrib). RAIHAN sekalian launching album terbarunya…. HARI INI SUNGGUH DAHSYAT!!!!
Sholat Maghrib dulu kemudian jalan bareng Illiyana Jadid menuju pinggir jalan tuk menaiki kendaraan masing-masing… e… ketemu supporter PERSIJA dengan atribut-atribut oranyenya….JACK MANIA!!!
Hm…akhirnya Aisya dan Keisya berpisah juga dengan Illiyana Jadid…teriring tembang…”Pertemuan kita kali ini bukan sekedar kawan lama tak jumpa…tapi kita bertemu ada satu makna, kita punya satu perjuangan!!!” hehe….
“Matahari sore sudah berpamitan pada seluruh penghuni bumi. Mungkin sambil berpikir, apakah sudah terlaksana dengan baik tugas yang Tuhan berikan pada hari ini??? Meskipun mungkin ia keterlaluan ketika di siang hari, sengatnya membuat orang kepanasan. Tapi, di sore hari, ia terlalu baik. Dilukisnya langit di ufuk barat. Semburat jingga, merah, dan ungu…dan kini petang pun menjelang, dan sang malam pun kembali bertandang….Dua pasang mata anak manusia menikmati panorama Jakarta. Puluhan bangunan menjulang tinggi, bagaikan pensil-pensil raksasa yang berlomba melukis langit, bermandikan lampu, bagaikan berlian, berkerlap-kerlip…..Dan nikmat Tuhan mu yang manakah yang akan kamu dustakan???”
[CATATAN KEISYA : Keisya merasakan hari itu adalah hari yang sangat bahagia dalam hidupnya, mimpi-mimpi nya terwujud!!! Dan Aisya lah yang menjadi perantara terwujudnya mimpi-mimpi itu…mulai dari tadi pagi, senangnya bisa mendapatkan SPIRIT OF DHUHA dari Ust. Yusuf Mansyur, bisa foto bareng, diskusi singkat, dan minta tanda tangan salah satu ustadz favoritnya itu, kemudian siang dan sorenya bisa menikmati penampilan munsyid-munsyid luar biasa yang selama ini hanya bisa ia dengarkan saja suaranya, tetapi hari ini Keisya bisa melihat secara langsung penampilan IZZATUL ISLAM, JUSTICE VOICE, SHOUTUL HARAKAH, RAIHAN….serta orasi langsung dari Ustadzah. Yoyoh Yusroh, Ustadz. Tifatul Sembiring, dsb…MIMPI YANG MENJADI KENYATAAN!!!! Terima kasih Aisya…..^^v]
[CATATAN AISYA : Aisya merasakan bahwa hari itu adalah hari yang sangat istimewa karena bisa berpetualang bersama dengan saudari kembarnya setelah hampir 3 bulan tidak bertemu. Kangen sudah sedikit terobati!!! Aisya juga sangat bahagia karena bertemu kembali dengan sahabat perjuangannnya, Illiyana Jadid.. Betapa bersyukurnya Aisya karena Allah berkenan mempersatukan kembali sepasang anak manusia yang terbingkai dalam indahnya persahabatan yang telah dibangun sejak berstatus sebagai mahasiswi Matematika FMIPA UNS (4 tahun silam). Selain itu, betapa hari ini Aisya merasakan “pergolakan emosi” yang beraneka…Rasa MALU karena ada ikhwan kecil yang tasmi’ Qur’an dengan tartil!!! Bagaimana dengan dirinya??? Hmm, jadi semakin semangat menghafal Qur’an!!! Rasa HARU karena dihadirkan dengan nasyid-nasyid yang menggugah jiwa (Hiks, apalagi waktu mendengarkan “Damba CintaMu” Raihan… terharu banget!!! ). Rasa SEMANGAT yang MEMBARA saat disajikan nasyid-nasyid yang menghentak dan heroik!!! Dan rasa-rasa yang lain, tak bisa diungkapkan!!! Terima kasih Ya Allah untuk hari itu… Aisya yakin, inilah salah satu rahasiaNya mengirimkan Aisya ke kota ini… beramanah di kota ini… Semoga Aisya senantiasa menjadi hamba yang mudah bersyukur dan semakin jeli menyingkap hikmah-hikmah di balik setiap skenario terindah dariNya… Masih banyak rahasia lain dariNya yang harus dipecahkan!!! Keep Hamasah AISYA dan KEISYA!!! Bcoz WE ARE SUPERTWIN!!!]
Jakarta, 26-27 April 2010
Aisya dan Keisya Avicenna
~ SUPERTWIN ~