Menghadirkan Pesona Bidadari
Foto: santi
Bangsa yang maju dan kokoh terbentuk dari akumulasi kehidupan keluarga yang harmonis dan tertata. Keluarga yang harmonis dan tertata tidak lepas dari peran seorang wanita. Ia berkewajiban menjadi istri yang taat pada suaminya. Ketika perannya bertambah sebagai ibu, ia diharapkan menjadi tonggak pendidikan awal bagi anak-anaknya. Pun ketika masih single, seorang wanita harus memiliki ilmu yang cukup sebagai bekal menyongsong peran-peran mulia itu.
Peran multi fungsi itu menuntut seorang wanita untuk mengasah potensi dalam dirinya. Memang, wanita identik dengan kelembutan. Tapi bukan berarti, ia tidak bisa tampil dengan karakter kuat. Untuk mendapatkan karakter kuat itu, dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Pondasi dari pembentukan karakter itu berupa takwa. Ia senantiasa melaksanakan yang wajib dan menghindari hal terlarang. Hari-harinya dihiasi keikhlasan dan kebersahajaan. Ia mampu menjaga dirinya dari hal-hal buruk. Ia tidak mudah tergoda oleh tipu daya dunia yang kadang melenakan. Semua itu akan menghadirkan citra positif seorang muslimah.
Pribadi yang telah memiliki citra diri positif, selanjutnya akan mudah mengembangkan sebuah kepribadian mulia dalam dirinya. Jika mendapat kebaikan, mereka pandai bersyukur, tidak sombong dan tidak melupakan orang lain. (Halaman 120)
Muslimah smart juga harus pintar menempatkan dirinya dalam kehidupan sosial. Ia mampu menjaga ukhuwah dalam masyarakat. Ia tidak larut dalam kegiatan sia-sia, seperti bergosip. Ia dihormati karena lisannya selalu terjaga. Ia menjauhkan diri dari fitnah yang akan memerangkapnya dalam kehancuran. Ia fokus, memeriksa kekurangan dan aib yang ada pada dirinya sendiri. Itu membuatnya tidak mempunyai waktu lagi untuk memeriksa dan mencari kekurangan orang lain.
Kemuliaan akhlak terwujud dengan memberikan apa yang dipunyai kepada orang lain, menahan diri sehingga tidak menyakiti dan menghadapi gangguan atau tekanan dengan penuh kesabaran. Hal itu akan bisa digapai dengan membersihkan jiwa dari sifat-sifat rendah dan tercela, kemudian menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji.
Kecantikan seorang wanita juga terpancar saat ia mampu menjaga kesehatan dan merawat raganya. Wajahnya berseri-seri karena dipoles dengan senyuman. Ia bahkan bisa bersyukur melalui hal-hal kecil seperti berkebun dan memasak.
Memasak tidak hanya sekedar kegiatan meramu bumbu dan bahan makanan hingga terciptalah masakan lezat yang siap santap. Namun, memasak juga bisa menjadi media kita untuk memikirkan dan mensyukuri semua nikmat yang telah Allah berikan pada kita. (Halaman 261)
Ketika takwa dan syukur telah menghias hari-hari seorang muslimah, inner beautynya akan mengemuka. Cantik itu bukan hanya tentang fisik semata. Kecantikan luar bisa luntur seiring waktu. Tapi kecantikan yang terpancar dari dalam akan menghadirkan pesona abadi. Pesona yang kelak akan membuat bidadari surgapun cemburu. Muslimah jelita, keberadaannya laksana embun yang menghadirkan kesejukan.
Buku ini berisi panduan lengkap yang akan memberi bekal pemahaman lebih dalam memandang hakikat kecantikan. Banyak tips-tips asyik menjadi muslimah cantik lahir batin. Baca, resapi dan praktikkan! Dan menjelmalah muslimah jelita yang dirindukan surga.
“Seandainya seorang bidadari dari surga menampakkan diri kepada penghuni bumi, haya tubuhnya dan bau harumnya akan memenuhi ruang antara langit dan bumi, serta kerudung rambutnya lebih indah dan bernilai daripada dunia dan seisinya.”
(HR Bukhari)
Judul Buku : Beauty Jannaty: 99 Bekal Istimewa Menjadi Muslimah Jelita Dambaan Surga
Penulis : Keisya Avicenna
Penerbit : Tinta Medina (Creative Imprint of Tiga Serangkai)
Terbit : Agustus 2013
Tebal : xx+412 Halaman
ISBN : 9786029211870
Harga : Rp. 48.000,-
http://www.nabawia.com/read/2201/menghadirkan-pesona-bidadari#.UntSOt2CwoI.facebook
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna