“Senandung Cinta Sederhana “
Percikan rinduku menerpa hati yang merayu
Menggoda angan yang mencumbu syahdu
Akulah pemilik rasa itu!
Rasa yang mampu menyeret kesadaranku
Menelusup ruang dan waktu
Inilah yang kusebut cinta sederhana,
*dari seorang yang sederhana!
Sampai akhirnya nanti aku kan berkata
“Duhai hatiku, lihatlah…
Musim semi telah tiba
Bunga-bunga cinta bermekaran. tersenyum, menyapa hati yang kasmaran.”
“Wahai hatiku, dengarkanlah…
bisik rerumputan di pelataran
Mendendangkan senandung cinta tentang kita!
Dalam kasih sayang tak berkesudahan…”
Saat kidung penantian belum usai berlagu
Biarkanlah…
Biarkanlah sang waktu yang menghentikan
Atas kehendak-Nya
Atas kuasa-Nya…
Bersama sebaris doa…
agar kau dan aku menjadi kita
Lalu bersama, memadu jalinan sebagai wujud persembahan cinta
Cinta suci tak bernoda!
Kini…
Masih kurenda hari bersama rindu
Menunggumu di batas waktu
Seiring jemariku yang tak kan pernah lelah
Merangkai untaian kasih untukmu
Penaku tak kan pernah kering menuliskan syair cinta
Hingga lahirlah bait-bait kerinduan
untukmu, dalam sebentuk cinta
yang akan selalu ku jaga…
Hingga akhir masa.
Merengkuh ridho-Nya, sampai ke jannah-Nya
Amin Ya Rabb…
“Rahasia itu hanya Kau yang tahu…”
[Keisya Avicenna_19 April 2011. Saat aksaraku bertutur dalam ikhtiar dan doa tentang ketulusan sebuah cinta yang sederhana!]
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna