Rasa gelisah waktu menunggu jodoh. Rasa mual waktu hamil muda. Rasa sakit waktu melahirkan. Rasa letih waktu mengasuh. Rasa sedih waktu berdoa di sepertiga malam... Semuanya terobati ketika anak-anak menjadi penyejuk mata ibunda. Selamat membaca buku "Cahaya Cinta Ibunda" yang menjadi buku pertama dari seri Baiti Jannati. Alhamdulillah, bagus sekali...
[Teh Ninih
Gymnastiar, penulis buku best seller 'Menata Spiritual Muslimah']
Banyak perempuan yang disebut dengan panggilan Bunda saat ini, dan kerap
menjadi berita politik di televisi. Namun Bunda yang satu ini sungguh berbeda
dari yang lainnya, dan memang luar biasa. Di tengah kesibukannya menjadi ibu
rumah tangga, beliau juga dosen Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Semarang, dan bahkan terlibat aktif dalam berbagai aktivitas sosial dan dakwah.
Beliau bukan penulis buku, oleh karena itu beliau tidak sedang menuliskan
sejumlah teori. Buku ini bertutur dari dalam hati, mengajak kita semua
melakukan kontemplasi. Sebuah rangkaian perjalanan hidup yang sangat pantas
diteladani, oleh siapapun yang memiliki sifat peduli. Sejak proses belajar di
kampus, proses pernikahan, berkeluarga dan mencetak generasi unggul yang sudah
disaksikan hasilnya oleh masyarakat Indonesia. Empat bersaudara, dua lelaki dua
wanita, anak-anak tercinta yang menjadi investasi surga bagi orang tua.
Bunda Darosy Endah Hyoscyamina, adalah salah satu Bunda yang menginspirasi
dunia dengan karya nyata. Buku ini membuka mata kita tentang keikhlasan,
ketekunan, kesabaran, semangat juang, dan keteladanan yang langka. Di zaman
dimana kita saksikan sedemikian banyak perilaku hura-hura dan jauh menyimpang
dari tuntunan agama, Bunda bersama keluarga mengajak kita kembali kepada
nilai-nilai yang akan membawa ke surga.
Saya bersyukur dan berbahagia menyambut hadirnya buku ini. Insyaallah akan
menjadi awal yang baik bagi penyadaran semangat membentuk karakter bangsa
Indonesia, agar menjadi bangsa yang bertaqwa menuju peradaban mulia. Semua
dimulai dari kekokohan keluarga, seperti keluarganya Bunda.
[Cahyadi
Takariyawan, Penulis Buku 'Di Jalan Dakwah Aku Menikah' dan 'Wonderful Family']
Temukan kekalahan dalam setiap kemenangan, agar kita selalu bisa rendah
hati dan temukan kemenangan dalam setiap kekalahan, agar kita tetap bisa
berharap. Sesungguhnya jiwa yang kuat adalah jiwa yang mampu berharap dan
selalu memiliki alasan untuk berharap. Selamat berjuang, Bunda !!!
[Dyah
Rachmawati, Pendakwah, Istri H. Zuber Safawi S.Ag. —Anggota DPR RI—]
Cinta telah memberi kita banyak kisah-kisah inspiratif yang tidak usang
ditelan jaman. Buku yang sedang Anda baca ini, adalah salah satunya. Kisah
tentang sosok seorang figur perempuan muslimah yang tidak pernah berhenti berkarya
untuk keluarga dan bangsanya. Karena cinta kepada Allah dia berkarya. Semoga
menjadi inspirasi bagi siapapun yang
inginmeninggalkan sejarah emas dalam meniti dan menata kehidupannya.
[Dra. Wirianingsih, M.Si. Ibu dengan 10 anak penghafal
Al Qur’an (10 Bersaudara Bintang Al Qur’an), Ketua Umum ASA (Aliansi Selamatkan Anak) Indonesia, Presidium BMOWI (Badan
Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia)]
Menjadi ibunda adalah kehormatan, serta karir terbaik dan paling mulia bagi
wanita, dan lewat aliran kata penuh makna ini Bunda Endah membimbing kita bahwa
menjadi ibunda itu berarti usaha menaati Allah dari lahir sampai hari terakhir.
[Felix Siauw,
Penulis Buku 'Udah Putusin Aja']
Sebuah buku yang spesial. Ini hasil pergulatan hidup –pemikiran, keyakinan
dan pengalaman– dari seorang wanita yang begitu menghayati perannya sebagai
seorang ibu. Bacaan yang sangat menginspirasi bagi siapapun orang tua yang
mencita-citakan anaknya menjadi generasi Rabbi radhiyah.
[DR. H. Fuad
Nashori, Psi. Pakar Psikologi Islam, Pendiri Asosiasi Psikologi Islam —Himpsi—]
Kata Pengantar
Penerbit
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kita sehingga kita senantiasa berada dalam keridhaan dan
cinta-Nya. Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Rasulullah Saw.,
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang istiqamah menjalankan
sunnah-sunnahnya.
Dari Abu Hurairah berkata seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah Saw., dia berkata, “Ya Rasulullah, siapa orang yang paling berhak
mendapat kebaikanku?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya,
“Kemudian siapa?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya lagi,
“Kemudian siapa?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ibumu.” Dia bertanya, “Kemudian
siapa?” Rasulullah Saw. menjawab, “Bapakmu.”
Ibu adalah sosok wanita
yang istimewa. Ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Islam
sangat memuliakan sosok seorang ibu. Atas izin Allah SWT, seorang anak dilahirkan lewat seorang ibu. Atas izin Allah SWT, seorang janin tumbuh dan berkembang dalam rahim mulia seorang ibu. Atas
izin Allah SWT, seorang bayi mendapatkan asupan
makanan yang tak ada duanya dari ASI seorang ibu. Subhanallah, sungguh luar biasa seorang ibu!
Anak merupakan buah hati
dan belahan jiwa bagi kedua orang tuanya. Anak merupakan amanah Allah SWT yang harus dijaga sepenuh cinta. Kehadirannya di dunia memberikan nilai
dan arti yang luar biasa. Lebih-lebih apabila ia menjadi anak yang shalih dan
shalihah, sehat jasmani dan rohani, cerdas dan mau berbakti kepada kedua orang
tuanya.
Tidak mudah memang memiliki anak yang demikian membahagiakan dan membanggakan, menjadi tumpuan harapan. Untuk menciptakannya, membutuhkan perjuangan, kegigihan, dan kesabaran. Tentu juga dibutuhkan keluasan wawasan dan pengetahuan serta aneka pengalaman.
Tidak mudah memang memiliki anak yang demikian membahagiakan dan membanggakan, menjadi tumpuan harapan. Untuk menciptakannya, membutuhkan perjuangan, kegigihan, dan kesabaran. Tentu juga dibutuhkan keluasan wawasan dan pengetahuan serta aneka pengalaman.
Di tengah arus globalisasi seperti sekarang ini, peran
ibu sangat signifikan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terutama dalam
menciptakan harmonisasi keluarga serta lingkungan yang kondusif. Selain itu,
seorang ibu juga dituntut untuk kreatif dalam mengarahkan potensi anak demi
mendukung perwujudan cita-citanya.
Oleh karena itu, semoga
dengan diterbitkannya buku “Cahaya Cinta Ibunda” ini akan menjadi sarana untuk
membantu para orang tua khususnya seorang ibu dalam mendidik buah hatinya
menjadi Generasi Rabbani yang luar biasa. Generasi yang menjadikan Allah SWT sebagai tujuan, Muhammad sebagai teladan, Al-Qur'an sebagai pedoman, jihad
sebagai jalan kehidupan, dan syahid sebagai cita-cita dambaan. Dalam buku ini
memaparkan kisah perjalanan seorang Bunda Darosy sebelum ia menjadi ibu hingga
akhirnya bisa 'mencetak' Ilham Bersaudara, empat anak 'ajaib' yang sukses
menjadi da'i di usia belia. Apa rahasianya? Simak ya…
Selamat menyelami aneka
kisah yang Insya Allah sarat akan makna dalam buku
ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.
Insya Allah,
launching 22 Desember 2013
Pre-Order mulai
tanggal 8 Desember 2013
Update terus
infonya!
@keisyaavicenna
@aisyaavicenna
@baitijannati
FB : Aisya Avicenna/Norma
Keisya Avicenna
Fanpage :
Cahaya Cinta Ibunda
HP/WA :
081390076237/085647122033