Jumat,
3 Februari 2017
Obrolan saya dan suami pagi ini seputar
rencana kami di hari Jumat, yaitu membersihkan 4 ruangan di istana mungil kami.
Rapat kecil pun dilaksanakan, melibatkan orang yang ada di rumah kami.
Bersama, saling berbagi tugas.
Pertama,
ruangan perpustakaan utama yang ada aquarium besar. Perpustakaan ini menyimpan
koleksi buku-buku umum. Kedua, ruangan perpustakaan untuk menyimpan koleksi
bacaan anak-anak, sekaligus ruang kerja saya. Ketiga, kamar saya dan suami,
yang sebentar lagi InSyaa Allah juga akan berfungsi jadi kamar bayi. Keempat,
gudang yang selama ini jadi tempat menyimpan buku-buku terbitan DNA Creative
House sekaligus tempat menyimpan baju-baju lipatan pasca dicuci.
Selain, 4
ruangan itu juga harus membetulkan posisi seng di atap karena geser dan bikin
kamar saya bocor juga ada bagian yang terlepas sehingga menimbulkan suara
berisik kalau angin bertiup kencang.
Alhamdulillah, sejak kemarin ada
kakak saya yang datang dari Wonogiri (Mas Dhody) dan tetangga kami (Wahono, atau
biasa kita panggil Si Whoor). Akhirnya, kami pun berbagi tugas. Si Whoor
bertugas membersihkan perpustakaan utama dan membenarkan seng. Mas Dhody
membersihkan dan menata buku-buku di perpustakaan kedua karena DNA WRITING CLUB
Januari kemarin mendapatkan kiriman 200 buku anak dari Penerbit BIP Gramedia
dan belum sempat saya tata, baru dilabeli saja. Selanjutnya, saya memilih
membersihkan kamar, terutama di bagian rak buku dan meja karena keduanya nanti
harus dikeluarkan untuk diganti dengan box bayi. Sedangkan Mas Sis, membereskan
gudang.
Paginya saya memasak dulu untuk
sarapan, suami pun membantu menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga,
seperti mencuci piring, menata barang-barang, mengumpulkan baju kotor, dan
menyapu. Melibatkan suami untuk berbagi tugas memang sangat menyenangkan.
Komunikasi mengenai hal ini sudah kami lakukan sejak awal pernikahan.
Alhamdulillah, saya memiliki suami yang juga suka memasak dan sama sekali tidak
canggung untuk belanja ke pasar atau ke tukang sayur, juga membantu
menyelesaikan aneka pekerjaan rumah tangga. Beliau memang terbiasa mandiri
sejak kecil.
Saya dan suami biasa mempertimbangkan
bersama cara yang bisa membuat suatu pekerjaan rumah tangga menjadi lebih mudah
dilakukan, juga tak lupa kadang mengurutkan pekerjaan itu dari yang mudah,
sedang, dan sulit dengan mempertimbangkan berapa lama waktu yang dihabiskan dan
seberapa sering harus dilakukan. Salah satu kesepakatan kami adalah, baju-baju
yang sekiranya harus disetrika maka di-laundry saja. Karena pekerjaan
menyetrika memakan waktu yang lebih lama daripada yang lain. Suami hanya
menyetrika celana panjang yang beliau pakai ke kantor. Alhamdulillah, saya
merasa kontribusi suami dalam membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah
tangga akan membantu menjaga tingkat energi saya dan memberikan saya lebih
banyak waktu untuk mengerjakan dan melakukan hal-hal yang lain. Tak lupa,
setiap kali selesai membantu saya, suami akan saya berikan apresiasi, baik
berupa ucapan terima kasih, kata-kata cinta, dan ciuman tanda sayang ^_^.
#hari8
#tantangan10hari
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#kuliahbunsayiip
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna