Jejak Karya

Jejak Karya

Saturday, April 30, 2011

Catatan Aisya [30] : Untukmu Para Muharrik Dakwah


Allah memberikan ganjaran yang sebesar-besarnya dan derajat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah. Jika ujian, cobaan yang diberikan Allah hanya yang mudah-mudah saja tentu mereka tidak akan memperoleh ganjaran yang hebat.

Disitulah letak hikmahnya, yakni bahwa seorang da’i harus sungguh-sungguh dan sabar dalam meniti jalan dakwah ini. Perjuangan ini tidak bisa dijalani dengan ketidaksungguhan, azzam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit.

Dakwah berkembang di tangan orang-orang yang memiliki militansi, semangat juang yang tak pernah pudar. Ajaran yang mereka bawa bertahan melebihi usia mereka. Boleh jadi usia para mujahid pembawa isi dakwah tersebut tidak panjang, tetapi cita-cita, semangat dan ajaran yang mereka bawa tetap hidup sepeninggal mereka.

Itulah ibrah yang harus dijadikan pusat perhatian para da’i. apalagi berkorban di jalan Allah adalah sekedar mengembalikan sesuatu yang berasal dari Allah jua. Kadang kita berat berinfaq, padahal harta kita dari-Nya. Kita terlalu perhitungan dengan tenaga dan waktu untuk berbuat sesuatu di jalan Allah padahal semua yang kita miliki berupa ilmu dan kemuliaan keseluruhannya juga berasal dari Allah.

Semoga kita dipermudah dalam menyuarakan Islam di muka bumi ini. Mari kita warisi dan teruskan risalah para nabi dan para pendahulu dakwah kita.

Sahabat perjuanganku,
Jika ada bintang yang bersinar paling indah
Itu adalah kalian…
Ketika aku temukan cinta bersama kalian
Semakin kuat diri ini mensyukuri pergerakan
Bergerak dan meregang nyawa tuk pertahankan keyakinan
Lebih aku sukai daripada pasrah terhinakan

Sahabat perjuanganku,
Jika ada orang yang sangat merindukan kematian,
Aku tahu itu adalah kalian,
Semakin teratur nafas-nafas juang ini menghirup wangi syurga yang terjanjikan
Setiap peluh dan darah yang keluar dengan cinta,
Mempertegas langkah ini tuk siapkan keabadian

Sahabat perjuanganku,
Pejuang sejati bukan pejuang gadungan yang mengaku teman berjuang namun ruhul istijabahnya lemah dan semakin meruntuhkan bangunan dakwah dari dalam.

Sahabat perjuanganku,
Pertemuan dengan kalian begitu mencerahkan. Berjuang bersama kalian merasakan ujian Allah adalah sebuah tarbiyah yang mendewasakan. Bersama kalian, tiada yang membuatku merasa berduka selain detik-detik yang terlewat tanpa nafas-nafas juang, nafas-nafas yang menyambung kehidupan.

Sahabat perjuanganku,
Perjalanan masih sangat panjang, jauh tak berujung. Mohonlah kekuatan untuk terus berjuang sampai habis aliran darah dan keringat. Mohonlah agar tak terhenti penuh sesal karena nafsu dan kekecewaan. Selamat berjuang MUHARRIK DAKWAH, semoga setiap tetes keringat dan darah yang akan tertumpah tergantikan senyum di surga

Ya Allah kokohkanlah kami dalam ikatan dakwah di jalan-Mu…

Aisya Avicenna

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna