Ahad, 17 April 2011
Demi Tuhan yang menggenggam jiwaku yang rapuh ini…
Tiada daya dan upaya kecuali dari-Mu, Ya Rabb!
Kembali bersama pagi kulalui hari
Hadapi hitam-putih hidup ini…
Mengenang Sebuah Jejak yang Pernah Terpetakan dalam Hidup
Alhamdulillah, ahad full semangat! Setelah merampungkan semua aktivitas pagi, Nung segera bersiap untuk melakukan reportase kegiatan JN UKMI UNS yang menggandeng FLP UNS. Yupz, bersama salah seorang adik kost, Mira, kita melangkahkan kaki dengan penuh ceria diselingi obrolan renyah serta canda tawa. Menuju aula Fakultas Hukum UNS. Tadi Nung juga dapat SMS dari Bunda Eny. Wow, salah satu bunda-Nya FLP Pelangi ini semangatnya luar biasa! Salut deh sama Bunda. Beliau dah sampai duluan di aula FH.
Sampai lokasi, kita registrasi ulang kemudian masuk ruangan. Ketika di ruangan ini Nungma pun jadi teringat dengan agenda PELAT PULPEN hari ke-2. So sweet moment lah! Paling tak terlupakan waktu dapat doorprize Al Qur’an Al Waqi’ah yang dwi bahasa. Serasa mengingatkanku, bahwasanya ketika menulis Al Qur’an adalah salah satu sumber ide kita yang takkan pernah habis, yang tak kan luntur tergerus zaman, yang diksinya sungguh tak akan ada bandingannya dengan ilmu sastra tertinggi negara manapun. Ya, dapat doorprize sebuah “benda” yang sungguh dahsyat dan mencerahkan!
Ohya, salah seorang finalis lomba nasyid itu namanya Irwanto. Sosok ‘adik temon’-nya SUPERTWIN di kampus. Benar-benar dah kayak saudara. Dia adalah mahasiswa berprestasi FSSR 2011. Kita pun pernah mengukir prestasi bersama saat di kampus dulu. Sampai akhirnya bisa mejeng di koran. Hah, unforgetable lah…Sukses ya, Ir!
Final Lomba Nasyid Kota Solo
Sambil menunggu acara dimulai, ke-12 finalis bergilir check sound alias latihan. Sempat juga panitia memutarkan YouTube-nya Kang Maher Zain. Terpaksa deh ikutan umak-amik. Coz tembang-tembangnya bikin merinding euy. Hehe. Apalagi yang Insya Allah. Hiks, sayangnya nanti pas Kang Maher konser di Indonesia kemungkinan Nung gak bisa datang. Mampir Solo, Kang! (hadeh, ngopo to iki?).
Acara grand final lomba nasyid se-Solo ini mengangkat tema: “GET THE STARS TALENT OF MUSLIM YOUTH”. Nanti juga akan ada agenda talkshow dengan Ust. Fadlan Al-Ikhwani. Dipandu oleh MC yang kocak dari MH FM acara pagi itupun dimulai. Diawali dengan aksi mereka bernasyid ria kemudian pembacaan ayat suci Al Qur’an, sambutan oleh ketua JN UKMI UNS. Selanjutnya, kita menyaksikan penampilan ke-12 finalis secara grup. Ada Sucipto-Widayat-Koko-Ihsan; Jaka-Irwanto-Thitha-Rudi; Greget-Iksan-Iqbal-Fuad. Keren-keren lah! Jadi inget jaman SMA dan jaman kuliah dulu. Kangen main teater dan nasyidan bareng STREAM (Seni dan Teater Akhwat MIPA). Reunian yukz!
Setelah aksi para finalis part one usai nanti masih ada aksi part two, finalis tampil berduet. Nah, penampilan kedua inilah yang nantinya akan dinilai oleh dewan juri. Ohya, sempat menangkap sosok yang sudah tidak asing lagi. Salah seorang sesepuh FLP, Mas Ranu Muda. Hehe. Agenda selanjutnya, talkshow “FIND YOUR POTENCY” bareng Ust. Fadlan. E, ternyata Mas Ranu yang jadi moderatornya. Xixixi. Menangkap sosok Mas Aris El Durra juga. Menangkap sosok yang aneh pula, seorang pria yang sejak awal masuk ruangan tadi Nung juga dah merasakan banyak keanehan dari beliau. Sosok berkaos kuning, bawa sarung (*akhirnya dipake jadi ikat kepala), pake sepatu putih, dan tas -yang lebih layak dipake anak SD- warnanya pink. Tu orang sempat motret-motret pake kamera yang tadinya dipegang Mas Ranu dan Mas Aris. Gek Mas Ranu pas dah duduk di depan juga berlagak narsis gitu pas difoto tu orang. Hadeh…hihi. Orang berkaos kuning itu memang aneh bukan buatan. Sampai akhirnya, Nung dan mbak-mbak yang duduk di samping Nung menyimpulkan ni orang agak gak waras mungkin. Dengan kata lain, pasiennya Mas Aris El Durra. Haha. Nung aja sempat ngira tu orang diajak Mas Aris ke acara ini untuk memaksimalkan potensinya. Hahaha. Lha mosok, doi ikutan nyanyi juga: “Ketika malam datang menjelang, kulihat si Alif kecil yang malang…”. Suaranya ok juga kok! Trus pas dia duduk di sebelah kiri, sempat Nung dengar waktu ada yang tanya kenapa dia datang kesini? Dia njawab dengan sangat polosnya tentu saja dengan gayanya yang super aneh. “Menghadiri undangan”, begitu jawabnya. Gubrak!
Yasudah, nih Nungma tuliskan hasil reportase dari apa yang Ust. Fadlan sampaikan…
STRATEGI MELESATKAN POTENSI DIRI
Setiap dari kita pasti memiliki potensi, meskipun berbeda-beda. Potensi diri merupakan kemampuan diri, kelebihan, daya, pengaruh, dll. Nah, ini ada beberapa cara untuk melesatkan potensi diri:
1. Taklukkan tantangan
2. Maksimalkan kegagalan
3. Berani berhasil
4. Miliki impian
• Selama yang kita torehkan sebuah kebaikan, sebuah kebenaran, Insya Allah akan ada balasan luar biasa dari Allah SWT.
5. Tuliskan idemu!
6. Bicaralah!
7. Nekad kuliah
8. Menikah
• WeOWe…WOW! ^^
Dalam kesempatan emas itu pun, gak Nung lewatkan begitu aja. Angkat tangan dan jadi salah satu penanya. Hm, buat rekan-rekanku yang masih bingung ketika ada pertanyaan: “APA SIH POTENSIMU?”. Mungkin jawaban di bawah ini bisa membantu:
1. Tuliskan impian-impianmu
2. Lakukan analisis SWOT (Strenght-Weakness-Opportunity-Threath)
3. Berani mencoba! Karena potensi diri bisa kita ketahui setelah kita melakukan.
Mas Ranu memandu acara dengan cukup seru. Hm, tapi ada moment yang bikin Nungma pengin nimpuk beliau. Haha. Kan Nung ngomongnya gak pake mic, tapi “langsung” gitu. Suara alamiah. Gek beliau kie malah nanya: “Dah biasa demo ya, Mbak?”. Hadeh…Gubrak tenan!
Setelah acara talkshow usai…(Alhamdulillah, dapat doorprize buku! Hihi, nambah koleksi dah). Lanjut ada hiburan dari salah seoarng juri, Mas Alief. Dengan tembangnya yang sangat menyentuh, “JATUH CINTA”. (“Jatuh cinta aku padamu…Saat hati terbalut iman. Jatuh cinta aku padamu, hadirkan kedamaian”). Truz ada penampilan spektakuler dari seorang gadis kecil tunanetra yang bernama Dik Rahma. Dia duet bareng Mas Alief membawakan lagu “BERSIMPUH”. Bikin trenyuh banget! Ada penampilan dari Akh. Bagus Haryo-Al Banna juga.
Orang “aneh” tadi pun kadang masih berulah. Ada seorang panitia ikhwan yang mencoba ‘mengawal’ beliau. Kalau-kalau bikin huru-hara. SMSan pun berlangsung seru dengan Mas Ranu, Mas Aris, dan Wien. Olok-olokan. Hihi. Medungdung tenan ogh.
Selanjutnya kita saksikan penampilan para finalis secara duet. Seru euy…jadi ikutan bernasyid ria. Mbak Thicko SMS, dia juga sedang menyaksikan aksi Sule, Fadli, Shoutul Harokah, Izzatul Islam, dll di Senayan. Ah, jadi inget pas liat konser mereka dulu. Mantebz dah!
Setelah selesai dan sambil menunggu penilaian akhir dari dewan juri, kita menyaksikan penampilan seru dari grup nasyid CS dari Semarang. Mas Alief juga nyanyi “Mahar untukmu”. Hihi, Nung diosoni Mas Ranu, tjah! Awas yo, Mas! Tunggu pembalasanku!!!
Akhirnya, selesai sudah acaranya setelah diumumkan yang berhak menjadi 4 pemenang terpilih yang nantinya bakal dapat kesempatan rekaman dan bikin album. Selamat buat Widayat, Jaka, Ihsan, dan Rudi. Semoga semakin terasah potensi dan talentanya. Barakallahu…
Melepas Rindu Bersama Pelangiku
Pulang jalan bareng Mira. Kemudian Nung berangkat sendiri ke SMP Muhammadiyah 7. Sampai lokasi, ternyata masih sepi banget. Padahal dan jam 13.06! yadah, Nung ambil wudhu dulu. Selesai wudhu, e…Ayu’ datang. Nung sholat Dhuhur dulu. Selesai sholat, sudah terjadi keributan di luar. Satu persatu anggota Pelangi bermunculan. Berhubung Ruang Multimedia –markas yang biasa kita pakai- gak bisa digunakan, jadinya kita nyasar di ruang kelas 8C. Sambil menunggu yang lain, main basket dulu ah! Sama Ayu’, Mas Tyo, Mas Dwi, Kang Sofa. Gayeng tenan ogh. Tapi tak ada satu bola pun yang berhasil aku ‘shoot’ n njebolke jaring! Hadeh, skill perbasketanku mengalami penurunan drastis semenjak kuliah dan semenjak Chen Fong mengundurkan diri sebagai pelatihku. Dah jarang latihan sih! Mehehehe…
Mbak Eka dan Mbak Nury juga dah datang. Mbak Santi menyusul kemudian. Beberapa saat kemudian, kepala suku berkoar-koar agar kita segera masuk kelas. Hadeh…tu pethunya jadi bernostalgila pas masa-masa dia dulu jadi seonggok guru. Hihi…aku duduk sebangku sama Ayu’. Depanku mbak Santi. Samping kananku Mbak Nury dan Mbak Eka. Samping kirinya Ayu’ ada Mas Dwi, dan Mas Tyo mojok kiri depan. Biar lebih dekat nyawang sephianya. Hahaha…ekspresi aneh-aneh yang tergambar di wajah anak-anak Pelangi siang itu. Jadi ngrasa langsung akselerasi. Dari TK Pelangi gak terasa sekarang dah SMP Pelangi. Dah gedhe ya??? Hahaha…
Materi hari ini tentang BOOK REVIEW, bisa dilihat di notenya Mas Dwi. Cekidot!
Cekgan Sofa (Haiyyah, nek cekgu kan bu guru, nek pak guru opo yo? Cekgan aja ya…^^). Kita disuruh nulis materinya, didikte gitu. Byuhbyuh…jan bali jaman-jaman SMP mbiyen. Suasana kelas riuh banget lah, padahal cuma segelintir orang. Ngekek ae. Simulasi njaplak. Haha. Tyuz sambil nyatet, aku dan Ayu’ juga sempat FB-an (bener-bener model murid gaul jaman sekarang. Hihi). Baca statusku yang dikomen Diah Cmut. B-U BU, D-I DI, BUDI! Hahaha…
Marahi ngikik. ‘n pada akhirnya ada isi jeruk yang melayang nimpuk kepalaku. Cekgan gak sopan igh. Tak laporin KOMNASHAM lho! Penganiayaan terhadap murid. Ngikik lagi waktu dapat SMS dari no.yang kukasih nama SPIRIT di HPku. Coz tu nomer sering ngasih kata-kata motivasi gitu. Bunyinya gini:
“Ada pesen sms dari mas aris el durra buat FLP Pelangi. Suruh jagain Fachmy Casofa. Obatnya hampir habis. Pirang-pirang dino ra turu kae…” ttd admin. Medungdung banget-lah… (ojo-ojo Kang Sofa kie kabur dari pengawasan para perawat RSJD. Lha wong sing nitip we salah seorang perawat yang bertugas di sana. Buat anak-anak Pelangi, WASPADALAH!). Krikkrikkrik…
Mbak Amrih dan Bunda Fu’ah juga datang ‘n sempat nyasar sampai di lantai 2 depan Ruang Multimedia. Hihi. Maaf HUMAS lupa je ngasih tahu kalau tempatnya pindah. Setelah materi usai, kita rapat kepengurusan Pelangi. Pelaporan masing-masing divisi. Pending sholat Ashar dulu. Pasca sholat, lanjut rapat EMBUN. Tapi, jam 15.45 Nung izin karena ada agenda penting yang lain. Terima kasih ya Yu’, kamu tercatat sebagai salah seorang yang berjasa di hari yang luar biasa dan bersejarah dalam hidupku. Hihi…kapan-kapan tak traktir kwaci deh!
Cerita yang lengkap bisa dibaca di notenya Ayu’…Cekiprotz!
***
“Setiap orang harus memiliki cita-cita besar, mimpi yang tinggi dan harapan yang ideal. Namun, dalam menghadapi realitas keseharian, berpikir dan bertindaklah secara sederhana. Gak sah neko-neko. Karena kebahagiaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Energi kasih sayang harus terus dinyalakan, agar visi untuk mengetuk pintu syurga dapat diupayakan. Wa man yattaqillaha yaj’allahu makhraja…”
[Status Nungma pagi ini_19 April 2011: satu dari sekian deretan hari yang sangat bersejarah dalam hidup…19, dan AKU CINTA!]
Sampai jumpa dua pekan lagi, Pelangiku…
Aku pasti sangat merindukan SPEKTRUM WARNA CINTA KITA!
[Keisya Avicenna, hari ke-19 di bulan April. Catatan ini pasti akan kurindukan suatu saat nanti. Saat-saat kebersamaan bersama keluargaku yang luar biasa di Kota Solo. Terima kasih buat semua yang telah berkenan mengukir namaku dalam hatinya, mengizinkan ragaku bertandang dalam hidupnya. Terima kasih, Pelangiku!]
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna