Sungguh beruntung mereka yang di karuniai Allah Swt dengan potensi dan bakat untuk unggul. Dan lebih beruntung lagi mereka yang dikaruniai kemampuan mengoptimalkan bakat dan potensinya sehingga menjadi manusia yang unggul serta prestatif. Namun pada kenyataanya betapa banyak manusia yang potensial tapi tidak menjadi manusia yang unggul.
Ada lima hal yang dapat memacu seseorang menjadi pribadi yang prestatif, yakni sebagai berikut;
1. Percepatan Diri
Salah satu kunci untuk memacu prestasi diri adalah kemampuan mengelola waktu. Orang yang akan unggul adalah orang yang berbuat lebih banyak dari orang lain dalam rentang waktu yang sama. Segala bentuk kemalasan, keengganan harus segera dibuang jauh kalau ingin masa depan cerah.
2. Sistem yang kondusif
Kalau ingin memiliki pribadi prestatif dan tangguh, pastikan untuk tidak salah dalam memilih pergaulan. Ingatlah pada riwayat, “Bergaul dengan tukang wangi akan terbawa wangi dan bergaul dengan pandai besi akan terbawa bau bakaran”.
Maka carilah lingkungan yang baik atau ssstem yang baik, yang dapat mengkatrol tata nilai kehidupan kita menjadi lebih baik.
3. Berdaya Saing Positif
Setiap orang pada dasarnya memilki naluri untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Tetapi kebanyakan kita melihat pesaing sebagai musuh yang menghalangi kesuksesan. Padahal jika kita bermental bersaing secara positif, maka pesaing bisa menjadi sparring partner yang akan memicu kerja lebih berkualitas. Berani besaing secara sehat dan posistif adalah kunci menuju gerbang kesuksesan.
4. Mampu Bersinergi (berjamaah)
Jika kita ingin unggul maka nikmati hidup berjamaah, karena sebatang lidi akan mudah terputus dan tak mampu membersihkan apapun sedangkan kumpulan dari lidi akan mampu menghapus segalal kekurangan dan kelemahan bagian-bagiannya. “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”
5. Manajemen Qalbu
Bagi pribadi yang ingin unggul dan prestatif, maka dia harus mampu mengendalikan suasana hatinya. Rasulullah Saw bersabda, ”Ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuhnya. Tetapi bila rusak, maka akan rusak seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu adalah hati.
Wednesday, July 07, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna