[Hari 10] : SAAT HARUS “JAUH DI MATA, DEKAT DI HATI”
Keisya Avicenna
Sunday, February 05, 2017
0 Comments
Jaga komunikasi |
I miss you so much... |
Ahad, 5 Februari 2017
Sejak
hari Kamis kemarin, Mas Sis sudah bilang kalau Sabtu malam mau njemput Ibuk (mertua
saya) ke Klaten sama Lia (adiknya Ani). Sekalian nanti nganterin Mas Dhody dan
Wahono, juga njemput Ibuk Wonogiri. Setelah berstatus jadi “bumil” saya memang
suka baperan kalau posisi di rumah sendirian atau ditinggal Mas Sis –suami-
pergi ke luar kota.
“Tenang,
Say. Nanti Riza nemenin adik kok,” katanya, menenangkan, “kan Minggu sore
paling juga sudah sampai Semarang. Riza itu ponakan yang sekarang ikut tinggal
bersama kami karena sedang kuliah di UNISSULA.
“Baiklah…”
Selama
hamil ini, paling jauh dan paling lama ditinggal suami waktu beliau mengikuti
training di Jakarta dari Senin-Kamis, lanjut ikut Aksi Damai 212. Dan baru
sampai Semarang lagi hari Sabtu sore. Ditinggal hampir seminggu dalam posisi
lagi hamil, benar-benar kerasa baper luar biasa.
Kemarin
pun saya kembali belajar kalau sedang dalam posisi “jauh di mata, dekat di hati” alias
LDR (Long Distance Relationship), kuncinya :
- Jaga komunikasi (bisa lewat telepon, WA atau video call)
- Lepas kepergiannya dengan doa dan senyuman
- Mencoba berdamai dengan perasaan. Hehe.
- Memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan hal-hal yang positif
Akhirnya,
Mas Sis berangkat jam 01.15 dini hari tadi, sebelum berangkat, sempat ngajak
ngobrol debay di perut, “Abi tinggal njemput Simbah dulu ya, Dik. Baik-baik di
rumah sama Umma…” ^_^ lalu menciuminya dengan sepenuh cinta.
#hari10
#tantangan10hari
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#kuliahbunsayiip