KALEIDOSKOP 2020 KEISYA AVICENNA
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, berapa
umur yang masih kita punya, kesempatan yang kita miliki, kesehatan dan segala
sesuatu yang ada. Tiada kata
terindah yang pantas untuk terucapkan kecuali segenap pujian tiada henti.
Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada idola
tercinta… Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, yang kita damba syafaatnya di
hari akhir nanti. Alangkah bahagia bila kita dapat mendampinginya di syurga
dengan aneka nikmat yang tersedia.
Hidup tidaklah kekal. Ada sebuah kepastian yang akan
dilalui manusia di ujung masa hidupnya. Allah swt telah
menggariskan bahwa yang HIDUP pasti
akan MATI! Dan kita manusia adalah makhluk-Nya, yang telah diciptakan-Nya
dan akan kembali kepada-Nya.
Sudahkah cukup bekal kita untuk menghadap-Nya?
Sekiranya pertanyaan itu harus senantiasa “menghantui”
keseharian kita agar setiap detik kita termotivasi untuk melakukan amalan
terbaik, memperbaiki kualitas dan kuantitas penghambaan kita kepada-Nya. Karena
sebaik-baik bekal adalah TAQWA. Melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya. Belum terlambat untuk bertaubat, istighfar
sebanyak-banyaknya agar Allah mengampuni dosa-dosa kita.
Alhamdulillah, kini sampailah kita pada lembaran baru di
tahun Masehi, yakni tahun 2021. Sejenak merenung, ada beberapa pencapaian di
dunia pada tahun 2020 yang cukup membuat saya belajar banyak hal, khususnya di
dunia literasi. Tahun 2020 memang tahun yang bisa dibilang “cukup berat, cukup menguras
energi” semenjak pandemi Corona menghantam negeri ini pertengahan Maret silam.
Mau tidak mau banyak hal yang membuat kita harus beradaptasi. Alhamdulillah,
2020 kemarin…
Saya berhasil merampungkan menulis 26 judul naskah buku pengayaan fiksi dan nonfiksi (untuk pembaca PAUD, SD, SMP, dan pendidik). Saya mendapatkan proyek ini sejak Desember 2019 (waktu itu menyelesaikan 3 judul) dan terhitung sejak Januari-November 2020 bertambah 26 judul. Jadi saya menyelesaikan total 29 judul buku pengayaan fiksi dan nonfiksi. Pengalaman ini pernah saya tulis di sini.
Alhamdullillah,
selama 2020 saya mampu menulis 55 postingan
di blog. Ya, memang sudah saya niatkan
2020 saatnya bersih-bersih sarang laba-laba di blog yang sejak 2 tahunan lalu
vakum karena kesibukan yang lain. Semoga 2021 ini manajemen waktu saya sebagai
BLOGGER bisa lebih baik lagi. Apalagi saat ini saya mengazzamkan diri untuk ikut ODOP dari Komunitas ISB.
Terbit 6 judul pictbook (Fabel Inspiratif Pembentuk Karakter
Anak) di Penerbit Lingkar Media, yaitu:
- Sepatu Impian Panda
- Rubah Ingin Berubah
- Rumah Impian Tupai
- Saat Beruang Mengantre Panjang
- Saat Lebah Sendirian di Rumah
- Kisah Seru Kucing Lucu
Alhamdulillah,
kabar dari penerbit buku tersebut terjual lebih dari 3000++ paket.
Rekreasi Literasi DNA => Kelas Intensif 30 Hari untuk Penulis Pemula "30 Hari
Petualangan Aksara" dan Kelas Intensif 30 Hari untuk Penulis Cilik
"Jelajah Imajinasi"
Alhamdulillah,
ini kali pertama saya membuka kelas online DNA Writing Club karena sejak
pertengahan Maret itu pula DNA offline terpaksa saya off-kan juga sampai nanti
benar-benar sekolah sudah berjalan normal. Namun, karena kesibukan menulis
naskah buku pengayaan yang butuh energi ekstra, saya baru membuka kelas online
DNA pada bulan Oktober dengan mengadakan kegiatan Rekreasi Literasi DNA.
DNA Writing Holiday #12 dengan peserta 51 anak dari Sumatera
Utara hingga Papua.
Inilah kali
pertama DNA mengadakan kelas liburan secara online. Selama ini (sejak 2014) kegiatan
liburan DNA berlangsung secara offline dan hanya bisa dinikmati oleh anak-anak
yang tinggal di seputaran Kabupaten Semarang atau Kota Semarang. Meski dulu ada
juga peserta dari Kudus yang rela menginap di DNA selama 2 hari 1 malam, ada
juga yang jauh-jauh dari Solo, Salatiga, juga Tegal. Alhamdulillah, karena
pandemi dan pembelajaran model daring, maka jangkauan wilayahnya kini lebih
luas. Bersyukur rasanya bisa membersamai anak-anak usia 7-12 tahun untuk
belajar menjadi penulis. Yel-yel kita selama belajar:
“Siap jadi penulis cilik?”
“Yes, AKU SIAP JADI PENULIS CILIK!”
Saat ini mereka
memasuki tahap pengumpulan cerpen dan coaching naskah yang akan berlangsung
kurang lebih selama 1 bulan bersama Kak Norma, Kak Etika, dan Kak Siti.
Kelas Nonfiksi Remaja DNA Writing Club
Alhamdulillah,
selama pandemi ini, saya pun berhasil merangkul beberapa member DNA yang
kebanyakan mereka bergabung dan belajar di DNA sejak SD lalu kini mereka sudah
duduk di bangku SMP dan SMA. Seperti Khansa, Zahra, Zaskia, Aisyah, Najma,
Shazia, dan Hanum. Kami belajar via Zoom class tiap Selasa sore dengan
materi-materi nonfiksi.
Ada 7 judul buku antologi yang terbit selama pandemi.
Alhamdulillah,
untuk terus mengasah skill menulis, saya pun melibatkan diri dalam beberapa
proyek buku antologi, mulai dari yang berhubungan dengan kehidupan di masa
pandemi hingga pengalaman melakukan aktivitas read aloud bersama Dzaky. Alhamdulillah,
setidaknya pandemi bukan halangan untuk terus produktif berkarya. Hal ini juga
saya lakukan sebagai sarana “rekreasi” karena seringnya berjibaku dengan jadwal
ketat yang saya buat untuk menyelesaikan penulisan naskah buku pengayaan .
Lulus sertifikasi uji kompetensi penulis nonfiksi dari LSP-PEP.
Mei 2020, saya
melakukan uji kempetensi penulis nonfiksi. Alhamdulillah, LULUS. Tentu saja,
ini menjadi salah satu pencapaian yang membanggakan. Hal ini mampu memotivasi
saya untuk lebih semangat dalam mengasah kompetensi diri khususnya di dunia
literasi.
Job copywriter
Alhamdulillah,
ada satu kesempatan istimewa saat saya mendapatkan tawaran untuk membantu
bisnis sahabat saya. Inilah kesempatan saya mengasah skill copywriter sekaligus
belajar menulis story-selling.
Selain
beberapa pencapaian di atas, yang patut saya syukuri adalah banyaknya
kesempatan untuk belajar di kelas online dalam beragam bidang. Saya masuk kelas
parenting, kelas melukis, workshop read aloud bersama Bu Roosie Setiawan, jadi
murid di Sekolah Menulis Wadas Kelir yang dibimbing langsung oleh Pak Heru
Kurniawan, belajar di kelas menulis online-nya Pak Bambang Trim.
Satu kesyukuran
luar biasa di penghujung tahun 2020 adalah saat Dzaky berkata, "Insya Allah, aku siap jadi
KAKAK." Inilah catatan literasi cinta yang sungguh istimewa.
Barokallahu
fiik...
2021, semoga
hari-hari menjadi semakin penuh arti.
Semangat #HijrahLebihBarokah di tempat yang baru sekaligus
persiapan menyambut anggota baru di keluarga kami.
Mohon
doanya...
Selamat
berkontemplasi, bermunajat hanya pada-Nya. Setulus menghambakan diri, tak henti
langitkan doa untuk terwujudnya segala pinta.