Kasus Viral Kebaya Merah dan Darurat Pornografi
Menurut Undang-Undang Nomor
44 Tahun 2008 Tentang Pornografi mengatakan bahwa pornografi merupakan
gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui
berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat
kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam
masyarakat.
Pornografi bisa menjadi ancaman
bagi remaja karena terdapat banyak dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Mulai
dari kerusakan sel-sel otak, gangguan emosi dan mental, hingga kehilangan masa
depan. Hiiiy, ngeri sekali ya, Mak!
Kerusakan otak
Dampak kecanduan pornografi
yang pertama adalah rusaknya otak. Ketika melihat pornografi, tubuh akan
mengeluarkan hormon dopamin. Jadi, semakin sering melihat pornografi maka
dopamin akan terus keluar hingga membanjiri prefrontal cortex. Prefrontal cortex adalah salah satu bagian dari otak yang
berperan sebagai pusat kepribadian karena memiliki fungsi eksekutif.
Apabila prefrontal cortex dibanjiri oleh dopamin, dampak yang
muncul bisa seperti sulit membedakan baik dan buruk, sulit mengambil keputusan,
kurangnya rasa percaya diri, daya imajinasi menurun, dan juga kesulitan merencanakan
masa depan. Kecanduan melihat pornografi juga bisa mengakibatkan penyusutan
jaringan otak yang lambat laun otak akan mengalami pengecilan serta kerusakan
permanen.
Subhanallah, separah itu
dampaknya.
Gangguan emosi
Jika dari segi fisik pornografi
bisa menyerang otak, maka dari segi psikis pornografi dapat menyebabkan
gangguan emosi. Dampak psikis yang terjadi ketika kecanduan pornografi antara
lain perasaan kacau karena selalu mencari konten pornografi ataupun mudah marah
dan tersinggung jika kegiatan mengakses pornografinya terganggu.
Selain itu, kecanduan
pornografi pun dapat membuat pengidapnya mudah lupa dan juga sulit
berkonsentrasi. Orang yang sudah kecanduan pornografi juga lebih mudah cemas
karena takut rahasianya terbongkar sehingga kesulitan berinteraksi dengan
keluarga maupun teman-temannya.
Masa depan hancur
Bahaya laten dari kecanduan pornografi yang terakhir adalah
hancurnya masa depan. Seseorang yang kecanduan pornografi akan sulit
menghentikan perilaku kecanduan sehingga mengabaikan hal lain yang bermanfaat.
Ia akan kehilangan kebiasaan untuk hidup teratur dan tertib.
Bahaya yang lebih mengancam
jika kecanduan pornografi adalah risiko terjerat seks bebas. Seks bebas
tentunya memiliki dampak yang sangat buruk, bahkan bisa merusak masa depan.
Belum lagi jika hasrat seksual semakin tinggi maka pengidap pornografi bisa
melakukan hal-hal nekat seperti pelecehan seksual hingga pemerkosaan.
Sebenarnya masih banyak dampak lain dari
pornografi. Dalam tulisan ini, hanya 3 saja yang UmmaMa bahas. Miris sekali
rasanya saat beberapa waktu lalu menemukan sebuah kasus yang sedang viral
tentang “kebaya merah”. Awalnya bingung, kenapa banyak bersliweran dua
kata itu, saya kira ada desain kebaya merah yang cakep, unik, terus jadi viral.
Ternyata tidak, Maaak. Ternyata ada konten video syuuur yang menampilkan sosok
perempuan yang mengenakan kebaya merah dan berperilaku yang tidak pantas.
Coba tanyakan kepada remaja di sekitar
kita, mereka tahu nggak kasus ini. Saya yakin, sebagian besar dari mereka pasti
up date. Miris sekali rasanya, ketika konten-konten pornografi saat ini beredar
bebas dan mudah diakses oleh siapapun bahkan anak-anak usia belia. Sediiiih
sekali rasanya. Satu hal yang pasti, penguatan tentang bahaya pornografi harus
terus digaungkan di lingkungan terdekat, yakni keluarga lalu sekolah, dan
masyarakat dalam lingkup yang lebih luas.
Satu hal yang harus ditanamkan dengan
baik adalah MEMPERKOKOH PONDASI KEIMANAN bahkan sejak anak usia dini. Semoga
anak-anak kita dijauhkan dari segala bahaya pornografi, pergaulan yang
menyimpang, dan segala kebathilan di dunia ini. Allah adalah sebaik-baik
penjaga. Mari terus mendekatkan diri kepada-Nya.