LET’S WRITE TO FIGHT‼!
Keisya Avicenna
Saturday, July 18, 2009
0 Comments
Seperti melukis, menulis adalah sebuah aktivitas manusia yang alami. Salah satu nilai yang diberikannya adalah membantu kita memadukan dan menata kehidupan kita yang kompleks. Kegiatan menulis dapat mewujudkan sasaran yang tidak sederhana ini dalam berbagai cara.
Manfaat menulis menurut Dr. Pennebaker :
1. Menulis menjernihkan pikiran
Saat memulai tugas yang rumit, cobalah untuk menuliskan pikiran dan perasaanmu.
Para ahli hipnotis professional sering menggunakan teknik ini untuk mempercepat proses hipnotis. Pada dasarnya mereka meminta klien mereka untuk menuliskan pikiran dan perasaan mereka pada saat itu. Saat klien mereka selesai menulis, ahli hipnotis ini meminta klien untuk merobek kertas yang mereka pakai dan membuangnya. Hal ini merupakan sebuah tindakan simbolis bagi penjerniha pikiran.
2. Menulis mengatasi trauma yang menghalangi penyelesaian tugas-tugas penting
Susudah terjadinya sebuah kemelut yang besar, orang-orang cenderung dihantui kejadian itu. Dalam memikirkan trauma itu, dan bahkan dalam upaya untuk tidak memikirkannya, orang-orang akan menggunakan kapasitas pikirannya yang terbesar. Oleh sebab itu, mereka akan menjadi pelupa dan tidak bisa memusatkan perhatian merka pada pekerjaan-pekerjaan baru yang besar. Menulis tentang trauma akan membentu dalam mengelola trauma, dan dengan demikian membebaskan pikiran untuk menangani tugas-tugas lainnya.
3. Menulis membantu dalm mendapatkan dan mengingat informasi baru
Menulis bisa membantu memberikan suatu kerangka yang bisa dipakai untuk memahami perspektif baru dan unik dari orang lain. Bahkan menulis tentang hal tersebut akan membuat gagasan-gagasan semakin jelas dan mudah untuk diingat.
4. Menulis membantu memecahkan masalah
Karena menulis menolong proses integrasi informasi, maka menulis bisa membantu memecahkan masalah-masalah yang rumit. Menulis dapat memaksa orang-orang untuk memusatkan perhatian mereka lebih panjang pada satu topik tertentu daripada kalau mereka hanya memikirkannya. Karena menulis lebih lambat daripada berpikir, setiap gagasan harus dipikirkan secara terperinci
5. Menulis- bebas mambantu kita ketika kita terpaksa harus menulis
Menuliskan sesuatu dengan membebaskan seluruh pikiran dan perasaan bisa membebaskan kemampuan menulis kamu. Penulisan bebas bisa berguna sebagai landasan bagi sebuah rancangan kasar sebuah tulisan formal.
Menulis bisa menjadi sebuah kemampuan yang sangat berharga dalam mempelajari dan menghadapi DUNIA ‼ Menulis secara bijaksana bisa memperbaiki kualitas kehidupan bagi sebagian besar dari kita.
SAUDARA MENULIS ITU BERNAMA MEMBACA
Oh ya, pernahkah kamu kehabisan kata-kata saat mau menuliskan atau mengungkapkan sesuatu?? Mungkin juga kepala kamu sudah penuh dengan segala macam ide. Namun, betapa susahnya ide kamu keluarka lewat kata-kata.
Menulis memerlukan seorang saudara yang siap membantunya. Saudara menulis itu bernama membaca.
- Bagaimana memperkaya diri kita dengan sebanyak-banyaknya kata??
- Bagaimana diri kita bagaikan “gudang” atau kamus kata-kata??
- Bagaimana diri kita dapat secara cair mengalirkan kata-kata yang dapat diwujudkan dalam bentuk tertulis??
Dua point penting :
1. Gaya tulisan tidak didapat dari menulis, melainkan dari membaca.
2. Menulis bisa membantu kita menyelesaikan masalah dan menjadikan kita semakin cerdas.
- Gaya tulisan berasal dari membaca
- Kita menulis untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Namun, mungkin yang lebih penting, kita menulis untuk diri kita sendiri, untuk memperjelas dan merangsang pikiran kita. Sebagian besar tulisan kita bahkan kalaupun kita adalah penulis yang karyanya diterbitkan, adalah untuk diri kita sendiri.
Bagaimana memulai menulis???
J.K Rowling : “Mulailah menulis apa saja yang kamu tahu. Menulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. Itulah yang saya lakukan”
Percaya atau tidak, kita semua adalah penulis. Di suatu tempat di adalam diri setiap manusia ada jiwa unik yang berbakat yang mendapatkan kepuasan mendalam karena menceritakan suatu kisah, menerangkan bagaimana melakukan sesuatu, atau sekedar berbagi rasa dan pikiran.
Dorongan untuk menulis itu sama besarnya dengan dorongan untuk berbicara; untuk mengkomunikasikan pikiran dan pengalaman kita kepada orang lain; paling tidak, untuk menunjukkan kepada mereka siapa diri kita ini.
“Orang hebat menulis masalah berat dengan bahasa sederhana. Orang yang ingin disebut hebat, menulis masalah sederhana dengan bahasa yang berat.”