Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, June 20, 2011

Sekelumit 'a Life Less Ordinary'

Monday, June 20, 2011 0 Comments
by Dreamyhollic Santi on Sunday, June 19, 2011 at 8:00pm

(Memoar seorang Baby Halder)



“Aku akan memberimu pekerjaan menulis dan membaca. Apa kamu sudah membuat kemajuan? Akan lebih baik untukmu kalau fokus pada hal itu. Jadi waktumu akan terpakai lebih baik. Suatu hari, ini akan berguna. Kamu tidak perlu melakukan hal lain, yang penting adalah fokus dalam kegiatan menulis dan membacamu. Tak perlu demikian gegabah. Sementara ini biarkan semua seperti adanya. Kemudian, berpikirlah bagaimana tulisanmu menimbulkan kegembiraan pada teman-temanku yang sudah membacanya.” (Nasehat Dr. Praboth Kumar kepada Baby Halder)



Kisah hidup seorang Baby Halder memang bisa dibilang ‘tidak biasa’. Dan saya malah menyebutnya sangat luar biasa! Sedari kecil ia sudah ditinggalkan oleh ibunya, pergi tanpa pamit entah kemana karena frustasi dengan kelakuan ayahnya yang ringan tangan dan jarang pulang ke rumah. Dia harus menjalani hidup dengan ketiga saudaranya tanpa kasih sayang seorang ibu dan harus menerima perlakuan ayahnya yang kasar setiap hari. Kalau saya bilang, ayahnya ini memiliki kepribadian ganda. Sekali waktu ia bisa sangat sayang dan peduli, sekali waktu ia bisa marah-marah, memaki dan memukul anak-anaknya. Keadaan menjadi semakin buruk saat ayahnya harus menikah lagi, dan ibu tirinya juga memperlakukannya tidak jauh lebih baik. Dan yang lebih mengenaskan lagi, Baby dipaksa menikah ketika usianya baru 13 tahun dengan seseorang yang tidak jelas. Masa dimana seharusnya dia habiskan untuk bermain dan belajar. Tapi dia tidak bisa berkelit dari kungkungan tradisi yang melingkupinya. Masa remajanya terenggut begitu saja.



Penderitaan Baby mencapai puncaknya ketika ia memiliki anak tak berapa lama setelah ia menikah dan mendapati bahwa kelakuan suaminya ternyata tidak jauh berbeda dengan ayahnya. Ia kasar, tidak pedulian, suka memaki dan memukul. Tapi Baby berusaha tegar menjalani itu semua demi anaknya. Suaminya juga tidak memberi Baby dan anaknya nafkah yang layak. Hal itu terus berlanjut sampai Baby memiliki tiga orang anak. Dia bekerja kesana-kemari, apapun pekerjaan yang bisa ia lakukan, dari satu pintu rumah ke pintu rumah yang lain. Dia ingin tetap memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anaknya, meskipun tanpa belas kasih suaminyanya sendiri, ayah dari anak-anaknya yang seharusnya itu menjadi tanggung jawabnya.



Ditengah penderitaan batin dan fisik yang dia alami, Baby masih mencoba bertahan dengan keadaan itu. Tapi yang namanya manusia biasa, pasti punya titik kesabaran maksimal ketika dihadapkan pada keadaan yang memprihatinkan secara terus-menerus. Iapun lelah dan sampai pada keputusan bahwa ia harus bisa keluar dari situasi buruk itu. Dalam keadaan gundah, ia bersama ketiga anaknya pergi begitu saja meninggalkan suami dan kampung halamannya menuju ibu kota (New Delhi) untuk mengadu nasib. Sebuah perjalanan yang sulit, mengingat Baby belum pernah bepergian jauh sebelumnya.



Ternyata penderitaan Baby belum berhenti sampai disitu. Di New Delhi, ia harus berjalan dari satu pintu rumah ke pintu rumah yang lain demi mendapatkan pekerjaan. Ketika ia sudah mendapatkan pekerjaan, kadang majikannya tidak memberikan gajinya. Belum lagi kalau majikannya berlaku kasar, membentak-bentak, memaki dan memukulnya. Tapi sekali lagi, Baby bisa bertahan dengan situasi sulit itu. Karena kerap mendapatkan perlakuan kasar seperti itu, maka Baby diam-diam berusaha mendapatkan pekerjaan di tempat lain.



Setelah beberapa lama bertahan pada situasi buruk itu, akhirnya garis nasib membawa Baby pada seorang majikan yang bernama Dr. Prabodh Kumar. Ia berbeda dengan majikan-majikan Baby sebelumnya. Ia baik hati, ramah dan memperbolehkan Baby dan ketiga anaknya untuk tinggal bersama di rumanhya. Bahkan anak-anak Baby juga diperbolehkan sekolah. Suatu hari, ketika sedang membersihkan rak buku majikannya, Baby tidak sengaja membaca beberapa diantaranya. Lama-lama, hal itu secara tidak sadar menjadi kebiasaannya. Sampai suatu ketika, kebiasaan itu diketahui oleh majikannya. Marahkah majikannya? Ternyata tidak! Justru ia mendorong Baby untuk terus membaca, meskipun Baby merasa malu karena kadang ia kesulitan membaca dan memahami beberapa kata atau istilah asing (Baby hanya sempat mengenyam pendidikan sekolah sampai kelas enam).



Suatu hari majikannya memberikan Baby buku tulis dan pena untuk menuliskan kisah hidupnya. Apapun boleh dituliskannya, sejak ia masih bisa mengingat. Begitulah hari-hari Baby selanjutnya, disela-sela mengerjakan pekerjaan rumah tangga, ia menyempatkan membaca dan menulis walaupun sedikit. Sedikit-sedikit, lama-lama, akhirnya tulisan itu membentuk suatu rangkaian kisah kehidupan.



Majikannya kemudian mengirimkan tulisan tersebut kepada temannya yang seorang editor. Sambutan positif diterima atas tulisan-tulisan Baby yang sederhana dan menyentuh. Bahkan tulisan Baby dipuji menyerupai tulisan Anne Frank’s Diary. Anne Frank adalah seorang gadis jerman yang masih berusia 13 tahun saat ia menuliskan catatan hariannya. Ia mulai menulis dari bulan Juli tahun 1942 sampai Agustus 1944 di tempat persembunyian yang berada di bawah tanah. Catatan harian Anne Frank ini menjadi saksi bisu sejarah kesengsaraan kaum Yahudi atas keganasan Nazi di Jerman. Catatan harian itu telah diterbitkan dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa didunia, dan pernah menduduki posisi best seller.



Tulisan-tulisan Babypun dimuat di sebuah majalah di India, sebelum akhirnya diterbitkan menjadi sebuah buku. Sesuatu yang tidak pernah dibayangkan seorang Baby sebelumnya, mengingat ia hanya seorang pembantu rumah tangga dan tidak pernah menamatkan sekolahnya. Buku dengan judul Asli ‘Aalo Aandhari’ yang berarti ‘Dari Gelap Kepada Terang’ itupun menduduki posisi best seller di India dan sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. And finally.. she’s not an ordinary people!



Perjalanan hidup seorang Baby Halder menyadarkan kita bahwa Allah telah menyiapkan rencana yang indah untuk kita, tergantung bagaimana kita menjemputnya. Apakah kita mudah menyerah pada nasib atau pantang menyerah, menjalani setiap kemungkinan dan kesempatan yang ada demi masa depan yang lebih baik? Ah, seharusnya kita lebih bersyukur, setidaknya kita memiliki kesempatan belajar yang lebih dan tidak berada dibawah tekanan. Tapi, apakah dengan kesempatan yang lebih itu, kita mampu mencontohnya? Kadang.. kesuksesan yang luar biasa itu akan diawali dengan kesulitan yang luar biasa pula! Semangat membaca dan menulis!!! :)

Babe dan Gethuk Goreng 500 Rupiah

Monday, June 20, 2011 0 Comments
by Norma Keisya Avicenna on Friday, June 17, 2011 at 6:56pm

Berawal dari percakapanku dengan Babe senja tadi...
Nung: "Be, gethuk goreng yg enak itu beliny dimana tow?"
Babe: "Giriwono. Ntar biz maghrib beli yuk. Dingin2 gini enakny makan gethuk goreng sambil ngeteh..."
Nung: "Asyik...Ok deh!"
***
Hari ini Babe emang agak pusing, kurang enak badan gitu. Tadi Babe juga cerita kalau posyandu lansia di RT cukup seru. Hehe. Senam gtu deh. Berdasarkan cerita dari para tetangga, kalo ad Babe agenda posyandu jd makin seru. Pasti ngocol abiz. Ngik! Babe mang humoris 'n jago ngelawak. Pernah dulu jadi juara 3 se-Kabupaten. Wkwkwk. Kejadian lucu pagi ini jg ada. Babe berpose lucu bersama ayam kate kesayangannya. Mas Dhody yg jadi juru fotonya. Ahh, Babe...^^v

Nah, sehabis maghrib tadi aku pun mbonceng Babe dng HONDA GL-PRO kesayangannya dan kita pun membelah malam kota Wonogiri menuju daerah Joho, Giriwono. Satu lagi hal yg paling kusuka, menikmati malam, jalan-jalan keliling kota bareng Babe. Nyenengkeh deh! Hm, akhirny smp juga di lokasi. Sebuah tenda kecil bertuliskan "GETHUK GORENG MBAH CIPTADI". Pemandangan pertama yg bisa kurekam...seorang wanita paruh baya yg sedang menggoreng tempe menggunakan kayu sbg bahan bakar perapiannya. Kmdn mendekatlah laki2 paruh baya (mgkn suaminy) melayani pesanan Babe. Dua sosok itu sudah mengenal Babe. Mungkin krn Babe sudah sering membeli gethuk goreng karya mereka. Senyuman yg begitu tulus, wajah2 yg ramah meski tergerus usia, namun aku turut merasakan nafas2 perjuangan mereka. Subhanallah...

Hm, gethuk goreng yg penuh inspirasi...dan tanpa terasa sudah gethuk yg ke-3 berhasil kunikmati!

Menikmati Senja di Istana KYDEN

Monday, June 20, 2011 0 Comments
by Norma Keisya Avicenna on Friday, June 17, 2011 at 5:32pm

Kayaknya aku berhasil menemukan tempat favorit baru untuk menikmati senja ketika aku berada di rumah. Semenjak teras rumah bagian utara "dipangkas" dan istana KYDEN beralih menghadap barat, aku seolah kehilangan tempat "nongkrong" favoritku masa2 SMA dulu. Biasanya kalo hari menjelang sore (jika sedang tidak les) aku gunakan tempat itu untuk menulis puisi atau belajar memetik gitar. Hm, jd bernostalgia nie. Tp itu dulu. Sekarang semuany sudah berubah. Istana KYDEN sudah tdk punya halaman seluas dulu, renovasiny pun blm 100% selesai. Tp 1 yg tidak hilang, istana ini tetap asri. Seperti kali ini... Aku duduk sendiri di "kursi malas" nya Babe yg terbuat dr bambu. Berada diantara bunga2 kamboja, anthurium, sansiviera, talok, petai cina, dan msh banyak lagi...aku benar2 menikmati nuansa sore ini. Tentu saja sambil menatap senja yg mulai meranum di ufuk barat. Terdengar suara orang mengaji pertanda sebentar lg adzan maghrib akan berkumandang. Ah, aku bnar2 merasakan kedamaian yg luar biasa...seiring dng hembusan sang bayu dan suara2 angsa yg bersahutan tak jauh dari tempatku duduk menikmati suasana senja kali ini.

Terima kasih ya Rabb atas segala keagungan-Mu...

(dan Babe pun menemani keasyikanku di senja ini, duduk bercerita bnyak hal di sebelahku. I LOVE U,BE...*hm, ibuk blm pulang dr Solo)

(tak akan) MENIHILKAN JERIH PAYAHMU...(tak akan!!!)

Monday, June 20, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Thursday, June 16, 2011 at 3:22pm
Kembali menikmati perjalanan. Mengedarkan pandangan berkeliling. Dng romansa dan nuansa yg tentu saja berbeda. Namun, ada satu hal yg sama. Aku masih berteman dng sebuah benda tak bernyawa, namun ia punya daya hingga mampu memperkaya jiwa. Benda yg masih setia menjadi teman perjalanan. Hingga aku tak lg merasa sendirian, hm...BUKU!

Saat ini aku tengah mencoba "mengikat makna" 2 buku karya seorang penulis favoritku, Gol A Gong!
Yupz, td pagi ak berhasil menuntaskan jalan cerita Balada Si Roy #1 yg brjudul: "JOE". Kuresapi betul bagaimana Mas Gol A Gong meramu aksarany hingga menjadi cerita yg tertata apik. Ya, aku berusaha belajar dan mempelajari bgmana penulis favoritku itu MENULIS! Aku mencoba mencatat kata2 yg bagiku unik dan menarik. Pluz ketika nanti smp drumah ak akan menuliskan kembali segala hal yg ingin kutulis tentang serial itu. Sdang buku yg ke2 brjudul "AKU SEORANG KAPITEN". Buku pemberian Anggit. Sbg bonus saat ku membeli buku "MENGARANG ITU GAMPANG" ny Mas Arswendo. Ah, dia sangat tahu kalo aku penggemar berat Mas Gola 'n Mbk Tias Tatanka. Hehe. Terima ksh, Anggit!

Masih tentang menulis, sampai detik ini pun aku masih terus belajar,belajar,dan belajar. Mencoba mengasahny setiap hari dgn menulis hal2 kecil, hal2 yg menurutku sangat sederhana. Sekedar menulis catatan harian atau membuat puisi yg sesuai dgn isi hati. Setidaknya menulis untk mendokumentasikan hidup!

Aksara2 ini akan terus bermetamorfosa dan biarkan tulusku mencintaimu...

(aku masih menanti sang waktu menepati janjinya.dan aku tak akan menihilkan jerih payahmu,aksara2ku...maka, BERJUANGLAH!)

Bismillah...

[Keisya Avicenna, 16 Juli 2011. Sembari menikmati perjalanan pulang bersama sebuah bus yg kan membawaku kembali ke tanah lahirku...]

MENGEJA PURNAMA

Monday, June 20, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, June 15, 2011 at 7:51pm

Saat kudengar desau angin mendawaikan kerinduan

di nada malam tak berirama…

Hening kunikmati purnama malam ini

Saat jiwaku masih lugu mendambakannya

Mengukir kenangan di bawah sinarnya…



Purnama yang menggigil di kelam malam

Tatkala jiwa kita bercakap di atap mimpi

Sampai sang waktu membawanya pergi

Seiring terik mentari esok pagi



Hapuskan nyanyian duka

Meski air mata terus mengalir di sepanjang sungai kenangan

Aku masih ingat pertanyaan itu,

“Sebesar apa harap terucap?”



Di sini, bersama kita menggapai langit-langit khayal

Mencoba memintal nama-nama terbaik di rasi imaji

Meski aku dan kamu saling terasing…

dalam hening



[Keisya Avicenna, dalam keheningan malam bermandikan cahaya purnam

AKU MENUNGGUMU DI GARIS FINISH

Monday, June 20, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, June 15, 2011 at 9:06am

Sang mentari semakin tampak bersinar sempurna...

Seiring dengan inginku melangkahkan kembali semangat ini.

Mengeja asa sampai kan nanti tiba masanya.

Karena yakinku, segala sesuatu itu telah diletakkan pada waktunya.



Aku masih menaruh mimpi-mimpi itu di ketinggian langit.

Karenanya, aku akan selalu mendongakkan kepala ke atas.

OPTIMIS!

Seperti halny tatkala bermain layang-layang...

Aku belum pernah melihat bocah-bocah kecil itu bermain dgn kepala menunduk

Ya, "berapa kali jatuh pun, aku siap untuk bangkit lagi!"

Satu kali, dua kali,...aku tak ingin ketidakberhasilan itu berulang lagi.

Biarkan melati-melati itu tetap kuncup,

hingga tiba masanya ia kan mekar mewangi dlm hati-hati insan perindu cinta sejati...

Maka,kukatakan: "aku tunggu jiwa terbaikmu di garis finish! Itulah jiwa para pemenang!!!"



[Keisya Avicenna, untuk diriku dan bagian jiwaku yg lain]

KYDEN, ISTANA 5 CINTA

Monday, June 20, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Friday, June 10, 2011 at 12:28pm

Di naungan sebuah atap yang tak harus selalu megah dan mewah, tak akan ada kehangatan bila selimut cinta kasih tak terpatri indah menyelimuti para jiwa sang penghuni. Dari saling menghormati dan menghargai antara para penghuni, akan muncul sebuah keharmonisan yang berbuah kehangatan. Ya…tak akan ada perdebatan yang tiada arti, yang hanya akan menghilangkan keelokkan dari keharmonisan sebuah keluarga. Dengan saling mengingatkan dengan penuh kasih sayang, untuk selalu ada pada keridhoan Allah Swt. Hidup di keluarga dengan sebuah jiwa yang tentram dan damai dengan berpegangan pada tiang agama yang kuat. Goncangan apapun tak akan meruntuhkanya, karena kekuatan cinta kasih keluarga telah bersatu...menguatkan satu dengan yang lain...mengokohkan satu dengan yang lain...



KYDEN, ISTANA 5 CINTA!!!



Ya Rabb, jagalah keharmonisan penuh cinta di keluarga kami hingga kelak kami pun berkumpul di jannah-Mu...Amin

Sunday, June 19, 2011

Sholihah

Sunday, June 19, 2011 0 Comments
Sebelum sakinah, mawaddah, warrahmah, yang penting saya sholihah dan istiqomah dulu...yang lebih penting lagi semuanya didasarkan pada mardhotillah selalu.. ^^v

Reportase Aisya : "Implementasi Ikhlas"

Sunday, June 19, 2011 0 Comments

Hari, Tanggal : Sabtu, 18 Juni 2011
Waktu : Pukul 12.30 - 15.00
Tempat : Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia
Pembicara : Ustadz Bachtiar Nasir

***
Kalimat Ikhlas

"Laailaaha illallaah wahdahuu laa syariikalah lahulmulk walahulhamd wahuwa ala kulli syai'in qadiir."
"Tiada sesembahan (ilaah) yang 'haq' untuk disembah selain Allah. Dia sendiri, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya semua kerajaan kekuasaan, milik-Nya pula semua puja dan puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Ikhlas Inti Berislam

"... Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. AL-Kahfi [18] : 110)

Amal Ikhlas (Niat)

Artinya : memurnikan semua tujuan dan kepentingan ketaatan hanya untuk Allah semata.

Ikhlas dalam Segala Hal

1. IKHLAS MENASIHATI
- Tujuan menasihati hanya untuk mengembalikan sesama hamba kepada Allah
- Harapann menasihati hanya menginginkan balasan ridha Allah semata
- Meyakini bahwa hanya Allah saja Yang Maha Membolak-balikkan Hati jika ingin nasihat itu memberikan dentuman/efek yang besar.
- Nasihat yang ikhlas, walau hanya satu atau dua kata, maka akan berpengaruh besar pada jiwa
2. IKHLAS MENUNTUT ILMU
- "Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang semestinya digunakan untuk mencari ridha Allah, tetapi dia tidak mempelajarinya kecuali untuk meraih harta dari dunia, maka ia tidak akan mencium bau surga di akhirat" (HR. Abu Daud)
- Jangan semata-mata mencari dunia. Siapapun yang ingin berjuang bersama, carilah ridho Allah dan bersatulah dalam perjuangan.
3. IKHLAS DALAM BERDOA
- "Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa orang yang qalbunya lali dan lena dari Allah." (HR. Tirmidzi dan Hakim)
- Jangan sedikitpun ada keraguan saat berdoa.
- Minta yang besar sekalian! Kalau minta surga, sekalian saja minta surga Firdaus. Jangan minta yang kecil dari Yang Maha Besar.
- Jangan mendikte Allah!
- Mintalah pada Allah yang Allah suka! Jangan meminta yang kamu suka, karena akan membuat kamu celaka.
- Umumnya doa-doa itu bersifat makro, bukan mikro.
- Balasan berlipat-lipat adalah bukti Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang
- Saat ini adalah "zaman ibadah transaksional". Kita beribadah untuk mengharap balasan dunia. Contoh : melaksanakan sholat dengan mengharap rezekinya semakin berlipat ganda, bukan mengharap ridho Allah atas ibadahnya.
4. IKHLAS DALAM BEKERJA
- Berangkat dengan niat mengharap rezeki Allah semata
- Tidak bekerja di tempat dan cara kerja yang haram
- Hasilnya merasa cukup dengan pemberian Allah saja agar tidak tergoda oleh penghasilan yang haram.
- Cukup itu berapa? Yakni berapa kali kau berkata syukur
- Puas itu bagaimana rasanya? Yakni seberapa puas kamu bersyukur
- Kaya itu kapan sih? Sekarang jika kau bersyukur, maka sekarang juga kau sudah kaya.
- Kerjakan apa yang menjadi tugas kita, jangan banyak menuntut kepada Allah.
- "Jika aku sudah dimampukan Allah untuk berdoa, maka itu berarti Allah sudah menyiapkan jawaban doaku" (Umar bin Khatab ra.)
- Ikhlas itu bukan rela. Ikhlas = murni karena Allah
- Bangganya seorang muslima adalah bukan saat bisa berdzikir di dalam mobil mewah, tapi saat mampu bersedekah dengan mobil mewah.
- Umroh berulang-ulang memang baik, tapi akan lebih baik lagi jika mampu bersedekah sebanyak nilai umrohnya, mampu memberi makan orang miskin sebanyak nilai umrohnya. Jangan cuma pergi umroh hanya untuk melihat Ka'bah saja.
5. IKHLAS DALAM BERJUANG DAN BERDAKWAH
- "Barangsiapa yang berjuang demi tegaknya kalimat Allah (Laa Ilaaha Illallaah) berarti dia sedanga dalam jalan Allah (fi sabilillah)."
- Contohnya Nabi Ibrahim as yang sendirian tanpa pasukan dan senjata saat menghadapi Namrud. Akan tetapi, beliau tetap teguh dengan Islam, akhirnya Allah pun menolongnya.
6. IKHLAS DALAM GHIRAH
- Ghirah adalah bagian dari iman.
- Kecemburuan dan ketaatan didasari oleh iman bukan sekedar harga diri apalagi emosi.
- Jagalah kehormatan agama kita agar tidak dinistakan!
- Para ibu boleh cemburu pada suami tapi bukan karena dunia atau harga diri, semua dtegakkan karena Laa ilaaha ilallaah...
- "Nak, ilmumu gagal kalau kau tidak semakin taat kepada Allah." (nasihat yang jarang diberikan orang tua kepada anaknya. Buat anak kita bangga kalau dia taat pada Allah saja. Buat anak kita bergengsi jika hanya menjalankan sunnah Rasulullah, bukan gengsi karena mengikuti tren masa kini.

Syirik dan Riya' Menghancurkan Ikhlas
- Orang yang perbuatannya dicampur syirik maka akan sia-sia amalannya.
SYIRIK
- "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu : 'Jika kamu mempersekutukan (Tuhan) niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.' " (QS. Az-Zumar [39] : 65)

RIYA' (PAMER KEBAIKAN)
- "Sesungguhnya yang paling aku takutkan pada kalian adalah syirik kecil, 'Para sahabat berkata, Apa syirik kecil itu ya Rasulullah? Beliau menjawab, "Riya' " (HR. Ahmad)
- Riya' adalah syirik tersembunyi yang menghancurkan pahala kebaikan
- Riya' adalah bagian dari hawa nafsu, pelaku riya' menuntut bagian nafsunya di dunia

Ikhlas Amat Berat bagi Hawa Nafsu


- "Semua yang baik bagi ruh umumnya tak disukai jasad, dan umumnya yang membahayakan ruh disukai oleh jasad." (Ibnu Qayyim)
- "Hal terberat bagi hawa nafsu adalah ikhlas karena dalam ikhlas tak ada bagian untuk hawa nafsu." (Sahl bin Abdullah)
- "Yang paling berharga di dunia adalah keikhlasan. Betapa aku berusaha keras menghilangkan riya' dari hatiku, tapi seolah-olah ia selalu tumbuh dalam aneka bentuk yang selalu berbeda." (Ar-Razy)

Semoga bermanfaat...
Aisya Avicenna

Friday, June 17, 2011

Ajakan Berwakaf untuk Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Utsmani

Friday, June 17, 2011 0 Comments

Assalamu’alaykum Warohamtullahi Wabarakatuh…

“Sesungguhnya yang benar-benar milik kalian wahai anak Adam adalah apa yang kalian sedekahkan (wakafkan)” (HR. Muslim)

Setahap demi setahap Lembaga Bimbingan Al-Qur’an (LBQ) Al-Utsmani terus mengadakan perbaikan dan pembangunan gedung demi meningkatkan fasilitas belajar-mengajar. Saat ini LBQ Al-Utsmani berencana membebaskan tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Munggang No. 6 Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur yang nantinya juga akan dijadikan Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Utsmani.
Lewat catatan singkat ini saya mengajak antum wa antunna untuk menyisihkan sebagian rezekinya guna membantu terealisasinya rencana ini.
Bagi antum wa antunna yang berkenan, silakan transfer ke : Share Muamalat No. Rekening 9186171199 an Etika Suryandari (nomor rekening ini sengaja saya kosongkan saldonya). Untuk konfirmasi, silakan SMS/telp saya di 08999344753

Jazakumullah khairan katsiran..
Hanya Allah yang mampu membalas amal ibadah antum wa antunna sekalian…
Sekian dari saya…
Wassalamu’alaykum Warohamtullahi Wabarakatuh…

Etika Suryandari
(anggota Senat Mahasiswa LBQ Al-Utsmani)

NB : Teman-teman yang berkenan transfer, harap sebelum tanggal 24 Juni 2011 ya! Karena hari itu adalah hari terakhir saya masuk di LBQ Al-Utsmani. Insya Allah hari itu juga akan saya serahkan donasi yang terkumpul. Sekedar info, tanggal 25 Juni 2011 saya akan hijrah ke Bandung untuk studi lanjut di sana sampai Agustus 2012, sehingga akan cuti dulu di LBQ Al-Utsmani. Afwan jiddan sebelumnya jika waktu pengumpulannya singkat. Harapannya sih, biar pada menyegerakan kebaikan. Semoga rezekinya semakin full barokah… Aamiin ya Rabb…