BERKOMUNITAS DENGAN BAHAGIA, IKHLAS, DAN BERETIKA
Keisya Avicenna
Sunday, March 15, 2020
0 Comments
Salah satu cara agar selalu
terjaga semangatnya dalam suatu bidang yang kita tekuni adalah bergabung dalam
komunitas. Tentu saja, komunitas yang memiliki visi dan misi yang kita
harapkan, berhubungan dengan sesuatu yang kita suka. Sebuah komunitas dimana
jika kita ikut dan terlibat aktif didalamnya, kita akan merasakan perubahan ke
arah yang lebih baik.
Banyak keuntungan yang bisa
kita dapatkan jika kita bergabung dalam suatu komunitas, diantaranya:
- Menambah ilmu dan pengetahuan baru, bisa saling sharing/tukar pikiran dan pendapat juga bisa saling melengkapi.
- Menambah pengalaman baru.
- Dapat memperkaya inspirasi dan sumber ide dalam berkarya
- Memperluas pergaulan dan networking.
- Mendapatkan ruang untuk berkarya dan bisa jadi wadah yang sehat untuk menyalurkan hobi.
- Mengasah kompetensi yang dimiliki.
- Eksistensi diri
Karena passion saya di dunia
literasi, maka saya pun memutuskan untuk bergabung di Komunitas PejuangLiterasi. Tentu saja, Komunitas Pejuang Literasi sangat terbuka dalam
memberikan ruang belajar dan berkarya bagi para anggotanya untuk tumbuh dan
berkembang.
Dalam perjalanannya, bisa
saja ada kejadian yang membuat komunitas jadi ’kurang nyaman’ dihuni. Ada beberapa studi kasus yang bisa kita jadikan bahan perenungan dalam berkomunitas.
Kasus 1:
Member yang selalu saja terlambat mengikuti kegiatan
online di WAG Markas.
Sebagai member tentu saja
harus taat aturan dan kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya. Jika dalam
kondisi terpaksa yang menyebabkan keterlambatan mengikuti kegiatan online, bisa
disampaikan alasannya dengan jujur dan jelas. Namun, kalau keterlambatan itu
dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus, mungkin para Komandan yang
bersangkutan ditanyakan kembali keseriusannya dalam Komunitas Pejuang Literasi,
mau terus bergabung atau lebih baik mundur dengan segala konsekuensinya.
Kasus 2:
Komandan yang hanya menjadi ‘silent reader’ di WAG
Markas Besar maupun WAG Teritori.
Silent Reader (SR) adalah seseorang yang pasif
dalam sebuah platform online, seperti WA Group. Menjadi
SR adalah pilihan setiap orang. Seseorang yang menjadi SR bisa jadi ia punya
alasan tertentu, seperti: malu; kurang percaya diri untuk menyampaikan ide,
pertanyaan, gagasan, maupun pendapatnya; merasa tidak nyaman saat harus
berkontribusi di sebuah grup media sosial, dan alasan lainnya. Alangkah
bijaksananya, ketika kita sudah memutuskan bergabung di sebuah komunitas atau
WA Group, kita juga memahami etika dalam berkomunitas, salah satunya memberikan
respon atau tanggapan agar orang lain juga merasa dihargai, tidak hanya sekadar
‘nge-read’ doang. Belajar menyampaikan aspirasi daripada hanya sekadar menjadi
penikmat. Saya sendiri pun masih harus banyak belajar dalam hal ini. Biasanya
alasan saya cukup klasik, ketinggalan chat atau keasyikan dengan grup lain yang
membuat saya ‘lebih sibuk’. Astaghfirullah… Semoga ke depan, jika memang harus
jadi SR, jadilah SR yang bijak dalam arti mampu menempatkan diri, menggunakan aktivitas
SR itu di waktu yang benar-benar pas, tanpa menyinggung perasaan orang lain,
tanpa merugikan pihak lain.
Kasus 3:
Ketika ternyata bertemu dengan banyak komandan, beberapa
diantaranya memiliki profesi atau hobi yang sama (selain menulis), bolehkah
membuat WAG tersendiri untuk kepentingan tersebut?
Menurut saya, itu kurang
etis karena membuat komunitas baru di dalam komunitas yang telah terbentuk
sebelumnya. Kecuali kalau ‘penjaga gawang’ Markas Besar Pejuang Literasi ikhlas
mengizinkan dan disetujui oleh semua pasukan.
.
.
.
Marilah saling
menyemangati untuk menjadi pribadi yang produktif dan lebih baik lagi. Terus
semangat bertumbuh menjadi anggota pasukan (komandan) yang SEHAT agar
menumbuhkan lingkungan berkomunitas yang sehat pula. Jika sudah memutuskan
untuk mengikuti sebuah komunitas, maka FOKUS dan AKTIFLAH!
Pertanyaan ini yang selalu
saya tanyakan pada diri saya:
“Apakah dengan mengikuti dan bergabung dengan komunitas itu, kamu menjadi jauh lebih baik atau
hanya sekadar ikut-ikutan saja agar terlihat keren?”
Akhirnya, selamat berjejaring!
#PejuangLiterasi
#KelasBatalyon
#HessaKartika
#MisiAsik2
#PejuangLiterasi
#KelasBatalyon
#HessaKartika
#MisiAsik2