Jejak Karya

Jejak Karya

Tuesday, April 06, 2010

Reportase Kuliah Dhuha (part 1)

Tuesday, April 06, 2010 1 Comments

Reporter : Aisya Avicenna

Narasumber : Ustadz Syafrizal, M.Pd

Lokasi : Masjid Al Insaniyah, Kampung Melayu

Hari, Tanggal : Ahad, 28 Maret 2010

Waktu : 10.00-12.00 WIB

Peserta : ± 50 akhwat dan ummahat (+ jundi-jundi kecilnya ^^) yang berdomisili di wilayah Kampung Melayu dan sekitarnya

Topik : Iman dan Keberkahan

***

Kunci pembuka berkah dari Allah SWT adalah iman dan taqwa yang kita miliki. Berkah itu dasarnya iman. Iman yang seperti apa??? IMAN YANG SPECIAL!!! Dalam kandungan Q.S. Al Anfal ayat 2 (dibuka kembali ya Qur’annya…) disebutkan bahwa yang dimaksud orang mukmin adalah :

1.) Orang yang ketika disebut nama Allah bergetar hatinya

2.) Orang yang ketika dibacakan ayat-ayat Allah bertambahlah imannya

3.) Orang yang senantiasa mempunyai rasa ketergantungan yang kuat hanya pada Allah semata

4.) Orang yang senantiasa bersegera menegakkan sholat

5.) Orang yang senantiasa terdorong untuk menginfaqkan rezeki yang ia dapatkan.

Apa saja yang bisa mendatangkan kenikmatan dalam beriman???

Iman mempunyai 73 cabang. Cabang tertinggi adalah jihad fisabilillah (berjuang di jalan Allah sampai syahid) dan cabang terendah adalah menyingkirkan benda tajam di jalan. Ada 9 (sembilan) hal yang bisa mendatangkan kenikmatan dalam beriman.

a. Dari Amar bin Yasir, Rasulullah SAW bersabda : “Ada 3 hal yang barangsiapa melakukan perbuatan itu, ia akan merasakan manisnya iman :

1. Berinfaq dari kekikiran/kepelitan, mau berbagi, berderma, bershodaqoh pada orang lain. Mampu mengalahkan godaan syetan yang mendorongnya untuk menjadi pelit/tidak mau berbagi.

2. Bersikap adil terhadap dirinya, karena biasanya kita suka tidak bersikap adil pada diri kita sendiri (selalu ingin mendapat lebih), mampu membagi hidup kita untuk dunia dan akhirat. Terkadang waktu kita setengah hari untuk dunia tapi memberi porsi yang sedikit untuk mencari berkah/ridho Allah. So, tetapkan diri kita untuk bersikap adil.

3. Mengupayakan keselamatan bagi alam/kehidupan dunia dan akhirat

b. Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda : “Ada 3 hal yang barangsiapa melakukan perbuatan itu, ia akan merasakan manisnya iman :

1. Menghindari perdebatan dalam kebenaran

2. Tidak berdusta dalam bercanda.

3. Menyadari bahwa apa yang melanda seseorang adalah ujian karena Allah. Menyikapi bencana sebagai ujian iman. Allah menguji hambanya untuk membuktikan ketaatan hambanya dan untuk melihat kesabaran hambaNya dalam menghadapi ujian.

Iman memang bisa naik dan turun, bahkan bisa keluar dari dalam diri seseorang. Oleh karena itu, iman harus dijaga dengan senantiasa taat dan taqarub pada Allah SWT.

c. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda : “Ada 3 hal yang barangsiapa melakukan perbuatan itu, ia akan merasakan manisnya iman :

1. Orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai. Lihat Q.S. At Taubah : 24

2. Mencintai seseorang semata-mata karena Allah SWT

3. Tidak senang kembali pada kekufuran dan kedurhakaan setelah Allah menyelamatkannya.

Apa sih BERKAH itu???

Berkah adalah sesuatu yang mendatangkan ketenangan/kebahagiaan. Berkah datangnya dari Allah SWT. Dari keberkahan akan memacu untuk mendatangkan amal sholih.

Bagaimana PERILAKU/KARAKTER orang yang mendapat berkah???

1. Hidupnya memberi kemudahan untuk orang lain

2. Meringankan kemiskinan/penderitaan seseorang

3. Menutupi aib saudaranya sesama muslim

4. Suka menolong orang lain

5. Senantiasa menuntut ilmu/menambah pengetahuannya

6. Bersegera melakukan amal kebaikan

Bagaimana wujud IMAN sebagai bentuk cinta kepada ALLAH SWT?

1. Selalu menyebut namaNya

2. Rindu untuk bertemu dengan Allah (saat sholat)

3. Selalu mengingat Allah

4. Mematuhi perintah Allah

5. Mau berkorban (Q.S. At Taubah : 111)

Bagaimana cara MENSTABILKAN IMAN???

1. MURAQABATULLAH : mendekatkan diri pada Allah/merasa diawasi Allah

2. MUHASABAH : introspeksi diri, menghitung amalan

3. MUAQABAH : menghukum diri

4. MU’AHADAH : memperbaiki janji pada Allah

5. MUJAHADAH : bersungguh-sungguh untuk berbuat baik

Closing statement dari ustadz : BERIMANLAH PADA ALLAH, LALU ISTIQOMAHLAH!!!

***

Ayo SEMANGAT!!! TERUS SALING MENGINGATKAN YA!!!

Nantikan reportase kuliah dhuha edisi selanjutnya!!!

Jakarta, 050410_20:50

TUKANG OJEK PERMANEN

Tuesday, April 06, 2010 4 Comments

Bandung, 30 Maret 2010

Langit Bandung tampak mendung. Itulah sambutan perdana saat Andini menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di kota itu. Dingin masih nekat merangsek jalinan benang tebal dari jaket hitam yang dikenakannya. Hari itu, Andini bersama Lina, rekan kerjanya. Mereka mendapat tugas dari kantor untuk mengikuti seminar hasil penelitian yang diselenggarakan oleh sebuah instansi pemerintah di kota Bandung.

