Perbaiki Kualitas Hidupmu dengan Bijak Berinternet
Keisya Avicenna
Thursday, April 07, 2016
2 Comments
IM3 Ooredoo -gadgetren.com |
Waktu menggelinding begitu cepat. Roda
zaman terus berputar. Sekarang, dunia seperti hanya dalam genggaman. Kalau
ingin menyampaikan pesan, tidak perlu bertatap muka, kemajuan teknologi bisa
jadi solusi atas nama efisiensi waktu dan menawarkan beragam kemudahan dalam
banyak hal.
Saya punya komputer sendiri saat mau
masuk SMA, waktu itu masih pentium 2 –kalau tidak salah-, itupun belinya yang second. Alat penyimpan filenya masih
berupa disket. Ibu, adalah sosok pertama yang mengajari saya mengoperasikan
komputer karena sehari-hari ibu bekerja sebagai HRD di sebuah pabrik swasta dan
harus berinteraksi dengan komputer. Awalnya saya baru belajar mengenal Ms.Word
dan Ms.Excel, belum yang lain karena tugas-tugas sekolah masih banyak yang
dikerjakan secara manual alias tulis tangan. Waktu itu, paling suka nulis-nulis
puisi atau cerpen. Sampai suatu ketika, saya diajak sahabat saya pergi ke
warnet. Waktu itu saya baru tahu kalau warnet itu warung internet. Dan itu
satu-satunya warnet yang ada di Kota Wonogiri. Itulah pertama kali saya
bersentuhan dengan internet. Saya belajar membuat email di plasa.com, lalu
sahabat saya mengajarkan cara membuat Friendster. Ternyata asyik juga.
Lama-lama saya belajar membuat email di
yahoo lalu mulai sering chating-an dengan teman via Yahoo Messenger (YM). Kalau
ingin main internet, ya harus ke warnet. Saya pun bisa berkomunikasi dengan
teman-teman lama saya (teman SD dan SMP) yang saya jumpai di Friendster atau YM.
Kebanyakan dari mereka melanjutkan sekolah di luar kota Wonogiri. Meski terkadang
saya masih sering mengirim surat secara konvensional (lewat jasa pak pos), saya
sedikit demi sedikit beralih mengirim surat elektronik (email). Ya, memang
waktu itu saya punya beberapa sahabat pena, ada yang sejak SD. Berawal dari
saya mengikuti lomba sampai tingkat Provinsi. Alhasil saya punya banyak sahabat
dari beberapa kota di Jawa Tengah khususnya. Kalau pengin internetan di warnet
harus punya stok sabar yang unlimited, karena biasanya lambreta dan loading
lama. Hihihi.
Kalau anak sekarang mah sudah sejak
bayi –mungkin- sudah berinteraksi dengan internet dan sekarang pun WIFI sudah
ada di mana-mana. Saya pun sangat bersyukur, saat ini hidup di zaman yang serba
canggih dan modern.
Alhamdulillah, setelah lulus SMA, HP
saya mulai ada fitur yang bisa digunakan untuk mengakses internet. Nomor HP
saya sejak dulu pun tidak ganti-ganti, setia banget sama nomor Indosat. Kalau
lagi banyak tugas yang menuntut harus browsing di internet, saya sering ke
warnet dekat kos-kosan memanfaatkan paketan 1 jam yang masih cukup murah. Setelah
saya punya laptop sendiri (hasil kreditan, hihihi), saya dibelikan modem.
Laptop dan modem ini harus berbagi dengan kembaran saya karena kita tinggal satu
kos dan satu fakultas.
Seiring berjalannya waktu saya mengenal
Facebook, Twitter, Instagram, Blogspot, dll. Media sosial itu harus
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, harus tetap memerhatikan norma dan etika
yang berlaku *eh. Saya mulai ngeblog tahun 2008, lalu punya akun Facebook 2009,
Twitter dan Instagram menyusul kemudian. Saya sendiri merasakan banyak sekali
manfaat yang bisa saya dapatkan dari internet:
· Mendekatkan yang jauh, dan semoga
tidak menjauhkan yang dekat. Internet, dalam hal
ini media sosial bisa jadi sarana silaturahim jarak jauh dengan sahabat atau
keluarga kita di belahan bumi mana pun. Senang sekali rasanya saat saya bisa ‘menemukan’
kembali sahabat saya waktu lomba sinopsis jaman SD dulu. Kebanyakan dari mereka
jadi orang-orang sukses dan penuh prestasi.
· Bisa jualan online.
Pertama kalinya saya belajar jualan online dengan memanfaatkan Facebook sekitar
tahun 2010. Waktu itu saya jualan buku Diary Ramadhan, yang saya ketik sendiri,
fotokopi dan jilid spiral. Sederhana sekali tampilannya. Tapi, entah kenapa,
bisa terjual lebih dari 300 eksemplar dalam waktu kurang lebih satu bulan.
Waktu itu saya bisa menabung dengan nominal yang sangat menggiurkan hasil dari
berjualan buku itu. Sejak itu, saya bertekad ingin punya buku karya sendiri
yang diterbitkan oleh penerbit mayor. Alhamdulillah, akhir 2010 saya gabung di
Forum Lingkar Pena (FLP) Solo Raya. Saya belajar menulis buku nonfiksi. Saya pun
mulai sering ikut proyek antologi bareng teman-teman. Saya juga mendapatkan ‘proyek’
untuk menulis buku cerita anak. Bayarannya lumayan euy. Saya memanfaatkan
internet untuk mencari referensi, ngeblog sebagai sarana mengasah skill
menulis, dan membaca blog/tulisan-tulisan penulis yang sudah mumpuni. Dari sana,
saya belajar banyak hal.
· Alhamdulillah, impian saya pun terwujud
di akhir 2013. Akhirnya saya punya buku solo yang diterbitkan oleh Penerbit
Tiga Serangkai yang berjudul BEAUTY JANNATY. Buku yang saya susun dan tulis
dengan sepenuh hati. Butuh riset panjang kurang lebih satu tahun untuk mencari
referensi yang bisa memperkaya buku ini. Saya pun banyak menjual buku ini
dengan cara online. Saya pun sering mendapatkan undangan untuk mengisi seminar
atau bedah buku di beberapa kota. Dan lagi-lagi, kecanggihan internet dan alat
telekomunikasi zaman sekarang sangat membantu karier kepenulisan saya.
Alhamdulillah, BEAUTY JANNATY sudah cetak ulang. |
· Ups, saya pun ‘menyelidiki’ calon suami saya dengan memanfaatkan fasilitas
internet, lho! Nanya mbah ‘Google’. Xixixi. Saya selidiki lewat akun medsos
beliau juga chatingan dengan sahabat-sahabat dekatnya. Benar-benar mantap, deh.
Soalnya waktu itu saat mau ta’aruf, saya belum pernah bertemu bahkan belum
pernah kenal sama sosok laki-laki itu sebelumnya.
· Kecanggihan internet juga memudahkan
saya untuk ikut kuliah online dengan
fasilitas WEBINAR. Biasanya kuliah tentang motivasi bisnis atau parenting.
Alhamdulillah, akhirnya saya
bisa membeli HP Android dengan fitur yang bagi saya banyak membantu pekerjaan
saya saat ini. Sekarang saya mengelola DNA CREATIVE HOUSE dengan salah satu
fokus kerja pelatihan menulis untuk anak dan remaja di Semarang baik online
maupun offline (DNA WRITING CLUB). Selain itu, saya juga jualan online buku-buku karya saya, juga
jadi agen buku-buku anak dari beberapa penerbit. Otomatis aktivitas online
tidak bisa dipisahkan dalam keseharian saya.
Anak-anak sering browsing dengan internet untuk riset tulisan mereka (dok. DNA Writing Club) |
Alhamdulillah, awal tahun 2015
ini saya pun memakai simcard “IM3 Ooredoo”. Wuzz…
wuzz… wuzzz, lancar jaya! Meskipun HP saya belum support 4G, tapi saya pernah
membandingkan dengan HP abang Dodoy yang sudah support 4G (doi juga pake
simcard IM3 Ooredoo). Pernah juga mbandingin sama HP suami yang juga sudah
support 4G, dan di situ kadang saya merasa sedih… pengin segera ganti HP yang
support 4G juga *ngekepcelenganayamdulu, biar ‘uwer-uwer’nya nggak kelamaan.
Beneran deh, HP saya masih kalah cepat! Bisa diintip di video ini
perbandingannya…
Sumber : You Tube
Waktu acara Fun Blogging#9 tanggal 19 Maret 2016 di Gedung
Indosat, kita juga dikenalin dengan paket “Freedom Combo”. Makin
ngiler, deh. Karena paketannya hemat dan gak bikin kantong kering. Ini daftar harganya :
Di Fun Blogging#9 kemarin saya
juga banyak belajar tentang dunia NGE-BLOG
dari para pakar : Mbak
Haya Aliya Zaki,
Mbak Shinta Ries, dan Mbak
Ani Berta. Terima
kasih para cikgu yang sudah blak-blakan berbagi ilmu dan pengalamannya di dunia
blogging. Terima kasih juga untuk Indosat
Ooredoo yang telah banyak memudahkan aktivitas dan pekerjaan saya.
Akhirnya, saya selalu berdoa
semoga aktivitas saya bersosial media, memanfaatkan kecanggihan teknologi
dengan fasilitas internet, selalu bernilai ibadah. Karena segala kemudahan yang
ada saat ini seharusnya bisa membuat kita semakin semangat untuk menjadi lebih
baik dengan senantiasa berharap penuh akan keridhoan Allah SWT untuk semua
aktivitas kita. Ya, menjadi
pribadi yang lebih baik, memperbaiki kualitas hidup, menjadi lebih produktif dan bermanfaat dengan
bijak berinternet.
Semoga… Aamiin.
[Kamis, 7 April 2016]