MAAF, merupakan satu dari kata-kata ajaib yang harus kita ajarkan kepada anak-anak sejak usia dini. Selain TOLONG, PERMISI, TERIMA KASIH, dan lainnya. Hal ini berkaitan dengan pembiasaan adab yang baik dan santun bagi seorang muslim. Anak-anak perlu diajarkan dan diberikan teladan cara menghormati dan menghargai orang lain yang ada di sekitarnya. Termasuk dalam hal menjaga tingkah laku dan tutur kata. Tentu saja dalam perjalanan kehidupan ini, kita tidak bisa lepas dari konflik atau permasalahan. Apalagi selain sebagai makhluk individu, Allah menciptakan kita sebagai makhluk sosial yang tentu saja pasti terjalin hubungan dengan orang lain.
Saat
berinteraksi dengan orang lain, terkadang anak berbuat kesalahan. Kesalahan
yang anak-anak lakukan bisa saja berakibat menyakiti fisik atau perasaan orang
lain, termasuk kepada teman, saudara, dan juga orang tua. Karena itu,
membiasakan anak untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan menjadi salah satu
pelajaran adab yang perlu kita teladankan dan ajarkan kepada anak sejak usia
dini.
Mengapa
mengajari anak-anak untuk meminta maaf itu penting? Ada beberapa alasannya,
yaitu:
- Agar anak tahu bahwa ia berbuat salah
- Menjadikan perilaku yang salah sebagai pelajaran
- Sebagai cara memperbaiki kesalahan anak.
- Membangun rasa empati pada diri anak
- Membentuk kecerdasan emosional dan sosial anak
Lantas, bagaimana
cara mengajari anak minta maaf?
- Ajak anak
membayangkan berada di posisi orang lain.
- Mengajarkan
anak untuk berkata sopan
- Hindari terlalu
banyak memaklumi anak
- Beri pujian
pada anak
- Beri
penjelasan tentang alasan meminta maaf
- Beri contoh
dalam sebuah cerita
- Jadilah
teladan bagi anak
Poin
terakhir yang paling penting untuk dilakukan karena anak-anak adalah peniru
ulung. Sebagai orang tua atau manusia dewasa yang ada di dekat anak, jikalau
melakukan kesalahan, tak perlu sungkan apalagi gengsi untuk meminta maaf
terlebih dahulu. Sebutkan kesalahan yang dilakukan, tak lupa berjanji untuk tidak
mengulangi kesalahan tersebut di lain hari. Anak-anak pun jadi pengamat apakah
orang tua benar-benar memperbaiki kesalahannya dan tidak isuk dele sore tempe.
Hehe. Semoga kita senantiasa dimudahkan dan dimampukan untuk menjadi orang tua
yang terus semangat belajar. Aaamiin.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam,
Keisya Avicenna