INVESTASI LEHER KE ATAS SELAMA PANDEMI
Tanpa terasa Oktober ini menginjak bulan
ke-7 keluarnya anjuran untuk #dirumahsaja. Terhitung sejak Maret 2020, kasus
pandemi Corona muncul di Indonesia. Lantas muncul pula kebijakan-kebijakan
seperti work from home, school from home,
social distancing, dan banyak lagi. Semuanya banyak yang berubah,
semua harus siap untuk beradaptasi.
Saya sendiri benar-benar off tidak ada
kegiatan belajar-mengajar di DNA Writing Club, meliburkan kegiatan
ekstrakurikuler penulis cilik di SDIT Bina Insani Semarang, off kegiatan
kopdar-kopdar blogger atau workshop kepenulisan, dan banyak lagi yang kemudian
semuanya hijrah ke pembelajaran yang serba online.
Kini tak asing lagi kita memanfaatkan
aplikasi Zoom meeting, Google Classroom, Google Meeting, Telegram, Whatsapp group,
dll untuk fasilitas dan media belajar.
Lantas, ada beberapa ilmu baru yang saya
pelajari selama pandemi dan sungguh ini menjadi “investasi leher ke atas” yang
sangat berharga, diantaranya:
Mengikuti
Kelas Menulis Buku Nonfiksi dan Kelas Editing bersama Pak Bambang Trim
Untuk mengikuti kelas ini saya harus
merogoh kocek sebesar 300.000/kelas. Mahal dan murah itu relatif. Tapi, ilmu
yang saya dapatkan saat mengikuti dua kelas Pak Bambang Trim ini ndaging semua,
juga aplikatif. Insya Allah, bisa menjadi bekal saya untuk menulis naskah
sekaligus nanti saya ramu kembali untuk kemudian saya transfer ilmunya ke
anak-anak DNA Writing Club. Insya Allah, ke depan saya ingin ikut kelas beliau
yang menulis naskah buku biografi. Bismillah, nabung dulu.
Mengikuti
Kelas Menulis di Sekolah Menulis Wadas Kelir (SMWK)
SMWK merupakan sekolah menulis online
milik Pak Heru Kurniawan. Beliau adalah seorang pegiat literasi yang berasal
dari Purwokerto. Saya sudah pernah bertemu dan ngobrol dengan beliau saat kami
sama-sama mendapat penghargaan Lomba Menulis Praktik Baik Literasi Masyarakat
di Makassar, 2019 silam. Luar biasa sekali sepak terjang Pak Heru yang juga
dosen di IAIN Purwokerto ini di dunia literasi. Buku karya-karya beliau sudah
puluhan bahkan banyak yang BEST SELLER. Saya punya beberapa buku karya beliau
di Perpustakaan DNA.
Di SMWK, saya masuk beberapa kelas, yaitu
- Kelas menulis kisah inspiratif
- Kelas menulis dongeng anak usia dini
- Kelas menulis puisi
- Kelas menulis dongeng anak usia dini
- Kelas menulis buku aktivitas
- Kelas menulis cerita anak
Alhamdulillah, saya jadi belajar banyak hal keren mengenai beberapa teknik penulisan beragam genre sekaligus. Selain materi, Pak Heru juga memberikan latihan untuk dipraktikin setiap peserta. Setelah selesai, kami menyusun buku antologi bersama. Tujuannya, untuk mengikat ilmu dan publishing karya, juga bisa jadi sarana belajar dari karya orang lain.
Masya Allah, setelah mengikuti sekolah ini, pengetahuan dan pemahaman saya
mengenai beberapa teknik menulis cerita pun bertambah. Hal ini membuat saya
semakin bersemangat untuk lebih produktif lagi dalam berkarya. Bismillah.
Semoga semakin dipermudah dan penuh barokah. Aamiin.
Belajar
Foodpreparation di Kelas PAWON
Terhitung sejak Maret itu pula saya
benar-benar jarang keluar rumah. Belanja sayur order lewat tukang sayur via WA,
nanti tinggal diambil dan dibayar. Setelah saya gabung di kelas Pawon, banyak
ilmu baru yang saya pelajari, seperti foodpreparation. Saya mulai belanja
dengan metode pekanan. Setelah sebelumnya menyusun menu dan rencana masak
selama sepekan.
Di kelas Pawon, saya juga belajar
bagaimana teknik menyimpan bahan masakan, seperti tahu, tempe, sayur mayur,
cabai, ikan-ikanan, daging-dagingan, bumbu-bumbu, dan banyak lagi. Semua
ternyata punya metode sendiri-sendiri. Tidak asal disimpan di kulkas saja, tapi
ada treatmen khusus masing-masing. Masya Allah, saya merasakan jadi lebih hemat
waktu, hemat tenaga, juga hemat biaya ketika menjalankan food preparation ini.
Semoga bisa terus istiqomah. Aamiin.
Belajar
Optimasi Blog
Selanjutnya, saya juga belajar di kelas
blogging bersama ISB (Indonesia Social Blogger) bersama Teh Ani Berta, Mas
Ardan (optimasi SEO), dan Mbak Ifa (kelas Canva). Masya Allah, banyak ilmu
keren yang saya dapatkan. Insya Allah, membuat saya semakin semangat untuk
ngeblog lagi dan mempelajari lebih detail perangkat-perangkat Blogspot. Kelas
ini GRATIS! Barokallahu fiik, Teh Ani Berta, dkk.
Saya jadi ikutan ODOP juga. Ada beberapa
challenge tema yang harus diposting pada tanggal-tanggal tertentu di blog. Benar-benar
banyak dapat banyak pencerahan dan semakin semangat untuk menulis konten yang
lebih baik dan berkualitas lagi.
Belajar
Optimasi Instagram
Saya juga mendaftarkan diri di Kelas
Perempuan Online (KePOin) yang Optimasi Instagram. Kelas ini berbayar. Jujur, selama ini saya belum benar-benar
mengenal fitur-fitur di Instagram. Selama ini saya hanya memanfaatkan IG untuk
posting-posting foto saja sekadar mendokumentasikan foto. Tapi, setelah ikut
kelas ini, saya jadi tahu banyak tentang IG, rahasia-rahasia keren untuk
menjadikan IG sebagai ladang bisnis, dan banyak lagi.
Belajar
Melukis dan Handlettering
Untuk kelas melukis ini berbayar. Saya
belajar teknik-teknik melukis dengan watercolour bersama Kak Fitkam dan Kak
Sifa. Seru sekali rasanya ketika belajar mencampur warna. Pokoknya kelas ini
bisa jadi sarana refreshing dan me-time.
Kalau handlettering saya belajar secara
otodidak dengan membeli buku journaling, meminjam bukunya Azfa yang
handlettering, juga beli alat tulis seperti brushpen, bolpen warna-warni.
Kuncinya harus banyak berlatih agar menghasilkan goresan yang semakin indah.
Beberapa kegiatan yang saya pelajari
selama pandemi di atas, membuat saya merasa hidup saya semakin kaya akan warna.
Karena belajar itu tidak mengenal usia, karena belajar itu tidak hanya terbatas
di ruang kelas. Belajar itu bisa di mana saja, kapan saja, dengan cara apapun,
yang terpenting niatkan semuanya hanya untuk mencari ridho Allah. Sehingga
belajar memiliki nilai yang sama dengan berjihad. Karena berjihad itu
balasannya adalah surga.