Ibu kulihat tatapmu... amat merinduku
Ibu.. doakanlah daku.. yang menuntut ilmu...
Sinar wajahmu... bagai rembulan
Terangi langkahku
Untaian pesan engkau sampaikan
Harapanmu kepadaku
Doamu ibu.. selalu kunanti
Bagai mentari penyejuk nurani
Memagar diri mengukuh hati
Ridhomu ibu.. Ridho Illahi...
Cintamu ibu tak pernah terperi
Selembut sutera seputih melati
Sesejuk embun sesegar pagi
Temani hari tiada henti
**
Nasyid ini mengiringi 10 jemariku menuliskan sesuatu yang sedang membuncah di hati. Biarkan kata yang mewakili segala rasa. Sebuah SMS dari ibu kemarin sore, “Mbak.. terima kasih ya untuk semuanya, moga makin berkah dan makin memantapkan iman di hati. Luph you...” Tak kuasa diri ini menangis haru. Alhamdulillah... misi supertwin untuk membelikan Al Qur’an baru untuk ibu, babe (panggilan sayang kami pada bapak), dan Mas Dhody sebagai “sahabat terbaik” di Ramadhan tahun ini berhasil!!! Jadi pengin tilawah bareng di rumah...
Kemarin juga menjadi hari yang istimewa buatku. Kos Oscom (nama kosku di Jakarta), kedatangan anggota baru. Ibunya Aisah. Subhanallah, aku sangat terharu atas besarnya sayang Aisah pada ibunya. Ayahnya sudah meninggal. Mereka berasal dari daerah Jawa Barat. Aisah membawa ibunya untuk kos bersamanya karena ibunya terkena stroke dan tidak ada yang merawat. Ibu Aisah tertatih-tatih kalau berjalan. Tadi pagi aku sempat melihat beliau sholat sambil duduk di kursi waktu sholat dan menjadikan kasur sebagai tempatnya sujud. Haru...
Ya Allah, ibuku masih jauh lebih beruntung dari ibu Aisah... akupun demikian, karena masih memiliki ibu yang sehat. Maka, mudahkanlah diri ini untuk selalu memberikan yang terbaik untuk ibu tercinta..
Ya Allah, jagalah ibu Aisah. Ringankanlah sakit yang dirasakannya.. Ya Allah, izinkanlah aku turut menjaga ibu Aisah... Ya Allah mudahkanlah kami untuk merawatnya...
Aamiin...
Jakarta, 9 Agustus 2010_06:21
Aisya Avicenna
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna