by Norma Keisya Avicenna (Notes) on Sunday, February 3, 2013 at 4:30am
FEBRUARI bertabur CINTA
2 Februari 2010: "Merancang Miniatur Kehidupan: 23 tahun dalam CINTA, CITA, dan CERITA 'tuk menjadi pribadi IPK [Inspiratif, Prestatif, dan Kontributif]”
2 Februari 2011: "24 : untuk jiwaku yang sedang bertumbuh, dalam rindu yang berpeluh, tuk menjadi pribadi yang TEGAR dan TANGGUH!"
2 Februari 2012: "Seperempat Abad Lebih Bercahaya dalam Jejak Kelana Sarat Makna..."
2 Februari 2013: "Menuju 26 SUKSES-BERSINAR: Jadilah engkau pribadi yang tegar dan sabar, terus bersemangat dalam segala do'a dan ikhtiar. Milikilah jiwa yang takkan pernah gentar..."
Inilah suatu masa penuh cinta...
Dalam renungan panjang penghambaanku pada-Nya
Untuk ruang kecil bernama "HATI"
Biarkan ia memecah sepi...
Mencoba hadirkan pendar cahaya dalam nurani
Merangkumnya dalam untaian dua kata: "TEPAT dan TERBAIK"
Di penghujung dua lima...
[Detik-detik pergantian usia]
Ada hati yang penuh bunga hari ini. Alhamdulillah Ya Rabb, atas segala kenikmatan dan anugerah yang Engkau beri. Akhirnya tiba suatu masa saat diri berkurang usia.
Pagi-pagi bersama suami tercinta sarapan bersama “Pecel Perjuangan Bu Mar”. Mak nyuuus banget! Apalagi sambil minum teh madu. Lanjut ngisi amunisi buat si Mega Pro, beli roti goreng then… mbolang ke MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah). Melewati Bukit Kencana, daerah yang baru pertama kali saya lalui. Ada satu pinta yang saya utarakan kepada belahan jiwa tercinta, saya ingin memanjatkan do’a sepenuh cinta di rumah Allah yang sangat istimewa itu, bersamanya…
Sesampai di MAJT masih sepi tapi suasana sungguh menyejukkan hati. Hanya ada beberapa siswa SMA dan gurunya sedang jalan-jalan sehabis olahraga, beberapa pengunjung masih bisa dihitung dengan jari. Akhirnya, saya dan Mas Sis jalan berkeliling dulu. Sambil tebak-tebakan. Hehe.
Saya: “Endut sayang, coba tebak pilar ungu itu ada berapa?”
Mas Sis: “Emangnya berapa?”
Saya: “Ada 25. Coba dihitung! Itu tuh Gaya Romawi. Pilar-pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi-kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul. Di gerbang itu ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti“. Masya Allah, kereeen ya?”
Mas Sis: “Hu um…”
Saya: “Tebak lagi, berapa tinggi Menara Asma’ul Husna?”
Mas Sis: “Berapa ya say? Kasih tahu nggak ya?”
Saya: “99 meter say! Mantap!”
Area serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi, Tinggi masing masing payung elektrik adalah 20 meter dengan diameter 14 meter. Payung elektrik dibuka setiap shalat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan catatan kondisi angin tidak melebihi 200 knot, namun jika pengunjung ada yang ingin melihat proses mengembangnya payung tersebut bisa menghubungi pengurus masjid.
Kita pun duduk-duduk sambil menikmati pemandangan yang sungguh mendamaikan hati. Cericit burung, langit biru yang luas membentang, sang bayu yang menyejukkan qalbu, wah… keren lah pokoknya!
Sekitar jam 9, kita kembali ke parkiran. Gelar rapat ‘bisnis’ di sana bersama Nur Isnaini sambil nunggu Imam juga. Alhamdulillah, dapat setangkai bunga mawar putih dari sahabat saya yang satu ini sekaligus kartu ucapan bertuliskan: “Dear Mbak Cenung, duh yang lagi seneng… Met milad ya Mbak. Barokallahu fii umrik. Moga makin langgeng sama misua dan semoga lekas diberi momongan. Aamiin ^_^. Best regards, Iis.”
Rapat pun berlangsung seru, sesaat setelah Imam datang Iis pamit karena harus ke kios. Setelah rapat selesai, saya dan Mas Sis pun kembali ke bangunan utama masjid. Duduk-duduk berdua. Sampai akhirnya, ada orang yang bisa dimintai bantuan untuk mengabadikan moment alias foto-foto. Hehe. Ah, seru dan bahagianya!
Terima kasih, sayang… <3 allah="" coz="" i="" love="" strong="" you="">3>
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Sebuah hadiah terindah: Ar-Rahman...
Hari ini, di kala sang mentari kembali membuka hari
Dan pagi pun datang mnggantikan shift malam…
Hari baru tlah tiba…
Selamat berkurang usia, Norma…
Semoga kedewasaan semakin terpancar dalam jiwa…
Bersiap merenda impian, dan berjuang mewujudkannya hingga jadi nyata
Berapa saldo usia yang tersisa?
Tak pernah ku tahu jawabnya…
Hanya ikhtiar dan doa penuh kesungguhan yang bisa terus ku lakukan
Semoga dengan bertambahnya usia, dengan berkurangnya jatah usia
Kan menjadikanku semakin dewasa
Menjadi sosok insan yang selalu memberikan kebermanfaatan untuk sekitarnya
Menjadi sumber inspirasi dan motivasi, terlebih untuk diri sendiri…
[Keisya Avicenna, 2 Februari 2013]
"Kaulah hadiah teramat istimewa dalam hidupku, pemberian yang TEPAT dan TERBAIK dari Rabbku..."
2 Februari 2010: "Merancang Miniatur Kehidupan: 23 tahun dalam CINTA, CITA, dan CERITA 'tuk menjadi pribadi IPK [Inspiratif, Prestatif, dan Kontributif]”
2 Februari 2011: "24 : untuk jiwaku yang sedang bertumbuh, dalam rindu yang berpeluh, tuk menjadi pribadi yang TEGAR dan TANGGUH!"
2 Februari 2012: "Seperempat Abad Lebih Bercahaya dalam Jejak Kelana Sarat Makna..."
2 Februari 2013: "Menuju 26 SUKSES-BERSINAR: Jadilah engkau pribadi yang tegar dan sabar, terus bersemangat dalam segala do'a dan ikhtiar. Milikilah jiwa yang takkan pernah gentar..."
Inilah suatu masa penuh cinta...
Dalam renungan panjang penghambaanku pada-Nya
Untuk ruang kecil bernama "HATI"
Biarkan ia memecah sepi...
Mencoba hadirkan pendar cahaya dalam nurani
Merangkumnya dalam untaian dua kata: "TEPAT dan TERBAIK"
Di penghujung dua lima...
[Detik-detik pergantian usia]
Ada hati yang penuh bunga hari ini. Alhamdulillah Ya Rabb, atas segala kenikmatan dan anugerah yang Engkau beri. Akhirnya tiba suatu masa saat diri berkurang usia.
Pagi-pagi bersama suami tercinta sarapan bersama “Pecel Perjuangan Bu Mar”. Mak nyuuus banget! Apalagi sambil minum teh madu. Lanjut ngisi amunisi buat si Mega Pro, beli roti goreng then… mbolang ke MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah). Melewati Bukit Kencana, daerah yang baru pertama kali saya lalui. Ada satu pinta yang saya utarakan kepada belahan jiwa tercinta, saya ingin memanjatkan do’a sepenuh cinta di rumah Allah yang sangat istimewa itu, bersamanya…
Sesampai di MAJT masih sepi tapi suasana sungguh menyejukkan hati. Hanya ada beberapa siswa SMA dan gurunya sedang jalan-jalan sehabis olahraga, beberapa pengunjung masih bisa dihitung dengan jari. Akhirnya, saya dan Mas Sis jalan berkeliling dulu. Sambil tebak-tebakan. Hehe.
Saya: “Endut sayang, coba tebak pilar ungu itu ada berapa?”
Mas Sis: “Emangnya berapa?”
Saya: “Ada 25. Coba dihitung! Itu tuh Gaya Romawi. Pilar-pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi-kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul. Di gerbang itu ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti“. Masya Allah, kereeen ya?”
Mas Sis: “Hu um…”
Saya: “Tebak lagi, berapa tinggi Menara Asma’ul Husna?”
Mas Sis: “Berapa ya say? Kasih tahu nggak ya?”
Saya: “99 meter say! Mantap!”
Area serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi, Tinggi masing masing payung elektrik adalah 20 meter dengan diameter 14 meter. Payung elektrik dibuka setiap shalat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan catatan kondisi angin tidak melebihi 200 knot, namun jika pengunjung ada yang ingin melihat proses mengembangnya payung tersebut bisa menghubungi pengurus masjid.
Kita pun duduk-duduk sambil menikmati pemandangan yang sungguh mendamaikan hati. Cericit burung, langit biru yang luas membentang, sang bayu yang menyejukkan qalbu, wah… keren lah pokoknya!
Sekitar jam 9, kita kembali ke parkiran. Gelar rapat ‘bisnis’ di sana bersama Nur Isnaini sambil nunggu Imam juga. Alhamdulillah, dapat setangkai bunga mawar putih dari sahabat saya yang satu ini sekaligus kartu ucapan bertuliskan: “Dear Mbak Cenung, duh yang lagi seneng… Met milad ya Mbak. Barokallahu fii umrik. Moga makin langgeng sama misua dan semoga lekas diberi momongan. Aamiin ^_^. Best regards, Iis.”
Rapat pun berlangsung seru, sesaat setelah Imam datang Iis pamit karena harus ke kios. Setelah rapat selesai, saya dan Mas Sis pun kembali ke bangunan utama masjid. Duduk-duduk berdua. Sampai akhirnya, ada orang yang bisa dimintai bantuan untuk mengabadikan moment alias foto-foto. Hehe. Ah, seru dan bahagianya!
Terima kasih, sayang… <3 allah="" coz="" i="" love="" strong="" you="">3>
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Sebuah hadiah terindah: Ar-Rahman...
Hari ini, di kala sang mentari kembali membuka hari
Dan pagi pun datang mnggantikan shift malam…
Hari baru tlah tiba…
Selamat berkurang usia, Norma…
Semoga kedewasaan semakin terpancar dalam jiwa…
Bersiap merenda impian, dan berjuang mewujudkannya hingga jadi nyata
Berapa saldo usia yang tersisa?
Tak pernah ku tahu jawabnya…
Hanya ikhtiar dan doa penuh kesungguhan yang bisa terus ku lakukan
Semoga dengan bertambahnya usia, dengan berkurangnya jatah usia
Kan menjadikanku semakin dewasa
Menjadi sosok insan yang selalu memberikan kebermanfaatan untuk sekitarnya
Menjadi sumber inspirasi dan motivasi, terlebih untuk diri sendiri…
[Keisya Avicenna, 2 Februari 2013]
"Kaulah hadiah teramat istimewa dalam hidupku, pemberian yang TEPAT dan TERBAIK dari Rabbku..."
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna