Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, December 13, 2010

NIBIRU, LOST IN JAPAN

Monday, December 13, 2010 0 Comments

Sabtu, 11 Desember 2010 pukul 13.00 keluar dari kos. Wah, pulsa habis padahal ada SMS yang belum terjawab. Mau beli pulsa, ternyata counternya tutup. Ya sudah, akhirnya lanjut menuju Indomaret untuk membeli minum dan camilan. Setelah itu, naik Kopaja 502 menuju Gramedia. Saat on the way menuju Gramedia, alhamdulillah bisa merampungkan sebuah novel yang cukup inspiratif, judulnya “YUSUF” karya Fatih Beeman. Sebenarnya, mau bikin resensi novel ini tapi belum sempat.
Sampai di Gramedia Matraman, langsung meluncur ke lantai 3. Yupz, hari ini pukul 14.00 ada launching bukunya Cayi dan Gelbo. Cayi adalah salah satu personel FLP Jakarta angkatan ke-13 (berarti dia kakak tingkatku). Buku mereka berjudul “Lost in Japan”. Keren juga sih! Buku itu berisi panduan saat travelling ke Jepang. Wah, jadi pengin segera ke sana. Pengin tahu gimana bukunya? Beli sendiri ya (wah, promo nih!).
Alhamdulillah, aku mendapat kesempatan menjadi penanya kedua. Alhamdulillah lagi, aku mendapat doorprize sebuah buku. Nah, salah satu tips mendapatkan buku gratis adalah dengan berani bertanya saat ada launching buku. Tips yang sangat jitu!
Setelah launching buku “Lost in Japan” ini, aku bersama wadya bala FLP Jakarta (Absen! Ada aku, Kang Taufan, Mbak Era, Mbak Iecha, Mbak Mimin, Mbak Ria, Mbak Musri, Mbak Ade, Mbak Ida, dan Kang Arya) keluar dari Gramedia Matraman. Kita mau makan …

*bersambung*

Saturday, December 11, 2010

Ngintip

Saturday, December 11, 2010 0 Comments
Gambar di atas adalah potongan dari cover buku antologi perdanaku...
Insya Allah akan segera terbit, ditunggu ya!
Jangan lupa nabung dari sekarang...
Seperti apa tulisanku di buku ini???
Hmm, pastinya kisah nyata yang semoga menginspirasi...

Salam hangat,
Aisya Avicenna

Friday, December 10, 2010

10 Desember 2009-10 Desember 2010

Friday, December 10, 2010 0 Comments

Alhamdulillah, hari ini tepat setahun aku berada di Direktorat Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan RI. Masih teringat, setahun yang lalu, aku datang ke kantor ini. Kami disambut di ruang Auditorium. Mendapat tas berwarna oranye, lengkap dengan buku pedoman dan alat tulis. Hari itu, kami mendapat pembekalan tentang ke-PNS-an dan pengenalan Kementerian Perdagangan. Siang harinya ada games dan sorenya kami dibagi ke dalam unit masing-masing. Bersama Mbak Sulis, Mbak Angel, dan Mbak Uli kami ditempatkan di Direktorat Impor, Ditjen Perdagangan Luar Negeri. Wah, impian ke luar negeri sepertinya bisa segera terwujud nih. Semoga harapan itu segera menjadi kenyataan. Karena memang aku ingin menjelajah bumi Allah yang begitu luasnya ini.

Rabb, jadikan hamba pribadi yang amanah dalam mengemban setiap tanggung jawab yang menjadi tugas hamba. Semoga Engkau senantiasa meridhoi setiap aktivitas hamba dan menjauhkan hamba dari hal-hal yang tidak Kau sukai. Karuniakanlah hamba rezeki yang halal dan barokah, Ya Rabb...

Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin...
Aisya Avicenna

INILAH SALAH SATU CARAKU MENSYUKURI CINTA-NYA!!!

Friday, December 10, 2010 0 Comments

Bagi saya, tidak perlu menunggu kalender disobek hanya untuk membuat resolusi di masa datang. Buat saya, setiap hari adalah saat membuat resolusi baru. Meskipun begitu, resolusi itu penting, sama seperti kerangka kerja yang akan dilakukan, jika telah memiliki kerangka, langkah akan siap dilaksanakan.



DAHSYATNYA menjadi seseorang yang VISIONER!!! Senantiasa mempunyai VISI, menatap masa depan penuh harapan dan optimisme!! Visi adalah sebuah jangkar yang menjaga fokus dan cadangan energi serta dimanfaatkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah visi melampaui filosofi sebuah resolusi. Ketika resolusi diidentikkan dengan janji dan diperbarui tahunan, maka visi lebih bersifat strategis, mengandung unsur tahan uji dan tahan lama, sehingga biasanya diperbaharui minimal 5 tahunan…



SALAM SUPER DAHSYAT FULL SEMANGAT!!!



DNA : Dream 'N Action!!!



Ada 3 buku DNA di tahun 2010

Januari-April 2010

Mei-Agustus 2010

September-Desember 2010



2010 : MANDIRI, BERKARYA DALAM KREATIVITAS TANPA BATAS

(setiap tahun ada tema besarnya...tahun 2011 juga sudah ada...^^v)



November 2010 :

[N]orma harus [O]ptimis, [V]isioner, [E]nerjik, dan [M]otivatif, [B]angkitkan [E]nergi ‘tuk [R]aih cita dan cintamu!!!

Keyword : “MENJADI MANUSIA CAHAYA”




Desember 2010 :

[D]ahsyatkan [E]kspektasi, [S]empurnakan [E]nergi [M]impi, [B]ermuhasabahlah…untuk m[E]mbuat [R]esolusi !!!

Keyword: “MELUKIS IRAMA PENGHAMBAAN dalam NOTULENSI AKHIR TAHUN”




Insya Allah, dalam setiap bulan selalu ada temanya...(ada yang saya tempel di dinding kamar, ada yang selalu saya bawa karena tertempel di buku DNA, agar saya selalu mengingatnya dan berusaha untuk merealisasikannya...)



Dan sekarang saya kembali mempersiapkan DNA 2011 untuk bulan Januari-April 2011...



Akhir 2010 : SAATNYA MENENTUKAN ARAH dan FOKUS!!!!



Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dalam setiap urusan....



Ini hanyalah salah satu cara saya mensyukuri cinta-Nya...mendokumentasikan hidup dengan MENULIS...



Kelak, ketika saya membacanya kembali ini bisa menjadi sarana bagi saya untuk ber MUHASABAH dan melakukan EVALUASI!!!

(warisan paling konkret buat anak-cucu kelak...hehehe...^^v)



Yadah, mari bersemangat MENULIS UNTUK MENDOKUMENTASIKAN HIDUP!!!

karena semuanya terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja....



[Keisya Avicenna, teringat kata seorang sahabat saat kuliah dulu : "2 benda yang tidak pernah lepas dari Norma : "buku diary dan HP"...hoho...kau bisa saja sobat...]

Thursday, December 09, 2010

KARENA KITA ADALAH HURUF PENYUSUN KATA PERSAUDARAAN

Thursday, December 09, 2010 0 Comments




Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.
Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih.
Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian
Ketika ia menyampaikan pendapat, kalbu tak kuasa menghadang dengan bisikan kata “tidak”, dan tak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya”
Bilamana dia terdiam tanpa kata hati senantiasa mencari rahasianya

Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala fikiran, hasrat, dan keinginan terangkum bersama, menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Ketika tiba saat perpisahan janganlah ada duka, sebab yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan.
Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai.
Lenyapkan maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Karena cinta berpamrih yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya,
bukanlah cinta, tetapi sebuah jaring yang ditebarkan ke udara
hanya menangkap kekosongan semata

Persembahkan yang terindah bagi persahabatan. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Karena persahabatan kan kehilangan makna jika mencarinya sekadar bersama guna membunuh waktu.
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu
Sahabat kan mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu.
Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan
Berbagi duka dan kesenangan
Karena dalam rintik lembut embun, hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah kehidupan.

- Kahlil Gibran –

Betapa pentingnya arti dan kehadiran sahabat dalam kehidupan saya..mereka yang selalu ada di kala yang lain tiada, baik dalam keadaan suka ataupun duka…bahasa ekstrimnya, mereka adalah sosok yang rela dan ikhlas ‘pecah berantakan’ supaya saya ‘terkumpulkan selalu’…sahabat…ya, betapa saya sangat bersyukur dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang selalu ada di kala suka menyapa bahkan di saat sedih mendera…Nungma sangat merindukan kalian semua…

Saya coba tulis kembali surat dari seorang “SAHABAT TERBAIK” saya semenjak SMP… Surat itu tertanggal : Sabtu, 21 Februari 2004, penggalan kalimat yang mampu membuat saya ‘bangkit dari kerapuhan’ kala itu…
“…temen-temen juga rindu sama kamu. Kamu yang SABAR ya!!! BE PATIENT!!! Ambil semua hikmah dan pelajaran dari setiap peristiwa yang telah terjadi. Allah tidak akan menimpakan sesuatu pada hambanya di luar kemampuan hambaNya…”
[Terima kasih sobat… untaian kalimat itu sungguh berarti!!! Nur Ast, luph you coz Allah…kita pernah menangis dan tertawa bersama, semoga Allah selalu melindungimu!!]

Ada lagi, penggalan sepucuk surat dari “Riris_Xi Bo” Juni 2004…
“….Apapun yang terjadi pada dirimu, aku akan selalu membantu dirimu. Bangkitkan semangat barumu, jangan ragu dan teruslah maju. Janganlah takut kau terjatuh, karena masih banyak orang yang selalu di sampingmu, menemanimu, dan selalu memberimu semangat hingga kau tak merasa sendiri. Kamu tidak sendirian, dik nung sayang…Tetaplah yakin pada diri sendiri dan kemampuanmu. Aku yakin kamu bisa. BUKTIKAN!!!...”
[Terima kasih Bo, terima kasih atas persahabatan kita…Alhamdulillah, Dik Nung dah berhasil membuktikannya!! Dik Nung juga sangat mencintaimu karna Allah…basket bareng lagi yukz!!! Hehe…kamu pelari hebat euy…kecil2 cabe rawit…^^v]

Ada lagi, penggalan sepucuk surat dari “Ifang”, 8 Juni 2004…
“Dear Norma, Aku seneng kamu dah sehat sekarang….aku salut banget sama kamu, kamu begitu tegar menghadapi cobaan, memang benar…’apa yang terjadi pada diri kita adalah yang terbaik untuk kita’. Aku malu sama kamu, aku selalu merasa kurang dari orang lain, apa yang diberikan-Nya untukku selalu kurang, padahal sesungguhnya Dia telah memberikan nikmat yang sungguh luar biasa kepadaku. Aku butuh belajar banyak padamu tentang hal ini. Semoga kamu bisa segera kembali ke SMA, tetep pinter, gaul, cerewet, rame, dll…moga kamu bisa adaptasi dengan temen-temen barumu tapi jangan lupa sama aku. KAMU ADALAH SAHABAT SEJATI!!!”

[Deg…trenyuh banget rasanya..terima kasih Ifang…kamu slalu bisa buat Dik Nung untuk selalu kuat dan tersenyum…Maaf, karna cuma 2 hari Dik Nung menjadi teman sebangkumu waktu kelas 2 SMA…di kelas 2.2 karna 22 hari harus menjalani perawatan intensif..duh, angka 2 menjadi angka bersejarah ni critanya…]

Terima kasih juga buat ‘Tiwung’…kembaran ke-3 nya Supertwin, yang tidak bernorma dan beretika..’ hehe..istilah dari Babe tuh…terima kasih tiwung atas puisi dan surat2 mu…(semua masih Dik Nung simpan dengan rapi). Terima kasih juga buat Rina Fitriana, yang slalu bisa menguatkan dengan tingkah polahnya…(jadi inget MU…Manihot utilissima saat PERPEGAK PRAMUKA dulu….!!^^v.)

Ada lagi surat yang saya temukan (sengaja saya bawa dari rumah ke kost…saya hanya ingin mengenang itu semua…”NOstalgia RoMAntic”), dari seorang sahabat yang ternyata setelah ditelusur kita masih ada hubungan saudara…hehehe…
“…Pasti deh..pasti kamu berkumpul lagi dengan kami semua di sini….Disini, kita slalu ngrinduin kamu. Insya Allah, kita selalu berdoa buatmu. Saat indah itu pasti kan hadir. Percayalah, Allah Maha Besar!!! Dia tahu apa yang kamu inginkan…”
“….Mungkin saat ini kau terjatuh…tapi cobalah tuk tersenyum…Mungkin ini yang terbaik dari Allah…KESEDIHANMU KESEDIHAN KAMI JUGA!!! Ber-HUZNUDZON-lah sama Allah. Dialah Sang Adil….”
[Fuady Aziz…Aa’Bushu].

Seolah mereka semua ingin menyanyikan sebuah lagu persahabatan untuk diri ini…

Kulihat engkau diam…larut hening dalam sepi hatimu…
Kutahu engkau lelah, berat tuk melangkah…kemana arahmu…

Tenanglah tenang…aku di sampingmu slalu, ada menjagamu….
Tenanglah tenang…aku disisimu slalu, ada menuntunmu…
Pejamkan matamu, jangan pernah ragu..untuk melangkah
Raihlah semua angan dan mimpimu…inilah waktumu…!!!

Sandarkanlah, kepalamu di bahuku…menangislah…

(Back Song The Journey of “Kisah Putih Abu-Abu”!!!-Aku Disampingmu-)

Ini hanyalah sepenggal kisah terindah bersama sebagian kecil sahabat-sahabat terbaik saya…. Masih banyak kisah terindah bersama beberapa orang sahabat yang lain, dalam balutan cinta dalam untaian cerita bertabur kasih sayang…terangkum dalam 2 kata…”INDAHNYA UKHUWAH”!!!

(Sebelum Nungma merajut tali persahabatan dengan Gestin, Meutika, Nova, Risang, Joko, Deny, Timbul, Vida, Nurul, Maryama, Dita, Lilis, Nining, Irfani Latif, Anang, Ran, Lilik Mur, Lilik Suz, Yusti, Gatot,Harfi, Fitriana, Tri H, Vian, Luqman Nurdi, Ahmad, Adipa, Aly, Galih, Evi, Siti, dan semua sahabat-sahabat terbaik Nungma –maaf, Nung gak bisa nyebutin satu persatu, tapi yg jelas kalian semua sangat berharga-…. Terima kasih, telah menggoreskan kombinasi warna dalam kehidupan seorang Nungma…KEEP OUR FRIENDSHIP!!!)

Sebuah tembang yang melantun dari Winamp si DoraLepito…
(di saat Nungma merindukan semua sahabatnya…)

kulihat mendung menghalangi pancaran wajahmu
tak terbiasa kudapati terdiam mendura
apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
sekilas kilau mata ingin berbagi cerita

kudatang sahabat bagi jiwa
saat batin merintih
usah kau lara sendiri
masih ada asa tersisa ...

letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan sana cahya kecil 'tuk memandu
tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...

sekali sempat kau mengeluh kuatkah bertahan
satu persatu jalinan kawan beranjak menjauh

kudatang sahabat bagi jiwa
saat batin merintih
usah kau lara sendiri
masih ada asa tersisa ...

letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan sana cahya kecil 'tuk membantu
tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...

letakkanlah tanganmu di atas bahuku
biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
di depan sana cahya kecil 'tuk membantu
tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...

tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...
(usah kau lara sendiri)

Selanjutnya, senandung nasyid yang selalu bisa menghadirkan beningan kristal di sudut-sudut bola mata ini…

UNTUKMU TEMAN (Brothers)
Disini…kita pernah bertemu…
Mencari warna seindah pelangi…
Ketika kau mengulurkan tangamu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria…
Kini dengarkanlah… dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu, teman…agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu…
(untuk selamanya..)


Persahabatan bukan terletak pada banyaknya pertemuan
Bukan pula pada manisnya kata-kata
Tapi PERSAHABATAN terletak pada ingatan seseorang
terhadap sahabatnya sendiri dalam setiap doanya….

Terima kasih Ya Allah, atas semua ‘SKENARIO TERINDAH-MU….’

MENULIS UNTUK MENDOKUMENTASIKAN HIDUP!!!

-Keisya Avicenna-

NILAI KITA

Thursday, December 09, 2010 0 Comments

Kita sama di hadapan-Nya
Tiada berbeda semua manusia
Nilai kita di hadapan-Nya
Hanyalah taqwa setulus jiwa
Ada masa kan kita lalui
Tuk temukan arti hakikat diri
Dan kan tiba waktu tuk kembali
Semua tak berarti...
Tak berarti lagi
Bukanlah harta yang meninggikan
Tak juga siapa yang melahirkan
Tetapi apa kita lakukan
Yang jelas menentukan
Dan bukan hanya kata yang menggambarkan
Siapa kita... siapa kita...
Tetapi apa kita lakukan
Yang jelas menentukan...
Siapa kita...


Jumat pagi yang indah. Duduklah di sebuah taman seorang kakek bersama kelima cucunya di bawah pohon beralaskan tikar pandan. Sang kakek sedang asyik membaca, sedangkan kelima cucunya tengah bermain ular tangga. Tiba-tiba sang kakek bertanya,
“Siapa di antara kalian yang mau uang 100.000?”

Kelima anak itu berhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Sang kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”

Kakek tersebut lalu meremas-remas uang Rp 100.000,00 itu hingga lusuh. Di remasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya, “Siapa yang masih mau dengan uang yang lusuh ini?” Kelima cucunya masih tetap bersemangat mengangkat tangan.

“Terus... kalau kakek injak bagaimana?“ Kemudian, kakek itu menjatuhkan uang tersebut ke tanah dan menginjaknya dengan sepatu. Dipijak dan ditekannya dengan keras uang tersebut hingga kotor dan kumal. Beberapa saat kemudian, iamengambil kembali uang itu. Sang kakek kembali bertanya, “Siapa yang masih mau uang ini?”

Tetap saja. Kelima anak itu mengangkat tangan mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Dan akhirnya, hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.
***
Apa inspirasi dan pelajaran yang bisa diambil dari cerita di atas???
Kita ketahui bahwa apapun yang dilakukan oleh sang Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu. Mengapa? karena tindakan kakek itu tidak akan mengurangi nilai dari uang yang dihadiahkan. Uang itu tetap akan bernilai Rp 100.000,00.

Nah, seringkali dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, bahkan atas segala keputusan yang telah kita ambil. Kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas ujian yang diberikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa disepelekan, diacuhkan dan tak dipedulikan oleh lingkungan kita. Under estimated deh!

Namun, percayalah, apapun yang telah, sedang, dan yang akan terjadi, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf dari-Nya.

Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita akan dihitung dari ketaqwaan kita. Ber-ETIKA atau tidakkah kita. Seberapapun kita diinjak oleh ketidakadilan, kita akan tetap menjadi andalan. Syaratnya, jika kita konsisten dan komitmen (baca : istiqomah) dalam menjaga sikap kita.

Akhlak ialah bunga kehidupan kita. Cermin seberapa bernilainya manusia. Orang yang tidak mempunyai akhlak (akhlak yang baik tentunya...), meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang tak berarti.


Sekedar refreshing sambil ngutak-atik angka, jika kita mengandaikan huruf A-B-C-D-E-F- -dst sampai Z sebagai susunan angka 1-2-3-4-5-6-dst sampai 26 maka hanya dengan ATTITUDE kita bisa mendapatkan nilai 100. Namun, bila kita mencobanya dengan kata-kata lain maka nilainya tidak akan mencapai 100.
Buktinya apa….?


LOVE = L+O+V+E : 12+15+21+5 : 53
HARDWORK = H+A+R+D+W+O+R+K : …?
MONEY = M+O+N+E+Y : ... ?
SKILL = S+K+I+L+L : …?
Kita lihat sekarang bila dengan ATTITUDE = A+T+T+I+T+U+D+E : 1+20+20+9+20+21+4+5 : 100


Mengapa harus ATTITUDE? Sebab cara bersikap (baca : akhlak) kita dalam menghadapi segala sesuatu akan menentukan kesuksesan dalam menjalaninya. Sekarang saatnya mengubah sikap kita menjadi sikap yang positif.


"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apabila ia mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya." (HR. Muslim).

LET’S START FROM OURSELVES!!!
Renungan pagi @ REDZone, hari ketiga di bulan Muharram
Aisya Avicenna

Wednesday, December 08, 2010

CINTA YANG SEMPURNA

Wednesday, December 08, 2010 0 Comments

Kutemukan mozaik cinta-Nya dalam derai tasbih Asmaul Husna
Dikala syahdu qolbu mendaras firman-Nya
Begitu lembuuut… tapi kuat meyakinkan
Getaranmu teramat dekat wahai Belahan Jiwa
Meski tak kulihat jelas dimata…

Haqqul Yakin engkau ada
Hati amat yakin jaauuuh sebelum berjumpa..
Jauh sebelum bersapa..
Keyakinan telah mematahkan segala bimbang dan kelemahan
Keyakinan telah menghempaskan segala keputusasaan
Keyakinan telah menepis segala kecurigaan
Keyakinan telah membekukan beribu tanyaku dalam kemantapan
Keyakinan itu jualah yang telah membawa jejak langkah kita menapak sejalan

Kehadiranmu adalah bias cinta-Nya yang sempurna
Dan kau adalah keajaiban yang kupesan itu… lama sebelum mengenal cinta
Kau adalah separuh ruhku yang terpisah.. nan jaauuuh disana
Berkelana mengukir jejak langkah masing-masing… untuk berjumpa di suatu masa

Menantimu adalah Rahasia Rabb Semesta
Ternyata kau tak harus letih kucari
Tapi kau telah dipilih Allah untukku jauh sebelum tercipta hari
Dengan keagungan Cinta Sang Maha Cinta
Pertemuan barokah itu terasa begitu…
SEMPURNA

[Tausyah Ustadz Syatori Daarush Sholihat Yogyakarta]




Tuesday, December 07, 2010

Tahun Baru, Status Baru!

Tuesday, December 07, 2010 0 Comments



Sudah Muharam lagi
Sudah tahun baru lagi
Selamat tahun baru kawan-kawan
Sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saat kita menunduk
Memandang diri sendiri
Bercermin di remang Tuhan
Sebelum kita dihisabnya
Kawan, siapakah gerangan kita ini sebenanya
Muslimkah??? Mukmininkah?? Muttaqin??? Khalifah Allah kah?? Khoirul Ummatinkah kita???
Umat Muhammadkah kita???

Atau kita sama dengan makhluk lain
Atau bahkan lebih rendah lagi
Hanya budak-budak perut dan kelamin
Iman kita kepada Allah yang Ghaib rasanya lebih tipis dibandingkan dengan uang kertas seribuan bukan???
Syahadat kita rasanya seperti perut bedug atau pernyataan kosong pegawai rendahan
Sholat kita lebih cepat daripada menghirup kopi panas
Puasa kita rasanya sekedar merubah jadwal
Zakat kita jauuuh lebih berat dibandingkan tukang becak melepas penghasilannya
Haji-haji kita tak ubahnya tamasya-tamasya menghibur diri
Membuang dosa besar untuk mendapatkan label-label haji
Kawan, lalu bagaimana?? berapa lama kita pergi bersama-Nya??
Atau kita justru sibuk dan terlalu sibuk
Sibuk..sibuk menjalankan tugas
Mengatur bumi seisinya sebagai khalifah-khalifahNya
Kawan, tak terasa memang kita semakin pintar barangkali
Mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita
Paling tidak, kita semakin pintar untuk berdalih
Kita pun memperkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan
Kita lalu berkelahi demi menegakkan kebenaran
Kita melacur dan menipu demi keselamatan
Kita pamer, kita pamer kekayaan demi mensyukuri kenikmatan
Kita memukul, kita mencaci, kita menghina, demi pendidikan
Kita berbuat semaunya demi kemerdekaan
Kita pun membiarkan kemungkaran demi kedamaian
Pendek kata, demi sesuatu yang baik halallah semuanya sampai yang tidak baik
Lalu, kapan kita berhijrah??
Lalu kapan kita benar-benar menyadari sebuah tahun baru??
Muharam kita akan berarti
HARI INI atau TIDAK SAMA SEKALI!!!
(Renungan 1 Muharram – Starfive)
**
Alhamdulillah… Rasa syukur sudah seharusnya selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, teristimewa hari ini karena kita bisa memulai lembaran baru khususnya bagi umat Islam sedunia. Mengenang kembali peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada 622 M silam. Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah ke Madinah karena masyarakat Mekah sudah tidak mau lagi menerima dakwahnya.

Hijrah itu sebagai langkah perubahan Nabi Muhammad SAW untuk merangkai sesuatu yang lebih baik di masyarakat Madinah. Di tempat yang baru, akhirnya Nabi Muhammad SAW ternyata berhasil membangun peradaban baru yang lebih mencerahkan. Peristiwa hijrah ke Madinah ini oleh sahabat Umar Bin Khattab dipakai sebagai awal penanggalan Islam.

Hari ini 1 Muharram 1432 H adalah tahun baru bagi umat Islam. Pada momentum tahun baru ini mari kita jadikan sebagai sarana “hijrah” menuju kehidupan yang lebih baik. Sebagai rasa syukur, mari kita memanfaatkannya untuk menginstropeksi diri atau bermuhasabah atas segala perencanaan, perbuatan dan program hidup yang telah dilakukan di tahun sebelumnya. Jadikan saat-saat seperti ini sebagai momen yang tepat bagi kita untuk selalu berinstropeksi diri tentang amal-ibadah apa yang sudah kita capai dan hal apa saja yang masih kurang dalam diri kita. Sehingga dengan instropeksi tersebut nantinya kita bisa memperbaiki dan memperbaharui kekurangan-kekurangan kita di masa depan dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

Untuk memulai lembaran baru, cukup gunakan jurus 3M ala Aa’ Gym itu, yakni:
- Mulai dari diri sendiri
- Mulai dari hal yang paling kecil
- Mulailah saat ini juga.


Saatnya ganti STATUS!
Kalau sebelumnya MALAS, jadi RAJIN!
Kalau sebelumnya PESIMIS, jadi OPTIMIS!
Kalau sebelumnya PENAKUT, jadi PEMBERANI!
Kalau sebelumnya PECUNDANG, jadi PEMENANG!
Kalau sebelumnya .... (-), jadi... (+)! (diisi sendiri ya...)
**
Sebait Doa..

Ya Allah yang Maha Kuasa, Kau ciptakan manusia termasuk aku, dengan penuh kemuliaan, tetapi setelah ku tercipta, kujalani hidupku dengan kenistaan...
Hijrahku di tahun lalu masih jauh sekali dari kekurangan, aku sadar ya Allah bahwa aku masih sering melakukan dosa…
Aku masih kerap menyibukkan diri dengan urusan duniawi...
Ya Allah...
Kekhusyukan sholatku? Puasa sunahku? Bacaan dan hafalan Qur’anku? Qiyamul Lailku? Pun dengan ibadah yang lainnya... Astaghfirullah... Masih jauh dari target ideal yang aku tetapkan sendiri...
Dalam pergaulanku juga masih melakukan kesalahan di sana sini yang bisa membuat orang sakit hati, mungkin saja salah satunya yang membaca tulisan ini.
Ya Allah… aku memang tidak semulia pada saat Engkau ciptakan, tetapi semoga aku masih Engkau berikan kesempatan untuk terus berusaha mendapatkan kemuliaan itu kembali dihadapan-Mu sampai akhir hidupku..
Ya Allah berilah aku kesempatan untuk memperbaiki diriku ini...
Berikan aku kesempatan untuk lebih mendekatkan diriku pada-Mu ya Rabbi…
Berikan aku petunjuk agar aku selalu berada pada jalan yang Engkau ridhoi.
Aku akan berusaha mengubah segala sikap, sifat dan perbuatanku yang salah selama ini...
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, di awal tahun baru hijriyah 1 Muharam 1432H ini hamba bulatkan tekad untuk tetap teguh di jalan yang Engkau Rahmati dan Engkau Ridhoi...
Hanya kepada Engkau hamba memohon ampun, memohon pertolongan dan mohon kekuatan, semoga di tahun baru ini hamba bisa menjadi jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Semua atas izin-Mu, Ya Aziz....
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
**
Telah tiba saatnya kembali..
Satu hari yang sangat dinanti...
Hari-hari yang penuh arti...
Tahun baru kita kali ini
Detik-detik telah kulewati
Tak terasakan olehku
Sampailah jua kita kembali…
Di Muharram kali ini
Belum tiba saatnya kita
Menunduk, memandang dan bercermin
Firman Tuhan Yang Maha Kuasa
Sebelum kita dihisab-Nya
Allah kurasakan imanku
Masih tipis terasa hampa
Syahadat, sholat, puasa, zakatku..
Belum-lah sempurna…
Tak tahu berapa lama
Kupergi bersamanya
Hingga kusadari arti tahun baru ini
Mogalah kita kan lebih baik lagi
Di Muharam kita kali ini….
(Muharram Kali ini – Starfive)

REDZone, 7 Desember 2010_06.22
Aisya Avicenna

1 Muharram 1432 H

Tuesday, December 07, 2010 0 Comments

Keutamaan Bulan Muharram
Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah. Empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Allah Ta’ala berfirman yamg artinya:
“Sesungguhnya jumlah bulan di kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram” (QS. At Taubah: 36)
Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan dimuliakan oleh masyarakat Jahiliyah. Pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan bentuk persengketaan lainnya. Kemudian ketika Islam datang kemuliaan bulan haram ditetapkan dan dipertahankan sementara tradisi jahiliyah yang lain dihapuskan termasuk kesepakatan tidak berperang.
Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut bulan Allah (syahrullah). Beribadah pada bulan haram pahalanya dilipatgandakan dan bermaksiat di bulan ini dosanya dilipatgandakan pula. Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan Nabi Musa as dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Mereka memuliakannya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah SAW menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai kesyukuran atas pertolongan Allah. Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa 10 Muharram tadinya hukumnya wajib, kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan. Rasulullah saw. bersabda:
Dari Ibnu Abbas ra, bahwa nabi saw. ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa satu hari, yaitu ‘Asyuraa (10 Muharram). Mereka berkata, “ Ini adalah hari yang agung yaitu hari Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan keluarga Firaun. Maka Nabi Musa as berpuasa sebagai bukti syukur kepada Allah. Rasulullah SAW. berkata, “Saya lebih berhak mengikuti Musa as. dari mereka.” Maka beliau berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa” (HR Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram. Dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)
Walaupun ada kesamaan dalam ibadah, khususnya berpuasa, tetapi Rasulullah SAW memerintahkan pada umatnya agar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang-orang musyrik. Oleh karena itu beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura.
Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11. Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para sahabat berkata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).
Landasan puasa tanggal 11 Muharram didasarkan pada keumuman dalil keutamaan berpuasa pada bulan Muharram. Di samping itu sebagai bentuk kehati-hatian jika terjadi kesalahan dalam penghitungan awal Muharram.
Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu baik untuk dilakukan.
Demikian juga sebagian umat Islam menjadikan bulan Muharram sebagai bulan anak yatim. Menyantuni dan memelihara anak yatim adalah sesuatu yang sangat mulia dan dapat dilakukan kapan saja. Dan tidak ada landasan yang kuat mengaitkan menyayangi dan menyantuni anak yatim hanya pada bulan Muharram.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Oleh karena itu salah satu momentum yang sangat penting bagi umat Islam yaitu menjadikan pergantian tahun baru Islam sebagai sarana umat Islam untuk muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan dan rencana ke depan yang lebih baik lagi. Momentum perubahan dan perbaikan menuju kebangkitan Islam sesuai dengan jiwa hijrah Rasulullah saw dan sahabatnya dari Makkah dan Madinah.
Legenda Dan Mitos Muharram
Di samping keutamaan bulan Muharram yang sumbernya sangat jelas, baik disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah, tetapi banyak juga legenda dan mitos yang terjadi di kalangan umat Islam menyangkut hari ‘Asyura.
Beberapa hal yang masih menjadi keyakinan di kalangan umat Islam adalah legenda bahwa pada hari ‘Asyura Nabi Adam diciptakan, Nabi Nuh as di selamatkan dari banjir besar, Nabi Ibrahim dilahirkan dan Allah Swt menerima taubatnya. Pada hari ‘Asyura Kiamat akan terjadi dan siapa yang mandi pada hari ‘Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam. Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan makanan khusus untuk hari ‘Asyura.
Sejumlah umat Islam mengaitkan kesucian hari ‘Asyura dengan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husain saat berperang melawan tentara Suriah. Kematian Husain memang salah satu peristiwa tragis dalam sejarah Islam. Namun kesucian hari ‘Asyura
tidak bisa dikaitkan dengan peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari ‘Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran Sayidina Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam pertempuran itu bersamaan dengan hari ‘Asyura.

Bid’ah di Bulan Muharram
Selain legenda dan mitos yang dikait-kaitkan dengan Muharram, masih sangat banyak bid’ah yang jauh dari ajaran Islam. Lebih tepat lagi bahwa bid’ah tersebut merupakan warisan ajaran Hindu dan Budha yang sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa yang mengaku dirinya sebagai penganut aliran kepercayaan. Mereka lebih dikenal dengan sebutan Kejawen.
Dari segi sistem penanggalan, memang penanggalan dengan sistem peredaran bulan bukan hanya dipakai oleh umat Islam, tetapi masyarakat Jawa juga menggunakan penanggalan dengan sistem itu. Dan awal bulannya dinamakan Suro. Sebenarnya penamaan bulan Suro, diambil dari ’Asyura yang berarti 10 Muharram. Kemudian sebutan ini menjadi nama bulan pertama bagi penanggalan Jawa.
Beberapa tradisi dan keyakinan yang dilakukan sebagian masyarakat Jawa sudah sangat jelas bid’ah dan syiriknya, seperti Suro diyakini sebagai bulan yang keramat, gawat dan penuh bala. Maka diadakanlah upacara ruwatan dengan mengirim sesajen atau tumbal kelaut. Sebagian yang lain dengan cara bersemedi mensucikan diri bertapa di tempat-tempat sakral (di puncak gunung, tepi laut, makam, gua, pohon tua, dan sebagainya) dan ada juga yang melakukan dengan cara lek-lekan ‘berjaga hingga pagi hari’ di tempat-tempat umum (tugu Yogya, Pantai Parangkusumo, dan sebagainya). Sebagian masyarakat Jawa lainnya juga melakukan cara sendiri yaitu mengelilingi benteng kraton sambil membisu.
Tradisi tidak mengadakan pernikahan, khitanan dan membangun rumah. Masyarakat berkeyakinan apabila melangsungkan acara itu maka akan membawa sial dan malapetaka bagi diri mereka.
Melakukan ritual ibadah tertentu di malam Suro, seperti selamatan atau syukuran, Sholat Asyuro, membaca Do’a Asyuro (dengan keyakinan tidak akan mati pada tahun tersebut) dan ibadah-ibadah lainnya. Semua ibadah tersebut merupakan bid’ah (hal baru dalam agama) dan tidak pernah ada contohnya dari Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam maupun para sahabatnya. Hadist-hadits yang menerangkan tentang Sholat Asyuro adalah palsu sebagaimana disebutkan oleh imam Suyuthi dalam kitab al-La’ali al-Masnu’ah.
Tradisi Ngalap Berkah dilakukan dengan mengunjungi daerah keramat atau melakukan ritual-ritual, seperti mandi di grojogan (dengan harapan dapat membuat awet muda), melakukan kirab kerbau bule (kiyai slamet) di kraton Kasunan Solo, thowaf di tempat-tempat keramat, memandikan benda-benda pusaka, bergadang semalam suntuk dan lain-lainnya. Ini semuanya merupakan kesalahan, sebab suatu hal boleh dipercaya mempunyai berkah dan manfaat jika dilandasi oleh dalil syar’i (Al Qur’an dan hadits) atau ada bukti bukti ilmiah yang menunjukkannya. Semoga Alloh Ta’ala menghindarkan kita dari kesyirikan dan kebid’ahan yang membinasakan.
Menyikapi berbagai macam tradisi, ritual, dan amalan yang jauh dari ajaran Islam, bahkan cenderung mengarah pada bid’ah, takahyul dan syirik, maka marilah kita bertobat kepada Allah dan melaksanakan amalan-amalan sunnah di bulan Muharram seperti puasa. Rasulullah saw. menjelaskan bahwa puasa pada hari ‘Asyura menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah berlalu.
Dari Abu Qatadah ra. Rasululllah ditanya tentang puasa hari ‘asyura, beliau bersabda: “Saya berharap ia bisa menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang telah lewat.” (HR. Muslim).
Kita kini memasuki Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1432 H. Untuk itu, dianjurkan agar dalam menyambut tahun baru tersebut kita melakukan perenungan tentang:

1. Syukur atas Usia yang diberikan Allah
Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, dan jarang kita syukuri. Sementara kita saat ini masih diberi Allah kesempatan untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, menambah amal shaleh sebagai bekal menghadap Allah.

2. Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar.
Ini adalah hal yang penting dilakukan setiap muslim. Karena sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal shaleh. Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu, dan apa yang akan kita perbuat esok.

3. Mengenang Hijrah Rasulullah SAW
Peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan kita. Betapapun berat menegakkan agama Allah, tetapi seorang muslim tidak layak untuk mengundurkan diri untuk berperan di dalamnya.

-berbagai sumber-

SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH, 1 MUHARRAM 1432 H…


Semoga keberkahan dan ridho Allah SWT senantiasa terlimpah pada kita semua… Aamiin…

REDZone, 7 Desember 2010_5.20
Aisya Avicenna

Monday, December 06, 2010

Kado untuk Babe Tercinta

Monday, December 06, 2010 1 Comments

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja di perantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya… Akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang bekerja dan dengan wajah lelah, Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil, Ayah biasanya mengajarimu naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu.
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya.” Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang.” Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah dibilang! Kamu jangan minum air dingin!” Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja, kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya. Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu!
Ketika kamu harus merantau ke kota lain untuk kuliah dan meninggalkan rumah. Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu. Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat in itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya, Sayang”. Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT. Kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Di saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan biaya hidup sehari-hari, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan.
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang.”
Ketika pada saatnya ada seorang laki-laki datang menemuinya. Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu? Sebenarnya ia sangat khawatir karena hal yang sangat ditakuti Ayah akan segera datang. Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah. Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu.
Dan jika laki-laki itu meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena Ayah tahu bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi ke belakang sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa. Dalam lirih doanya kepada Pemilikmu, Ayah berkata:
“Ya Allah, ya Tuhanku ... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik… Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Ayah... Aku mencintaimu...
Kisah di atas layak menjadi bahan renungan buat kita. Bahwa, bagaimanapun juga ayah adalah sosok yang luar biasa berjasa dalam hidup kita.
***
BABE... itulah panggilan sayangku untuk ayah. Pada tanggal 6 Desember 2010 ini, beliau memasuki usia ke-57. Alhamdulillah, tahun ini ada sebuah kejutan kecil dariku untuk beliau... Berikut kisahnya...

16 November 2010
Gema takbir sempurna memecah keheningan sejak muadzin purna mengumandangkan adzan Maghrib kemarin petang. Ada yang istimewa dengan hari ini. Ya, hari ini adalah hari raya Idul Adha. Memang tak semua akan merayakan Idul Adha hari ini. Tapi alhamdulillah, setidaknya perbedaan waktu perayaan itu tidak menjadi pemicu perpecahan. Teringat status ustadz Hatta Syamsuddin, LC :
A: hukumnya apa ustadz, saat yang lain sholat ied, sebagian baru puasa.
B : hukumnya haram saling menyalahkan dan saling merasa benar, padahal sama-sama hasil ijtihad ...
A : syukron ustadz!!!
Nah, semoga perbedaan ini bisa disikapi dengan arif.
Aku dan teman-teman kost mengikuti sholat Idul Adha pada pagi ini. Pukul 05.30, dengan menggunakan taksi, kami bertiga menuju tempat digelarnya sholat Idul yang berlokasi di kawasan Salemba, Jakarta Pusat.
Ah, rasanya berbeda. Untuk pertama kalinya aku merayakan Idul Adha tidak bersama keluarga di Wonogiri. Inilah Idul Adha pertamaku di Jakarta. Sambil terus melafazkan takbir, tak terasa air mata inipun menitik, teringat keluarga di rumah. Kangen.
Pukul 08.00, setelah selesai sholat, aku baru berangkat ke kantor. Alhamdulillah, tadi pagi sudah minta izin ke pimpinan bahwa aku datang terlambat karena sholat Idul Adha dulu.

17 November 2010
Keluarga di Wonogiri baru merayakan Idul Adha hari ini. Wah, benar-benar jadi kangen dan ingin pulang. Biasanya setelah sholat Idul Adha, kami sekeluarga masak sate bersama.

18 November 2010
Saat ini, secara fisik aku memang sehat! Tp secara batin, ada yg "tidak beres" dlm diriku! Sbenarnya aku tahu obatnya : harus meninggalkan jakarta hari ini juga! Semoga semuanya akan segera baik2 saja!
~aku di jakarta, tp tdk dengan batinku! Rabb...mudahkanlah..~
Itulah status facebookku di siang ini. Seharian, aku dan kawan-kawan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Fatmawati. Alhamdulillah, secara fisik aku memang sehat. Tensi darah juga normal, padahal biasanya rendah. Berat badan juga naik, jadi 43 kg. Hehe, tetap belum ideal! Tapi setidaknya naik 2 kg karena memang habis sakit beberapa hari yang lalu.
Sekitar pukul 14.00, setelah diperiksa dokter. Aku membuka kembali facebook-ku. Subhanallah, banyak komen yang masuk. Pada intinya mereka menanyakan ada apa denganku.
Saat itu juga, aku menghubungi Nurul (teman kostku). Aku tanyakan padanya apa ia jadi pulang ke Wonogiri. Memang, Nurul merencanakan hari itu akan pulang. Ternyata, ia jadi pulang malam ini. Batinku meradang. Yah, seperti status FB itu. Sejatinya besok om-ku akan menikah dan semua keluarga Babe (panggilan sayang untuk ayahku) akan berkumpul.
Keluar dari ruang pemeriksaan, aku menuju lorong tunggu pasien yang sepi. Aku telepon ibuk. Menanyakan kabar di rumah dan bagaimana rencana besok. Tak lupa aku menceritakan hasil cek kesehatan hari ini. Sebelum mengakhiri pembicaraan, dengan penuh kesungguhan, aku utarakan pada beliau bahwa malam ini aku akan pulang ke Wonogiri. Aku memohon doa pada beliau agar aku bisa mendapat izin dari pimpinan. Akhirnya, aku SMS pimpinanku.
SMS balasan belum kunjung tiba. Semakin gelisah saja. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kost. Sudah menjelang asar. Beberapa saat kemudian, ada SMS dari pimpinan. Alhamdulillah, beliau mengizinkan. Sukses sudah butiran-butiran bening itu membobol benteng pertahanan kelopak mataku saat aku menyusuri lorong-lorong rumah sakit.
Allah Swt memang tak pernah membiarkan hamba-Nya yg satu ini "berduka" terlalu lama... Terima kasih ya Rabb atas kemudahan2 hr ni...
~petualangan hari ini masih berlanjut! Semangat!!! ^^v

Itulah status FB-ku sepanjang perjalanan kembali ke kost. Dari RS Fatmawati aku naik angkot kecil berwarna putih dan turun di terminal Lebak Bulus. Kemudian naik metromini 509 menuju Kampung Rambutan. Setelah itu naik metromini 53 menuju Kampung Melayu.
Selanjutnya adalah membeli tiket. Rencananya, mau nitip Nurul saja. Tapi, ternyata tiba-tiba dia mengatakan kalau tidak jadi pulang. Akhirnya aku memutuskan membeli tiketnya langsung nanti di stasiun saja sehabis Maghrib. Nurul SMS aku lagi, dia menanyakan aku jadi pulang atau tidak dan bagaimana dengan tiketnya. Aku jawab, aku belum bisa beli tiket karena waktu sudah menjelang Maghrib. Apapun yang terjadi, aku harus pulang hari ini. Nanti beli tiketnya langsung di stasiun. Semoga saja masih ada. Mungkin karena ketegasan di SMSku itulah, Nurul akhirnya terpengaruh dan memutuskan kembali ke keputusannya semula. Ia jadi pulang bersamaku.
Ya, begitulah aku. Kalau sudah membuat suatu keputusan, Insya Allah aku tidak akan plin-plan atau goyah selama itu mendatangkan kebaikan.
Habis Maghrib, aku dan Nurul sudah berada di Stasiun Jatinegara. Alhamdulillah¸ tiket menuju Solo sudah di genggaman meski harganya tidak semurah biasanya. Kereta masih akan berangkat pukul 20.27. Waktu tunggu masih lama. Akhirnya, aku dan Nurul memutuskan untuk duduk di emperan dalam stasiun. Memanfaatkan waktu tunggu dengan berdiskusi dengan Nurul tentang sebuah permasalahan yang tengah menderanya.

Malam itu aku membuat sebuah konspirasi dengan ibuk, bahwa hanya ibuk saja yang mengetahui kepulanganku malam ini. Biar menjadi kejutan. Saat tengah SMS-an dengan ibuk, tiba-tiba sudah duduk di sampingku seorang ibu dan dua orang anak kecil.

Ibu itu bertanya kartu seluler apa yang aku gunakan. Beliau ingin menghubungi seseorang. Ibu menceritakan bahwa beliau habis kecopetan dan sekarang terlantar padahal harus pulang ke Lampung. Akhirnya aku pinjamkan HP-ku agar ia bisa menelepon saudaranya.
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un...

Mendengar percakapan ibu itu dengan seorang bapak di seberang sana, membuatku terenyuh. Apalagi setelah ibu itu menunjukkan dua surat yang sudah kumal yang ternyata surat itu berisi pernyataan kehilangan dari kepolisian Gresik dan satunya dari Dinas Sosial Gresik yang berisi bahwa ibu dan kedua anak itu terlantar. Dengan segala keterbatasanku, aku mencoba menolong ketiganya keluar dari permasalahan yang tengah mereka alami malam itu. Setelah urusanku dengan ketiganya selesai, tak kuasa diri ini menangis! Betapa tabah ibu itu... Sejatinya beliau ingin ke Lampung untuk menemui anaknya. Anaknya, seorang mahasiswa UGM tingkat akhir yang meninggal terkena ISPA saat menjadi relawan Merapi. Subhanallah...

Rabb, jk mlm ini q menangis, bkn krn q brsedih! Tp q mengiba kpdMu. Mudahknlah pertemuan seorang ibu td dgn anaknya yg kini hanya tinggal jasad tak bernyawa..
~hbs brtemu seorang ibu +2 anak kecil yg terlantar. Hbs kecopetan. Pdhl bliau hrs ke lampung utk brtemu dgn jasad anaknya. Anaknya baru sj meninggal krn ISPA saat mjd relawan di jogja. Lindungi mereka ya Rabb.. Aamiin..~

Seolah-seolah stasiun Jatinegara turut luruh dalam kisah pertemuan kami tadi. Sayup-sayup aku mendengar “IBU”-nya Iwan Fals menyenandung sendu dari salah satu toko yang berjajar di dalam stasiun Jatinegara.

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
(Ibu – Iwan Fals)

19 November 2010

Kereta datang terlambat. Pukul 21.00 kami baru masuk. Tak peduli dengan keterlambatannya... Bismillahi tawakaltu ‘alallah... akhirnya aku mudik!!!
Alhamdulillah, pukul 08.30 pagi sampai jua di Stasiun Balapan Solo. Setelah itu naik ATMO menuju depan RS Moewardi.. Nurul mau ambil uang dulu di ATM. Awalnya mau naik bus saja ke Wonogiri. Akhirnya Ibuk SMS dan menyarankan naik taksi saja biar cepat sampai. Akhirnya , setelah dicapai kesepakatan pembayarannya, aku naik taksi bareng Nurul.

Nantikan kejutanku di batas waktu.. ^^.
~Merangkai bahagia di hari Jumat yg penuh cinta~

Status FB-ku di atas sepertinya tidak menimbulkan kecurigaan. Selama perjalanan, SMS-an sama Ibuk. Lucu banget. Ibuk mengabarkan kondisi rumah. Babe sudah di rumah Simbah. Dhek Nung dan Kang Dodoy sudah bersiap-siap. Aku sempat baca statusnya Kang Dodoy, begini bunyinya...
Ud pake batik . . Seragam 1 keluarga . . Cakep2 dweh . . Sayangna kembar yg 1 ga ikud . . Gpp lah pasti ad saat kumpul bersama lg . .
Miris juga bacanya. Hihi... Belum tau nih Kang Dodoy, kalau adiknya tercinta sedang dalam perjalanan. Di rumah, ibuk mengalihkan perhatian mereka berdua agar tak terburu-buru berangkat. Maksudnya sih, menunggu kedatanganku. Kami berpacu dengan sang waktu. Setiap ganti tempat, aku SMS ibuk. Sudah sampai Sukoharjo. Sudah sampai Nguter. Sudah sampai Selogiri. Sudah sampai Wonokarto. Sudah sampai Agraria. Nurul turun di Agraria. Dan akhirnya, taksi itu sampai di depan rumah. Keluar dari taksi, langsung lari masuk halaman rumah. Terkejutlah Dhek Nung dan Kang Dodoy...

Alhamdulillah, 'konspirasi' dengan ibuk sejak semalam mmbuahkan hasil! Kang dodoy dan my supertwin terkejut luar biasa tatkala diriku sampai di istana KYDEN tercinta! Skrg brngkt k rumah simbah (babe sdh d sana). Dan khadiranku bakal bikin heboh orang sekampung! Hehe... ^^v
~indahnya pernikahan, bisa menyatukan keluarga... besar! :) ~

Pukul 10.00, berangkat dengan Ibuk dan Dhek Nung ke rumah simbah di Nawangan, Giriwoyo. Kang Dodoy naik sepeda. Pukul 11.30 sampai juga di rumah simbah. Dan apa yang terjadi selanjutnya???

Mbah kakung, mbah putri, om, bulik, pakdhe, budhe, dan lain-lain terkejut dengan kehadiranku. Terlebih Babe. Terpancar jelas kegembiraan dari wajah beliau. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa membuat kejutan ini. Aku yakin, jika semalam aku tidak jadi pulang, mungkin aku akan menyesal selamanya. Akhirnya, aku putuskan untuk pulang dan alhamdulillah bisa memahat kebahagiaan yang pastinya akan aku kenang selamanya...

Alhamdulillah, proses pernikahan om-ku (adik bungsu babe) berjalan lancar. Beliau juga sangat bahagia dengan kedatanganku. Sore harinya, bersama Dhek Nung dan Ibuk aku pulang dengan naik bus. Kang Dodoy naik sepeda motor, sedangkan Babe masih ada urusan yang harus diselesaikan dulu sehingga beliau baru sampai rumah pada malam harinya.

Sesampainya di rumah, Babe tidak langsung istirahat. Padahal aku tahu, beliau pasti capek. Ternyata malam itu beliau dapat undangan untuk datang ke rumah salah satu rekan kerjanya. Setelah ganti pakaian, beliau bergegas ke sana. Selang beberapa jam kemudian, beliau pulang ke rumah. Apa yang beliau bawa??? Ternyata di rumah temannya tadi, Babe juga masak sate bersama. Alhamdulillah, akhirnya malam itu kami makan sate kambing buatan babe deh... So nyummy!!!

smalam,jam sgini q msh dduk mnnggu kereta Senja Utama d stasiun Jatinegara. Sungguh, jk smalam q tdk jd pulang, mgkn q akan mnyesal selamanya! alhamdulillah, dgn mntap hati pulang jg akhirnya dan rasanya benar2 bahagia karena bisa mmberi kejutan besar pd keluarga tercinta. alhamdulillah,bs mlukis snyum bhagia utk orang...2 tristimewa dhri istimwa ini
~wonogiri,I'm in love~

Itulah salah satu kado terindah dariku untuk Babe tahun ini. Selain itu, tepat pada hari ini, saat usianya menginjak angka 57, ada sebuah bingkisan dari kami bertiga (aku, Dhek Nung, dan Kang Dodoy). Semoga beliau bahagia menerimanya. Aku mencintaimu, Be! SANGAT.... Terima kasih ya Be, karena engkau dan ibu telah mendidik dan membesarkanku sampai detik ini dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Selamat hari lahir BABE! Semoga sehat selalu, diberi rezeki yang barokah, dan dimudahkan dalam segala urusan.. Kebahagiaan dalam keluarga kita semoga tidak hanya di dunia, tapi juga kekal di surga-Nya kelak. AMIIN YA RABB!

Babe, betapaku sangat MENCINTAIMU.. Ku trus berjanji takkan hianati cintamu.. Ya Allah, sampaikan say sayang ini untuknya... Semoga aku mampu penuhi impian-impiannya. Beri kemudahan Ya Rabb.. Aamiin...

Robbighfirlii waliwaalidayya warhamhuma kamaa robbayani shogiro ...

***
Bunda, kasih sayangmu indah di hatiku
Ayah, senyum manismu indah di mataku
Slalu... terbayang wajahmu di kala kau tatap diriku
Dengan penuh aksih, cinta, dan sayangmu
Setulus hatimu
Semua kasih sayangmu takkan kulupakan
Sgala pengorbananmu akan kuukir
Slalu terbayang wajahmu di kala kau tatap diriku
Dengan penuh kasih, cinta, dan sayangmu
Setulus hatimu.. hanya untukku...
Maafkan selalu kesalahanku
Yang kuperbuat sepanjang hidupku
Terimalah sembah baktiku kepadamu
Duhai ayah bundaku
Ku rindu padamu...
(Ayah Bundaku – Heru Herdiana)

REDZone, 6 Desember 2010_05.07
Aisya Avicenna