by Norma Keisya Avicenna on Tuesday, May 10, 2011 at 10:42am
Sabtu, 7 Mei 2011
Cerita di Universitas Mata Pena
Agenda seru pagi ini mengikuti pelatihan penulisan artikel di universitas MATA PENA. Dosen yang ngajar hari ini Cek gu Erni Ratna, C. S.Pd. Calon Sarjana Pendidikan hihi…sebagai seorang mahasiswi baru, pagi itu Nung sudah melakukan sedikit kesalahan dengan melanggar nama yang melekat pada dirinya sendiri. Kelas dimulai jam 08.00. Nung terlambat 15an menit lah. Haha…lha mendadak dapat amanah harus kirim email ke salah satu penerbit di Solo. Yasudah, sebelum jalan ke “kampus pena”, Nung nangkring dulu di warnet. Hah, untung pak rektor-nya gak datang. Xixixi…pizz, pak! ^^v. Nung kan biasanya ontime jikalau tiada badai menerjang dan aral melintang.
Mata kuliah unlimited SKS hari ini adalah “nge-gank sama ARTIKEL”. Bu dosen menerangkan dengan sangat runtut bagaimana proses pembuatan artikel di media massa. Mulai dari preparation, checking, dan evaluating. Kalau mau minta yang lengkap, silahkan kontak bu dosen langsung aja yha. Ni tak bagi tips-tips nongol di media dari mbak Niken Setyawati, salah satu redaktur di SOLOPOS (bu dosen juga sempat menyampaikan dan mengulas secara singkat):
1. Aktual
2. Kompetensi
3. Spesifik
4. Berdaging
5. Orisinil
6. Perhatikan Segmen Media
7. Jumlah Karakter
8. Kirim secara Eksklusif
9. Kenalah dengan Editor
10. Bandel
***
“Menculik” Guru Besar, Mas Sakti Wibowo
Nah, perkuliahan usai jam 10.00. Bu dosen harus segera berangkat ke Tegal. Ada pertemuan dinas. Hihi. Jadi delegatorwati FLP Solo Raya ke Upgrading FLP se-Jateng. Selanjutnya, kelas ricuh. Hehe. FLP Pelangi ada 3 orang yang datang. Mas Cowie, Diah Cmut, and Nungma. Dipimpin Wildan, kita membahas mekanisme jarkom MATA PENA. Nung asyik main-main di luar kelas. Ada 2 malaikat kecil, Fatih dan Raffi. Main-main deh sama mereka. Hyaaa, Mas Aris El Durra datang. Bener-bener deh, telatnya parah! Haha. Ada kabar kalau Mas Sakti Wibowo sedang di Solo. Singkat cerita, terpilihlah Wildan yang akan berperan “Menculik Mas Sakti”…^^v
Mas Sakti datang sekitar jam 12.30. Membersamai MATA PENA sampai jam 13.30 lah. Satu jam untuk belajar mengenal, mengeksplorasi, dan menciptakan “KARAKTER”. Dua tips yang beliau berikan diantaranya:
1. Memotret kondisi sekitar
2. Memperdalam teori psikologi manusia
***
Remphong-nya Rapat di Balekambang
Jam 14.00, setelah menempuh perjalanan yang berliku bersama Diah Cmut sampailah kita di Taman Balekambang. Berbekal snack kiloan yang kan menemani kita rapat sesorean. Hihi. Di lokasi sudah ada Mas Aris, Wahab, Wildan, Faqih, dan Hamham. Mas Tyo menyusul kemudian. Banyak kejadian lucu terutama pas ada seekor kijang yang tersepona dengan makanan yang kita bawa. Remphong deh bhook…*)asli, virus alay-nya kepala suku Pelangi dengan cepat mewabah. Hadeh…
Rapat kali ini memutuskan (langsung hasile wae yho, nek tak critakne alurnya secara detail isine gur ngikik thok…) Insya Allah tanggal 4-5 Juni 2011 mau ada upgrading FLP Solo Raya. Nginep pluz outbond di Tawangmangu. Cihuy…bisa naik kuda deh! Lho???
***
Indahnya Kebersamaan Penuh Cinta di Ganesha
Rapat usai jam 15.15. Berpisah deh…Nung dianter Diah Cmut ke GO Mawar. Ada agenda doa bersama adik-adik kelas 6 SD. Seru banget! Endingnya salam-salaman semua tyuz beberapa siswa ngajakin foto bareng. Hikshikshiks… Bu NM pasti merindukan kalian semua!!!
***
Banyak Kejutan Manis di Sabtu Romantis
Alhamdulillah, dapat surprise dari Allah SWT sore itu. Seorang sahabat SMA, Novita, butuh bantuan buat pinjem kartu ATM-ku karna punya dia ketinggalan. Singkat cerita, dengan mobilnya dia menjemput Nungma di GO Mawar dan kita pun ke ATM BNI Slamet Riyadhi buat ambil transferan uang dari keluarganya di Wonogiri. Selanjutnya nganterin adiknya priksa ke dokter kulit di daerah Gemblegan. Setelah selesai priksanya, kita pun menikmati makan malam di kawasan Solo Baru. Angkringan teh pocinya “PAK ITEM”. Maknyuzzz dah, apalagi Nung ditraktir. Hihi…
Banyak dapat SMS yang membahagiakan malam itu. Alhamdulillah, Mbak Thicko juga sudah sampai rumah. Hm, obrolan yang seru dengan sahabat lama. Banyak kabar-kabar mengejutkan dari beberapa teman SMA. Termasuk 2 orang teman yang sempat jadi korban penculikan NII di Jogja. Masya Allah…beberapa kabar ada yang membuat Nungma syok. Benar-benar gak percaya! Ya Rabb, jagalah sahabat-sahabatku itu… Makan malam yang sangat menyenangkan. Nung pulang ke rumah juga diantar Novita. Kebetulan kita juga searah. Sepanjang jalan pun ngobrol terus…^^v
***
KYDEN, Istana 5 Cinta
Alhamdulilah, sekitar jam 20.00 Nung sampai di Istana KYDEN. Malam ini KYDEN lengkap! Ah, banyak cinta malam ini. Sekotak tissue takkan cukup untuk menghapus jejak air mata yang terurai…air mata bahagia!
*-*-*-*-*
Ahad, 8 Mei 2011
MEINIKAH: Menjadi Saksi Bersatunya Dua Hati
Agenda pagi ini SUPERTWIN mau menghadiri walimahan salah seorang sahabat mereka, Ukh. Saras Mat’05. Kostum hari ini kembaran. Cihuy…jam 09.30 kita sudah tiba di lokasi. Bertemu dengan rekan-rekan Mat’05 yang lain. Dengan seragam yang sama tapi berbagai model jahitan. Cakep dah! Ijab qabul berlangsung sangat khidmat. Alhamdulillah, kita bisa menyaksikan prosesi sakral itu dengan sangat dekat. SAH! Barakallahulaka wabaroka’alaika wajama’a bainakuma fiikhoiir…Ekspresi sepasang pengantin baru itu lucu banget. Masih malu-malu gitu. Hihi…semoga menjadi “kebahagiaan yang menular”. Amin.
Pada kesempatan itu, ada satu surprise lagi. Pemberi taushiyah siang itu seorang ustadz yang Nung kenalnya di FB. Alhamdulillah, bisa dipertemukan dengan beliau hari ini. Ust. Asih Sunjoto Putro. Banyak dapat ilmu baru dari beliau dan nasihat2 tentang pernikahan.
The Power of “MANTEN” (ni mah Nung yang ngasih judul. Hihi)
[M]atsinamatan
[A]ntebing rasa/ati
[N]embung
[T]ukon
[E]wuh
[N]ikah…(bagian ini Nung lupita, lha diajak ngobrol tamu yang duduk di sebelah Nung. Ustadz, mohon dikoreksi dong! Hehe…)
Jadi MANTEN itu memang pantas untuk diacungi JEMPOL. Ada singkatannya juga nih:
[J]ejeg
[E]man
[M]udeng
[P]rigel
[O]mber/ sabar
[L]uwes lan loma
Hm, itu beberapa inspirasi yang Nung dapatkan. Terima kasih, ustadz! Alhamdulillah, sangat menginspirasi dan memotivasi.
***
FLP Pelangi #16: Hari ter-REMPHONG Sedunia!
Agenda SUPERTWIN selanjutnya menuju markas FLP Pelangi yang berlokasi di SMP 7 Muhammadiyah. Sampai markas sudah ada Ayu, Mas Cowie, dan kepala suku kang Fachmy lagi berbasket ria. Materi hari ini tentang “KATA TRANSISI ANTAR PARAGRAF”; “DEPERSONALISASI”; dan “ELEMEN KEPENULISAN DI MEDIA MASSA”. Seperti biasa, kita didikte! Dan seperti biasa pula banyak kekonyolan terjadi. Apalagi beberapa hari terakhir ini, sang kepala suku itu kumat akut! Alaynya bikin remphong!!!
Ohya, sepanjang perjalanan ke markas tadi Nung banyak cerita ke Mbak Thicko tentang kebiasaan2 para makhluk di TK Pelangi (kalian tak rasani tjah…xixixi). Dan mbak Thicko ternyata berhasil membuktikannya. Haha. Remphong deh kalian semuaaa…Kelas sore itu dihadiri oleh Bunda Eny, Mbak Eka, Mbak Nury, Ayu’, Diah Cmut, Wien, Mbak Santi, Mbak Amrih, Mas Aris El Durra, Nungma, Mbak Thicko, dan Pethunya. Mas Tyo izin ada ujian, Mbak Ummi Kultum juga izin, Mbak Fu’ah juga. Yang lain kurang tahu…
Pending sholat Ashar, SUPERTWIN main basket. Tyuz foto-foto deh! Hehe. Ayu’ yang jadi korban kenarsisan kita. Jarang-jarang lho Yu’. Hwkwkwk…abubububu! Melayani para fans yang minta foto juga! (Baca: Mbak Santi). Haha…Kelas dilanjutkan lagi dan SUPERTWIN pun kabur dari kelas sekitar jam 15.45 karena harus berangkat ke Stasiun Balapan jam 17.00. Kita berdua balik ke kost tyuz bersiap.
***
Setelah 22 Jam Bersamamu…
Berangkat dari kost jam 16. 50 dan sesampai di Balapan langsung menuju jalur 6 tempat sang ular besi “SENJA UTAMA” parkir sementara. Huaaa, Nung jadi kangen mbolang naik kereta bhoook…Menemani mysupertwin sampai jam 17.40 di dalam kereta. Ni Nung sempat bikin puisi. hehe…
"22 JAM BERSAMAMU"
by Norma Keisya Avicenna on Sunday, May 8, 2011 at 5:27pm
Guratan jingga rona senja menjadi saksi perpisahan raga qt berdua...
Bersama senandung cinta yg kan slalu aku dendangkan untukmu, untuk cita kita..
Untuk impian2 kita
Kuizinkan ular besi ini kembali membawamu
Merengkuh segala indah yg ingin kau raih.
Kurelakan malam mjd penghias bunga2 harapan yg kan terus bersemi dlm hati smp pagi menjelang kembali...
Perpisahan ini hanya sementara, sejatinya kurasakan jiwaku melekat pada jiwamu.
Hatiku tlah berpadu dlm hatimu...
Selamanya kita dekat
Sampai nanti pun kita kan slalu berpeluk erat!
Sematkan slalu semangat dlm lubuk hatimu yg terdalam.
Hingga nanti impianmu kan jadi nyata...
Kan kulihat kau slalu tersenyum bahagia
Bersama cerita2 kita yg tak kan pernah usai mengisahkan cinta yg sederhana!
Doaku slalu ada untukmu.
Harapku slalu dalam hatimu.
Mimpiku tlah bersemayam dlm jiwamu!
Aku titip perjuangan dan impian2ku dlm setiap detak nadi, hela nafas, dan deguban jantung dlm dirimu...
Cintaku, sampai jumpa lg dlm pertemuan jiwa kita yg lebih baik!
