Pada suatu senja yang memerah…
Kutengadahkan kepala
Menantang langit
Bertanya pada hembusan angin senja
Mencoba menangkap pesan yang masih samar
Senja menuntunku tuntaskan rasa rindu
Pada camar yang terbang kembali ke sarang
setelah menjelajah alam seharian
Pada mentari yang tlah tunaikan tugas sepanjang hari
Pada malam yang tak lama lagi bertandang
Pada bintang yang kan terang berpijar
Keremangan senja selipkan sejuta hampa rasuki jiwa…
Lirih terdengar hembusan sang bayu berbisik di telingaku
Ia kabarkan padaku tentang “bhebhenyodhad nad labhiny ngidhanyabhinyapay”…
Terima kasih angin senja, jawabku :
“sinyadhpay bhad gapthu ngathad leyekhathi cayciha…”
Pintaku pada senja, tetaplah merona dalam cinta
Meski kau hadir hanya sebentar saja…
[Keisya Avicenna, 6 Januari 2010 @Ruang Kelas UNY GO Monginsidi 16:50 WIB (menunggu para siswa mengerjakan tes matematika dasar), saat diri merasakan akan ada’kejutan’ hari ini dan ternyata kuatnya perasaan itu tak bisa dibohongi…Ya Rabb, terima kasih untuk ‘kejutan’ itu…wahai diri, belajarlah untuk IKHLAS!!! Tidak hanya sekedar lisan, tapi juga hati… ^^v. CUKUP BAGIKU ALLAH SWT!!!]
“Sendiri menyepi…..tenggelam dalam renungan
Ada apa aku…seakan ku jauh dari ketenangan…
Perlahan kucari, mengapa diriku hampa
Mungkin ada salah, mungkin ku tersesat,
Mungkin dan mungkin lagi…
Oh Tuhan aku merasa…. sendiri menyepi..
Inginku menangis….. menyesali diri,
Mengapa terjadi???
Sampai kapan ku begini…resah tak bertepi
Kembalikan aku pada cahaya-Mu, yang sempat menyala
Benderang di hidupku….”
(‘Sendiri Menyepi’…EDCOUSTIC)
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna