Emak-emak dan media sosial. Sudah menjadi satu paket yang tak bisa dipisahkan. Media sosial bisa memiliki banyak fungsi bagi seorang emak, termasuk saya, emak dengan 2 anak laki-laki. Apalagi jika emak-emak pengen selalu update tentang konten apa saja sih yang saat ini lagi viral. Biar nggak ketinggalan info, biar bisa nyambung kalau lagi diajak ngobrol sama teman, anak, suami, ponakan, atau keluarga lainnya.
Bagi saya, fungsi media sosial
diantaranya ada 3:
Fungsi edukasi
Dunia kini sudah seperti dalam
genggaman. Kita bisa belajar dari mana saja, kapan saja, dan di mana saja
karena kecanggihan teknologi. Zaman dulu punya HP yang hanya bisa SMS dan
telponan saja kini sudah ada smartphone dengan beragam fitur yang keren-keren.
Tidak perlu banyak excuse lagi, dunia digital menyuguhkan banyak konten yang
bisa kita pelajari sebagai emak-emak yang harus selalu haus akan ilmu. Kita
bisa belajar tentang parenting dengan nonton Youtube sembari menyetrika
misalnya, kita bisa belajar aneka resep masakan dari konten selebgram dunia
permasakan misalnya, kita bisa upgrade ilmu agama dari akun-akun ustadz dan
ustadzah yang ilmunya sudah mumpuni, dan banyak lagi.
Saya baru tahu salah
satu makanan yang lagi viral saat ini adalah Sando, sandwich Jepang yang diisi
whipcream manis di-mix dengan buah segar seperti strawberry, kiwi, jeruk,
mangga, dan buah lainnya itu ya dari media sosial. Saya jadi tahu tentang kasus
seorang mbak-mbak yang nge-booking tempat duduk di commuter line Solo-Jogja
buat teman-temannya yang membuat seorang ibu dan anaknya yang berusia 6 tahun
tidak bisa duduk lalu ibu itu membuat postingan di media sosial dan itu viral.
Saya juga jadi banyak tahu update mainan kekinian para bayi, toddler, ide
dolanan seru ya dari scrolling media sosial.
Pada intinya, penggunaan
media sosial itu kembali ke pribadi masing-masing. Sesuaikan dengan kemampuan
dan kebutuhan. Yang terpenting, jalani saja peran sebagai emak dengan hepi dan
semangat mengupgrade diri.
Fungsi rekreasi
Tugas emak itu kayak tiada habisnya,
sepertinya ada lagi dan lagi. Ye kan? Sungguh manusiawi jika terkadang rasa
jenuh menghampiri, butuh sejenak menghibur diri agar segala sumpek dalam hati
bisa sirna dan pergi. Nah, scrolling konten-konten yang lucu bisa jadi hiburan
tersendiri, nonton video inspiratif juga bisa memotivasi diri. Silakan saja,
Mak. Ambil waktu khusus untukmu merefresh hati dan pikiran. Buat hatimu selalu
hangat dan nyaman. Manfaatkan ponsel pintarmu dengan sebaik-baiknya, cari
manfaat sebanyak-banyaknya.
Fungsi refleksi diri
Saya punya beberapa akun andalan
yang bisa saya manfaatkan sebagai ajang muhasabah diri, merenungkan banyak hal.
Kadang kalimat-kalimat yang sungguh makjleb dengan tema apapun itu menjadi
salah satu cara saya memperbaiki dan memotivasi diri sendiri.
Sebagai emak-emak yang
juga suka bikin konten apapun di media sosial dan curhatan emak itu besar
kemungkinan untuk viral karena ditulis dari hati, berdasarkan fakta di lapangan,
dan tentu saja banyak yang mengalami (emak-emak yang merasa senasib
sepenanggungan), karena itu ketika bikin konten perhatikan juga rambu-rambunya:
· Senantiasa
luruskan niat karena Allah semata. Selalu ingat bahwasanya setiap yang kita
lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
Jadi, ikhtiarkan selalu untuk membuat konten yang positif, edukatif, dan
inspiratif. Dipikir masak-masak dulu sebelum ngeklik tombol “publish”.
· Tentukan
apa manfaat dan tujuan ketika kita mau membuat konten di media sosial.
· Kalau
ingin rutin membuat konten positif bisa dimulai dengan belajar konsisten dengan
tema, misal dunia parenting, ide bermain anak, literasi anak usia dini, menjaga
kewarasan emak-emak, home décor, perdapuran, dan lainnya. Lama-lama hal ini
bisa membangun “personal branding” juga lho, Mak!
Nggak papa banget
kok kalau bikin konten kita niatkan untuk viral dengan catatan viral dalam mengunggah
hal-hal yang baik, lho ya! Seperti halnya ketika kita menulis buku dan kita
mengikhtiarkan BEST SELLER. Semakin banyak yang membeli dan membaca buku
tersebut, orang-orang bisa termotivasi dan berubah ke arah yang lebih baik,
insya Allah pahala jariyahnya juga akan mengalir ke sang penulis. Begitupun
dalam membuat konten, terus Allah takdirkan konten tersebut viral dimana-mana.
Alangkah indahnya jika kebahagiaan dan kebaikan yang kita publish di media
sosial dan menjadi jejak digital kita di dunia maya itu bisa menjadi
kebahagiaan dan kebaikan yang menular. Karena semuanya akan kembali kepada diri
kita.
Semangat berjuang
bikin konten dan postingan media sosial yang positif ya, Mak!
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna