Aksara Kembara [11] : “OBAH KABEH, MUNDAK AKEH” [Deklarasi ‘Pasukan Cinta’ bersama Ustadz Anis Matta]
Keisya Avicenna
Friday, March 29, 2013
0 Comments
by Norma Keisya Avicenna (Notes) on Wednesday, March 27, 2013 at 8:29pm
17 Maret 2020
Waktu Dhuha bertabur cinta, tampak kesibukan di ruang keluarga. Di sebuah rumah sederhana namun menelusup sebuah rasa bahagia, gambaran sakinah, mawaddah, warohmah para penghuninya.
Althaf : “Ummi, Althaf bantuin Ummi beres-beres buku, ya!”
Ummi Keisya : “Iya, anak sholeh. Althaf memang anak Ummi dan Abi yang sangat rajin.”
(Althaf tersenyum bahagia lalu ia membantu menata buku-buku di rak. Sesekali membersihkan sampul buku apabila ada yang berdebu dengan kemoceng kecil warna hijau yang sedari tadi dipegangnya. Alhamdulillah, Althaf tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Tahun ajaran baru nanti ia sudah masuk kelas 1 SD di SDIT Bina Insani Semarang.)
(Althaf kembali sibuk menata buku di rak sesuai dengan apa yang sudah diajarkan Umminya. Buku Ummi, buku Abi, buku Althaf, dan buku Yasmin dipisahkan dan punya rak masing-masing sehingga mudah ketika mencari atau mengambil buku yang diinginkan jika mereka mau membaca. Yasmin –adik Althaf yang baru berumur tiga tahun- sedang asyik bermain puzzle barunya, oleh-oleh Abi dari Jakarta)
Althaf : “Ummi, buku jenis ini kok jumlahnya banyak to Mi? Sampulnya juga seragam. Buku apa sih?” (Rasa penasaran Althaf mulai menguasai)
Ummi Keisya : “Wah, Althaf menemukan buku-buku itu dimana Sayang? Sudah lama Ummi tidak membacanya.”
Althaf : “Di bagian ini, Mi” (Althaf menunjuk bagian rak paling bawah. Rak buku itu memang memiliki 3 laci luar berukuran sedang)
Ummi Keisya : “Tolong dibawa ke sini, sayang! Ummi pengin lihat.”
Althaf : “Semuanya, Mi? Kan beraaat...” (Althaf pasang muka protes dan memelas ^_^)
Ummi Keisya : “Enggak usah semua to ya... 3 buku saja, Nak!”
(Althaf pun segera mengambil 3 buku dan berjalan ke arah Umminya lalu diserahkan buku-buku itu. Masih dengan rasa penasaran yang belum tuntas, Althaf pun duduk di samping Umminya. Yasmin pun ikut-ikutan dan minta dipangku Umminya.)
Ummi Keisya : “Althaf, buku-buku ini adalah buku catatan harian Ummi ketika dulu awal-awal menikah dengan Abi. Althaf dan Yasmin mau nggak dengerin ceritanya Ummi...”
Althaf mengangguk cepat, Yasmin pun ikut-ikutan mengangguk.
Ummi Keisya pun mulai bercerita tentang kebahagiaan hidupnya, bercerita tentang Abi yang sangat sayang dengan keluarga, dan juga tentang masa kecil Althaf. Kedua kakak beradik itu pun sangat antusias mendengarkan.
Althaf : “Wah, seru ya! Jadi dengan menulis itu kita jadi bisa ingat tentang hal-hal yang sudah pernah kita alami, ya Mi?”
Ummi Keisya : “Iya, Sayang...”
Althaf : “Eh Ummi, Althaf jadi ingin tahu apa yang pernah Ummi dan Abi lakukan sekitar 7 tahun yang lalu. Berarti saat Althaf belum lahir, ya? Coba, Mi... Kalau 2020 dikurangi 7 berarti tahun 2013. Ayo, Mi diceritain kejadian tanggal 17 Maret 2013. Althaf penasaran nih!”
Ummi Keisya : “Oke, sabar ya Sayang... Ummi cari dulu.”
(Ummi Keisya pun membolak-balik buku DNA bersampul hijau itu sampai akhirnya matanya tertuju pada tulisan Ahad, 17 Maret 2013. Aksara-aksara itu seolah membawanya kembali ke masa lalu. Ibarat Doraemon yang mengajak Nobita, Suneo, Giant, dan Shizuka berpetualang ke masa lalu dengan menggunakan mesin waktu lewat laci meja belajarnya Nobita. Ummi Keisya pun mulai menelusuri kata demi kata dan tergambar jelas dalam memorinya apa yang pernah ia alami di masa itu...)
Penasaran kan apa yang ditulis Ummi Keisya di buku DNA-nya? Ikut berpetualang, yuk!
[ ]
Ahad, 17 Maret 2013
Dee, pagi ini adalah pagi yang sangat membahagiakan. 17 Maret di Istana 77. Ba’da Subuh saya dan Mas Sis sudah selesai bersih-bersih dan beres-beres rumah karena hari ini akan ada banyak agenda. Tepat jam 6 kami sudah berkumpul dan bergabung dengan para warga RW 10 untuk mengikuti kegiatan rutin satu bulan sekali, yaitu jalan sehat. Sebagai warga baru di lingkungan RW 10, kami belajar untuk aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh warga masyarakat.
Jalan sehat berlangsung kurang lebih 45 menit dilanjutkan istirahat sejenak. Kebetulan RT kamilah yang mendapat jatah untuk menyiapkan konsumsi. Pagi itu Alhamdulillah, kami bisa menyantap segelas susu segar, segelas sari kacang hijau, dan camilan berupa arem-arem, sosis, dan keripik. Mantap dah! Setelah dirasa cukup istirahatnya, Pak RW mengomando warga yang hadir kala itu untuk membuat barisan. Wah, bakalan senam bareng nih! Asyik-asyik... Saya pun mengambil posisi di belakang Mas Sis. Kayaknya kamilah pasangan termuda, yang lain sudah seusia babe dan ibuk serta banyak juga yang sudah yangti-yangkung. Uhuy... Seru banget! Dan badan jadi tambah segeeer...
Selesai kegiatan senam, Mas Sis masih lanjut tenis meja di balai RT bersama bapak-bapak, saya memilih segera balik ke rumah dan bikin jus jambu. Hmm, seger-seger... Slrrruuup...
Waktu sudah menunjukkan pukul 8, kami pun segera bersiap untuk menghadiri acara yang sangat istimewa hari ini. Bertempat di Ballroom Hotel Horison Semarang, akan ada orasi politik dari Ustadz Anis Matta sekaligus pembekalan untuk para kader PKS Semarang. Sesampai di lokasi peserta sangat membludak. Asyik, saatnya memperkokoh ukhuwah nih.
Berpisah sejenak dengan suami tercinta, beliau segera bergabung dengan barisan para ikhwan, saya pun duduk di deretan para akhwat. Dan surprisenya akhirnya Allah mempertemukan saya dengan mbak Nurul dan mbak Riri Margono (sahabat saya di dunia maya dan akhirnya hari itu Allah mempertemukan kita di dunia nyata). Mereka berdua sudah standby di shaf terdepan. Saya pun akhirnya turut membersamai mereka. Wuiz, makin heroik aja nih suasananya.
Acara dipandu oleh 2 MC yang kocak dan seru. Jargon kita hari ini : OBAH KABEH, MUNDAK AKEH! (dengan gaya yang sangat ngawu-awu sekali). Sempat juga diputarkan video yang vokalisnya Mas Alief Indonesia, judulnya DADI HUMAS. Yups, pas di meja penyambutan tamu tadi pun kita diberi snack, air mineral dengan logo PKS serta bendera PKS dan stiker yang bertuliskan “Ayo, Sukseskan Gerakan Kabeh Dadi Humas” terus ada gambar Pak Blangkon-nya. Lucu!
Setelah pembukaan, ada tasmi’ yang dibawakan oleh 2 anak usia SD. Paling merinding saat tasmi’ Ar-Rahman. Huaaa... Langsung menunduk dan ikut muroja’ah. Setelah tasmi’ selesai, Mbak Nurul sempat njawil... “Wah, surat Ar-Rahman Mbak... pasti Mbak seneng banget nih!” Saya pun tersenyum bahagia... Selanjutnya, kami semua berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars PKS dengan penuh semangat! Wow, dahsyat! Lantai satu dan dua penuh...
Acara selanjutnya, ada hiburan dari KAE Nasyid. Mereka membawakan tembangnya Afgan dan The Massive...
“Kau tempatku meminta... Kau beriku bahagia... jadikan aku selamanya hamba-Mu yang slalu bertaqwa. Ampuniku Ya Allah, yang sering melupakan-Mu. Limpahkan segala karunia-Mu, dalam sunyi aku bersujud...pada-Mu...”
“Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. Tuhan pastikan menunjukkan, kebesaran dan kuasa-Nya. Bagi hambanya yang sabar dan tak pernah putus asa. Jangan menyerah... jangan menyerah... jangan menyerah...”
(Huaaa, tahu nggak sih Dee itu kan tembang-tembang favorit saya apalagi lagu yang ketiga Insya Allah-nya Kang Maher Zain feat. Fadli. Jadi ikutan konser deh... *mantan munsyid. Hihi. STREAM-er.com)
Selanjutnya ada surprise lagi nih. Berasa kayak nonton X-FACTOR secara live. Penampilan selanjutnya dari AWAN. Uhuy... seruuu dan kocak abis. Setelah AWAN unjuk kebolehan beberapa tembang (tapi belum selesai) tampak di deretan kiri panggung rombongan Ustadz Anis Matta. Mata ini menangkap juga sosok Ustadz Cahyadi Takariawan, Ustadz Mahmud Mahfudz (dulu sering jumpa beliau saat masih di Solo), dan beberapa ustadz yang lain. Wuizzz, bersyukur banget bisa duduk di shaf terdepan. Ohya, kalau ada bapak-bapak yang asyik nyuting di depan saya, saya jadi teringat dengan pakdhe saya yang hobi nyuting di Solo, sapa lagi kalau bukan bosnya FOTOMAT, Pakdhe Taqim yang huum banget itu. Hehe.
AWAN pun diminta Ustadz Anis Matta untuk melanjutkan aksi kocaknya saat rombongan ustadz itu sudah duduk rapi bersila di panggung. Hiburan yang lain ada karawitan Jawa dan nembang oleh seorang seniman. Pak siapa ya namanya, saya amnesia. Hehe. Terus ada aksi kita nembang Ilir-ilir bersama AWAN dan semua ustadz yang ada di panggung. Kereeen banget deh!
Dan inilah yang kami tunggu-tunggu. Orasi yang ‘kaya’ dan penuh daya gugah dari Ustadz Anis Matta. Kesan pertama yang sungguh menggoda, cetar menggelegar. Beliau menyampaikan : “Bahwa saya sangat mencintai antum semua...” Semuanya langsung bertakbir. ALLAHU AKBAR!!!
Ustadz Anis Matta pun sempat menyampaikan selarik puisi gubahan muridnya Jalaludin Rumi, Muhammad Iqbal :
“Dan nafas cintamu meniup kuncupku jadi bunga...”
Beliau pun mengatakan, bahwa nilai tertinggi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia adalah HARMONI. Bagaimana tidak? Kita hidup dalam satu wilayah dengan etnis yang sangat beragam, mendiami wilayah yang terpisah-pisah. Justru hal inilah yang membuat kita saling merindukan. Perbedaan yang sangat ekstrem membuat kita merindukan rasa persatuan. Pun dulu ketika ada ikrar SUMPAH PEMUDA (Hehe, kenapa saya tiba-tiba jadi ingat moment khitbah keluarga tanggal 28-10-12 kemarin ya? Wkwkwk*plaaak). Waktu itu muncul kekuatan dan kehendak untuk bersatu, hidup damai, menepis perbedaan, serta hidup dalam satu lingkar mufakat yang besar. Harmoni, inilah ‘core value’ masyarakat Indonesia. Ya, Ustadz Anis pun menyampaikan kembali semangatnya lewat sebuah kalimat yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua : “IZINKAN KAMI MENATA ULANG TAMAN INDONESIA.”
Beliau mengatakan bahwa Indonesia itu ibarat taman dan masyarakat Indonesia adalah bunga. Bunga yang punya warna dan ciri khas sendiri-sendiri. Indonesia is the flower society. Maka, tiupkanlah nafas cinta ke dalam ‘bunga’ itu, maka dia pun akan mekar dengan penuh cinta. Ustadz Anis Matta pun mengingatkan tentang fenomena politik Indonesia sekarang ini. Justru kita bisa rasakan seolah politik itu ‘mengerikan dan sangat menakutkan’. Beliau pun berpesan, untuk membuat ‘politik yang ada sparklingnya’. Hehe. Kayak minuman yang bersoda... Lakukan tugas-tugas yang berat dengan hati yang riang. Wuiz, mak jleb! Dan jadilah “PASUKAN CINTA”! Saat semua orang diayomi dengan sebaik-baiknya, dan setiap orang adalah HUMAS bagi yang lainnya. Sipp, mantaaap!
Jelang Dhuhur acara pun selesai (sempat mengabadikan moment dulu bersama mbak Nurul dan mbak Riri. Hehe) dan jam 13.00 kita akan kembali berkumpul tetapi berpindah tempat yakni di GOR Jati Diri Semarang. Akan ada deklarasi 6 partai politik yang akan sama-sama mendukung dan menjadi tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur no.3 (HP-DON)!
Saya dan Mas Sis pun shalat Dhuhur terlebih dulu di daerah Jatingaleh. Pas mau keluar masjid kita bertemu dan menyapa Ustadz Mahmud Mahfudz, yang baru selesai shalat. Sempat ditanya beliau : “Mau lanjut ke Jatidiri?” Kompak kita menjawab, “Iya, ustadz...” Hehe. Selanjutnya, tujuan kita : GOR Jati Diri. Wuaaa, rameee banget! Alhamdulillah, dapat makan siang. Hehe.
Wah, banyak sekali atraksi yang ditampilkan. Ada barongsai, tari-tarian, drumband dari akpol, paskibra yang membawa Sang Saka Merah Putih dan 6 bendera parpol. Acara yang ditunggu-tunggu adalah puncak deklarasi dan orasi politik dari ketua pusat masing-masing parpol (yang saya tahu ada Ustadz Anis Matta_Presiden PKS dan Prabowo Subianto_Gerindra. Meriah banget euy!!!
Alhamdulillah, hari ini benar-benar menjadi hari bersejarah yang penuh hikmah dan semoga bertabur berkah. Yuks, sebagai warga Jateng jangan lupa tanggal 26 Mei ke TPS-TPS terdekat untuk memilih pemimpin Jawa Tengah yang kelak mampu menjadikan Jawa Tengah lebih baik...
Yuks, KABEH DADI HUMAS!
“OBAH KABEH, MUNDAK AKEH...” ^_^
[ ]
Ummi Keisya pun selesai meceritakan apa yang dialaminya bersama Abinya anak-anak dengan gaya bercerita yang menarik seperti ketika mendongeng dan dengan menggunakan bahasa khas anak-anak. Ummi Keisya seolah mengajak mereka berkelana ke sebuah tempat yang indah karena banyak cinta dalam balutan ukhuwah. Ummi Keisya pun menyampaikan kesimpulan dari apa yang telah diceritakannya tadi...
Ummi Keisya : “Nah, seru kan pengalaman Abi dan Ummi? Jadi, kita sesama saudara wajib saling membantu. Abi sama Ummi tadi kembali belajar tentang indahnya ukhuwah. Apa itu ukhuwah, Nak? Ukhuwah itu artinya persaudaraan. Ukhuwah itu dilandasi oleh rasa cinta karena Allah dan merasa terikat satu dengan yang lainnya. Coba deh Althaf sama Yasmin perhatikan kemoceng kecil itu (Althaf pun menatap kemoceng yang masih dipegangnya, seperti biasa Yasmin ikut-ikutan kakaknya.) Kemoceng itu terdiri dari banyak bulu ayam, kalau bulu ayamnya hanya satu pasti susah dan lama kan kalau dipakai membersihkan debu? (Kedua kakak beradik itu mengangguk). Tetapi kalau bulu-bulu ayam yang banyak itu disatukan pasti kemoceng itu dapat bermanfaat lebih banyak dan lebih cepat digunakan apabila ingin membersihkan debu. Nah, itu juga tentang indahnya ukhuwah. Althaf dan Yasmin juga harus saling membantu, sama Abi dan Ummi pun juga harus saling membantu dan saling menasehati dalam kebaikan. Sipp, sepakat? Toaaas dulu...”
(Mereka bertiga pun toast bersama lalu tertawa gembira...
Abi : “Assalaamu’alaykum... wah wah wah... sepertinya ada yang seru banget nih...” (Abi baru pulang setelah tadi malam ada acara mabit)
(Ummi, Althaf, dan Yasmin kompak menjawab salam Abi)
Althaf : “Iya nih Bi... Ummi habis cerita seruuu banget.”
Abi : “Cerita apa nih? Abi kok nggak dikasih tahu kalau mau ada acara ‘MENDENGARKAN CERITA UMMI’...” (dengan logat dan intonasi seperti pembacaan judul filmnya DORAEMON. Xixixi...)
Ummi Keisya pun memberikan isyarat kepada suaminya itu dengan kerlingan mata. Hehe.
Abi : “Eh, Abi ada berita gembira nih! Siapa yang mau dengar berita gembiranya Abi?”
Kompak semua menjawab dan seketika ruang keluarga itu menjadi riuh. “Mau... mau... mau...”
Abi : “Nah, tanggal 20 Maret nanti Pakdhe Febri mau dilantik jadi Bupati Lahat. Tanggal itu juga akan ada syukuran pelantikannya sekaligus tasyakuran ulang tahun pernikahan Pakdhe Febri dan Budhe Thicko yang ke-8. Siapa ya yang mau ikut Abi berpetualang ke Pulau Sumatera? Yang mau ikut cium pipi Abi dulu...” (Abi Sis bercerita dengan penuh rasa bahagia sambil menunjukkan tiket pesawat Semarang-Palembang yang sudah ada di genggaman tangannya. Di tiket itu tertera jadwal keberangkatan tanggal 19 Maret.)
Kompak semua berteriak, “Horeeeeeeee... Asyiiik, berpetualang ke Sumatera!” Abi Sis pun mendapatkan hadiah ciuman penuh cinta dari bidadarinya serta kedua jundi kecilnya.
Ummi Keisya : “Ayooo, sekarang kita bagi tugas dan dilanjutkan beres-beresnya. Terus nanti bantuin Ummi nyiapain semua keperluan kita untuk berpetualang ke Sumatera! Oke, siaaap?”
Althaf : “Siaaaaap...”
Yasmin : “Chiaaap...”
Abi Sis: “Oke, siaaap Bos cantik... ^_^!”
Mereka berempat pun kembali tenggelam dengan kesibukan membereskan ruang keluarga. Si kecil Althaf sudah sibuk membayangkan serunya petualangan tanggal 19 Maret nanti, serunya bisa bertemu dan bermain-main bersama Azzam dan Azmi juga kak Devdan, kak Aisyah, dan saudara-saudara yang lain di Lahat.
[Keisya Avicenna, 23 Maret 2013. Ditulis dengan aksara-aksara visioner yang penuh cinta dan senyuman... xixixi ^_^]