~Di dalam kereta senja utama yg kan membawa belahan jiwaku yg lain...17.30 WIB! Jiwaku kini tengah menikmati episode baru yg kan "membuatku lebih"~
***
Aksi Mbolang ke Rumah Sang Ketua FLP Solo Raya, Mbak Asri Istiqomah
Keluar dari Stasiun Balapan, dalam hati Nung pengin banget ikut temen-temen yang pasca writing camp tadi bezuk Mbak Asri di rumahnya. Akhirnya, Nung memutuskan untuk nyusul ke rumah beliau di daerah Kampung Sewu. Ada dua petunjuk yang Nung dapatkan agar bisa sampai di rumah beliau. Dari Akh. Doni dan Akh. Choirul –suami mbak Asri-. Dengan “blue bird”-nya Solo, Nung akhirnya sampai di daerah Kelurahan Kampung Sewu. Cari petunjuk. Ternyata, pos ronda tempat di mana Nung turun tadi itu Rt 04 Rw 06, bukan Rt 03 Rw 06. Nyasar dah…Nung sempat tanya dengan dua bapak-bapak yang ada di daerah itu. Dari beliau Nung disuruh masuk ke gang itu menthog kemudian belok kiri. Nanti tanya-tanya lagi di daerah itu. Haha. Asli, seru banget!
Nung pun jalan mengikuti petunjuk dan hari mulai gelap. Hihi. pas sampai belokan, ada seorang bapak yang tengah duduk di kursi santai depan garasi rumahnya. Nung pun nanya ke beliau, memastikan. Yuhuy, Nung lanjutkan jalan dan akhirnya ketemu sebuah pos ronda. Menurut petunjuk sih, rumah Mbak Asri tu di sebelah utaranya pos ronda. Nung dah celingak-celinguk di situ. Tapi kok gak ada petunjuk yang benar-benar bisa menguatkan kalau rumah yang di utara pos ronda itu rumah Mbak Asri yha? Coz Nung gak liat sepedanya Mas Aris, Mas Dwi, maupun Wien. Akhirnya, Nung jalan melewati rumah itu (sempat menangkap sosok muslimah tengah duduk di kursi, tapi Nung belum yakin kalo itu mbak Asri!).
Nung sempat tanya kepada seorang bapak penjual tahu kupat yang lagi mangkal di dekat perempatan. Nung tanya apakah benar daerah di situ dah masuk kawasan Rt 03 Rw 06. Ternyata benar! Dan akupun tanya ke bapak itu apakah tahu rumah Pak Choirul. Beliau balik nanya, Pak Choirul yang biasa ngelesi itu ya mbak? Aku jawab aja, iya! Ternyata sebuah rumah yang kuduga sebelumnya tadi benar-benar rumah Mbak Asri. Dan seorang muslimah yang sedang duduk di kursi tadi itu yha Mbak Asri. Akhirnya, sampai juga deh… Mbak Asri surprise gitu! Secaraaa gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba Nung “mak pethungul” di rumahnya. Sendirian pula! Beliau kan juga tahu kalau Nung tuh masih trauma naik motor. Hahaha…aksi mbolang, Mbak! Ternyata Mas Aris, Mas Cowie, dan Wien tadi lagi sholat di masjid. Dan tentu saja mereka bertiga pun surprise jiddan setelah mengetahui kehadiranku. Hm, cepat sembuh ya Mbak! Dari rumah Mbak Asri, Nung berhasil merampok sebuah buku (pinjem ding!). Novel karya Mbak Riannawati: “ARVAYUNA”. Tentang poligami gitu. Sip…saatnya belajar dari karya orang-orang terdekat! Terima kasih yha, Mbak!
Pulang dari rumah Mbak Asri, Nung nebeng dik Wien. Sepanjang perjalanan kita menikmati bulan sabit dengan lengkungan senyumannya yang cantik ditemani kerlipan bintang. So romantic beud, dah…
Dua hari penuh cinta!!!
Sampai jumpa di episode selanjutnya yang lebih remphong yhaaa…
[Keisya Avicenna, 9 Mei 2011…”mengabadikan jejak pelangi kehidupan”]
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna