Jejak Karya

Jejak Karya

Saturday, July 18, 2009

LET’S WRITE TO FIGHT‼!

Saturday, July 18, 2009 0 Comments

Seperti melukis, menulis adalah sebuah aktivitas manusia yang alami. Salah satu nilai yang diberikannya adalah membantu kita memadukan dan menata kehidupan kita yang kompleks. Kegiatan menulis dapat mewujudkan sasaran yang tidak sederhana ini dalam berbagai cara.
Manfaat menulis menurut Dr. Pennebaker :
1. Menulis menjernihkan pikiran
Saat memulai tugas yang rumit, cobalah untuk menuliskan pikiran dan perasaanmu.
Para ahli hipnotis professional sering menggunakan teknik ini untuk mempercepat proses hipnotis. Pada dasarnya mereka meminta klien mereka untuk menuliskan pikiran dan perasaan mereka pada saat itu. Saat klien mereka selesai menulis, ahli hipnotis ini meminta klien untuk merobek kertas yang mereka pakai dan membuangnya. Hal ini merupakan sebuah tindakan simbolis bagi penjerniha pikiran.
2. Menulis mengatasi trauma yang menghalangi penyelesaian tugas-tugas penting
Susudah terjadinya sebuah kemelut yang besar, orang-orang cenderung dihantui kejadian itu. Dalam memikirkan trauma itu, dan bahkan dalam upaya untuk tidak memikirkannya, orang-orang akan menggunakan kapasitas pikirannya yang terbesar. Oleh sebab itu, mereka akan menjadi pelupa dan tidak bisa memusatkan perhatian merka pada pekerjaan-pekerjaan baru yang besar. Menulis tentang trauma akan membentu dalam mengelola trauma, dan dengan demikian membebaskan pikiran untuk menangani tugas-tugas lainnya.
3. Menulis membantu dalm mendapatkan dan mengingat informasi baru
Menulis bisa membantu memberikan suatu kerangka yang bisa dipakai untuk memahami perspektif baru dan unik dari orang lain. Bahkan menulis tentang hal tersebut akan membuat gagasan-gagasan semakin jelas dan mudah untuk diingat.
4. Menulis membantu memecahkan masalah
Karena menulis menolong proses integrasi informasi, maka menulis bisa membantu memecahkan masalah-masalah yang rumit. Menulis dapat memaksa orang-orang untuk memusatkan perhatian mereka lebih panjang pada satu topik tertentu daripada kalau mereka hanya memikirkannya. Karena menulis lebih lambat daripada berpikir, setiap gagasan harus dipikirkan secara terperinci
5. Menulis- bebas mambantu kita ketika kita terpaksa harus menulis
Menuliskan sesuatu dengan membebaskan seluruh pikiran dan perasaan bisa membebaskan kemampuan menulis kamu. Penulisan bebas bisa berguna sebagai landasan bagi sebuah rancangan kasar sebuah tulisan formal.

Menulis bisa menjadi sebuah kemampuan yang sangat berharga dalam mempelajari dan menghadapi DUNIA ‼ Menulis secara bijaksana bisa memperbaiki kualitas kehidupan bagi sebagian besar dari kita.

SAUDARA MENULIS ITU BERNAMA MEMBACA
Oh ya, pernahkah kamu kehabisan kata-kata saat mau menuliskan atau mengungkapkan sesuatu?? Mungkin juga kepala kamu sudah penuh dengan segala macam ide. Namun, betapa susahnya ide kamu keluarka lewat kata-kata.
Menulis memerlukan seorang saudara yang siap membantunya. Saudara menulis itu bernama membaca.
- Bagaimana memperkaya diri kita dengan sebanyak-banyaknya kata??
- Bagaimana diri kita bagaikan “gudang” atau kamus kata-kata??
- Bagaimana diri kita dapat secara cair mengalirkan kata-kata yang dapat diwujudkan dalam bentuk tertulis??

Dua point penting :
1. Gaya tulisan tidak didapat dari menulis, melainkan dari membaca.
2. Menulis bisa membantu kita menyelesaikan masalah dan menjadikan kita semakin cerdas.
- Gaya tulisan berasal dari membaca
- Kita menulis untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Namun, mungkin yang lebih penting, kita menulis untuk diri kita sendiri, untuk memperjelas dan merangsang pikiran kita. Sebagian besar tulisan kita bahkan kalaupun kita adalah penulis yang karyanya diterbitkan, adalah untuk diri kita sendiri.

Bagaimana memulai menulis???
J.K Rowling : “Mulailah menulis apa saja yang kamu tahu. Menulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. Itulah yang saya lakukan”

Percaya atau tidak, kita semua adalah penulis. Di suatu tempat di adalam diri setiap manusia ada jiwa unik yang berbakat yang mendapatkan kepuasan mendalam karena menceritakan suatu kisah, menerangkan bagaimana melakukan sesuatu, atau sekedar berbagi rasa dan pikiran.
Dorongan untuk menulis itu sama besarnya dengan dorongan untuk berbicara; untuk mengkomunikasikan pikiran dan pengalaman kita kepada orang lain; paling tidak, untuk menunjukkan kepada mereka siapa diri kita ini.

“Orang hebat menulis masalah berat dengan bahasa sederhana. Orang yang ingin disebut hebat, menulis masalah sederhana dengan bahasa yang berat.”

F.O.K.U.S

Saturday, July 18, 2009 0 Comments
Fokus pada pekerjaan adalah kunci untuk bekerja secara efektif dan produktif. Sayangnya seringkali kita justru bertindak sebaliknya. Belum selesai sebuah tugas kita sudah "lompat" ke tugas lainnya. Akibatnya kamu merasa tak pernah bisa "bernapas", bahkan tak jarang terpaksa lembur demi menyelesaikan sebuah tugas.


Kesulitan untuk fokus pada sebuah hal memang kerap kita alami. Bukan hanya dalam pekerjaan di kantor, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam hal mencapai target tertentu, seperti berhenti merokok atau rutin berolahraga. Menurut ilmu zen, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk tetap fokus pada tujuan dan hal itu dimulai dari pagi hari saat terbangun dari tidur.

Ingatlah akan kekuatan pikiran. Jika saat bangun tidur kamu sudah mengeluhkan hari yang berat yang akan kamu hadapi, kamu akan benar-benar mengalaminya. Jika kamu terbangun dari tidur dan memikirkan hari yang indah, kamu akan mendapatkannya.


Jangan biarkan perhatian kita lompat dari satu hal ke hal lainnya karena hal itu hanya membuat kita sibuk dan tidak produktif. Fokuslah pada satu tugas yang sedang dikerjakan. Membuat skala prioritas pada pekerjaan yang dihadapi akan membantu kamu memilih tugas yang harus diselesaikan.

Hilangkan pula kebiasaan suka menunda pekerjaan. Semakin sering ditunda, makin menumpuk tugas yang harus dikerjakan. Terakhir, bekerjalah dengan hati senang karena hal itu akan membuat tugas terasa lebih ringan

AKSI CINA, 15 JULI DALAM SUATU SIANG...

Saturday, July 18, 2009 0 Comments


15 Juli dalam suatu siang…
Sang bagaskara bersinar cukup garang
Tapi tak mempan buat nyaliku patah arang
Kulangkahkan kaki ini dengan riang
Menuju kumpulan barisan yang siap “berperang”


Ilustrasi puisi di atas..menggambarkan suasana hatiku siang ini…Berangkat dari zona inspirasi TWIN jam 12.30 bareng adik kost…Berbekal niat dan semangat serta beberapa buah ta’limat..dengan tekad bulat kita berdua pun berangkat…naek bis kota…dan turun di Gladak. Lokasi aksi hari ini… sudah ada beberapa ikhwah yang ada di lokasi, dengan berbekal atribut dan perlengkapan masing-masing.
Jam di HP ku menunjukkan pukul 13.15…AKSI pun dimulai…perwakilan dari LDK UNS, PUSKOMDA, dan KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi Solo menyampaikan orasi..menyatakan aksi solidaritas kita kepada semua warga muslim di Cina, yang sekarang sedang dalam keadaan yang sangat tertindas, terjadi pelanggaran HAM, terjadi pembantaian, and many more!!!

MUSLIM CINA, NI HOU MA???

Semoga aksi hari ini memberikan banyak manfaat..Amin...

BELIEVE IN YOURSELF!!!

Saturday, July 18, 2009 0 Comments

Begitu banyak hal yang dapat mempengaruhi keadaan kita, menjadikan hari-hari kita berbeda setiap detiknya, yang bisa menjadikan kita orang yang paling bahagia atau bahkan sebaliknya. Detik-detik hidup yang kita lalui memiliki warna dan rasa yang berbeda, kejadian yang kita alami, masalah yang kita hadapi, semuanya terus bergulir dan silih berganti antara baik atau sebaliknya. Sungguh begitu banyak hal yang dapat mempengaruhi diri kita, entah itu hal yang baik atau buruk, hal yang bisa membuat kita tersenyum bahagia atau menangis penuh kepiluan. Pagi, siang, sore, hingga malam harinya, akan menjadi keadaan yang berbeda dengan apa yang kita lakukan dan kita hasilkan saat itu. Tapi berbeda atau tidaknya keadaan kita dalam hari-hari yang kita lewati akan bergantung pada diri kita, kefahaman akan hidup, kefahaman akan segala yang di hadapi.

Ada kalanya ketika kita terbangun pada pagi hari dengan segala keindahan dan pesonanya, namun saat itu, keadaan tak seperti yang kita harapkan terjadi. Itulah saat ketika kita harus memberitahu dan meyakinkan pada diri kita sendiri, bahwa keadaan akan semakin membaik, keadaan akan bisa kita hadapi, tak ada kata menyerah dan mengeluh, semuanya akan mengandung hikmah yang akan semakin mendewasakan kita, keadaan itu takkan mengubah pagi yang indah menjadi suram buram dalam kegelapan, tak lantas mentari langsung tenggelam, semuanya akan berjalan baik, tak berubah sedikit pun, hanya perlu keyakinan diri yang menjadikan semuanya menjadi indah.

Ada saat ketika ada orang yang mengecewakan kita, membuat kita sedih, seakan tak ada lagi yang bisa kita percaya. Itulah waktu, ketika kita harus mengingatkan diri sendiri, untuk percaya dan yakin pada penilaian dan pendapat kita sendiri, untuk tetap fokus pada keyakinan diri sendiri, dan mengatakan bahwa semuanya bisa dilakukan, semuanya akan baik-baik saja, dunia tak lantas menjadi tandus. Itulah saat dimana kita harus menyadari akan tantangan dan perubahan yang harus dihadapi dalam hidup yang kita jalani. Semunya tergantung pada diri kita sendiri, bagaimana menerimanya, bagaimana kita bisa ikhlas akan semua keadaan yang dihadapi, semuanya kita yang memilih dan menentukan seperti apa kita menghadapinya.


Tetaplah jaga diri pada arah yang tepat untuk mecapai tujuan. Cita dan harapan yang telah kita goreskan di lembaran hidup, semuanya pasti bisa kita capai, hanya kita yang bisa menentukan semuanya. Memang tidak mudah untuk melakukannya, tapi yakinlah bahwa masa-masa sulit yang kita hadapi dan singgah dalam kehidupan kita, akan menyadarkan kita akan jati diri yang sesungguhnya, jati diri yang sering kita sebut saat kita beranjak dewasa dulu.



Masa-masa sulit itu akan ada dan pasti kita rasakan suatu saat nanti atau bahkan saat ini, hari-hari dimana penuh dengan frustasi, penuh dengan tanggung jawag yang membebani, berat untuk dihadapi. Ingatlah, untuk tetap yakin pada diri sendiri dan segala yang kita cita dan harapkan dalam hidup kita. Semua tantangan dan perubahan itu hanya akan membantu kita dalam mendewasakan diri dan menemukan makna diri dan jati diri yang selam ini kita cari, menemukan tujuan yang selama ini memang diperuntukan bagi kita, ia tak akan mengubah keadaan sedikit pun. Maka tak ada jalan lain, yakinlah akan diri sendiri, yakin akan kemampuan diri, bahwa semuanya bisa di hadapi dan semuanya akan menjadi hari-hari yang baik, walau keadaan yang terus berbeda setiap waktunya.
(Dari berbagai sumber)

TAFSIR SURAT ABASA

Saturday, July 18, 2009 0 Comments


Di latar belakang surat Abasa membuktikan bahwa Rasulullah memilih-milih dalam domain berdakwahnya. Rasulullah SAW mempunyai asumsi bahwa jika dia mendapat dukungan dari orang-orang penting dari suku Quraisy yaitu Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah,dll maka akan berkuranglah masalah yang dialami ummat pada saat di awal dakwah makkiyyah.
Datangnya Ibnu Ummi Maktum yang membuat Rasulullah SAW bermuka masam adalah refleksi keengganan untuk mengurus masalah yang diasumsikan kurang penting dan tidak signifikan, yaitu melayani orang yang tidak punya kekuatan masa dan tidak punya kemampuan ekonomi.

Hikmah dari Abasa terhadap Rasulullah SAW :
Tafsir Fizhilaali Quran menjelaskan bahwa disinilah langit campur tangan untuk mengatakan kata pasti dalam urusan ini, untuk menaruh rambu-rambu dan semua petunjuk jalan, dan untuk menetapkan timbangan untuk menimbang semua norma dan nilai, tanpa menghiraukan semua jenis lingkungan (kasta) dan pemikiran. Termasuk pemikiran tentang kemaslahatan dakwah menurut pandangan manusia, bahkan menurut pandangan penghulu semua manusia yakni Nabi Muhammad SAW

Tafsir Fizhilaali Quran karangan Sayyid Quthb juga menegaskan bahwa secara lughawi, didalam ayat 11, Allah memberikan peringatan yang keras terhadap Rasulullah SAW yang merupakan pembawa risalah yang amat diperhatikan dan dibimbing oleh Allah SWT. Bahkan ini dijelaskan sebagai celaan untuknya dengan uslub/cara " Sekali-kali jangan demikian !".

Dengan kata lain Allah meluruskan perbuatan dan asumsi Rasulullah SAW yang keluar dari kehendak Allah SWT :
1. Jangan sekali-kali seperti itu !
2. Jangan sekali-kali bermuka masam terhadap orang yang mencari ilmu Allah biarpun ia miskin lagi buta !
3. Jangan membeda-bedakan orang yang ingin mendengarkan dakwahmu !
4. Jangan terpedaya dalam kasta ketika berdakwah !

Aplikasi Surat Abasa di zaman Rasulullah SAW :

Tafsir fi zhilali Quran mengilustrasikan bahwa Rasulullah SAW sangat terkesan dan tersentuh oleh ayat-ayat surat 'Abasa. Maka pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah mengumumkan pengarahaan dan celaan yang turun berkenan peristiwa tersebut. Juga setelah peristiwa ini Rasulullah SAW. senantiasa bersikap lunak kepada Ibnu Ummi Maktum. Setiap kali berjumpa dengannya, beliau berkata, “Selampat berjumpa orang yang karenanya aku dicela oleh Tuhanku." Bahkan beliau dua kali menjadikannya pengganti beliau setelah hijrah di Madinah.

Atas pengarahan surat ini Rasulullah SAW juga menggugurkan timbangan sosial yang ada di Arab saat itu, atau penilaian berdasarkan kasta. Rasulullah SAW mengawinkan putri bibi beliau, Zainab binti Jahsy al Asadiyah dengan mantan budak beliau yang bernama Zaid bin Haritsah, walaupun masalah perkawinan sangan sensitif di masa itu.
Rasulullah juga mempersaudarakan Khalid bin Ruwaihah al Khats'ami dengan Bilal bin Rabah ( bekas seorang budak yang hitam ). Juga Hamzah dari darah Quraisy dengan Zaid bin Haritsah.

Tak terhitung perubahan yang Rasulullah berikan karena Tarbiyyah surat 'Abasa. Dari mempersatukan Salman Al Farisi yang bukan berbangsa Arab dengan Jamaah Islam sampai mengikis rasisme kulit. Tak juga melupakan bahwa Rasulullah melantik Usamah bin Zaid sebagai panglima perang dalam menghadapi pasukan Romawi sebagai bukti bahwa mentalitas feodalisme itu tidak ada tempat dalam Islam hanya kemampuan diri dan kredibilitas.

Reference : Tafsir FI Zhilaali Quran, Sayyid Quthb, Gema Iinsani Press, 2002 Jilid 23

INDONESIA, NEGARA MASA DEPAN...DAN SEBUAH INTUISI

Saturday, July 18, 2009 0 Comments


Berangkat dari ekspansi dimensi dunia global dewasa ini, semakin menyiratkan tuntutan sirkulasi pola pikir ke arah progresif. Pengembangan system IT (Information and Technology) dalam konsep universal tidak lagi menjadi sebatas wacana ringan, namun diperlukan aksiologi yang secara metafisika menguraikan system berbasis informasional. Abad-21 yang menjadi akselerasi komunitas pergolakan berbagai aspek di dunia seperti ekonomi, sosial, politik, agama, dan tak terkecuali dalam segi ilmu pengetahuan, telah mampu menjadi head line dalam setiap aktifitas keseharian. Manusia yang berperan sebagai subjek diharapkan mampu berbuat lebih untuk setiap perkembangan dan eksistensi dunia pegetahuan, sehingga tidak salah membenarkan adanya sinkronitas teori-teori ilmuwan masa lampau dan para peneliti saat ini.

Menjadi sebuah pilot project pengetahuan tentu membutuhkan daya intelegensi yang cukup tinggi, dimana daya intelegensi itu lahir dalam diri manusia sendiri yang kini disebut spirit mobilisasi. Untuk bisa membangkitkan hal tersebut, beragam cara yang dapat digunakan. Salah satunya dengan latihan pengembangan intuisi yang kreatif yakni niat universal kreatif yang diekpresikan melalui Anda (Carol Adrienne, 2007) yang kedepannya, diharapkan mampu melahirkan ide-ide baru dan cemerlang untuk perkembangan dunia pengetahuan. Intuisi akan mampu mendorong motivasi berpikir dan alam pun membantu membangun karya tersebut. Atas dasar itu, konsep intuisi menjadi esensi dalam kiat motivasi diri. Sifat positif, rasa berterima kasih kepada orang-orang terbaik yang bekerja bersama kita dan menyadari pentingnya harga diri adalah alur yang harus ditempuh oleh motivator secara praktikal (Harvey, Successful Motivation in a Week).

Tidak ayal saat ini, manusia berlomba-lomba meningkatkan intuisi berpikir mereka untuk sebuah pengetahuan. Masa depan yang menjadi puncak logika dan cita-cita menaruh beribu harapan terbesar bagi pemiliknya, dan pemiliknya adalah para pelajar yang berjuang menuntut ilmu hanya demi sebuah paradigma pengetahuan. Terkhusus kepada Negara Indonesia sendiri yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, sebenarnya menjadi suatu aset berharga dalam pemenuhan kriteria Indonesia sebagai Negara Masa Depan. Namun, rendahnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) tetap menjadi problema nomor satu. Hal itu dikarenakan intuisi manusia Indonesia masih kurang dikembangkan dalam porsi pengetahuan khususnya berbaur dengan topik teknologi. Disamping itu, logika dan motivasi berpikir yang masih mengandalkan pola konvensioal sehingga untuk masa perkembangan pengetahuan saat ini kata “gaptek” masih menjadi warna yang corak bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Olehnya itu, adanya system yang signifikan seperti pengembangan intuisi manusia Indonesia secara kreatif dan bertahap mampu memberikan andil yang cukup besar dalam pengembangan dunia pengetahuan. Sampelnya adalah pelajar Indonesia, dalam bidang akademik Olimpiade Fisika Dunia, para pelajar Indonesia mampu membuktikan keunggulan logika berpikir mereka lewat medali-medali emas dalam setiap ajang olimpiade, misalnya salah satu tim olimpiade Indonesia, Jonathan Mailoa mampu menorehkan sejarah emas dunia untuk kategori terbaik ‘The Absolution Winner’ untuk tes praktek dan teori. Itu semua adalah tidak lain dari pengembangan intuisi yang terus diasah dari menit ke menit dengan penuh harap dan cita untuk sebuah kata kemenangan. Mengapa ini tidak menjadi motivasi berpikir bagi mayoritas pelajar Indonesia ? Dapatkah Indonesia menjadi sebuah kebanggaan sebagai Negara Masa Depan ?. Tentunya hal itu kembali pada diri dan logika masing-masing personal. Semoga manusia Indonesia dan pelajar pada khususnya telah mampu memberikan arti dari keberadaan mereka saat ini, agar generasi intelektual dan bangsa berbasis informasional yang menjadi cita-cita bersama dapat segera diwujudkan. Insya Allah (*).

(Diambil dari berbagai sumber)

Friday, July 17, 2009

SANG PEMENANG !!!

Friday, July 17, 2009 0 Comments

Hidup adalah berisi dengan aneka macam peristiwa. Peristiwa yang menghadirkan silih berganti perasaan yang mengisi jiwa. Dimana kita melewati satu momen ke momen lainnya. Meraih satu cita ke cita lainnya. Begitu indah ketika cita itu berhasil kita lewati dan kita raih. Tapi itu untuk nanti…

Adakalanya juga kita melepas satu momen untuk meraih momen lainnya. Melepas satu keinginan terganti meraih keinginan lainnya. Terkadang serasa sulit untuk menerima yang ada didepan mata, ketika harus melepas cita yang begitu kita impikan. Ini juga untuk nanti…

Tidak ada salahnya ketika kita begitu mempertahankan cita kita, siapapun berhak merasa kecewa manakala keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Ada yang mengatakan perasaan kecewa adalah bagian dari gharizatul baqa’ (naluri mempertahankan diri) yang Allah ciptakan pada manusia. Dengannya, manusia bukan onggokan daging dan tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia memiliki aneka emosi jiwa. Ia bisa bergembira tapi juga bisa kecewa.

Orang bijak mengatakan, hidup itu adakalanya tidak bisa memilih. Perkataan itu benar adanya, ketika kita renungkan, kita lahir kedunia ini tanpa ada pilihan; terlahir sebagai seorang pria atau wanita, berkulit coklat atau putih, berbeda suku bangsa, dsb.

Dibalik segala cita, dibalik segala perasaan kecewa yang hadir karena mempertahankan cita itu. Perasaan menerima untuk melepas ketika cita itu tidak berhasil kita raih merupakan kesiapan yang perlu dihadirkan. Dibalik segala cita, dibalik segala perasaan yang melahirkan pertanyaan akan jalan yang kita tempuh. Perlulah menjaga dengan meyakinkan diri itu dariNya untuk diri kita bahwa semuanya untuk nanti yang akan baik-baik saja.

Maka kokohkanlah keimanan saat perjalanan membuat kita bertanya, saat membuat kita meragu dan kecewa itu terjadi pada kita. Yakinilah skenario Allah tengah berlangsung untuk nanti… dan jadilah penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik padaNya. Tanamkan dalam diri kita Allah Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya’.

Memang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Man propose, God dispose. Kita hanya bisa menduga dan berikhtiar, tapi Allah jua yang menentukan.
“Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)

Wallahu a’lam bish-shawab

FAIL AND FIGHT AGAIN!!!

Friday, July 17, 2009 0 Comments





Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi


Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalkani hidup ini
Melakukan yang terbaik

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi

Tuhan pasti kan menunjukkan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal putus asa

JANGAN MENYERAH...
JANGAN MENYERAH...
JANGAN MENYERAH!!!


Mengalami kegagalan bukan berarti kita harus menyerah, apalagi putus asa. sebab, sebenarnya dengan kegagalan itu berarti kita harus introspeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari kemarin. melalui kegagalan lah, kita bisa mengevaluasi setiap langkah yang telah kita lakukan. dengan begitu, kita akan tahu dimana saja kesalahan yang telah kita perbuat untuk tidak mengualnginya. hal itu akan mendasari langkah kita ke depan tuk menjadi lebih baik.


Kita gagal bukan berarti kita tidak sukses, melainkan kita belum sukses. kegagalan adalah bagian kecil dari proses sebuah kesuksesan atau kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.



Selama kita masih memiliki tujuan yang menggairahkan untuk dicapai, tidak pantas kita patah semangat di tengah jalan, pada kenyataannya, tidak ada sukses sejati yang tercipta tanpa melewati kegagalan...

JANGAN TAKUT GAGAL!!! SIAP BANGKIT!!! RAIH KESUKSESAN!!!


(Meski harus mengulangi penelitianku untuk yang ketiga kalinya...tetap semangat Nung!!!kegagalan kali ini adalah sarana untuk menimba pengalaman dan sarana belajar untuk mencapai KESUKSESAN yang kamu inginkan...NEVER GIVES UP, NUNGMA!!!!)

Thursday, July 16, 2009

KARENA CINTA, AKU DAN KAMU ADA!!!

Thursday, July 16, 2009 0 Comments

Kau rangkai bunga di pelataran hatiku
Dengan kesejukan yang tak pernah kurasakan sebelumnya
Senyuman pun membungkus jiwa ini
Tanpa sedikit titisan yang membebaniku
Tiap desir angin jua terus melayangkan mimpi
hanya kepadamu…
Hingga tiada sedikit kata yang dapat terucap
Tuk mencerna semua kebahagiaan ini…
Dirimu begitu nyata dalam anganku
Menciptakan cinta yang tak beralasan
Menciptakan senyuman yang tak pernah habis
Menciptakan kebahagiaan yang tak pernah memudar
Dalam sebuah bingkai persahabatan
TERIMA KASIH SAHABAT...........

"BUDAYA BACA” Sebuah Esensi Pendidikan yang Terabaikan

Thursday, July 16, 2009 0 Comments

TIME IS KNOWLEDGE Sebuah kalimat yang menyiratkan kronik kehidupan pelajar yang harus bertempur dengan waktu setiap saat. Prestasi, kesuksesan, kegagalan, dan usaha, kata-kata ini sebagai bingkai pelengkap langkah pelajar mengukir masa depan. Namun masikah hal itu terpatri pada potret pelajar sekarang ? dan realisasi apakah yang terjadi dewasa ini, ditambah hadirnya dunia globalisasi? Serta masihkah dikenal budaya baca oleh sekumpulan pelajar sekarang? .Hal inilah yang perlu mendapat kalkulasi dari serangkaian seminar dan teori mengenai pendidikan bangsa kita.

Membenarkan hadirnya dunia global di era sekarang tidak menutup kemungkinan eksistensi pelajar juga harus global. Terkait persoalan system pendidikan, dinilai sudah sangat mapan oleh adanya berbagai langkah dan kebijakan pemerintah. Hanya saja objek dari paradigma pendidikan saat ini belum pas dengan apa yang dicita-citakan. Salah satu upaya pemerintah mengatasi hal tersebut adalah dengan aplikasi sebuah kurikulum pendidikan terbaru yakni KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang dianggap mampu melibatkan seluruh komponen pendidikan baik siswa, guru maupun masyarakat.

Estetika sebuah pendidikan akan tampak jika pelajarnya menampakkan diri sebagai pelajar yang sesungguhnya, dalam artian bahwa pendidikan itu dinilai berfungsi secara optimal jika objeknya mampu mengaktualisasikan teorema dari pendidikan itu sendiri. Fenomena inilah yang menjadi sebuah esensi para pakar pendidikan saat ini. Sementara dalam hal peningkatan mutu pelajar, berbagai langkah pemerintah juga telah ditempuh mulai dari pembaruan system pendidikan hingga kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan, seperti adanya program pengadaan perpustakaan di setiap sekolah sebagai sumber pendidikan, bahkan sampai penghapusan biaya pendidikan berjangka 12 tahun sekalipun.

Hal ini diperjelas pada Pasal 31 UUD 1945 yang telah mengamanatkan bawa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan, setiap warga negara wajib memperoleh pendidikan dasar dan pemerintah wajib menyediakan dananya. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya (ayat 1 huruf c dan d). Selain itu, pada pasal 40 ayat 1 dikatakan bahwa Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Disamping itu upaya lain pemerintah adalah dididrikannya sebuah perpustakaan milik daerah yang telah menyediakan berbagai literatur dan sumber bacaan bagi pelajar mulai dari literatur buku sekolah hingga bacaan referensi pendidikan. Namun fenomena social yang terjadi sekarang, semua fasilitas tersebut tidak dioptimalkan oleh para pelaku pendidikan khususnya masyarakat. Salah satu persoalan utama yang hingga sekarang masih berlanjut ialah kurangnya minat atau budaya baca masyarakat yang secara tidak langsung mempengaruhi eksistensi pendidikan daerah. Kemampuan membaca tidak hanya memungkinkan seseorang meningkatkan keteampilan kerja dan penguasaan berbagai biang akademik tetapi juga memungkinkan brpartisipasi dalam kehidupan social budaya, politik dan memenuhi kebutuhan emosional (Mercer, 1979: 197).

Penanaman budaya baca di masyarakat sangatlah penting demi terciptanya suatu daerah yang berorientasi pada masyarakat informasional sejalan dengan perkembangan pengetahuan. Salah satu factor kurangnya minat baca masyarakat adalah mengenai kesulitan belajar membaca atau sering disebut disleksia (Lerner, 1981 :295). Menurut Mercer (1983: 309) ada empat kelompok karakteristik kesulitan belajar membaca yaitu berkenaan dengan (1) kebiasaan membaca, (2) kekeliruan mengenal kata, (3) kekeliruan pemahaman, dan (4) gejala-gejala serbaneka. Melihat faktual tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah yaitu dengan program pemberantasan buta aksara baik dalam ejaan bahasa Indonesia maupun buta aksara terhadap huruf-huruf Al-Quran.

Lebih jauh, dapat dikatakan bahwa pendidikan sumbernya tiada lain adalah membaca, membaca dan membaca. Tanpa membaca dan pengetahuan yang cukup, telah dipastikan kita akan dihempaskan pembaruan zaman dan waktu yang berputar. Dalam implikasinya, kreatifitas pengetahuan masyarakat juga menjadi konsep kotomis yang sesungguhnya dapat dianulir menjadi suatu potensi yang besar bagi pembangunan bangsa menuju pada konsep paradigma pendidikan abad ke-21 yang berwawasan luas, berdedikasi tinggi, dan berasaskan pengetahuan. Insya Allah...