Terinspirasi dari sebuah nasyid karya sahabat saya yang jadi backsong waktu nulis ini… Judulnya “SEMESTA” (nasyidnya belum di-release sih… tapi alhamdulillah sudah dapat ‘copy master’ rekamannya … ^^v.. Izin share di note ini ya… sekalian promosi!).
Memandang keluar
Alam semesta
Terlihat penuh warna
Indahnya hijau
Pegunungan
Takjub syukur kepada Tuhan Yang Esa
Reff :
Tuhan telah menciptakan
Bumi dengan begitu indahnya
Mari kita bersama menjaga
Jangan kita merusaknya
Memandang laut terbentang
Biru menyatu di cakrawala
Ikan lumba-lumba menari
Melompat ke atas
Seolah bertakbir kepadaNya…
Back to Reff
(SEMESTA, by : Ardhi Murcahya)
***
Subhanallah… betapa Maha Kuasa-nya Allah atas alam raya ciptaanNya…
Begitu indah…
Begitu mempesona…
Akan tetapi, semua keindahan yang mempesona itu lambat laun pudar karena ulah MANUSIA!!! Kita mungkin salah satu dari sekian banyak manusia yang membuat bumi ini ‘menangis’. Banjir di mana-mana, tanah longsor, hutan gundul, gunungan sampah, polusi, dan lain sebagainya…
BUMI KITA MENANGIS SAUDARAKU!!!
Masih dalam rangka memperingati HARI BUMI, saya jadi teringat pernah memposting sebuah artikel di blog saya (www.thickozone.blogspot.com... Ni promosi blog juga :D). Artikel itu saya tulis ulang dari sebuah slide powerpoint di laptop saya semasa di Solo, bulan Oktober silam … Saya tidak tahu siapa penulisnya, karena memang tidak ada keterangan yang menyebutkannya. Insya Allah, sangat menginspirasi buat kita semua…
***
SURAT DARI TEMAN DI TAHUN 2070
Aku hidup di tahun 2070.
Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan
seperti sudah 85 tahun.
Aku mengalami banyak masalah
kesehatan, terutama masalah ginjal
karena aku minum sangat sedikit air
putih.
Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi.
Sekarang, aku adalah orang yang
paling tua di lingkunganku.
Aku teringat di saat aku berumur 5 tahun
Masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar,
setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka
bermain air dan mandi sepuasnya.
Semua sangat berbeda
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai
yang dibasahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya
dengan menyemprotkan air langsung
dari keran ledeng.
Sekarang, anak-anak tidak percaya
bahwa dulunya air bisa digunakan untuk
apa saja.
Aku masih ingat seringkali ada pesan
yang mengatakan:
”JANGAN MEMBUANG BUANG AIR”
Tapi tak seorangpun memperhatikan
pesan tersebut.
Orang beranggapan bahwa air tidak
akan pernah habis karena
persediaannya yang tidak terbatas.
Sekarang, sungai, danau, bendungan
dan air bawah tanah semuanya telah
tercemar atau sama sekali kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus
Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang
menjadi penyebab kematian nomor satu.
Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang
sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi
80% makanan adalah makanan sintetis
Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum
sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari.
Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.
Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai
langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah.
Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau,
karena tidak ada air.
Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit
pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak
terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis.
Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah
berumur 40 tahun.
Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat
ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya
kemampuan intelegensi generasi mendatang.
Morphology manusia mengalami perubahan
…yang menghasilkan anak-anak
dengan berbagai masalah
defisiensi, mutasi, dan
malformasi. Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup:
137 m3 per orang per hari.
[31,102 galon]
Bagi siapa yang tidak bisa membayar
pajak ini akan dikeluarkan dari
“kawasan ventilasi” yang dilengkapi
dengan peralatan paru-paru mekanik
raksasa bertenaga surya yang
menyuplai oksigen.
Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik, tetapi
setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.
Umur hidup manusia adalah rata-rata 35 tahun
Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber
air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata.
Air menjadi barang yang sangat
langka dan berharga, melebihi
emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan.
Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.
Tidak dikenal lagi adanya musim.
Perubahan iklim secara global terjadi di
abad 20 akibat efek rumah kaca dan
polusi.
Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga
kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli.
Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku
masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam
sekitar yang masih hijau.
Aku menceritakan bagaimana
indahnya hujan, bunga, asyiknya
bermain air, memancing di sungai, dan
bisa minum air sebanyak yang kita
mau.
Aku menceritakan bagaimana
sehatnya manusia pada masa itu.
Dia bertanya:
Aku merasa seperti ada yang
menyumbat tenggorokanku...
-- Ayah! Mengapa tidak ada air lagi sekarang???--
Aku tidak dapat menghilangkan
perasaan bersalah, karena aku berasal
dari generasi yang menghancurkan
alam dan lingkungan dengan tidak
mengindahkan secara serius pesanpesan
pelestarian... dan banyak orang
lain juga!
Aku berasal dari generasi yang
sebenarnya bisa merubah keadaan,
tetapi tidak ada seorangpun yang
melakukan.
Sekarang, anak dan keturunanku
yang harus menerima akibatnya.
Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi
punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik
akhir
Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat
manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi ...
... Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita
untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini!
Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda!!!
***
Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi… walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang, terlebih dari diri kita sendiri, dari hal yang terkecil, dan dari saat ini!!! Persoalan ini sangat serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan kita kelak!!!
SELAMAT HARI BUMI!!!
SAVE OUR EARTH!!!
Jakarta, 230410_02:40 (inspirasi sepertiga malam)
Aisya Avicenna
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna