MARI NGEBLOG DENGAN SUKA CITA
Keisya Avicenna
Monday, March 30, 2020
0 Comments
“Mbak,
kenalin nama saya Ima (bukan nama sebenarnya), saya juga dari Semarang, kemarin
saya baca tulisan di blog Mbak tentang perjalanan program hamil, yang judulnya
“Metamorfosis Penantian…”. Saat ini, saya dan suami juga sedang program hamil,
Mbak. (bla…bla…bla, intinya beliau curhat panjang x lebar). Setelah baca
tulisan Mbak, saya jadi tambah optimis. Mohon doanya ya, Mbak…”
“Selamat
siang. Benar dengan Kak Norma? Kak, saya mau daftarkan anak saya untuk
bergabung di DNA Writing Club. Saya dapat info setelah browsing di internet dan
baca blognya Kak Norma.” (Ada pesan masuk ke WA siang itu).
Cuplikan ‘adegan’ di atas
bermula dari kebiasaan orang jaman now untuk bertanya di dunia virtual lewat
browsing di internet alias nanya mbah Google dengan keyword tertentu. Yups,
ketika keyword yang diharapkan itu mengarah ke tulisan kita di blog… wow,
manfaatnya sungguh luar biasa! Sebenarnya, saya sudah mulai nulis di blog sejak
zaman masih kuliah, isinya curhatan atau catatan keseharian, puisi, dll. Lalu
sempat aktif banget, semangat nulis one
day one postingan setelah dapat tantangan dari Kang Nassirun Poerwokartun,
seorang kartunis dan novelis (salah satu karyanya tetralogi Penangsang). Terus
mulai naik-turun konsistensi menulis di blog dengan beragam alasan karena bagi
saya ngeblog masih sebatas mengasah keterampilan menulis di zona hijau (masih
untuk diri sendiri).
Tahun 2015 mulai
bergabung di komunitas blogger perempuan di Semarang: Blogger Gandjel Rel
dengan tagline-nya “Ngeblog ben rak
ngganjel”. Dengan bergabung di komunitas ini, saya pun mulai
konsisten ngeblog lagi, sering ikut kopdar/gathering sesama blogger, beberapa
kali dapat job (tentunya dapat transferan
fee dong, yak), bahkan pernah beberapa kali menang lomba blog juga. Senang
sekali rasanya. 2017-2019 aktivitas ngeblog saya mengalami penurunan yang
sangat tajam, super ndlosor sampai tiarap semangat ngeblognya. Hihihi (*plak!).
Padahal domain tiap tahun udah dibayarin saudari kembar saya. Meski begitu,
saya tetap menulis di ranah yang lain, kok. Bismillah, salah satu goal saya di
2020 adalah konsisten ngeblog lagi. Bahkan salah satu impian saya bisa posting
100 tulisan di blog. Ya Allah, paringono istiqomah! Aamiin. Terus tampilan
blog saya sudah dipercantik sama Mbak Marita (makasih ya, Mbak!). So, nggak ada
alasan untuk nggak rajin nulis di blog lagi. Apalagi masih bergabung di Blogger
Gandjel Rel dengan para anggota yang semakin cetar dalam dunia per-bloggingan.
Harus banyak belajar lagi dari mereka. Harus semangaaat!!!
Nah, banyak sekali manfaat ngeblog
yang saya
rasakan:
Mengasah
keterampilan menulis
Dengan
mengelola sebuah blog membuat kita memiliki lingkungan menulis yang baik. Mau
tidak mau, ngeblog benar-benar “memaksa” kita untuk terus menulis. Akibatnya,
ketrampilan menulis kita akan menjadi semakin baik karena setiap hari terus
mengasah kemampuan menulis. Kita bisa belajar dari para blogger yang sukses
menerbitkan buku. Mereka menjadi penulis profesional, penulis hebat yang
membuat bukunya menjadi best seller. Salah satu contohnya: Raditya Dika.
Punya dokumentasi catatan
secara virtual
Bermula
dari kebiasaan menulis pengalaman, menulis reportase kegiatan, bahkan menulis
hal receh dari peristiwa keseharian, bisa jadi kelak tulisan kita ini menjadi
hal yang berguna di masa depan. Apalagi jika tulisan itu mendatangkan inspirasi
bagi pembaca dan bermanfaat untuk mereka, itu bisa jadi poin plus yang sangat
istimewa.
Menambah jejaring dan
pertemanan dengan beragam latar belakang
Alhamdulillah,
dengan ngeblog, teman saya bertambah banyak. Salah satu dengan dengan blog
walking (BW), merupakan kegiatan mengunjungi blog milik orang lain dengan
meninggalkan komentar yang biasanya akan saling berbalas komen (dengan catatan
nggak nyepam). Bermula dari BW inilah kita sudah menjalin pertemanan dengan
orang lain. Selain BW, di setiap wilayah sekarang bisa kita jumpai beragam komunitas
salah satunya komunitas blogger. Dengan bergabung di komunitas, kita akan
mendapatkan banyak informasi dan bisa sharing banyak hal.
Membangun personal branding
Salah
satu media sosial yang bisa digunakan untuk membangun personal branding adalah
blog. Dengan menulis artikel-artikel tertentu (atau mungkin jenis tulisan lain)
secara konsisten, kita akan belajar menjadi pribadi yang ‘khas dan spesialis’.
Hal ini yang masih terus saya pelajari dan latih, tentu saja semuanya
mensyaratkan waktu, kedisiplinan, dan konsistensi.
Dapat
uang dari ngeblog
Alhamdulillah,
saya sudah merasakan ini. Teman-teman blogger yang sudah profesional bahkan banyak
yang menjadikan aktivitas blogging sebagai profesi utama dan menghasilkan pundi-pundi rupiah yang
fantastis. Wow, keren, ya!
Ada beberapa tips ngeblog agar
konsisten yang nantinya akan saya terapkan agar goal 100 postingan tulisan di
blog pada 2020 ini bisa terealisasi. Simak, yuk!
- Senantiasa meluruskan niat. “Niat jadi Blogger untuk apa?” (tanyakan selalu pada dirimu, Nung!)
- Menentukan target sesuai dengan kemampuan diri. Misal: target jadi blogger untuk menjadi penulis, maka lakukan latihan-latihan kecil untuk mencapai target itu, seperti menulis pengalaman di blog.
- Memanajemen waktu dengan baik. Langkah sederhana yang bisa dilakukan dengan membuat jadwal postingan.
- Belajar dari kesuksesan blogger lain. Hal ini juga nantinya akan saya lakukan, dengan ngepoin blognya juga rajin blog walking. Uhuy, semangaaat!
- Jangan pernah merasa puas, selalu dahaga ilmu dan lapar belajar. Karena ilmu akan terus berkembang dan ingat selalu pepatah: di atas langit masih ada langit. So, once again, jangan cepat merasa puas! Semesta ini terhampar begitu luas, banyak ayat-ayat kauniyah-Nya yang bisa kita resapi dan renungi maknanya, lalu kita goreskan bersama para pasukan aksara menjadi rentetan kata penuh makna. Masya Allah…
- Kreatif. Kata Raditya Dika, “Jika kalian tidak bisa menyamai karya orang lain. Buat sesuatu yang berbeda.” Blogger yang mampu bertahan dengan genre yang sejak awal ia pilih dan konsisten itu karena mereka kreatif. Menciptakan sesuatu inovasi yang paling beda dari blog lain. Menjadi kreatif tentu saja butuh perjuangan, butuh proses dan mensyaratkan waktu.
Hmm… setelah saya mengalami
hiatus yang panjang, ‘hibernasi yang melenakan’ dan harus nulis di blog lagi,
itu bukanlah pekerjaan mudah untuk bisa mencapai titik konsisten yang
sebenarnya. Tapi, Bismillah… optimis, saya pasti
bisa! Kamu pun pasti bisa!
Fokus! Fokus! Fokus! |
Mamiko kerja di Jakarta
Papipeb jemput di Pondok
Cina
Mari ngeblog dengan suka cita
Posting tulisan penuh makna