Setelah Andini dan Lina turun dari bus Prima Jasa, mereka sedikit bingung mencari tempat acara karena peta yang tertera di undangan kurang begitu jelas.

“Din, habis ini kita naik apa ya?” Tanya Lina bingung.

“Wah, yang ditanya juga tidak jauh beda dengan yang bertanya… hehe!” jawab Andini

“Tanya tukang ojek itu aja yuk!” lanjutnya.

Lina dan Andini berjalan mendekati seorang tukang ojek yang sedang duduk santai di pos ojek.

“Punten Pak, Pusat Litbang Cileunyi di mana ya?” Tanya Lina pada tukang ojek itu.

“O… eneng nyebrang jalan itu dulu. Nanti ada jalan masuk… lurus saja…” kata tukang ojek itu sambil sesekali menghisap rokoknya yang tinggal separuh.

“Nuhun Pak…”

“Mangga, Neng!”

Mereka pun menyeberang jalan. Pagi itu arus lalu lintas di perempatan ujung tol Cileunyi lumayan padat. Mereka menunggu beberapa menit sampai akhirnya bisa menyeberang jalan sambil berlari-lari. Olahraga pagi nih!

Sampai di seberang jalan, mereka bertanya pada penjual toko kelontong tentang keberadaan Pusat Litbang Cileunyi. Wow, ternyata masuknya masih jauh dan tidak ada angkot yang lewat ke sana. Padahal acara akan segera dimulai.

Lina akhirnya berkata, “Naik ojek aja yuk!”

Andini berkomentar dalam hati “Weleh, naik ojek??? Hmm… gimana nih?”

Dengan agak terpaksa, akhirnya Andini menyetujui usulan Lina karena satu-satunya cara ke sana dengan ojek itu… (kalau jalan kaki jauh sekali… tidak ada bajaj ataupun taksi…).

Bismillahirrahmanirrahim…

Untuk pertama kalinya naik ojek. Andini banyak-banyak istighfar selama dalam boncengan sang tukang ojek yang tentu tak dikenalnya. Ya Allah… ini terpaksa saya lakukan… batin Andini di sepanjang perjalanan menuju Pusat Litbang Cileunyi yang ternyata memang sangat jauh. Kalau mungkin saat itu ia sudah menikah, pasti ada suami yang akan setia mengantarnya dan yang ia bonceng saat itu mungkin adalah sang suami tercinta… batin Andini…

Sesampai di Puslitbang Cileunyi, Andini mengeluarkan uang 4000 dari dompet bermotif bunga mawar miliknya untuk membayar ongkos pada si tukang ojek. Lina sudah sampai duluan.

“Din, punya uang 4000-an gak?” tanya Lina yang masih berdiri di dekat tukang ojek yang ia tumpangi.

“Punya…” jawab Andini sembari mengeluarkan uang 4000 lagi.

Tukang ojek yang dinaiki Lina sudah berputar balik dan melaju pergi. Andini membayar 8000 rupiah pada tukang ojek yang masih menunggunya. Andini berpikir 8000 itu sekalian untuk membayar tukang ojek yang ditumpangi Lina. Tukang ojek itu pun pergi.

“Din, kamu tadi bayar berapa?”

“8000, yang 4000 kan buat tukang ojek yang kamu naiki.” Jawab Andini

“Lhoh, aku dah bayar!” ujar Lina

“Walah, kirain kamu tadi tanya punya 4000-an karena kamu belum bayar dan ga punya uang receh. Pantesan tadi tukang ojeknya tersenyum mengembang… ih, harusnya dia bilang kalau bayarku cuma 4000 ajah…” protes Andini

“Ya sudahlah… itung-itung buat amal… hehe… “ ledek Lina.

“Dasar tukang ojek! Hehehe.. tapi lucu juga tadi… pengalaman pertama naik ojek… “ senyum Andini pun akhirnya mengembang.

***

Saat sedang asyik mengikuti pembukaan seminar di Pusat Litbang Cileunyi, ada SMS masuk dari kakaknya. Namanya Didi. Dia seorang ikhwan, mantan takmir masjid di kampus Andini dulu. Sekarang sudah bekerja di salah satu instansi pemerintah.

“Aslmkm. Din, sudah sampai??”

“Wa’alaykumslm. Alhamdulillah, sudah Kak! Kak, tadi Andini naik ojek. Menurut kakak, akhwat naik ojek boleh ga sih?”

Kak Didi pun membalas SMS adiknya lagi.

“Lhoh, kenapa tidak boleh?? Kalau kondisinya darurat tidak masalah. Asalkan akhwat itu tetap menjaga izzahnya… Akhwat juga manusia dek… dia bukan superhero yang bisa terbang… Kan tidak ada tukang ojek akhwat juga kan?? Hiihii…Ya sudah, kalau begitu segera saja cari tukang ojek permanen. Biar kemana-mana ada yang njaga dan nganterin…!”

Andini tersenyum saat membaca SMS dari kakaknya itu.

“Tukang ojek permanen??? Hmm… tak perlu dicari Kak. Dia akan datang sendiri dengan gagahnya dan berkata : ‘Ukh, mari bersama menuju jannahNya… Silakan anti duduk di boncengan ini, ana akan membawa anti menuju jannahNya…akan melindungi dan menjaga anti dalam mengarungi perjalanan panjang yang masih akan kita tempuh … ‘. Hihihi… ngaco ah! Gara-gara Kak Didi nih….” Balas Andini dalam SMS-nya.

“Dasar adikku ini… Ya sudah, selamat menikmati seminarnya. Semoga muntijah dan barokah. Amiin… Hati-hati ya pulangnya nanti…”

“Iya Kak, syukron” balas Andini.

***

Jakarta, 30 Maret 2011

Pukul 17.30, Andini masih di kantornya. Dia telepon Adnan, laki-laki yang baru menikah dengannya bulan Februari yang lalu.

“Assalamu’alaykum. “

“Wa’alaykumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.”

“Mas Adnan, adek dapat tugas dari Pak Direktur yang harus diselesaikan hari ini juga. Adek diizinkan pulang ba’da Isya’ ga?”

“Tugas apa Dek?”

“Besok Pak Direktur ada rapat penting, ada data yang harus diolah berkaitan dengan bahan rapat besok. Adek dipercaya untuk mengolah datanya dan malam ini harus jadi.”

“Ow… tidak apa-apa kalau begitu. Mas Adnan izinkan. Tapi nanti pulangnya jangan kemalaman, hati-hati ya… Agenda Mas di Bandung belum selesai. Ini masih syuro.”

“Terima kasih Mas, mohon doanya semoga pengolahan datanya segera selesai dan bisa lekas pulang.”

“Semoga dipermudah ya Dek. Sudah ya… selamat melanjutkan aktivitas.. Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh…”

“Wa’alaykumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh… hati-hati juga ya Mas.”

**

Andini kembali melanjutkan aktivitasnya. Pukul 19.00 ternyata belum selesai juga. Akhirnya baru bisa keluar kantor pukul 20.00.

Sampai di luar kantor, hujan turun rintik-rintik. Andini menyusuri trotoar menuju halte yang letaknya lumayan jauh dari kantornya. Saat berjalan menuju halte, Andini melewati pangkalan ojek. Beberapa tukang ojek menawarinya. Andini berpikir untuk naik ojek saja menuju halte yang letaknya masih cukup jauh. Akan tetapi, ia segera mengurungkan niatnya. Ia melanjutkan perjalanan lagi. Beberapa langkah kemudian, ada seorang tukang ojek yang berhenti di samping kanannya. Mengenakan pakaian serba hitam. Lengkap dengan helm dan slayer berwarna hitam.

“Assalamu’alaykum. Mbak, mari saya antar… “

Wah, sopan juga ni tukang ojek, pikir Andini.

“Wa’alaykumussalam. Maaf Mas, saya naik metromini saja.”

Andini terus berjalan menuju halte. Sesampainya di halte sudah ada metromini yang mangkal dan iapun menaikinya.

Perjalanan agak macet. Pukul 20.30, Andini baru tiba di ujung jalan menuju rumahnya. Gelap dan sunyi. Andini berjalan menyusuri jalan kecil menuju rumahnya yang masih berjarak beberapa ratus meter. Tiba-tiba ada seorang tukang ojek yang berhenti di dekatnya.

“Ojek, Mbak!” tawarnya

“Maaf Mas, saya jalan kaki saja. Sudah dekat kok!”

Sejurus kemudian, tukang ojek itu mengeluarkan sebilah pisau.

Andini terperanjat…

“Keluarkan dompet dan HP sekarang!”

Meski agak takut, Andini mencoba tenang… dengan gemetaran ia mengeluarkan dompet dan HP nya…

Sebelum dompet dan HP itu berpindah tangan… Tiba-tiba…

Bukk!!!

Seseorang memukul tukang ojek yang akan mencoba merampok Andini. Pisau yang ia pegang terpelanting jatuh. Tukang ojek itu pun ambruk bersama motornya.

“Mari Mbak, naik di boncengan saya…”

Meski agak ragu, Andini naik juga di boncengan orang yang baru saja menyelamatkannya.

Selang berapa lama…

“Stop Mas, saya turun di sini!”

Andini turun dari boncengan dan mengeluarkan uang 50.000 rupiah.

“Tidak usah Mbak!”

“Mohon diterima, Mas… sebagai tanda terima kasih saya juga..”

Tukang ojek itu diam beberapa saat.

“Gratis kok! Karena istriku pulang dengan selamat sampai rumah ongkosnya jauh lebih mahal!”

Tukang ojek berpakaian serba hitam itu akhirnya membuka helm.

“Mas Adnan!!!” Andini terkejut

Adnan tersenyum..

“Setelah tahu adek pulang malam, Mas langsung pulang dari Bandung… Pengin njemput adek di kantor. Tadi ditawari ngojek di depan kantor nggak mau sih… akhirnya mas buntuti sampai sini deh…”

“Masya Allah, Mas Adnan… Andini baru sadar, ternyata tukang ojek yang tadi adek temui di depan kantor tadi Mas Adnan juga… terima kasih banyak ya…”

**

Jakarta, 31 Maret 2011

Pagi itu, saat mentari sudah menunjukkan senyumnya di ufuk timur… Adnan sedang asyik menyirami tanaman di depan rumahnya. Mawar merah, bunga favorit istrinya, sedang bermekaran menghiasi taman di depan rumahnya itu. Andini berjalan keluar rumah.

“Mas, adek ke pasar dulu ya!”

“Diantar ga? Sendirian berani???” tanya Adnan

“Sendiri aja Mas. Mas Adnan kan masih capek habis pulang dari Bandung.”

“Ya sudah kalau begitu…Titi DJ ya dek” canda Adnan pada Andini

“Insya Allah… Assalamu’alaykum…”

“Wa’alaykumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh..”

Andini berjalan menuju pasar dengan perasaan yang sangat bahagia. Sambil bersenandung lirih…

Selama ini kumencari-cari teman yang sejati buat menemani perjuangan suci… Bersyukur kini padaMu Illahi, teman yang dicari… selama ini… telah kutemui…”

Tiba-tiba langkahnya terhenti karena dikejutkan dengan suara motor yang berhenti di belakangnya.

“Mbak… Ojek! Gratis kok!!!”

Andini menoleh. Senyum Andini mengembang karena Adnan sudah ada di belakangnya.

Andini langsung duduk di boncengan Adnan, “Ke pasar ya Mas! Hehe… ”

Betapa bahagianya Andini, karena sekarang ada Adnan, sang “tukang ojek permanen” yang siap menjaga dan melindunginya bahkan mengantarkannya ke manapun dia pergi…

“Terima kasih banyak Mas Adnan…,” kata Andini

Suaranya terkalahkan oleh suara deru motor yang ia naiki bersama “tukang ojek permanen” nya…

***

Cileunyi, 30 Maret 2010_18.00

Aisya Avicenna

Monday, April 05, 2010

Daun Impian dan Harapan

Monday, April 05, 2010 0 Comments

Jepang, September 2010

Aisya duduk sendiri di salah satu taman di sudut kota Tokyo. Kota yang menjadi ibukota Jepang sejak tahun 1868 ini bisa dikatakan kawasan metropolitan paling besar. Di pangkuan Aisya terhampar sebuah buku yang masih terbuka. Aisya sedang membaca buku tentang Shodo (seni menulis indah huruf Jepang)… Ya.. ia kan seorang pengagum seni Jepang. Di sebelah kanannya, masih ada beberapa dorayaki di kotak makanannya dan sebotol minuman yang belum ia habiskan. Hari itu adalah awal musim gugur di tahun ini. Tak heran banyak sekali daun berjatuhan. Terserak di tanah. Begitu pun di bangku tempat ia duduk.

Aisya masih menikmati sore itu dengan membaca. Tangannya membolak-balik halaman buku. Setiap kali selesai membaca beberapa paragraf, matanya tak lepas dari urutan kata dalam buku. Menelusuri makna dari setiap kalimat yang tersusun di sana. Tak ada rasa terganggu dengan daun-daun yang sesekali jatuh menimpanya. Sementara di kejauhan, ada beberapa anak kecil yang berlarian sambil tertawa riang. Mereka bermain, menikmati sore yang indah itu.

Srekk… srekk…. Terdengar langkah. Aisya menoleh. Srekk… srekkk…srekkk… Terdengar lagi langkah kaki bergesekan dengan daun-daun. Seorang ibu tua sedang memunguti daun-daun, tangan kirinya menggenggam kantung kain. Isinya daun-daun kering.

Aisya tertegun. Heran. Ia mendekati sang nenek dan menyapanya.

“Hajimemashite. Indonesia no Aisya desu.”

“Hajimemashite. Watashi wa Yashi desu.”

(Lanjut… masih dalam bahasa Jepang ^^)

“Ibu sedang apa?”

“Aku sedang mengumpulkan daun”

Mata tuanya terus menjelajah, mengamati hamparan daun di taman itu.

“Aku sedang mencari daun-daun terbaik untuk kujalin menjadi mainan buat anak-anak di sana.”

Satu dua daun dimasukkan ke kantung kain. Aisya beringsut. Buku di pangkuannya ia letakkan. Ia kembali bertanya, “Sejak kapan ibu melakukannya?”

“Setiap musim gugur aku lakukan ini untuk anak-anak. Akan kubuatkan selempang dan mahkota daun buat mereka. Jika aku dapat banyak daun, akan kubuatkan pula selubung-selubung ikat pinggang. Ah, mereka pasti senang.” Mata tua itu berbinar. Syal di lehernya berjuntai di bahu. Tangannya kembali memasukkan beberapa daun.

“Tapi Bu, sampai kapan Ibu lakukan ini? Anak-anak itu pasti akan membuat semuanya rusak setiap kali mereka selesai bermain. Lagipula, terlalu banyak daun yang ada di sini. Ini musim gugur, daun itu akan terus jatuh layaknya hujan,” lagi-lagi Aisya bertanya, “Apa Ibu tak pernah berpikir untuk berhenti?”

“Berhenti? Berpikir untuk berhenti? Memang, anak-anak itu akan selalu merusak setiap rangkaian daun yang kubuat. Mereka juga akan selalu membuat mahkota daunku koyak. Selempang daunku juga akan putus setiap kali mereka selesai bermain. Tapi, itu semua takkan membuatku berhenti,”. Ibu tua itu menarik nafas dalam. Ia membetulkan letak syal di lehernya.

“Masih ada ribuan daun yang harus kupungut di sini. Masih ada beberapa kelok jalan yang harus ketempuh. Waktuku mungkin tak cukup untuk memungut daun yang ada di sini. Tapi, aku tak akan berhenti.”

“Akankah aku berhenti dari kebahagiaan yang telah kutemukan? Akankah aku berhenti memandang kegembiraan dari binar-binar mata anak-anak itu? Akankah aku menyerah dari kedamaian yang telah aku rasakan setiap musim gugur itu? Tanyanya retoris.

“Tidak, Nak! Aku tidak akan berhenti untuk kebahagiaan itu. Aku tidak akan berhenti hanya karena koyaknya mahkota daun atau ribuan daun lain yang harus kupungut.”

Tangan tua itu kembali meraih sepotong daun. Lalu, dengan suara pelan ia berbisik. “Ingat Nak, jangan berhenti. Jangan pernah berhenti untuk berusaha.”

***

Larik-larik senja telah muncul, menerobos sela-sela pohon, membentuk sinar-sinar panjang dan berpendar.

***

Saudaraku, adakah kita pernah ingin berhenti berjuang dalam hidup ini? Adakah pernah kita merasa gagal? Adakah kita pernah berpikir untuk tidak mau mewujudkan impian-impian kita? Ada banyak dari kita yang mungkin pernah berpikir untuk menyerah karena begitu banyaknya tantangan yang dihadapi.

Namun, apakah kita harus berhenti berusaha ketika melihat “mahkota-mahkota daun” impian kita koyak? Haruskah kita berhenti saat “selempang daun” harapan yang kita sandang putus? Akankah kita menyerah saat “rangkaian daun” kebahagiaan kita tak terbentuk? Saya percaya, ada banyak pilihan untuk itu. Beragam pilihan akan muncul di kepala kita saat dihadapkan pada kenyataan pahit.

Lalu, akankah kita surut melangkah, saat kita melihat ada ribuan “daun tantangan” yang harus kita pungut? Akankah kaki kita menyerah ketika kita bertemu dengan hamparan “daun ujian” di depan kita? Agaknya, kita harus ingat perkataan ibu tua itu, “Jangan pernah berhenti untuk berusaha. Jangan pernah menyerah untuk kebahagiaan yang akan kita raih.”

Kita mungkin tak akan mampu meraih semua daun-daun kebahagiaan itu. Mahkota, selempang, dan selubung ikat pinggang daun itu akan koyak. Tapi, janganlah membuat kita berhenti melangkah. Masih ada berjuta daun harapan lain yang masih dapat kita pungut. Di depan sana, masih terhampar berjuta daun impian lain yang memberikan kita beragam pilihan. Mungkin jalan di depan kita msih berkelok, masih panjang, namun daun-daun itu ada di sana. Berjuta daun kebahagiaan lain masih menunggu untuk kita rajut, jalin, anyam, dan susun.

JANGAN MENYERAH!!!
JANGAN PERNAH MENYERAH!!!

“SEISHIN ITTOU NANI GOTO KA NARAZARAN” (Di mana ada kemauan di situ ada jalan)

Karena ALLAH SELALU BERSAMA HAMBA-NYA YANG SABAR DAN MAU BERUSAHA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH!!!

***

Ya Rabbi… bimbinglah kami….

Jakarta, 050410_08:26

Aisya Avicenna

Thursday, April 01, 2010

Rindu Kala Hujan di Senja Ini…

Thursday, April 01, 2010 0 Comments

Kala hujan di senja ini… aku merindunya…

Seseorang yang sangat kucintai

Seseorang yang sangat mencintaiku

IBU..


Kala hujan di senja ini… aku merindunya…

Seseorang yang sangat kusayangi

Seseorang yang sangat menyayangiku

AYAH…


Kala hujan di senja ini… aku merindunya…

Seseorang yang sangat kukasihi

Seseorang yang sangat mengasihiku

KAKAK…


Kala hujan di senja ini… aku merindunya…

Seseorang yang sangat kudukung

Seseorang yang sangat mendukungku

SAUDARI KEMBARKU…


Kala hujan di senja ini… aku merindunya…

Seseorang yang sangat kuharapkan kehadirannya

Seseorang yang menjadi bagian dari tulang rusuk ini

Seseorang yang belum kutahu siapa namanya

Seseorang yang belum kutahu dimana dia berada

Seseorang yang belum kutahu kapan, bagaimana, dan dengan cara apa kami akan bertemu

Seseorang yang masih menjadi misteriNya


Ya Allah…

Semoga rindu ini tak mengurangi kerinduanku untuk bertemu denganMu…

Semoga rindu ini tak menyurutkan kerinduanku untuk bermunajat di hadapanMu…

Semoga rindu ini tak memudarkan kerinduanku untuk memohon ampunan padaMu..


Dalam dekapan rindu… kala hujan di senja ini…

Cileunyi, Bandung, 30 April 2010_17:37

Aisya Avicenna

Wednesday, March 31, 2010

SPEKTRUM PEMIKIRAN, SEBUAH SASTRA INTELEKTUAL (SSI untuk S.Si)

Wednesday, March 31, 2010 0 Comments

SPEKTRUM PEMIKIRAN, SEBUAH SASTRA INTELEKTUAL (SSI untuk S.Si)

Banyak orang yang tanya, kenapa sih Nung kamu harus mengistilahkan SKRIPSI dengan SASTRA INTELEKTUAL??? Jawabannya cukup praktis dan ekonomis saja…karena Nungma pengin menjadikan SKRIPSI itu sesuatu yang tidak sekedar biasa-biasa saja…tapi harus punyai nilai lebih, nilai PLUZ dan harus lebih LUAR BIASA pula!!! Banyak juga yang ngasih comment, mang kamu selain kuliah di Biologi kuliah di sastra juga to??? Hehe, nek dari segi formalitas and tersurat ya jelas tidak, tapi nek tersirat ya jelas iya…lha wong MIPA itu juga punya jurusan BIOLOGI Sastra!!! Hehe…(bikin cabang jurusan sendiri…^^v).

Sastra Intelektual, karena Nungma pengen mengkombinasikan antara unsur sastra dan unsur intelektualitas di dalamnya. Sebuah rangkaian tulisan-tulisan yg harapannya bisa menjadi suatu karya yang mampu menjadikan otak penulisnya seimbang, antara otak kanan (yang cenderung imajinatif n kreatif = sastra) dan otak kiri (yang cenderung suka mengasah logika, menganalisa, sistematis, runtut, dll = intelek banget!!^^v). nah, makanya Nungma mencoba mengkomplementer-kan sastra dan intelektual, tidak saling subtitusi ataupun eliminasi, tapi sekali lagi : komplementer!!! (anak2 matematik pasti jauh lebih ‘dong’ maksudnya…).

SSI untuk S.Si
Sidang Sastra Intelektual (SSI), Alhamdulillah sudah berhasil Nungma lalui dengan baik pada hari Jumat tanggal 19 Maret 2010. Nungma ingin berbagi sedikit kisah luar biasa tentang “SSI untuk S.Si” :
[H-10] : KYODAI NA (HEBAT!!!)
[H-9] : RAKUTENKA (OPTIMIS!!!)
[H-8] : HANSEI (PERBAIKAN TIADA HENTI!!!)
[H-7] : SEIKOO (SUKSES!!!)
[H-6] : AYUMI TSUDZUKEYOU (TERUSLAH MELANGKAH!!!)
[H-5] : YU (‘BERANI’ & KSATRIA)
[H-4] : BUSHIDO (KERJA KERAS, JALAN KSATRIA JALAN KAUM PETARUNG!!!)
[H-3] : TSUWAMONO (ORANG KUAT!!!)
[H-2] : KAIZEN (PENYEMPURNAAN TIADA HENTI!!!)
[H-1] : GANBATTE!!!


Apaan tuh?? Tulisan-tulisan ‘kata-kata motivasi bahasa Jepang’ di atas maksudnya apa??? Hehe…Nungma bikin kertas2 yang bisa digantung n diletakkan di dekat kaca almari buku (almari pakaian yang beralih fungsi menjadi tempat menyimpan buku-buku), tempat yang sangat strategis, sehingga Nungma pun bisa melihatnya setiap saat, kata-kata yang mampu menguatkan, mengobarkan bara semangat dalam diri, mengubah gentar menjadi tegar, mengganti pesimis menjadi optimis, mengeluarkan energy negatif dan melahirkan buanyyakk energy positif!!! SELF MOTIVATION!!! Dan Nung selalu berusaha merealisasikan setiap “MOTIVATION’z KEY WORD “ itu di setiap harinya sejak [H-10] SSI sampai [H-1] SSI, dan hasilnya SUNGGUH LUAR BIASA DAHSYAT!!!! Setidaknya itu yang bisa Nungma rasakan….

Padahal sejak [H-10] Nungma gak bisa benar2 fokus dan konsentrasi HANYA UNTUK SSI!!! Tapi tugas-tugas di luar sangat banyak, amanah juga gak kalah dahsyatnya, membutuhkan konsentrasi, waktu lebih, dan energi ekstra pula, serta banyak agenda tak terduga selama [H-10] sampai [H-1] itu….tapi Insya Allah, semua bisa Nungma jalani, Nungma anggap itu semua sebagai SARANA PEMBELAJARAN!!! Nungma benar-benar tidak mengalami yang namanya ‘masa karantina’ yang mungkin beberapa teman melakukannya. [H-1] masih sempat ngasisteni praktikum SPT 2 (praktikum yang “Selalu Penuh Tantangan…”^^v) sore harinya masih sempat rapat juga dengan para ‘aktor intelektual UNS’, SIM (Study Ilmiah Mahasiswa BEM UNS) di Gedung Inspiratif, PORSIMA!!!. hehe…malamnya pun juga masih sempat share n chatingan dengan beberapa sahabat dari berbagai daerah…^^v sekalian minta doa tentunya…tapi tetap menyempatkan latihan presentasi di Zona Inspirasi Supertwin, diskusi beberapa materi dengan Fina, baca-baca jurnal, jam 22:02 istirahat…biar esoknya bisa fresh!!!

SEMANGAT SPH!!!!
(apalagi ini??? SPH??? Salah satu mata kuliah nih, Struktur dan Perkembangan Hewan…yg konon kata adik2 tingkat, pelajarannya super njlimet n materinya banyak puooolll, tapi bagi Nungma, SPH = eSok Penuh Harapan!!! Hyaaaa…ajaajaada…!!!)

Ohya, pas lagi browsing di internet, ntah cari literature, jurnal, atau materi2 penunjang…Nungma juga sempet iseng cari artikel tentang Keistimewaan Hari Jumat, dan Keistimewaan Angka 19 dalam Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan!!! Kayak gak da kerjaan aja ni akhwat..hehe…tapi gakpapalah, biar ga jadi spaneng juga, coz tujuan Nungma cuma 1 : BIAR LEBIH TERMOTIVASI UNTUK BISA TOTALITAS saat HARI-H!!! ^^v). dan ternyata……..WOW!!!! DAHSYAT, MANTABZZZ, n LUAR BIASA!!!! Satu contoh saja : coba hitung jumlah huruf dalam kalimat “basmallah : bâ-sîn-mîm-alîf-lâm-lâm-hâ-alîf-lâm-râ’-hâ-mîm-nûn-alîf-lâm-râ’-hâ-yâ’-mîm. Ya, semuanya berjumlah 19. Subhanallah……….

[HARI-H] : THE BEST PERFORMANCE, THE BEST ATTITUDE, THE BEST ACHIEVEMENT!!!
Jumat, 19 Maret 2010


Berhubung Jumat pagi gak ada dirosah, jadi pagi2 bisa beli snack dan konsumsi dulu di Roti Kecil dianter Fina (thanks a lot ya Cin…), sarapan, sholat Dhuha, latihan presentasi sekali lagi, prepare buku2 yg harus dibawa, nyiapin doralepito, telp Bapak dan Ibu…Mbak Thicko paginya juga dah telp…ngasih beberapa tips, diantaranya : biar lebih menyejukkan hati bacalah Surat Ar-Rahman, ‘sebuah doa agar memperlancar lisan kita ketika berbicara’, n jangan lupa sedekah pagi ini!!! WOW, thanks my lovely sista…U’re MY SUPERTWIN!!!! Ibu n Bapak juga ngasih kata-kata penyemangat, membuat “Dik Nung” semakin yakin dan optimis, Dik Nung pasti bisa melalui hari ini dengan baik, maksimal dan happy ending!!! Banyak SMS juga dari segala penjuru negeri, di FB juga…ya pokoknya matur tengkyu sanget buat semua yang telah memotivasi dan mendoakan!!! Kemaren malem Mas Pand juga telp dari Kalimantan, n ngasih tips juga…Siip, mantabbz bro!!! Pendadaran = ‘meyakinkan orang”!!! hehe….Siippp deh!!!
Sebelum SSI, pun Nung masih menyempatkan SMS Ibu Dr. Okid Parama Astirin, M.Si (Pembimbing Akademik-nya Nungma) untuk minta doa restu, semua temen2 ‘pekananholic’ baik yang dulu maupun sekarang, dan orang2 yg “BERPENGARUH” dalam kehidupan Nungma….^^v

Akhirnya setelah Esty Elifah selesai, gantian Nungma yang beraksi!! Bertempat di sebuah ruangan kecil, gak ada 3x3m kayaknya, lebih lebaran Zona Inspirasi Supertwin, tapi bedanya ni ruangan ada AC-nya, klo di Zona mah dah terlalu sejuk n adhem, karena sudah penuh rinai-rinai inspirasi, motivasi, dan prestasi..hehe…!! Sekitar pukul 13.15 WIB SSI pun dimulai. Diawali dengan Nungma membacakan SURAT PERNYATAAN n ttd di atas materai, berdoa dulu, tyus saatnya action mempresentasikan SASTRA INTELEKTAL Nungma yang berjudul : “Uji Toksisitas Fraksi Daun Ambre (Geranium radula Cavan.) terhadap Artemia salina Leach. dan Profil Kandungan Kimia Fraksi Teraktif” dihadapan 4 dosen penguji, yaitu :

1. Ibu Rita Rakhmawati, S.Farm., M.Si., Apt.
2. Ibu Dra. Endang Anggarwulan, M.Si
3. Ibu Solichatun, M.Si
4. Ibu Marti Harini, M.Si


15 menit waktu yang digunakan untuk presentasi selanjutnya tanya jawab. Hmm…pendadaran itu asyik banget!!! SERU!!! Nungma ngrasa nyantai aja, gak nerveous, selalu menebar senyum n eye contact dengan para penguji. Meski beberapa pertanyaan terkadang super mendetail dan njlimet, tapi klopun kita belum bisa menjawab dengan tepat, toh pada akhirnya dijelaskan juga oleh para penguji khususnya yang ngasih pertanyaan. Jadi kayak diskusi gitu…Hmm…pokoknya dahsyat deh!!! Dan Nungma bener2 sangat menikmatinya, yang penting kita PD dan yakin dengan jawaban kita!!! Seruuuuuu puooolll……!!!!.d^^b. ada cerita lucu tentang “DINDING SEL” yang itu menjadi ‘bumbu penyedap’ Sidang Sastra Intelektual-nya Nungma…gak bakal Nungma lupain deh….Terima kasih Bu Endang, atas inspirasi dan motivasinya!!! Begitu juga dengan Bu Soli, Bu Marti, dan Bu Rita…terima kasih banyak ya Bu atas semua masukan, koreksian, dan segenap bimbingan serta arahannya!!!! Insya Allah, tidak akan pernah Nungma lupakan…Suasana di dalam ruangan benar2 bikin enjoy, malah sempat bercanda bareng gitu…Wah, gayeng tenan pokoknya!!! ^^v.

Ketika hampir memasuki waktu Ashar, akhirnya Nungma dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan sebentar,dan keempat penguji pun mendiskusikan hasilnya. Ketika keluar ruangan…huffftttt….LEGAAAAAAA BANGEEEETTTT rasanya!!! Banyak sekali sahabat Biologi 2006 yang sudah menunggu di luar….Nungma dikasih minum n ditanyain sedikit pengalamannya ketika di ‘ruangan’ itu….sesaat kemudian, Nung dipanggil kembali oleh Bu Marti, dan akhirnya…….dibacakan keputusannya!!!!

Alhamdulillah, terima kasih Ya Rabb….akhirnya Nungma LULUS!!!! Alhamdulillah, “Norma Ambarwati, S.Si.”. Para penguji menyampaikan closing statement n nasehat2 inspiratif gitu!!! Di akhir seolah beliau2 semua kompak mengucapkan, “Selamat ya, Mbak Norma Ambrewati, S.Si….” hyaaaa…..mentang2 penelitiannya pake daun Ambre!!! Hehe…tapi julukan itu dah Nungma dapatkan sejak di awal dapat proyek ini…unforgetable deh!!! 4 dosen penguji yang sangat DAHSYAT dan LUAR BIASA!!! Nungma juga mengucapkan terima kasih yang teramat sangat kepada Ibu Dinar Sari CW,S.Farm.,Apt, yang sekarang sedang melanjutkan S3 di Belanda…Bu, Nungma kangeeeeennnnn!!!!

Alhamdulillah, sujud syukur hamba haturkan hanya kepada-Mu Ya Rabb…Pemegang Kuasa atas segala yang terjadi dalam kehidupan hamba….Seketika sahabat2ku, Biologi 2006 berhamburan masuk ke dalam ruangan untuk mengucapkan selamat, pelukan hangat yang tak bisa membendung air mata ini…air mata bahagia….Terima kasih, sahabat-sahabatku semuaaaaa……..Telp Ibu, ngasih kabar bapak, mbak Thicko, mas Udit, dll…Alhamdulillah, dah legaaaaaaaaaaa bangeeeeeeetttt rasanya!!! Semoga segera dapat mewujudkan cita-cita Nungma selanjutnya…Kunci untuk membuka gerbang pasca kampus sudah Nungma dapatkan setelah menempuh beberapa fase perjalanan yang terbilang sangat panjang…kunci yang kan membawa Nungma untuk melangkah dan menjalani fase kehidupan yang konon katanya “THE REAL LIFE”, kehidupan pasca kampus, antara “IDEALITA dan REALITA”. Satu yang Nungma pinta, doakan Nungma agar selalu ISTIQOMAH!!!!

Target di Life Mapping “DNA”-Nungma…”Dream N Action” :
2010 : MANDIRI, BERKARYA DALAM KREATIVITAS TANPA BATAS
2011 : ITB!!! Impian.Totalitas.Berani. (dalam konteks : bisa lanjut S2 dan merumuskan, mematangkan konsep, visi dan misi, serta berusaha merealisasikan suatu episode kehidupan : “Membingkai Surga dalam Suatu Cerita Penuh Makna”. Hyaaaaaaaa….Amin.)
Hari ini sungguh LUAR BIASA, Ya Rabbi….
“Dan nikmat Tuhan kamu yang manakah yang akan kamu dustakan???”
(QS. Ar Rahman : 13)
NB :
• BST = Bhrine Shrimp Lethality Test (Uji yang Nungma gunakan dalam penelitian Sastra Intelektual ini, tapi Nung juga punya singkatan yang lain….hehe…)
BST = Bisa-Sukses-Totalitas
BST = Berani-Semangat-Tekun
BST = Bersyukur-Sabar-Tawakal

Special untuk ‘Tim Peneliti’ penerima “RESEARCH GRANT” PHK-A2 Biologi FMIPA UNS :
a. Tim AMBRE (Tanti Priyani, S.Si; Norma Ambarwati, S.Si; dan Mita Mutia Rahman, S.Si). Tanti sekarang dah balik ke Jakarta, mungkin sebentar lagi MIta juga balik ke Sukabumi….hmmm….Jangan pernah lupakan kebersamaan kita yak, terutama kekonyolan kita pada saat ngelab, dan ingat selalu backsong Tim AMBRE : “JANGAN MENYERAH!!!”.
SEMANGAT!!! SUKSES buat KITA SEMUA!!!
b. Tim SENGGANI (Esty Elifah, S.Si; Ida Liana, CS.Si; dan Sutikno, CS.Si), semoga bisa akur terus sampai sepuh, pasti banyak kenangan saat kalian bersama bakteri-bakteri kalian…xixixi…khusus buat Ida n Tikno, gek ndang pendadaran yo cah, dan kurangi ke-dungdung-an kalian….hehe….SEMANGAT!!! SUKSES buat KALIAN SEMUA!!!
c. Tim GANYONG (Wintang Nugraheni, S.Si, Ulfa Qurniawati, CS.Si, dan Santi Silfiana Ashari, CS.Si). Wintang yang sekarang dah terbang ke Kalimantan, semoga bisa menjadi ORANG SUKSES di sana, Ulfa n Santi gek yo ndang pendadaran…SEMANGAT!!! SALAM SUKSES juga buat KALIAN SEMUA!!!

Zona Inspirasi Supertwin, di sepertiga malam terakhir, Sabtu, 27 Maret 2010…hari ini banyak acara DAHSYAT yang akan Nungma jalani : Seminar Prestatif (STOPMAP) bersama pembicara Danang Ambar Prabowo, salah satu Tokoh Inspirator-nya Nungma juga; acara ini hasil kerja bareng BEM FSSR dan SIM!!! Lanjut dapat kunjungan dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) ke SIM (Study Ilmiah Mahasiswa-Kabinet Inspiratif BEM UNS), then silaturahim ke Ustz. Elis....dengan topic yang akan kita sharingkan “Peran Muslimah di Kehidupan Pasca Kampus”. Wow, cocok banget!!! Suplemen ini yang sedang Nungma butuhkan sekarang…^^v. Semoga Nungma bisa menutup hari ini dengan mencetak sebuah KARYA AGUNG yang tak pernah terlepas dari profesi yang masih Nungma geluti sampai sekarang, menjadi seorang “PEMULUNG INSPIRASI”.

INSPIRASI DAHSYAT, AKSI HEBAT, FULL MANFAAT !!!
SALAM SUPER DAHSYAT FULL SEMANGAT!!!

TERLALU MANIS UNTUK DILUPAKAN… KENANGAN YANG INDAH BERSAMAMU!!!

Wednesday, March 31, 2010 0 Comments

TERLALU MANIS UNTUK DILUPAKAN…
KENANGAN YANG INDAH BERSAMAMU!!!

Di kala sang waktu mengisyaratkan tanda
Kisah kita akan sampai pada penghujungnya…
Awal kisah kita dulu, dimulai dari seutas tali yang sepakat kita namakan PERSAHABATAN…
Ku hulurkan satu ujungnya
Dan kaupun meraih ujung lainnya
Bersama kita simpulkan.
Erat, dan semakin kuat saja ikatannya
Hingga akhirnya kita menjalani sebuah episode penuh cita, cinta dan cerita
Terbingkai dalam manisnya PERSAHABATAN!!!
Rentetan janji kita ikrarkan…
Tuk mensketsa jalinan ini dalam derasnya arus sang waktu….

Kala hati tak ada senang
Kau pancarkan setitik terang
Di saat hati tersiksa
Kau ubahnya jadi tawa
Indah keindahan dalam duniaku
Tak seindah melepaskan tangis di pundakmu
Di kala hati ini terluka…
Engkau ada laksana cahaya
Penerang langkah tertatihku
Kuatkan pijakanku…

Tiada mutiara sebening cinta..
Tiada sutra sehalus kasih sayang..
Tiada embun sesuci ketulusan hati..
Dan tiada hubungan seindah persahabatan..

KEHIDUPAN telah menempaku dengan tangan besarnya, hingga aku tak lagi merasa takut…
Kehidupan telah menyiramku dengan kesejukan mata air yang mengalir dari dalamnya, hingga aku tak lagi merasa kehausan…
Kehidupan telah memberiku DIRIMU, SAHABAT-SAHABATKU dengan CINTA sepenuhnya, hingga aku merasa BAHAGIA….

Sampai akhirnya, kita hanyutkan kisah kita pada untaian takdir
Hingga bermuara pada masa depan…
Dan kini, kan segera kau kayuh PERAHU IMPIANMU!!!

Sahabat…
Ceria ini kan selalu mengembang bersama untaian senyummu…
Kebersamaan karena CINTA
Berbalut lembutnya KASIH SAYANG….
TERIMA KASIH, SAHABAT…!!!!

Keisya Avicenna :

“setiap yang datang pasti akan pergi, hanya waktu yang membedakan antara awal dan akhir… semua adalah indah, tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya…” [Zona Inspirasi Supertwin, 2 Maret 2010, 03:34 WIB]